Selamat pagi(?) teman-temab bf. Akhirnya setelah lama silent gua buja tread baru lagi. Iseng sih sebenernya ._.v Cerpen ini sebenernya salah satu tugas mata kuliah gua. Dikerjain cuma dalam waktu 2 jam (okay, ini sampe bolos kelas pagi gegara lupa kalo ada tugas) dan pasti masih banyak kesalahan di sana sini.
Anyway, selamat membaca. Ditunggu saran dan keritiknya dari teman-teman semua.
Kring kring….!!!!! Bunyi alarm dari telefon selularku pagi ini membangunkanku. Terasa sangat berat untuk sekedar mematikan alarm tersebut, apalagi untuk meninggalkan kekasihku yang satu ini (baca: tempat tidur kesayanganku). Sepertinya tidak sampai 3 jam aku tidur hari ini. Aku mulai berusaha mengingat kembali apa yang telah terjadi semalam. Oh ya aku ingatt kembali apa yang telah terjadi semalam. Oh ya aku ingat, semalam kalau tidak salah aku diajak untuk masuk ke dalam salah satu tempat hiburan malam di kota semalam kalau tidak salah aku diajak untuk masuk ke dalam salah satu tempat hiburan malam di kota ini oleh teman-temanku. Saat itu salah satu temanku berulang tahun dan dia mentraktir kami teman-teman satu gengnya untuk menghabiskan malam sampai pagi di tempat itu. Tentunya tidak perlu dijelaskan apa yang kami cari di tempat tersebut, yang pasti sepertinya aku mabuk berat sampai-sampai aku tidak ingat apa yang aku lakukan selama berada di dalam sana selain waktu pertama kami masuk kemudian temanku yang berulang tahun tersebut mentraktir beberapa botol vodka untuk kami habiskan dalam semalam.
Akupun akhirnya mulai beranjak dari tempat tidurku kemudian bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap karena pagi ini ada kelas pagi yang harus aku ikuti di kampus dan aku tidak bisa bolos lagi karena sebelumnya aku telah banyak tidak mengikuti kelas tersebut. Aku baru ingat, aku lupa memperkenalkan diriku pada kalian. Namaku Michael Guntur Adi Prakasa atau yang biasa dipanggil Michael oleh teman-temanku. Tetapi selama di kampus aku lebih suka memperkenalkan diriku sebagai Guntur, itu semua aku lakukan karena aku sedang dalam masa penyamaran selama aku di kampus. Yup, aku yang tadi malam sangat berbeda dengan aku yang berada di kampus karena aku berusaha menyamarkan sosok Michael selama di kampus dan menjelma sebagai seorang mahasiswa yang bisa dibilang terlihat cupu. Kebanyakan teman kuliahku juga sebenarnya tidak mengetahui tentang siapa aku sebenarnya, hanya beberapa teman dekatku saja yang mengetahui “diriku yang lain”.
Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa aku melakukan hal tersebut di saat kebanyakan mahasiswa lain berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seseorang yang populer agar mendapatkan perhatian lebih dari teman-teman yang lain. Perhatian, aku sudah muak dengan semua itu. Aku ingat semasa aku di SMA, aku adalah anak yang cukup populer di sekolahku. Siapa yang tidak mengenal Michael? Seorang pelajar berprestasi yang sering sekali mewakilkan daerahku untuk berlomba ke tingkat nasional, tetapi bukan hanya berprestasi tetapi Michael saat itu juga terkenal g sebagai anak yang dipandang sebagai anak cukup populer karena memang aku berada pada lingkaran pertemanan yang cukup terkenal di kota tersebut. Belum lagi hobiku untuk datang ke tempat-tempat paling update sehingga mereka dengan sangat mudah mengenaliku sebagai anak yang “gaul”. Sebenarnya kehidupanku saat itu sudah cukup bahagia, popularitas dan prestasi semuanya aku miliki. Namun, sesempurna apapun hidup kita pasti setiap orang akan mencapai titik di mana ia sudah bosan dengan semua itu dan itulah yang terjadi padaku. Setelah kelulusan dari SMAku, aku langsung saja memilih untuk merantau ke kota yang cukup jauh dari tempatku berasal. Di kota tersebut aku sudah beprinsip untuk memisahkan kehidupanku sebagai seorang mahasiswa dan kehidupanku di luar itu. Dari situlah muncul ide untuk menghadirkan tokoh baru dalam diriku yaitu Guntur sebagai tokoh yang mengaburkan sosok Michael di kampusku. Sebagai Guntur tentu saja aku memiliki ciri khas untuk mendukung pendampilan ku agar terlihat cupu yaitu kacamata tebal yang berbentuk lingkaran. Selain itu aku berpenampilan seperti mahasiswa pada umumnya kecuali kemeja yang aku pakai merupakan kemeja yang sangat formal yang kebanyakan aku ambil dari tumpukan kemeja ayahku yang sudah tidak ia pakai lagi. Untungnya dengan perubahan minimalis tersebut aku berhasil membuat sosok Michael tersamarkan, setidaknya sampai saat ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7.15, akupun sudah siap untuk mengikuti perkuliahan pagi ini yang akan dimulai pada pukul 7.30. Tidak ada yang spesial hari ini, perkuliahan berjalan seperti biasa dengan dosen yang memberikan ceramah tentang materi perkuliahan hari itu. Akupun masih sangat lelah dengan kepala yang masih sedikit pusing akibat mabuk semalam. Kuliah pagikupun selesai tepat pukul 9.00. Aku memiliki waktu 1 jam sebelum kelas keduaku di hari ini dimulai. Langsung saja aku bergegas menuju kantin kampus untuk sarapan. Selama aku makan aku hanya sibuk memainkan handphoneku karena memang aku lebih suka menghabiskan waktu istirahatku sendirian, terpisah dari teman-teman lain yang sudah memiliki geng masing-masing. Di saat aku sedang sibuk dengan sarapanku tiba-tiba saja ada pesan singkat yang masuk ke telefon selularku. Aku merasa sangat aneh dengan hal ini karena teman-temanku baik itu teman kampus maupun temanku di luar kampus biasanya menghubungiku melalui instant messaging app.
From: 082187654xxx (unknown number)
Hai, bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?
Me: Maaf, ini nomor siapa ya?
From: 082187654xxx (unknown number)
Apa? Kau sudah lupa padaku?
Me: Hhe, sorry. Sepertinya efek kuliahku pagi ini membuat aku kehilangan sedikit ingataku ._.
From: 082187654xxx (unknown number)
Baiklah kalau begitu. Sepertinya kamu memang benar-benar tidak ingat tentang kejadian semalam.
Akupun tidak membalas lagi pesan singkat tersebut. Lagipula kelas berikutnya akan dimulai sebentar lagi dan aku harus bergegas menuju ruangan tempat kelasku berlangsung. Seperti kelas sebemunya, kelasku kali ini tidak kalah membosankan. Hanya aja pada kelas ini dosen yang mengajar kami senang sekali menunjuk mahasiswanya untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang ia sampaikan sehingga kamipun menjadi lebih terjaga di kelas. Kelas kali ini selesai tepat pada pukul 12.00. Akupun yang sudah tidak memiliki kepentingan apa-apa lagi di kampus segera beranjak dari kelas menuju tempat parkir dimana aku menaruh kendaraanku untuk segera pulang ke tempat tinggalku. Tampa disangka seseorang yang sebelumnya mengirimkan pesan singkat kepadaku kembali mengirimkan pesan singkat yang lainnya.
From: 082187654xxx (unknown number)
Bagaimana kalau siang ini kita bertemu? Aku tau kelasmu baru saja selesai kan? Aku akan menunggumu di kantin tempatmu berkuliah? Kamu salah satu mahasiswa Universitas Rajawali kan?
Aku hanya bisa terdiam membaca pesan tersebut. Mana mungkin seseorang yang aku temui di tempat hiburan malam mengetahui dimana tempatku berkuliah? Selain itu dia bahkan mengetahu tentang jadwal kuliahku. Mana mungkin dia bisa mengenaliku di kampus padahal aku terlihat sangat berbeda dengan diriku pada malam itu? Atau mungkin dia adalah penggemar rahasiaku yang mengikuti setiap kegiatanku? Bukankah di kampus aku hanyalah seorang Guntur yang menurutku tidak menarik sama sekali bahkan bisa dibilang aku adalah mahasiswa yang cukup invisible di kampusku. Akh, sepertinya pikiranku sedang kacau pagi ini sampai-sampai aku membayangkan hal yang tidak mungkin.
Me: Baiklah, kamu berada di meja nomor berapa? Aku akan segera ke sana.
From: 082187654xxx (unknown number)
Aku berada di meja tempatmu makan tadi pagi. Hanya ada aku di meja tersebut karena aku sudah memesannya khusus untuk kita berdua.
What the…. Aku makin tidak habis fikir dengan makhluk ini. Dia bahkan mengetahui tentang apa yang aku lakukan pagi ini. Muncul perasaan aneh seperti ketakutan namun di sisi lain aku juga aku penasaran dengan sosok yang memiliki nomor telefon tersebut. Aku berusaha menjernihkan perhatianku sambil berjalan menuju tempat dimana aku berjanji untuk menemuinya. Jantungku berdebar sangat kencang seiring dengan langkah kakiku menuju kantin kampus ini. Dari jauh terlihat sosok seorang pria yang sepertinya sudah aku kenali. Dia adalah Brian, salah satu mahasiswa paling populer di kampus ini. Aku memiliki sedikit ingatan buruk dengan orang tersebut karena semasa orientasi mahasiswa baru aku satu kelompok dengan dia dan dia senang sekali untuk mengejekku dikarenakan penampilanku yang sangat cupu. Di kampus aku memang bagaikan langit dan bumi dengan orang ini, dia adaah langit yang di puja-puja oleh banyak orang dan aku hanyalah bumi yang tidak banyak dipandang oleh mahasiswa lain bahkan seperti yang aku bilang sebelumnya invicible.
“Hai Guntur, atau… aku harus memanggilmu Michael?” Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya ketika aku menghampiri sesosok manusia tersebut. Aku sempat terdiam sejenak karena aku tidak tahu harus berkata apa lagi? Bagaimana dia tau tentang dua kepribadianku tersebut? “Hai Brian, jadi lo yang dari tadi pagi mengirimi aku sms?”, jawabku. “Hha, ia. Lo baik-baik aja kan? Lo bener-bener lupa ya soal semalem?”, tiba-tiba Brian mengulang pertanyaannya tadi pagi. “Gua hangover abis semalem. Okay, papun yang terjadi tadi malem sepertinya ga penting buat gua paling kita making out or having some short sex. Yang penting itu bagaimana lo bisa tau kalo gua itu Michael?”, jawabku dengan santai karena memang having sex ketika aku lagi hangover bukanlah sesuatu yang aneh tetapi dia mengetahui tentang jati diriku yang asli adalah hal yang lebih membuatku penasaran. “Okay okay, santai aja bro. Kalau begitu gua bakal kasih tau deh semuanya.”, Brianpun menjawab pertanyaanku dengan muka misterius.
Comments
Okay, jadi gitu. Guapun cuma bisa mendengarkan sambil mengangguk-ngaggukkan kepala gua. Tapi memang aku seneng banget waktu dia nembak gua. Gua sebenernya suka juga sama manusia satu ini tapi selama ini gua tahan karena gua tau diri. Gua kan cuma anak cupu di kampus, hha. Belum lagi gua gatau dia gay atau bukan, nanti salah-salah nama gua tercemar di kampus. Bukan karena aku takut ketahuan sebagai gay tapi aku takut kalo mereka tau aku gay nanti mereka mulai ngorek informasi tentang diriku lebih dalam terus kebongkar deh semua rahasia aku. Terus tanpa pikir panjang aku say yes juga untuk jadi pacar dia. Walaupun aku ga di tembak secara romantis tapi aku sudah sangat menghargai usaha dia untuk mencari tahu tentang diriku. Lagipula Brian ganteng banget jadi lumayan buat dipamerin ke temen-temen aku kalo lagi nongkrong. Ini ceritaku, mana ceritamu?
=END=
Tapi bagus kok..
Ini langsung tamat nih?
Dibikin cerbung aja, penasaran gimana pas Guntur pertama kali ketemu Brian, sampe bisa jatuh cintrong gituh.. ;;)
ya aku ingatt kembali apa yang telah
terjadi semalam. Oh ya aku ingat,
semalam...... @Akhira doble om kalimat nya
semalam kalau tidak salah aku
diajak untuk masuk ke dalam salah
satu tempat hiburan malam di kota
semalam kalau tidak salah aku
diajak untuk masuk ke dalam salah
satu tempat hiburan malam di kota
ini oleh teman-temanku. ..... ini juga om @Akhira
Thanks ya @Tsu_no_YanYan Hhe, nanti aku coba baca lagi deh. iItu aku langsung cus copas dari tugas. Pasti kacau abis ya (-_-") Bikinnya ngeburu waktu, hhe. Okok nanti aku coba buat lanjutin.
Thanks berat buat koreksinya @cabemerah Aku bener-bener ga ngemention itu (-_-)v Next time aku coba lebih teliti lagi
@Tsu_no_YanYan Not even a character. Aku juga baru sadar banyak banget typo dan kawan-kawan setelah aku baca ulanf barusan *telat banget, waktu di post ga baca lagi*. Hhe ._.v