BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Friend and foe

Permisi gan.mau numpang posting ceritaku.baru pertama nulis jadi harap maklum kalo ceritanya kurang bagus hehehe.but hope you enjoy it ^^
Friend and foe

Peter POV:
"Peter cepetan bangun!...."
10% dari keseluruhan nyawaku baru saja terkumpul,cukup untuk mengetahui kalau yang barusan itu suara ibuku.aku menbuka mata dan menatap langit-langit kamarku selama sepuluh detik penuh,menunggu 90% nyawaku lainya berkumpul.setelah memastikan seluruh staf di otak ku sudah hadir,aku bangkit dari tempat tidurku yang bentuknya sekarang sudah mirip banget dengan kandang ayam.kucek-kucek mata dikit,mencoba menghilangkan belek-belek yang masih nempel di sudut mata.lalu ku raih hp ku di samping bantal,baru saja ku unlock hp nya dua pesan sudah terpampang di layar utama.
you got (2) new messages.
langsung ku buka salah satunya
06.17
nino:gua jemput di rumah lo jam biasa,jangan ngebo lo!
06.20
siska:peter cayaaaang...udah ngerjain pr mtk blom?udah kan pastinya?nanti aku pinjemin ya hehehe:3
Dengan keadaan masih setengah ngantuk dan setengah kebelet pipis,aku ngetik pesan buat nino.
to nino:iye...iye aku dah bangun nih.bawel!
to siska:yeee kebiasaan kapan mau pinternya kalo nyontek melulu
Setelah mendengar bunyi pesan terkirim,aku langsung turun dari kasur,meraih handuk yang tergantung di samping lemari dan keluar kamar menuju kamar mandi yang letaknya persis di sebelah kamarku.
Oh ya,aku belum ngenalin diri ya?nama ku peter rahardian,pelajar di salah satu SMA negri di kota semarang.badanku terhitung pendek untuk untuk ukuran anak seumuranku,cuman 165cm,padahal aku udah 16 tahun.dan ditambah wajahku yang kata orang baby face,membuat banyak yang nyangka aku masih SMP.aku anak tunggal dan bisa dibilang hidupku biasa saja.tapi ada satu rahasia yang telah kusimpan selama 16 tahun hidupku ini,dan hanya beberapa orang saja yang tau.aku gay.aku mulai sadar bahwa aku lebih tertarik sama cowo dari pada cewe sejak kelas satu SMP.awalnya aku takut,dan mencoba untuk berubah tapi setelah berbagai usaha mulai dari konsultasi ke preman di samping pasar,baca buku 'gimana jadi cowo tulen'yang nemu di perpus,sampai nonton video bokeb straight...tapi hasilnya nihil.akhirnya aku menerima keadaan ku ini dan semakin nyaman dengan diriku sendiri.kalau ditanya soal percintaan,aku bisa dibilang kurang pengalaman.aku cuman pernah pacaran sekali,dan kenangan itu membuatku takut untuk membuka hati lagi.yah mungkin saat ini aku lebih memilih menjadi singgle happy...and trust me i'm happy being singgle.
Ku putar kran,dan air dari shower langsung berhenti,setelah memastikan badanku sudah benar-benar kering aku keluar dari kamar mandi dan langsung ke kamar.cuma memakai handuk yang dililit di pinggang.ku chek hp yang masih tergeletak di atas kasur.ku unlock kuncinya.
you got (1) new message
06.35
siska:hehehe soalnya kemarin aku habis jalan sama cowoku,jadi nggak sempet bikin.boleh yaaa peter baik deh
Ku taroh hpnya di meja sebelah tempat tidur dan mulai ganti baju.baru juga make celana hp ku sudah geter lagi.
you got (1) new message
06.37
nino:gue udah di depan rumah lo nih,cepetan turun
to nino:baru juga ganti baju!
Ku lempar hp ku asal saja ke atas kasur lalu kupercepat acara ganti bajunya.setelah mengisir rambut dan memastikan aku sudah tampak ganteng.ku raih tas di atas meja belajar dan hp di atas kasur.tepat saat ku buka pintu kamarku,ibuku teriak lagi
"peter cepetan turun!udah ditungguin nino nih!"
"ya mah..."
Setelah sampai di ruang makan lantai satu,ibu sudah menunggu di sana dengan seteko susu hangat,setumpuk roti panggang dan selai nanas favoritku.nino juga sudah duduk di sana memegang dua buah roti yang ditangkupkan.mendongak melihatku dengan tatapan tajamya.
"duh kok malah ngelamun sih peter,cepetan dong kasihan kan nino udah nungguin dari tadi"omel ibuku saat menyadari keberadaanku.
"iya iya mah,masih pagi juga...nino kan mau ngepel sekolahan dulu"kataku asal sambil duduk dan menjangkau piring roti bakar dan tempat selai.
Ibu ku melihatku dengan tatapan menegur sambil menggeleng-gelengkan kepala "maafin peter ya nino,dia memang kayak gitu"katanya sambil membawa piring dan gelas kosong ke dapur.
"nggak apa-apa kok tante,dia memang biasa begitu"jawab nino sok polos
"biasa apa maksudnya!?"tanya ku menantang
"biasa ngebo!"
Satu tendangan spesial dari peter untuk kaki nino sukses membuatnya menjatuhkan roti yang baru setengah dimakan.nino menggosok-gosok tulang kering nya sambil ngasih tatapan membunuhnya.sedangkan aku memasang muka anak polos tak berdosa.
Sedikit cerita tentang nino.dia sahabatku sejak kecil,karena dulu rumah kita bersebelahan sebelum nino pindah.dulu kita satu SMP dan sekarang juga satu SMA.dia adalah satu dari sedikit orang yang tau jati diri ku yang sebenarnya.waktu kita kelas dua SMP aku ngaku padanya,dan dia menerima dengan cukup baik sampai tragedi antara aku dan pacar pertamaku merubah nino.sejak saat itu dia jadi sangat protektif terhadapku.dia sering dipanggil guru bp karena berantem di sekolah,pernah di skors seminggu karena menghajar kakak kelasku sampai masuk rumah sakit.dan setiap kutanya alasanya,jawabanya selalu sama "mereka ngomongin loe".dua kali dia pernah nembak aku,tapi kutolak aku yakin kalau nino bukan gay.dan aku tahu betul alasanya mau jadi pacarku.dia berusaha membuatku melupakan kenangan pahit dengan pacar pertamaku.mungkin sebaiknya aku melakukanya,tapi itu tidak mudah.memori itu masih membayangiku seperti mimpi buruk.walaupun nino selalu berusaha membuatku tersenyum,selalu dekat denganku tapi itu tak bisa sepenuhnya menggantikan posisinya.
"Aduh!"
Aku menggosok-gosok puncak kepalaku yang baru saja kena jitakan pedas dari nino "duhh nino sakit bego..."
"salah sendiri lo,songong!cepetan naik udah hampir telat nih"katanya sambil ngulurin helm nya dan mulai menstater motor nya.dengan cemberut ku ambil helm itu dan duduk di belakang nino.
"peluk."perintah nino singkat sambil menutup kaca helm nya.
"ogah!ntar malah lo yang keewaaaaa......!"belum sempat aku menyelesaikan jawabanku nino langsung tancap gas membuatku reflek memeluk pinggangnya
nino cuman terkekeh pelan"tuh kan,udah gue bilang buat peluk"
ku teplak helm nino tapi aku tak menjawab,masih kaget dengan kejadian barusan.nino terkekeh semakin keras.kami melewati jalanan padat di kota semarang.setiap jam segini seluruh roda kehidupan kota mulai bergerak.dari ibu-ibu yang pergi ke pasar,pelajar,angkot,dan pedagang kaki lima memenuhi jalan.memenuhi udara pagi dengan asap,debu dan entah benda apa lagi yang ada di udara hanya tuhan yang tau.kami berbelok di pertigaan pertama dan dari jauh pagar sekolahku sudah terlihat.padatnya aktifitas di depan sekolah menunjukan kalau kami belum terlambat.nino membelokan motornya mengelilingi tembok depan sekolah menuju pintu belakang.setelah memarkirkan motor nya dia ngaca di spion nya,merapikan rambut spikenya yang tadi berantakan.
"ayo nino cepetan udah hampir bel nih"kataku sambil menariknya ke kelas.
"iya iya..."
Kami berjalan melewati lapangan basket yang dikelilingi pagar kawat.ada beberapa orang disana yang ngelihatin kami sambil tertawa.aku sudah tak perlu bertanya-tanya lagi.mereka pasti gengnya glen kelompok anak paling songong di sekolah.hobi mereka kalau nggak ngebully adik kelas ya petentang petenteng keliling sekolah seakan mereka yang punya.nino nglihatin mereka dengan pandangan yang mirip sekali kebencian.salah seorang dari mereka berlari melintasi lapangan basket.
"peter tunggu!"
Kak ferly menghentikan kami sambil mengatur nafasnya dia memasang senyumnya yang menurutku manis dengan lesung pipi membuat penampilan nya semakin ganteng aku balas tersenyum.kak ferly adalah satu satunya anggota geng glen yang kusukai.dia ketua osis dan tak pernah mengganggu siapapun,sehingga aku bertanya-tanya bagaimana bisa dia bergaul dengan orang semacam glen.tapi tampaknya nino tidak sependapat.dia melihat kak ferly dengan tatapan yang sama dengan yang dia kasih ke glen di lapangan basket.tapi setelah kupikir pikir,nino memang selalu menatap setiap cowok yang dekat denganku dengan tatapan semacam itu.
"pagi nino"sapa kak ferly,nino nya diem aja
Aku melempar pandangan mencela padanya sebelum kembali melihat kak ferly."ada apa kak?"
Sepertinya kak ferly tidak terlalu mempermasalahkan sikap dingin nino,karena dia langsung menjawab dengan senyuman yang sama."oh,gue cuman mau bilang kalau rapat buat persiapan pensinya dimajuin jadi nanti sore pulang sekolah.kamu bisa kan?"
"bisa kok kak"
"sip.kalau begitu gue tunggu nanti di ruang osis,er...gue balik kesana dulu ya.bye"dan kak ferly sempat melempar senyuman manisnya sebelum berlari kembali ke lapangan basket.
Kalau boleh berhayal sih.kak ferly adalah tipe cowo yang paling kuinginkan buat dijadiin pacar.dia baik,pinter,ganteng,pokonya perfect deh.
"gue kan udah pernah bilang.lo jangan deket-deket sama cowok kayak mereka!"komentar nino akhirnya.aku hanya bisa memutar mataku
"bukankah kau selalu bicara begitu tentang semua cowok yang dekat denganku"
"mudahnya!lo pacaran aja sama gue.biar nggak ada lagi cowok cowok nggak jelas yang deketin lo"
"itu lagi,aku kan sudah bilang berkali-kali aku nggak bisa.dan kau tau betul alasanya".kataku sengaja memalingkan wajahku agar aku tak melihat wajahnya.
Nino menghela nafas.sesuatu yang jarang sekali dilakukanya sehingga aku tau kalau aku baru saja menyinggung topik sensitif.dia melingkarkan tanganya di bahuku dan menariku pelan.tidak bicara sampai kami tiba di depan kelas.beberapa anak menatap kami dengan pandangan aneh tapi buru-buru menoleh ketika nino melotot mengerikan.
"pagi peter!!!"seru seorang gadis cantik di pintu depan kelas "oh nino co cweet deh,pagi-pagi udah peluk-peluk peter"katanya sambil senyum senyum gaje.
Namanya siska.salah satu sahabatku yang tau bahwa aku gay.dia pernah suka padaku tapi akhirnya menyerah saat tau keadaan ku yang sebenarnya.dan dia malah jadi orang yang mendukungku di saat-saat sulit.hari ini dia memakai kerudung warna pink pucat dengan hiasan bunga.membuat wajahnya jadi tambah manis.
"maklum lah sis,biar peter nggak diganggu sama lalet lalet"kata nino sambil pasang seringai mengerikanya yang dia anggap sebagai senyuman
"wah jadi kalian udah jadian"kata siska seneng"ihhh kok nggak ngasih tau sih,mana traktiranya"
"siapa yang jadian!"kata ku segera,melepaskan rangkulan nino dan langsung masuk kelas.
"masih usaha"bisik nino ke siska saat mengikutiku dan duduk di sampingku.di barisan pojok kelas.
Siska ikut-ikutan duduk di bangku depan kami,masih aja senyum-senyum sendiri.
"mana peter...udah mau bell nih hehehe"kata siska sudah kayak nagih hutang.
"iya bentar"kataku sambil mengeluarkan buku tugas matematika dari dalam tas.
"ck ck ck lo belum ngerjain sis?kapan mau pinternya kalau nyontek terus"komentar nino
"hehehe soalnya kepepet no"jawab siska tanpa rasa bersalah sambil menyambar buku dari tanganku dengan kecepatan mengejutkan.
"oh jadi lo udah bikin pr nya nin?"tanyaku segera
"belum.gue juga pinjem sis"
Dan aku harus puas dengan memukul kepalanya dengan buku.
**********
Rapat pembahasan acara pentas seni yang akan diadakan sebulan lagi berlangsung cukup lama,setelah disela oleh berbagai interupsi dan"gue nggak mau sama dia"dari beberapa orang.akhirnya diputuskan pembagian panitianya.aku,vino,sama nurul kebagian jadi koordinator pengisi acara,sesuai ide vino kita bakal mengundang salah satu band indie,undernote.
"ingat ya,acaranya akan berlangsung selama tiga hari.hari pertama dan kedua untuk pertandingan olah raga dan seni,sedang hari ketiga untuk acara pensi nya."jelas kak ferly yang jadi pemimpin rapat disusul dengan anggukan dari beberapa orang dan membuat yuno kejedot meja karena dia baru saja tersadar dari tidur ayamnya."bagian humas pastikan menjelaskan dengan rinci pada seluruh kelas yang ikut berpartisipasi"
"nanti biar gue yang koordinasi sama pihak undernote,loe sama nurul yang ngurusin anak-anak yang mau ngisi acara ya"bisik vino di sela-sela kak ferly menjelaskan tentang pendanaan."temen gue salah satu personilnya...jadi bisa lebih gampang buat ngurusnya"
Aku sih manggut-manggut aja.sebenernya aku juga belum pernah dengan denger tentang band indie ini.tapi kata vino band nya keren,jadi aku nurut aja.
"sip.kita bisa mulai jalan besok kan?"tanya ku ke nurul
"yah jangan besok dek peter...cowoku ngajak jalan,lusa ya pleaseee"kata nurul memelas "peter baik deh"
"hmmm yaudah".
"thank peter....gitu dong kan jadi tambah ganteng kalau begitu"kata nurul sambil cubit-cubit pipiku
"aduduh...iya aku kan emang ganteng.jangan cubit-cubit dong rul,aku kan masih perawan"
"idih apaan sih"kata nurul sambil memukulku-nggak-manja.itu sakit.
vino cuman bisa geleng-geleng sambil nyengir kayak kuda.
Rapat berlangsung sampai jam setengah tujuh.aku baru akan meninggalkan ruang osis saat seseorang menepuk pundaku.
"pulang sama siapa peter?"tanya kak ferly
"sendirian kak.naik angkot"
"yaudah gue anterin aja yuk"
"ah nggak usah kak ngerepotin"sebenernya aku seneng kak ferly mau nganterin.tapi nggak enak karena rumah kita nggak searah.
"kalau ngerepotin,gue nggak bakal nawarin peter"katanya sambil tertawa renyah,membuat sesuatu di dadaku berdesir."jadi gimana nih?sekalian gue mau mau main ke rumahmu.itu kalau boleh sih hehe"
"hmmm...ya udah deh kak makasih"jawab ku sambil tersenyum.
Kak ferly langsung kelihatan sangat senang"sip"
Akupun mengikuti kak ferly ke parkiran belakang.sebelum rapat tadi aku sudah sms nino kalau aku bakalan pulang sore,karena nino nggak bales jadi aku anggap dia sudah pulang duluan.makanya aku agak kaget melihat motor megapro item punya nino masih terparkir di belakang sekolah dan nino sendiri bersandar di tiang besi sambil mainin hp,mendongak saat mendengar kami memdekat dan langsung memasang ekspresi tidak suka yang biasa dipakainya kalau ketemu sama geng nya glen,waktu melihat kak ferly yang berjalan di depanku.
"kok belum pulang nino?"tanyaku segera
Nino melihatku dengan tatapan seakan aku sedang bercanda"gue nungguin lo lah.yaudah cepetan naik"katanya seraya memakai helmnya dan menstater motornya sama sekali tak menunjukan tanda-tanda kalau dia melihat kak ferly.
Aku menoleh ke kak ferly dengan ekspresi minta maaf.kak ferly langsung paham tanpa perlu aku ngomong"ya udah deh peter.mungkin lain kali"katanya sambil tetap tersenyum.
Aku yang merasa tidak enak sudah akan minta maaf saat nino berteriak keras "cepetan peter!"
"iya bentar...sampai besok kak"kataku sambil berlari dan naik ke motornya nino."aku kirain kau udah pulang"kataku pada nino sambil memakai helm yang dia berikan.
"lo bercanda?mana bisa gua biarin lo pulang sendirian.ntar kalo lo diperkosa preman depan sekolah itu gimana coba?"
Ku teplak helm nino dan segera menyesalinya karena tanganku jadi sakit banget.nino hanya ketawa pelan lalu melajukan motornya.
**********
«1345

Comments

  • Nino POV:
    Kalau lo tanya gue siapa itu peter.gue bakalan langsung bilang dia sahabat terbaik yang pernah gue punya.oke...lo boleh anggep gue lebay,tapi emang itu kenyataan yang gue rasain.saking sayangnya gue sama peter,gue sampai ngerasa kalau gue udah jatuh cinta sama dia.walaupun gue sadar kalau gue itu straight gue meyakinkan diri sendiri kalau yang gue rasain itu memang bener-bener cinta.apa memang bener itu cinta?itu adalah pertanyaan yang sering muncul di kepala gue,pertanyaan yang paling gue benci.tak peduli seberapa sering gue mencoba menghapus pertanyaan itu,dia selalu kembali.apakah memang cinta?atau ini hanya sekedar rasa tanggung jawab?perasaan bersalah?.shit!
    Perkenalan gue sama peter dimulai sebelas tahun yang lalu.saat itu umur gue baru enam tahun.gue menandang keluar jendela mobil bokap gue.hari itu kami pindahan karena bokap gue dipindah tugas ke daerah semarang jadi gue sama nyokap harus ikut.kami sedang melewati jalan kecil di sebuah perumahan saat mobil tiba-tiba berhenti sehingga gue kejedot bagian belakang kursi supir disusul suara teriakan anak kecil yang membuat bokap dan nyokap gue langsung turun dari mobil.sambil menggosok-gosok jidat yang sakit gue turun dari mobil untuk melihat apa yang bikin mobil berhenti.ada seorang anak kecil mungkin baru lima tahun,memeluk sesuatu yang berbulu dan berdarah.anak itu menunduk mungkin dia menangis.bokap gue nggak henti-hentinya minta maaf sementara nyokap gue mengelus pundak anak itu dengan sayang.anak itu mengangkat wajahnya,dia sama sekali tidak menangis.dan gue lihat benda yang dipeluknya,sesekor kucing coklat yang jelas sudah mati.
    "nggak apa-apa kok.om"katanya tersenyum,meskipun bibirnya bergetar saat dia bicara."petel pulang aja,udah sole nanti mama nyaliin"
    Dia cadel dan menurut gue itu lucu.anak itu bangkit berdiri masih memeluk kucingnya
    "om anterin ya...rumah kamu dimana?"tanya bokap gue sambil masih ngelus-elus pundak anak itu.
    "nggak usah om,lumah petel deket kok,didepan situ"katanya sambil menunjuk ke arah sederet rumah.
    Dia berjalan menjauh sambil tetap menunduk.bokap gue masih tampak menyesal tapi akhirnya masuk ke mobil diikuti nyokap gue yang bergumam"kasihan".
    Rumah gue nggak gede tapi juga nggak kecil.pas dan nyaman lah.ada dua lantai dan kolam renang kecil dibelakang rumah.setelah bokap sama nyokap gue kemas-kemas,gue langsung lari naik tangga ke kamar gue di lantai dua.ada sebuah kasur besar.meja belajar yang menjadi satu dengan lemari mini.dan sebuah pintu kaca yang terhubung ke balkon.gue langsung buka pintu kaca itu dan merasakan terpaan angin yang segar di balkon.gue lihat kebawah,ada sederet pagar tanaman yang memisahkan dengan rumah disebelahnya.dan dibelakang rumah itu seseorang sedang menggali tanah dengan sekop pasir kecil.anak yang tadi.gue langsung turun ke lantai bawah,berlari saat sampai di ruang tamu.
    "nino mau kemana?"tanya nyokap gue
    "main"jawab gue asal sambil terus lari.
    "jangan jauh -jauh lho"
    "iya"
    Gue berputar ke samping rumah dan mengintip dari pagar tanaman.benar anak yang tadi.dan dia sepertinya sedang menguburkan kucingnya sendirian.dia menangis keras.gue nggak suka ngelihat dia nangis karena membuat dada gue rasanya sakit.hampir sepuluh menit penuh gue ngelihatin dia nangisin gundukan tanah itu.satu hal yang gue tau pasti saat itu.gue nggak mau lihat dia nangis,gue bakal lakuin apa aja asal dia nggak nangis lagi,asal dia tersenyum.
    Besoknya gue sama orang tua gue pergi belanja di sebuah mall untuk beli perabotan rumah.dan gue beli boneka kucing yang cukup besar.sesampainya di rumah gue langsung lari ke rumah anak itu .model rumah kami mirip,hanya saja taman di depan rumahnya lebih indah dengan banyak bunga dan tanaman berdaun warna-warni.gue ketok pintu depanya tiga kali dan seorang wanita membukakan pintu.
    "cari siapa dek?"tanya wanita yang gue tebak adalah ibunya,sambil tersenyum ramah.
    Gue celingak-celinguk baru sadar kalau gue belum tau nama anak itu.gue baru kepikiran buat lari pulang sampai anak itu muncul di belakang ibunya.
    "buat kamu"kata gue cepat menyerahkan boneka kucing itu,bahkan tanpa bilang hai.
    Anak itu tampak bingung tapi menerima boneka itu."telimakasih"katanya sambil tersenyum lebar.gue suka senyumnya,gue suka giginya yang putih kecil-kecil,gue suka matanya yang tertutup saat dia tersenyum.
    "temenya peter ya?ayo masuk-masuk".kata ibunya ramah.
    Sejak saat itu kami jadi sangat dekat.gue sering main kerumahnya,main mobil-mobilan di kamarnya.dia sering berenang ke rumah gue.orang tua gue seneng banget tiap peter main ke rumah.kami sering tidur bareng kadang-kadang nginep.sampai gue kelas satu SMP gue harus pindah ke rumah bibi gue.walaupun komunikasi gue sama peter nggak pernah putus.
    Saat gue kelas dua SMP,peter ngasih tau gue kalau dia gay.sesuatu yang jelas mengejutkan ku.walaupun gue nggak menduga akan hal itu gue nggak pernah kepikiran buat ngejauhin dia.gue sayang sama dia.justru hal itu membuat gue ingin selalu didekatnya,selalu melindunginya.
    Tapi hal yang paling mengejutkan adalah waktu gue tau kalau dia pacaran sama sahabat gue,treo...
    Tok Tok Tok ...ketukan di kamar gue membuat gue sadar dari lamunan barusan.
    "nino.anterin mama ke pasar ya"
    "ok"
    **********
    Gue berbaring di atas kasur peter sambil makan kentang goreng buatan ibunya.malam ini panas banget jadi gue cuman pake celana selutut karena kaos gue udah gue lempar entah kemana tadi dan dengan keadaan berkeringat sexy gue perhatiin peter yang lagi konsentrasi sama setumpuk kertas tugas.gue suka ekspresinya kalau dia lagi mikir keras gitu,dahinya akan berkerut lucu dan bibirnya akan mengerucut,bikin gue harus susah payah nahan diri buat nggak nyium tuh bibir.
    Ok ceritanya gue sama peter lagi belajar bareng,tapi akhirnya malah cuman dia yang belajar,sementara gue lebih milih ngelihatin dia daripada harus mikirin tugas tabel ekonomi yang gue aja nggak ngerti harus mulai dari sebelah mana.gue raih hp peter di atas meja dan mulai main game.peter ngelirik gue dari sudut matanya.
    "katanya mau belajar,kok malah main game sih nino!"katanya kesel,berusaha untuk nggak ngelihat gue"pake baju sana!"
    "memang kenapa?kan panas.ato jangan-jangan lo horny ya lihat gue"kata gue sambil nyengir dan menaikan sebelah alis
    Pletok!
    kepala gue sukses kenalan sama botol parfum yang ada di meja peter"aduh...sakit peter!"kata gue kesel sambik menggosok-gosok jidat gue yang malang.
    "sukurin!makanya jangan ngomong sembarangan"ejek peter sambil julurin lidahnya,pengen gue gigit deh tuh lidah.
    Gue langsung bangkit dan menarik peter ke atas kasur.karena nggak siap akan kena serangan langsung,peter terjatuh di atas badan gue dan teriak-teriak keras saat gue gelitikin seluruh bagian tubuhnya nya
    "nino geli..geli..iya ampun..ampun aku...nyerah."tapi gue nggak berhenti gelitikin,dan gerakan peter semakin liar karena gue semakin semangat gelitikin dia.gue tertawa keras diatas penderitaan peter.tapi baru juga sebentar gue ngerasa seneng,tendangan peter yang membabi buta tepat kena burung gue.linu...sakitnya sampai berasa di perut gue.
    Peter yang baru saja sadar langsung ketawa kenceng"karma!makanya jangan usil!'teriaknya penuh kemenangan
    Sementara gue masih memegangi adek gue yang malang"parah lo pet!sakit nih tongkat masa depan gue.tanggung jawab lo"
    "salah sendiri,siapa yang mulai tadi."
    "pokok nya lo harus tanggung jawab.gimana kalau adek gue kenapa-napa!"
    Peter ngelihatin gue dengan wajah hawatir"yah...aku harus gimana?"
    "cium gue"kata gue tanpa pikir panjang.
    "lah kok cium!apa hubunganya?"
    "pokoknya gue nggak bakalan maafin loe kalau lo belum nyium gue"
    Peter terlihat berpikir sejenak sebelum berkata"iya deh,tapi tutup mata dong"
    "ok "kata gue seneng dan langsung tutup mata.nggak papa deh adek gue linu asal malam ini gue dapet ciuman dari peter.gue tunggu satu detik,dua detik,tiga detik.kok peter belum nyium-nyium gua ?saat gue mau buka mata gue ngerasain sesuatu yang hangat menyentuh bibir gue,akhirnya.kok jadi tambah panas?ini aneh.pedes!
    "bweh bweh hah hah hah.pet sumpah nggak lucu!"seru gue kesel sambil ngelap saos sambel kentang goreng di bibir gue dengan punggung tangan.peter malah ketawa seneng"hahaha makanya jangan mesum.udah ah aku mau nyelesein tugas ini dulu.malah nggak jadi-jadi nanti"dan dia kembali berkutat dengan tumpukan kertasnya.
    Sisa malam itu dihabiskan dengan peter yang ngerjain tugasnya sementara gue main hp sama curi pandang ke dia.
    "kamu jadi nginep?"tanya peter saat dia merapikan kertasnya dan menumpuknya di rak buku
    "jadi dong"gue lirik jam dinding di atas tempat tidur"udah jam sebelas nih.lo mau langsung tidur ato kita main kuda kudaan dulu?"tanya gue sambil nyengir yang langsung dijawab oleh cubitan panas di perut.
    "aku mau gosok gigi dulu"kata peter dan dia langsung keluar kamar.
    Gue loncat ke tempat tidur peter dan berbaring telentang.sudah lama sejak terakhir kali gue dan peter tidur bareng.peter kembali ke kamar lima menit kemudian dan langsung berbaring di disebelah gue.tercium bau mint yang tercampur dengan bau khas peter yang bikin gue tenang.gue rangkul dia dan peter langsung bergeser ke posisi favoritnya kalau kami lagi tidur bareng.dia jadiin dada gue sebagai bantal dan gue elus rambutnya yang hitam dan halus.
    "nino aku boleh tanya sesuatu nggak?"kata peter sambil lihat langit-langit kamar
    "boleh lah.mau tanya apa memang?kenapa gue bisa ganteng kayak gini?"
    "kenapa kamu kelihatanya nggak suka setiap kali ketemu kak ferly"
    "kan gue sayang sama lo.kalau ada cowok lain yang lihatin lo dengan pandangan kayak gitu jelaslah gue nggak suka"jawab gue sambil mengelus rambut peter.dia ngelihatin gue dengan tatapan yang seakan bilang'itu lagi-itu lagi'
    "memang kak ferly ngelihatin aku kayak gimana?"
    "dengan nafsu"
    "masa sih,aku nggak ngerasa tuh"
    "ya jelas lah nggak ngerasa.tapi gue lihat.udah ah kenapa jadi malah bahas si ferly sih"kata gue agak dongkol,kenapa disaat gue bisa berdua sama peter malah ngomongin orang nggak penting itu!
    Peter menggeliat dan menguap lebar"hoam...ngantuk"dan dia langsung tertidur.gue peluk dia supaya dia tetep hangat dan gue pun juga mulai tertidur.
    **********
    Hari ini gue lagi di perpus.tempat yang paling jarang gue datengin kalo lagi nggak sama peter,sampai-sampai gue sendiri ngerasa aneh bisa duduk di sini baca buku-walaupun nggak satu katapun yang nempel di otak gue-jadi kenapa gue disini sendirian?itu karena peter hari ini kebagian tugas jaga uks.memang di sekolah gue anggota osisnya dapat tugas piket jaga uks gantian tapi sebagian besar cuman numpang absen trus pergi,cuman peter yang bener-bener jagain tempat itu.karena itu dari pada gue kluntang -klantung nggak jelas mendingan gue disini dong,ngadem.baru aja gue mikir buat jalan-jalan di kebun belakang sekolah,seseorang menepuk punggung gue.gue berbalik dan ngelihat cewek berkerudung biru yang manis.
    "hai nino,tumben sendirian?"tanya siska sambil duduk di depan gue,diikuti sahabatnya,nurul,cewek berbadan besar dan berambut ikal panjang."peter kemana?"
    "jaga uks"
    "gue nggak salah lihat nih.lo baca buku?wah gawat bakal ujan gede nih nanti."cerocos nurul sambil lihatin gue dengan pandangan tak percaya.
    "sialan lo...gini-gini gue gue juga seneng baca buku tau!"jawab gue nggak terima,enak aja gue dibilang tumben baca buku.tapi...emang gue nggak pernah baca buku sih.
    "lo baca buku kesehatan wanita?lo lagi mens no?"tanya siska geli sambil meneliti buku yang gue pegang.
    Reflek gue balik bukunya dan ngelihatin sampulnya 'Menjaga Kesehatan Organ Kewanitaan'.shit! dari mana gue dapet buku ini ya?!.nurul langsung ketawa keras sambil gebrak meja bikin semua anak yang lagi di perpus ngelihatin kami.sedangkan siska cuma terkikik pelan yang pasti dianggapnya sebagai tertawa cantik.
    "sumpah...lo...lucu...no"kata nurul tersegal di antara tawanya.
    "lo berdua sendiri ngapain di sini?"tanya gue mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
    "ih emang lo aja yang boleh ke perpus.kita juga murid sini tauk"kata siska centil.
    "eh lo pada udah tau blom?"kata nurul sambil berbisik dan memajukan badanya sehingga gue juga harus ikut maju supaya bisa denger."tadi gue kan nggak sengaja lewat di depan ruang bp dan gue denger ada yang sedang disidang.coba tebak siapa?"
    "siapa?"tanya siska antusias
    "glen! dari yang gue denger sih dia berantem sama seseorang pagi tadi...."
    "wah sayang banget,kenapa mereka nggak saling bunuh aja."sela gue yang langsung disambut dengan teplakan siska di bahu gue"terus terus"tuntutnya ke nurul
    "yah kata bu umi sih orang tua mereka bakal dipanggil.mungkin mereka bakal di skors"
    Gue sih nggak terlalu kaget karena ini bukan pertama kalinya glen berantem di sekolahan.dia itu cowok paling belagu dan sok jago di sekolah,mentang-mentang anak orang kaya.gue nggak pernah takut sama dia,kalo dia cari masalah sama gue ato berani sentuh peter.mau berantem sampai mati pun gue ladenin.
    **********
    Peter POV:
    Aku baru saja selesai menata botol-botol alcohol dan obat merah ke rak yang terpasang di dinding.hari ini aku dapat tugas jaga uks.dan sebagai anggota osis yang baik dan rajin menabung.aku memutuskan untuk melaksanakan tugas ini.ku lirik jam yang terpasang di dinding.pkl 09.15 ok,lima belas menit lagi jam tugasku akan selesai.kujatuhkan diri di salah satu kasur tinggi di ruangan itu sambil keluarin hp dan main game anggry bird.mungkin kayak game anak kecil tapi menurutku seru kok.baru aku mau berpikir dimana kira-kira nino sekarang saat pintu uks menjeblak terbuka,seseorang yang berdiri di sana melihatku dengan kaget.baru beberapa saat aku sadar kalau itu adalah glen.dia melangkah masuk dan kulihat mukanya parah banget.bibirnya berdarah,pipinya lebam dan ada luka memanjang di pelipisnya.dia berdiri di depanku dan aku baru sadar betapa tingginya dia,rambutnya yang kecoklatan acak-acakan,entah memang sengaja di tata seperti itu atau tadi dia naik motor ngebut nggak pake helm.
    "ngapai lo disini?!"tanyanya dingin masih menatapku dengan matanya yang tajam.
    "aku tugas disini!"balasku menantang,aku nggak akan mau takut sama dia
    Glen menyipitkan matanya berbahaya.sesaat aku mengira dia akan menonjoku,tapi ternyata dia duduk di sampingku.aku menatapnya heran untuk beberapa saat sampai dia berkata masih dengan nada dinginya"ngapain diem aja?katanya tugas,cepetan obatin"
    Aku langsung berdiri dengan dongkol.udah minta tolong malah marah-marah.aku berjalan ke meja di sudut dan mulai mengambil plester,kapas ,botol kecil alcohol,dan obat merah dari kotak p3k dan membawanya kembali ke kasur.ku teteskan alcohol ke kapas dan menutulkanya ke luka di dahi glen.dia mengernyit sedikit tapi menatapku dengan intens seakan sedang menilaiku.lama-lama aku jengah juga dilihatin kayak begitu.aku tak perlu bertanya darimana luka-luka ini,sudah pasti hasil dari berantemnya sama seseorang.setelah selesai membersihkan lukanya aku menetaskan obat merah ke kapas baru dan menutulkanya ke lukanya,agak sedikit lebih keras dari yang seharusnya sehingga glen berteriak kasar.
    "sakit bego!pelan-pelan bisa nggak sih!"
    "kalau nggak mau sakit jangan berantem!"kataku sama kasarnya.menutulkan obat merah lagi ke sudut bibirnya,sama kerasnya dengan yang tadi
    "sakit! iklas nggak sih ngobatin gue!?"katanya sambil menggenggam pergelangan tanganku yang langsung kutarik secara reflek.aku merasakan sedikit rasa panas di wajahku.loh kok jadi kayak gini?ini nggak mungkin terjadi....pikirku ngeri.akhirnya kututulkan kapas itu pelan-pelan walaupun glen masih menatapku tajam dan jelas bingung dengan perubahan sikap ku yang tiba-tiba.aku aja bingung.saat aku selesai memasangkan plester ke dahi glen pintu uks kembali terbuka dan suara melengking seorang cewek langsung menyerang telingaku.
    "ngapain lo pegang-pegang glen hah?!"
    Aku langsung mendongak dan melihat segerombolan cewek yang sedang menatapku tajam seperti sekumpulan singa betina.cewek paling depan yang tadi teriak adalah jesica,dia seperti semacam ketua geng cewek disekolah.kelompok yang sebenarnya sangat malas kuperhatikan.dia sebenarnya cantik,jika dia tidak sombong dan judes nggak ketulungan
    "pasti lo cari kesempatan buat pegang-pegang glen ya!ihh homo najis lo!"teriaknya dengan suara yang menyakitkan pendengaran.
    Darah ku langsung mendidih seketika itu juga.aku berdiri dan melempar botol obat merah yang tadi ku pegang ke atas kasur.
    "kau pikir aku sudi ngobatin dia!sana obatin sendiri kalau kau mau!"kataku kasar sambil berjalan ke pintu.glen hanya diam saja sementara jesica menatapku dengan matanya yang membesar.tampaknya dia akan mengatakan sesuatu tapi sebelum dia membuka mulut,pintu di belakangnya kembali terbuka dan nino berdiri disana.aku hampir bisa melihat aura gelap yang menguar dari tubuhnya.
    "ada apa ini?!"tanyanya dengan suara yang dalam dan bergetar sehingga aku langsung tahu kalau dia sedang marah"ngapain lo disini!"katanya sambil menatap glen yang masih duduk di kasur.
    "urusan gue!mau apa lo!"jawab glen dengan sama mengerikanya.
    Nino sudah maju selangkah dengan tangan terkepal namun aku langsung menahan bahunya.
    "pergi aja yuk"kataku pelan,benar-benar tidak berharga kalau cari masalah di sini.nino menunduk menatapku sambil mengangguk pelan lalu berbalik keluar.
    Di luar aku sempat mendengar jesica yang berkata centil
    "sini glen biar ku obatin"
    dan glen yang menjawab kasar.
    "gue bisa sendiri!"
  • aku suka ceritanya, bagus ... ternyata Peter yang imut banyak yang suka ...
  • [b][color=ultramarine] mention yea..
  • [b][color=ultramarine] mention yea..
  • [b][color=blue] mention yea...
  • @lulu_75 thks gan.wkwkwk iya banyak yg ngerebutin
    @bluebiru4 sip ^^
  • Hehehe ... nice story and fun to read, lanjutt :)
  • Titip mention ya
  • Titip mention ya
  • @shoo_lee @Wita ok gan...
    @tsunami wah thks brow hehehe
  • udah update please enjoy ^^
    @lulu_75
    @bluebiru4
    @shoo_lee
    @wita
    @tsunami
    Peter POV:
    Hari selasa ini rencananya aku dan nurul bakal keliling sekolahan buat ngasih pengumuman soal pentas seni dan gmendata siapa saja yang akan jadi pengisi acara.karena kami dapat dispensasi untuk tidak ikut pelajaran maka mulai jam delapan aku dan nurul sudah berkeliling dari kelas ke kelas.
    "acara pensinya sendiri akan diadakan pada tanggal 30 oktober.jadi yang berminat buat ngisi acara bisa langsung daftar mulai hari ini sama saya,atau kak nurul ini"aku dan nurul sedang menjelaskan tentang sistem pengisi acara pensi sama anak kelas 10.beberapa ada yang tertarik,ada yang bodo amat,dan ada yang tidur di pojok kelas."ada pertanyaan?"
    "kak kalau mau ngisi acara nampilin apa aja kak?ada kategorinya nggak?"tanya seorang gadis yang rambutnya di kuncir kuda.
    "nampilin gigi lo aja ya,pasti pada kabur semua"celetuk seorang cowok lumayan jahat yang disusul dengan tawa seluruh kelas
    "mendingan juga gue daripada loe!baru lihat muka lo aja udah pada pingsan"balas si gadis yang setelah ku perhatiin memang ukuran gigi depanya diatas rata-rata.seluruh kelas menjadi lebih ribut dengan tawa.
    "mau perform apa aja bebas kok!"teriak nurul berusaha mengatasi kegaduhan yang baru terjadi"mau nyanyi,dance,drama,band.sesuai bakat kalian deh"
    Secara keseluruhan hari itu usaha kami cukup sukes kebanyakan anak kelas 11 dan12 yang lebih tertarik buat jadi pengisi acara.bisa dimaklumi sih karena mungkin anak-anak kelas10 masih belum PD.setengah jam lagi waktunya istirahat maka aku dan nurul memutuskan untuk pergi ke kantin sebelum bel.saat kami berbelok melewati ruang bp ada seorang wanita yang sedang berbicara dengan bu umi-guru bp kami-di depan pintu.kutebak umurnya sekitar 40-an,rambutnya disasak tinggi sehingga dia kelihatan berwibawa namun juga tampak galak disaat bersamaan.
    "...baik bu,akan saya pastikan glen tidak akan mengulanginya lagi,terimakasih sudah mau memberitahu saya"kata wanita itu sambil menjabat tangan bu umi.
    Nurul sepertinya tampak sangat tertarik pada wanita itu,sampai kami berbelok di sudut.
    "pasti itu tadi ibunya glen deh.lumayan mirip sih,sama-sama kelihatan jutek"bisik nurul.
    "hah?ngapain ibunya glen kesini?"tanyaku bingung
    "eh?emang gue belum kasih tau lo ya pet?kemaren kan glen berantem sampai dipanggil ke ruang bp"
    "yang bener?"tanyaku lagi yang langsung dijawab dengan anggukan mantap dari nurul"berantem sama siapa?"
    "menurut gosip yang gue denger sih sama dion,anak ips 3"
    Pantes aja kemaren dia bisa sampai luka-luka begitu.jadi tebakanku tidak salah dong dia memang berantem....
    Karena keasikan mikirin soal glen tanpa sadar kami sudah sampai di kantin yang teduh.masih sepi...yaiyalah masih 20menit lagi sebelum bell.lumayan lah jadi kita nggak perlu berebutan.nurul langsung menuju ke counter dan memesan soto sedangkan aku pesen nasi goreng.
    Sambil menunggu pesanan kami datang,aku main angry bird di hp ku.
    "eh,pet...emang lo kemarin beneran ribut sama geng nya si jesica itu?"
    Aku kaget,dari mana nurul bisa tau?wah jangan-jangan nih anak kuping nya ada di mana-mana.nggak salah sih dia dijuluki ratu gosip.aku hanya mengangguk kaku yang langsung disambut dengan helaan nafas panjang dari nurul.
    "duh pet...pet.ngapain juga sih lo pakek ngeladenin jesica segala.lo kan tau dia orangnya kayak gimana."jelas nurul dengan campuran nada kasihan dan kesal.
    "dia duluan yang mulai...aku nggak ngeladenin dia"
    "yang jelas! lo mending jauh-jauh deh dari dia.dia itu sumber masalah!"
    "siapa juga yang mau deket-deket dia,kurang kerjaan banget!"
    Saat itu makanan kami datang sehingga kami menghentikan dulu acara diskusi tidak menyenangkan ini.ditengah -tengah acara makan,bel yang menunjukan jam istirahat berdering keras disusul celoteh riang dan langkah banyak kaki.saat itu hp ku bergetar,kukeluarkan dari saku dan ku unlock.
    you got (1) new message.
    09.30
    nino:lo dimana.
    to nino:di kantin.
    Saat aku hendak memasukan kembali hp ke saku,suara cempreng seseorang langsung membuatku mengangkat kepala.
    "wah...wah coba lihat miss gorila pacaran sama si homo!"jesica mengumumkan pada seluruh orang di kantin sambil menyipit dengan dengki.
    Rasanya seolah ada yang menyalakan korek api di depan wajahku. panas.semua orang langsung melihat kearah kami.beberapa malah terang-terangan menyeringai.ku lihat nurul yang duduk di depanku,dia masih makan sotonya dengan tenang seakan tak mendengarkan apapun.
    "eh pet,lo tadi denger suara kucing kawin nggak?"tanya nurul santai.
    "songong banget lo!miss gorila!apa lo segitu desperate nya karena nggak ada yang mau sama lo jadi pacaran sama si homo ini!?"seru jesica tidak terima.
    Ini sudah keterlaluan.aku hendak membuka mulut untuk menjawab,namun nurul sudah terlanjur berdiri.
    "eh,miss murahan!informasi buat lo ya!sebaiknya lo tutup mulut besar lo itu sebelum gue sumpel pake nih sambel!"kata nurul dalam desis keras berapi api"yuk pet kita pergi.nggak penting ngurusin nih mahluk!"dan dia melangkah pergi,aku menyusul dibelakangnya berusaha menahan senyum.
    Jesica tampak seakan baru saja ditampar."tunggu lo ya nanti!gorila!"teriaknya keras.
    Nurul ternyata sudah jauh di depa sehingga aku harus sedikit berlari untuk menyusulnya.
    "siapa yang tadi nyuruh gue buat nggak nanggepin jesica ya."kataku setelah berhasil menyusulnya.
    "oh sudahlah!"tukas nurul"dia memang pantas digituin!"
    "tapi itu brilian...kau lihat tadi mukanya gimana?"
    Kita tertawa keras saat melewati serombongan anak kelas10 yang bertampang bingung.karena keasikan tertawa aku jadi tidak memperhatikan jalanku dan menabrak seseorang,ternyata itu nino.
    "katanya lo dikantin?gue baru mau nyusul."katanya sambil menggenggam pundak ku.
    "udah selese kok.makanya kita mau balik ke kelas"kata ku"mending nggak usah kekantin sekarang deh ,rame.kita beli roti di koperasi aja yuk."lalu kudorong punggung glen yang tampak bingung sementara nurul masih cekikikan.
    **********
    Sepulang sekolah rencananya nino minta ditemenin buat beli sepatu.maka dari itulah sekarang aku berdiri di mall yang penuh sesak ini.lumayan lah buat ngadem di tengah panasnya cuaca siang hari di semarang.nino membawaku ke sebuah toko peralatan olah raga.disana terpajang berbagai jenis sepatu,jersey,hand bag.sampai ada juga sebuah treatmill yang dipajang di etalase.sementara nino milih-milih sepatu kets aku mengecek hp ku
    you got (2) new messages
    15.52
    mom:peter kamu kemana?kok belum pulang?
    15.54
    nurul:pet,kita ke club teaternya lusa aja ya....besok aku ada acara plisss ya ya ya
    Langsung kuketik balasan nya.
    to mom:lagi bareng nino ma
    to nurul:acara apaan?paling juga mau pacaran kan.
    tring...
    Cepet banget balasanya
    16.10
    mom:yaudah pulangnya jangan malem-malem ya...ati-ati
    to mom:iya ma
    "oh ya gue lupa tanya sama lo pet.kemarin si brengsek glen itu kenapa bisa bareng sama lo di uks?"tanya nino yang sedang memegangi dua buah sepatu warna putih dan warna biru laut.
    "kemarin itu?ya buat ngobatin lukanya lah katanya dia abis berantem,kan?"jawabku tanpa mengangkat muka dari hp (aku sedang main game)
    "dan lo ngobatin dia gitu?"
    "iyalah kan masih jam tugasku."
    Nino memberiku tatapan yang seakan bilang kalau nolongin glen adalah sebuah kejahatan.mungkin karena dongkol dia meneruskan memilih sepatu tanpa bicara.
    Tring...
    Ada sms masuk.ku pause game yang sedang kumainkan dan ku buka sms itu.
    16.17
    nurul:hehehe tau aja lo...jd mau kan?sip :)
    Tepat saat kukirim 'ya' ku ke nurul,nino datang membawa sepasang sepatu kets warna hitam dan sebuah handbag kecil.
    "yuk"ajaknya.
    Setelah membayar belanjaanya,nino mengajaku makan di salah satu food court yang cukup ramai.setelah mengisi perut dengan pancake ice cream dan vanila float (yang dibayarin nino),rencananya kami langsung pulang.tapi saat melewati teater blitz megaplex poster besar guardian of the galaxy menarik perhatianku.jadi aku maksa nino buat nonton dulu sebelum pulang, yang disambut dengan kurang antusias oleh nino.dia memang tak begitu suka tema film kayak begitu.yang biasa ditontonya adalah film thriller penuh darah yang menurutku tak layak dilihat.tapi akhirnya dia setuju buat nonton juga.
    Langit yang kemerahan sudah mulai memudar dan digantikan dengan warna biru gelap saat kami keluar dari mall.udara dingin yang menyergap membuat nino mengeratkan jaket kulit yang dipakainya, aku menyesal tidak bawa jaket ke sekolah tadi.kami menuju parkiran yang penuh saat nino mengeluarkan motor megapro hitamnya.melihat penampilan nino seperti ini aku jadi teringat akan geng motor,mungkin karena jaket kulitnya, dan tiba-tiba memoriku membawa kembali kenangan tentang seorang cowok lain yang suka memakai jaket kulit.ada sesuatu yang menyakitkan jatuh di dadaku dan membuat tenggorokanku tercekat.
    "Cepetan naik pet.udah mau hujan nih kayaknya!"teriak nino yang langsung membuyarkan lamunanku.
    "oke"kataku sambil naik ke boncengan motor,berusaha menyembunyikan fakta bahwa mataku baru saja basah.
    Dan benar saja.belum juga sepuluh menit kami melaju, hujan sudah memberondong turun dari langit yang gelap.segera saja seluruh pakaianku basah kuyup.seragam sekolahku menempel ke kulit dan membuatku menggigil kedinginan.mungkin karena menyadari bahwa aku gemetaran,nino meminggirkan motornya ke sebuah halte bis yang sepi.ku gosok kedua tangan ku setelah turun dari motor,mencoba menghangatkanya.tetesan hujan yang membentur atap seng halte menciptakan suara dentang mengerikan.sesaat nino mengawasiku dengan khawatir,kemudian dia melepas jaketnya dan lalu seragam sekolahnya.membuatku terbelalak kaget.badan nino yang kecoklatan terpampang jelas,perutnya yang rata terlihat berkilat karena basah.
    "lepasin baju lo"katanya lembut.
    "ma...mau ngapain?"jawabku tergagap.
    "baju lo basah.nih pake baju sama jaket gue biar gue pake bajum lo."jelasnya sambil mengangsurkan jaket dan seragam sekolahnya yang lumayan kering.
    "nggak usah.ntar kamu kedinginan.aku nggak apa-apa kok."
    Dan ekspresi nino seketika mengeras.
    "kalau lo terus pake baju basah kayak gitu,lo yang bakal sakit!"
    "udah kubilang aku nggak apa-apa!"seruku sambil hendak menjauh ke sudul halte namun glen menahan lenganku.
    "lo itu bener-bener keras kepala ya!"katanya sambil menariku mendekat"gue nggak pengen lo sakit!jadi lepasin baju lo atau gue yang harus lepasin."
    "aku juga nggak pengen kamu sakit!"teriaku kesal.apa nino pikir cuma dia yang peduli padaku,aku juga peduli padanya.
    Nino tampak terperajat untuk sesaat tapi langsung terkekeh keras."peter-peter"katanya sambil mengeleng-geleng"gue tuh nggak bakalan sakit cuma gara-gara hujan kayak gini doang.biar gue deh yang lepasin baju lo sini."
    Akhirnya aku menyerah dan melepaskan baju sekolahku yang basah-dari pada aku digerayangin nino-dan kupakai baju nino yang kering dan jaketnya.sedikit kebesaran sih.dan bajuku melekat di badanya nino,karena ukuranya lebih kecil membuat tubuh nino tercetak dengan jelas,bahkan warna kulitnya pun tampak dari bajuku yang transparan karena basah.kami memutuska untuk nekat saja karena malam sudah larut dan tak ada tanda-tanda kalau hujan akan segera reda.
    Aku merasakan nino menggigil pelan saat melajukan motornya,membuatku semakin merasa bersalah.15menit motor melaju menembus tirai air hujan saat akhirnya berhenti di depan pagar rumah ku.
    "nih makasih no."kataku sambil mengembalikan jaketnya.
    "simpen aja dulu.bye!"katanya sambil tersenyum,secepat kilat mengecup pipiku lalu langsung tancap gas.
    "hati-hati!"teriaku,aku tak begitu kaget sih nino mengecup pipiku.dia memang sering melakukanya.kembali kupakai jaket nino lalu masuk ke rumah.
    **********
  • udah update please enjoy ^^
    @lulu_75
    @bluebiru4
    @shoo_lee
    @wita
    @tsunami
    Peter POV:
    Hari selasa ini rencananya aku dan nurul bakal keliling sekolahan buat ngasih pengumuman soal pentas seni dan gmendata siapa saja yang akan jadi pengisi acara.karena kami dapat dispensasi untuk tidak ikut pelajaran maka mulai jam delapan aku dan nurul sudah berkeliling dari kelas ke kelas.
    "acara pensinya sendiri akan diadakan pada tanggal 30 oktober.jadi yang berminat buat ngisi acara bisa langsung daftar mulai hari ini sama saya,atau kak nurul ini"aku dan nurul sedang menjelaskan tentang sistem pengisi acara pensi sama anak kelas 10.beberapa ada yang tertarik,ada yang bodo amat,dan ada yang tidur di pojok kelas."ada pertanyaan?"
    "kak kalau mau ngisi acara nampilin apa aja kak?ada kategorinya nggak?"tanya seorang gadis yang rambutnya di kuncir kuda.
    "nampilin gigi lo aja ya,pasti pada kabur semua"celetuk seorang cowok lumayan jahat yang disusul dengan tawa seluruh kelas
    "mendingan juga gue daripada loe!baru lihat muka lo aja udah pada pingsan"balas si gadis yang setelah ku perhatiin memang ukuran gigi depanya diatas rata-rata.seluruh kelas menjadi lebih ribut dengan tawa.
    "mau perform apa aja bebas kok!"teriak nurul berusaha mengatasi kegaduhan yang baru terjadi"mau nyanyi,dance,drama,band.sesuai bakat kalian deh"
    Secara keseluruhan hari itu usaha kami cukup sukes kebanyakan anak kelas 11 dan12 yang lebih tertarik buat jadi pengisi acara.bisa dimaklumi sih karena mungkin anak-anak kelas10 masih belum PD.setengah jam lagi waktunya istirahat maka aku dan nurul memutuskan untuk pergi ke kantin sebelum bel.saat kami berbelok melewati ruang bp ada seorang wanita yang sedang berbicara dengan bu umi-guru bp kami-di depan pintu.kutebak umurnya sekitar 40-an,rambutnya disasak tinggi sehingga dia kelihatan berwibawa namun juga tampak galak disaat bersamaan.
    "...baik bu,akan saya pastikan glen tidak akan mengulanginya lagi,terimakasih sudah mau memberitahu saya"kata wanita itu sambil menjabat tangan bu umi.
    Nurul sepertinya tampak sangat tertarik pada wanita itu,sampai kami berbelok di sudut.
    "pasti itu tadi ibunya glen deh.lumayan mirip sih,sama-sama kelihatan jutek"bisik nurul.
    "hah?ngapain ibunya glen kesini?"tanyaku bingung
    "eh?emang gue belum kasih tau lo ya pet?kemaren kan glen berantem sampai dipanggil ke ruang bp"
    "yang bener?"tanyaku lagi yang langsung dijawab dengan anggukan mantap dari nurul"berantem sama siapa?"
    "menurut gosip yang gue denger sih sama dion,anak ips 3"
    Pantes aja kemaren dia bisa sampai luka-luka begitu.jadi tebakanku tidak salah dong dia memang berantem....
    Karena keasikan mikirin soal glen tanpa sadar kami sudah sampai di kantin yang teduh.masih sepi...yaiyalah masih 20menit lagi sebelum bell.lumayan lah jadi kita nggak perlu berebutan.nurul langsung menuju ke counter dan memesan soto sedangkan aku pesen nasi goreng.
    Sambil menunggu pesanan kami datang,aku main angry bird di hp ku.
    "eh,pet...emang lo kemarin beneran ribut sama geng nya si jesica itu?"
    Aku kaget,dari mana nurul bisa tau?wah jangan-jangan nih anak kuping nya ada di mana-mana.nggak salah sih dia dijuluki ratu gosip.aku hanya mengangguk kaku yang langsung disambut dengan helaan nafas panjang dari nurul.
    "duh pet...pet.ngapain juga sih lo pakek ngeladenin jesica segala.lo kan tau dia orangnya kayak gimana."jelas nurul dengan campuran nada kasihan dan kesal.
    "dia duluan yang mulai...aku nggak ngeladenin dia"
    "yang jelas! lo mending jauh-jauh deh dari dia.dia itu sumber masalah!"
    "siapa juga yang mau deket-deket dia,kurang kerjaan banget!"
    Saat itu makanan kami datang sehingga kami menghentikan dulu acara diskusi tidak menyenangkan ini.ditengah -tengah acara makan,bel yang menunjukan jam istirahat berdering keras disusul celoteh riang dan langkah banyak kaki.saat itu hp ku bergetar,kukeluarkan dari saku dan ku unlock.
    you got (1) new message.
    09.30
    nino:lo dimana.
    to nino:di kantin.
    Saat aku hendak memasukan kembali hp ke saku,suara cempreng seseorang langsung membuatku mengangkat kepala.
    "wah...wah coba lihat miss gorila pacaran sama si homo!"jesica mengumumkan pada seluruh orang di kantin sambil menyipit dengan dengki.
    Rasanya seolah ada yang menyalakan korek api di depan wajahku. panas.semua orang langsung melihat kearah kami.beberapa malah terang-terangan menyeringai.ku lihat nurul yang duduk di depanku,dia masih makan sotonya dengan tenang seakan tak mendengarkan apapun.
    "eh pet,lo tadi denger suara kucing kawin nggak?"tanya nurul santai.
    "songong banget lo!miss gorila!apa lo segitu desperate nya karena nggak ada yang mau sama lo jadi pacaran sama si homo ini!?"seru jesica tidak terima.
    Ini sudah keterlaluan.aku hendak membuka mulut untuk menjawab,namun nurul sudah terlanjur berdiri.
    "eh,miss murahan!informasi buat lo ya!sebaiknya lo tutup mulut besar lo itu sebelum gue sumpel pake nih sambel!"kata nurul dalam desis keras berapi api"yuk pet kita pergi.nggak penting ngurusin nih mahluk!"dan dia melangkah pergi,aku menyusul dibelakangnya berusaha menahan senyum.
    Jesica tampak seakan baru saja ditampar."tunggu lo ya nanti!gorila!"teriaknya keras.
    Nurul ternyata sudah jauh di depa sehingga aku harus sedikit berlari untuk menyusulnya.
    "siapa yang tadi nyuruh gue buat nggak nanggepin jesica ya."kataku setelah berhasil menyusulnya.
    "oh sudahlah!"tukas nurul"dia memang pantas digituin!"
    "tapi itu brilian...kau lihat tadi mukanya gimana?"
    Kita tertawa keras saat melewati serombongan anak kelas10 yang bertampang bingung.karena keasikan tertawa aku jadi tidak memperhatikan jalanku dan menabrak seseorang,ternyata itu nino.
    "katanya lo dikantin?gue baru mau nyusul."katanya sambil menggenggam pundak ku.
    "udah selese kok.makanya kita mau balik ke kelas"kata ku"mending nggak usah kekantin sekarang deh ,rame.kita beli roti di koperasi aja yuk."lalu kudorong punggung glen yang tampak bingung sementara nurul masih cekikikan.
    **********
    Sepulang sekolah rencananya nino minta ditemenin buat beli sepatu.maka dari itulah sekarang aku berdiri di mall yang penuh sesak ini.lumayan lah buat ngadem di tengah panasnya cuaca siang hari di semarang.nino membawaku ke sebuah toko peralatan olah raga.disana terpajang berbagai jenis sepatu,jersey,hand bag.sampai ada juga sebuah treatmill yang dipajang di etalase.sementara nino milih-milih sepatu kets aku mengecek hp ku
    you got (2) new messages
    15.52
    mom:peter kamu kemana?kok belum pulang?
    15.54
    nurul:pet,kita ke club teaternya lusa aja ya....besok aku ada acara plisss ya ya ya
    Langsung kuketik balasan nya.
    to mom:lagi bareng nino ma
    to nurul:acara apaan?paling juga mau pacaran kan.
    tring...
    Cepet banget balasanya
    16.10
    mom:yaudah pulangnya jangan malem-malem ya...ati-ati
    to mom:iya ma
    "oh ya gue lupa tanya sama lo pet.kemarin si brengsek glen itu kenapa bisa bareng sama lo di uks?"tanya nino yang sedang memegangi dua buah sepatu warna putih dan warna biru laut.
    "kemarin itu?ya buat ngobatin lukanya lah katanya dia abis berantem,kan?"jawabku tanpa mengangkat muka dari hp (aku sedang main game)
    "dan lo ngobatin dia gitu?"
    "iyalah kan masih jam tugasku."
    Nino memberiku tatapan yang seakan bilang kalau nolongin glen adalah sebuah kejahatan.mungkin karena dongkol dia meneruskan memilih sepatu tanpa bicara.
    Tring...
    Ada sms masuk.ku pause game yang sedang kumainkan dan ku buka sms itu.
    16.17
    nurul:hehehe tau aja lo...jd mau kan?sip :)
    Tepat saat kukirim 'ya' ku ke nurul,nino datang membawa sepasang sepatu kets warna hitam dan sebuah handbag kecil.
    "yuk"ajaknya.
    Setelah membayar belanjaanya,nino mengajaku makan di salah satu food court yang cukup ramai.setelah mengisi perut dengan pancake ice cream dan vanila float (yang dibayarin nino),rencananya kami langsung pulang.tapi saat melewati teater blitz megaplex poster besar guardian of the galaxy menarik perhatianku.jadi aku maksa nino buat nonton dulu sebelum pulang, yang disambut dengan kurang antusias oleh nino.dia memang tak begitu suka tema film kayak begitu.yang biasa ditontonya adalah film thriller penuh darah yang menurutku tak layak dilihat.tapi akhirnya dia setuju buat nonton juga.
    Langit yang kemerahan sudah mulai memudar dan digantikan dengan warna biru gelap saat kami keluar dari mall.udara dingin yang menyergap membuat nino mengeratkan jaket kulit yang dipakainya, aku menyesal tidak bawa jaket ke sekolah tadi.kami menuju parkiran yang penuh saat nino mengeluarkan motor megapro hitamnya.melihat penampilan nino seperti ini aku jadi teringat akan geng motor,mungkin karena jaket kulitnya, dan tiba-tiba memoriku membawa kembali kenangan tentang seorang cowok lain yang suka memakai jaket kulit.ada sesuatu yang menyakitkan jatuh di dadaku dan membuat tenggorokanku tercekat.
    "Cepetan naik pet.udah mau hujan nih kayaknya!"teriak nino yang langsung membuyarkan lamunanku.
    "oke"kataku sambil naik ke boncengan motor,berusaha menyembunyikan fakta bahwa mataku baru saja basah.
    Dan benar saja.belum juga sepuluh menit kami melaju, hujan sudah memberondong turun dari langit yang gelap.segera saja seluruh pakaianku basah kuyup.seragam sekolahku menempel ke kulit dan membuatku menggigil kedinginan.mungkin karena menyadari bahwa aku gemetaran,nino meminggirkan motornya ke sebuah halte bis yang sepi.ku gosok kedua tangan ku setelah turun dari motor,mencoba menghangatkanya.tetesan hujan yang membentur atap seng halte menciptakan suara dentang mengerikan.sesaat nino mengawasiku dengan khawatir,kemudian dia melepas jaketnya dan lalu seragam sekolahnya.membuatku terbelalak kaget.badan nino yang kecoklatan terpampang jelas,perutnya yang rata terlihat berkilat karena basah.
    "lepasin baju lo"katanya lembut.
    "ma...mau ngapain?"jawabku tergagap.
    "baju lo basah.nih pake baju sama jaket gue biar gue pake bajum lo."jelasnya sambil mengangsurkan jaket dan seragam sekolahnya yang lumayan kering.
    "nggak usah.ntar kamu kedinginan.aku nggak apa-apa kok."
    Dan ekspresi nino seketika mengeras.
    "kalau lo terus pake baju basah kayak gitu,lo yang bakal sakit!"
    "udah kubilang aku nggak apa-apa!"seruku sambil hendak menjauh ke sudul halte namun glen menahan lenganku.
    "lo itu bener-bener keras kepala ya!"katanya sambil menariku mendekat"gue nggak pengen lo sakit!jadi lepasin baju lo atau gue yang harus lepasin."
    "aku juga nggak pengen kamu sakit!"teriaku kesal.apa nino pikir cuma dia yang peduli padaku,aku juga peduli padanya.
    Nino tampak terperajat untuk sesaat tapi langsung terkekeh keras."peter-peter"katanya sambil mengeleng-geleng"gue tuh nggak bakalan sakit cuma gara-gara hujan kayak gini doang.biar gue deh yang lepasin baju lo sini."
    Akhirnya aku menyerah dan melepaskan baju sekolahku yang basah-dari pada aku digerayangin nino-dan kupakai baju nino yang kering dan jaketnya.sedikit kebesaran sih.dan bajuku melekat di badanya nino,karena ukuranya lebih kecil membuat tubuh nino tercetak dengan jelas,bahkan warna kulitnya pun tampak dari bajuku yang transparan karena basah.kami memutuska untuk nekat saja karena malam sudah larut dan tak ada tanda-tanda kalau hujan akan segera reda.
    Aku merasakan nino menggigil pelan saat melajukan motornya,membuatku semakin merasa bersalah.15menit motor melaju menembus tirai air hujan saat akhirnya berhenti di depan pagar rumah ku.
    "nih makasih no."kataku sambil mengembalikan jaketnya.
    "simpen aja dulu.bye!"katanya sambil tersenyum,secepat kilat mengecup pipiku lalu langsung tancap gas.
    "hati-hati!"teriaku,aku tak begitu kaget sih nino mengecup pipiku.dia memang sering melakukanya.kembali kupakai jaket nino lalu masuk ke rumah.
    **********
  • Lumayan seru walau awalnya klise perkenalan yang harusnya lebih seru dimasukkan dlm cerita
  • memori jaket itu mantannya Peter ya ... Peter enggak sadar ya kalo Nino itu suka ...
Sign In or Register to comment.