It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hari ini TS akan membahas Mitos dan Fakta mengenai hal yang biasa di lakukan oleh hampir semua orang dewasa. Yup, Masturbasi.
lansung saja, berikut adalah mitos dan fakta mengenai masturbasi. selamat membaca dan semoga bermanfaat.
***
Mitos: Masturbasi meningkatkan gairah seksual.
Fakta: Dari lahir, setiap manusia tidak ditentukan berapa kali ia bisa mencapai orgasme. Tapi ketika Anda mendapatkannya, ya itulah momen terbaik. Tak ada batasan jumlah orgasme berdasarkan pengalaman seksual yang pernah dia lakukan. Jadi masturbasi tidak dapat digunakan untuk meningkatkan terjadinya orgasme. Masturbasi juga tidak meningkatkan jumlah sperma atau semen. Dalam lelaki yang sehat, testikel selalu memproduksi sperma dan kelenjar prostat selalu membuat cairan semen.
mitos: Bukan Seks yang Sebenarnya
fakta: masturbasi adalah kegiatan seks yang bisa disamakan dengan penetrasi. Sebab, bagaimanapun kegiatan seks pribadi ini murni tindakan seksual dengan hasil orgasme yang sama dengan saat Anda bercinta dengan pasangan.
Mitos: Penis Bisa Menjadi Besar
fakta: begitu seorang pria melewati masa pubertas (usia 19 tahun) pertumbuhan penis akan berhenti, dan itulah ukuran maksimal Anda.
Mitos: Masturbasi bisa merusak alat kelamin.
Fakta: Pria yang memegang penis dan wanita yang menggaruk klitoris atau menggunakan vibrator tidak mungkin merusak alat kelamin. Tujuan biologis dari kehidupan adalah reproduksi. Sehingga alat kelamin sudah berevolusi menjadi lebih tangguh. Risiko terbesar adalah peradangan ketika Anda melakukannya dalam waktu yang lebih lama.
Mitos: Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Fakta: hampir semua dokter dan para peneliti di seluruh dunia sepakat bahwa kegiatan masturbasi tidak berbahaya.
mitos: Masturbasi menyebabkan masalah gangguan mental.
Fakta: Masturbasi menyebabkan satu masalah: rasa bersalah. Biasanya terjadi pada anak muda atau remaja yang banyak mendengar bahwa itu adalah perbuatan menyimpang, tidak wajar dan perbuatan dosa yang bisa mengantar pelakunya ke neraka. Yang pasti, masturbasi adalah normal, sehat dan tidak membuat gangguan fisik atau gangguan mental. Hanya saja, seperti halnya makan atau kegiatan lainnya, jika berlebihan tentu akan berdampak buruk. Jika memang Anda punya masalah untuk mengendalikan frekuensi masturbasi, ada baiknya mengunjungi terapi sex.
nb : mitos dan fakta diatas merupakan gabungan mitos dan fakta dari beberapa sumber.
Pdhal mau gw bikin rekaman yg 4k loh..
)
siang ini TS mau ngasi info tentang mitos dan fakta tentang mata. semoga bermanfaat.
Mitos : Membaca dalam kondisi remang-remang dapat merusak mata.
Faktanya : Konsensus para ahli mata mengatakan membaca dalam kondisi cahaya sedikit tidak akan merusak mata. Bahkan menurut British Medical Journal diungkapkan bahwa membaca dibawah cahaya rendah tidak akan merusak mata, namun hanya akan menyebabkan terjadinya ketegangan mata.
Mitos : Membaca sambil tiduran menyebabkan rabun jauh atau mata minus.
Faktanya : Rabun jauh (mata minus) dapat terjadi akibat adanya perubahan kelengkungan kornea, gangguan pada lensa mata atau karena memanjangnya sumbu bola mata.
Posisi membaca tidak akan berpengaruh dalam memicu timbulnya rabun jauh. Membaca dalam posisi berbaring (tiduran) akan menimbulkan berbagai keluhan mata yang terjadi akibat mata lelah, seperti mata perih hingga sakit kepala karena saat membaca dalam posisi berbaring tanpa disadari jarak antara mata dengan buku akan menjadi lebih dekat.
Hal ini akan memaksa mata untuk berakomodasi terus menerus agar bayangan jatuh tepat di retina. Mata yang berakomodasi terus menerus akan menjadi cepat lelah sehingga timbul keluhan-keluhan seperti pandangan menjadi buram, mata perih, sakit kepala, dan lain sebagainya. Namun, keluhan keluhan ini hanya bersifat sementara. Dengan mengistirahatkan mata secara teratur maka keluhan-keluhan ini dapat diatasi.
Mitos : Terlalu sering di depan komputer atau sering menonton TV akan merusak mata.
Faktanya : Terlalu sering di depan komputer atau menonton TV mengakibatkan mata lebih jarang berkedip. Sehingga mata menjadi kering dan lelah. Cobalah beristirahat sejenak dengan mengalihkan fokus penglihatan atau melihat sesuatu di tempat yang lebih jauh setiap 15-30 menit untuk mengurangi ketegangan mata.
Mitos : Makan Banyak Wortel Dapat Menyembuhkan Rabun Jauh
Faktanya : Rabun jauh (mata minus) dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama miopia merupakan suatu gangguan penglihatan dimana mata tidak mampu untuk melihat benda yang jaraknya jauh sehingga pandangan menjadi kabur saat melihat benda jauh. Rabun jauh ini dapat terjadi karena adanya perubahan kelengkungan kornea, adanya gangguan pada lensa mata atau terjadinya pemanjangan sumbu bola mata.
Pemberian wortel dan zat-zat makanan yang kaya akan vitamin A memang terbukti baik bagi kesehatan mata, namun bukan untuk menyembuhkan rabun jauh. Peranan wortel dan vitamin A dalam kesehatan mata adalah untuk mendukung metabolisme sel-sel saraf pada retina dan mencegah dan mengatasi gangguan mata yang terjadi akibat kekurangan vitamin A. Seperti xeroftalmia (mata menjadi kering) atau rabun senja (penglihatan yang terganggu di saat gelap/malam hari).
Karena itu, jika penyebab pandangan kabur/buram adalah defisiensi vitamin A maka konsumsi banyak wortel dapat membantu mengatasi kelainan mata tersebut, namun jika penyebab pandangan kabur adalah rabun jauh maka sebaiknya diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa minus atau lensa kontak. Pada keadaan tertentu, rabun jauh dapat juga diatasi dengan pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi fotorefraktif, Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).
Mitos : Kaca mata harus dipakai terus, kalau tidak akan semakin parah!
Faktanya : kacamata adalah alat bantu penglihatan, namun pemakaian kacamata tidak memengaruhi kesehatan mata. Penggunaan kacamata tidak berpengaruh pada penambahan ataupun pengurangan minus maupun silindris.
Dijelaskan, jika pengguna kacamata melihat tanpa menggunakan kacamata, maka semua benda akan terlihat tidak fokus dan mata akan dipaksa bekerja lebih keras untuk memfokuskan benda tersebut. Mata yang dipaksa bekerja keras dengan berakomodasi terus menerus akan cepat menjadi lelah dan timbul keluhan berupa sakit kepala, mata perih, dan penglihatan kabur.
Namun hal ini tidak akan menimbulkan kerusakan jangka panjang terhadap mata. Kaca mata akan membantu anda untuk melihat dengan lebih baik tanpa mata harus bekerja keras. Dengan menggunakan kacamata maka penglihatan tidak akan memburuk dengan cepat, namun tidak menggunakan kacamata pun tidak akan merusak mata anda secara permanen.
Namun hal ini hanya bersifat sementara dan tidak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap mata. Kaca mata akan membantu anda untuk melihat dengan lebih baik tanpa mata harus bekerja keras. Dengan tidak menggunakan kacamata, maka akan membuat mata anda menjadi tidak nyaman.
sumber : Prof. Diany Yogiantoro,dr., Sp.M(K). Dosen FK Unair