It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@kelabhujan balesan'a ganjen amat dah.. )
Seolah-olah mau ngasih apapun..
Gini deh aku jg kebetulan gak bisa bhs jawa, gmn klo saling ajarin..
@Irfandi_rahman sama gw juga udah 400 lebih.. Gara-gara gadun ababil itu )
Kosakata yg membingungkan
Bhs jawa pisang = gedang ya.. ???
Sedangkan gedang dlm bhs sunda = pepaya.
Klo beli pisang goreng = gedang goreng ya.
Aneh.. )
ada lagi?
Kalo d jawa artinya keras ya.
Suka di pelesetin buat orang berak.. )
Itu adalah anggapan umum pria yang telah berkeluarga yang ada dibayangan komunitas gay. Bukan rahasia juga banyak dari mereka yang telah menikah masih berusaha mencari petualangan dengan cowok lewat berbagai cara. Kebutuhkan fisik yang memang terpendam dan keinginan untuk melepaskannya dengan pria, membuat mereka secara diam diam mencari para pria yang mau bersama dengan mereka
Ada pria menikah yang hanya mencari pelampiasan nafsu. Artinya mereka hanya mencari pria yang mau sama sama melepaskan nafsu, dan setelah selesai yah berakhir di sana. Tidak ada basa basi sayang-sayangan kecuali mungkin tuker pin BB kalau masih ingin melakukannya lain kali. Ada juga pria yang sekalipun telah menikah masih dengan drama sebagaimana layaknya anak ABG komplain mulu soal nggak punya cowok atau berurai air mata curhat di kamar mandi dikala ditinggal brondongnya ke pria lain ketika istrinya sedang setrika baju di depan. Ada juga pria yang tidak mau embel-embel jadian, tetapi mereka tidak hanya mencari seks saja. Mereka lebih memilih term "abang-adek" yang berarti hubungan dekat dgn pria lain, tanpa ikatan jelas dan yang jelas tetap melibatkan seks
Oleh karena itu kita ingin mengingatkan beberapa hal sebelum kamu memutuskan untuk menjalin hubungan dengan mereka
1. Pada dasarnya kamu adalah "selingkuhan"
Mau seperti apapun sang pria beristri menyatakan kesetiaan padamu, kamu harus tau dia sudah memiliki istri terlebih dahulu. Kamu sebagai pihak ketiga yang kehadirannya harus dirahasiakan berhak memperoleh predikat yang paling cocok buat kamu yaitu "selingkuhan". Hubungan kamu dengan dia tidak akan pernah ekslusif, sekalipun dia mengaku-ngaku akan menyebrangi lautan atau mendaki gunung demi dirimu, one phone call dari bininya yang suruh dia buruan pulang akan membuat dia lupa semua janji itu.
2. Kamu adalah prioritas utama "bayangan"
Kecuali kalau memang rumah tangganya bermasalah, kamu nggak akan pernah benar benar menjadi prioritas utama. Apalagi kalau dia sudah punya anak. Kamu prioritas utama ketika dia bersama kamu dengan catatan istrinya nggak nelpon dan dia nggak musti jemput anaknya dari les piano. Kamu tidak akan pernah benar benar menjadi prioritas utama. Okelah kalau dia mengajak kamu liburan ke Bali selama 3 hari dengan pura pura dalih ke istrinya bahwa dia ada "business trip". Yah mungkin dia milikmu tiga hari itu. Dia mungkin cuma perlu sms istrinya sesekali, dan menelpon anaknya untuk mengucapkan selamat tidur. Tetapi setelah tiga hari itu yah kamu kembali menjadi prioritas bayangan.
3. Jangan berharap banyak
Jangan mengumbar mimpi indah menikah dengannya di Belanda dan mengadopsi anak lucu buat dirawat bersama. Dia mungkin sudah punya anak sendiri, dan meninggalkan istrinya untuk menikah denganmu? Mungkin hanya segelintir yang benar benar mau sampai ke tahap seperti itu. Sekali lagi, kamu adalah bagian dari hidup "rahasia"nya
4. Selalu akan ada ketakutan "ketahuan" selama kapanpun kalian bersama
"Jangan upload photo kita berdua yah", "Adik iparku sering ke mal itu, kita ke mal yg lain aja yah","Jangan SMS aneh aneh yah kalau wiken, istriku suka ngubek2 handphone". Kalimat seperti itu akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kamu setiap hari bersamanya. Tidak ada tempat yang aman sekalipun istrinya mungkin tinggal di kota berbeda. Karena mungkin saja yah iparnya atau teman istrinya suka datang ke kotamu misalnya. Belum lagi mantan-mantannya yg mungkin masih mengancam untuk mengirim foto cowokmu dan dia ketika mereka foto telanjang berdua ke istri dan keluarga besarnya. Kamu musti ikutan bubaran tuh kalau sampai istrinya udah tau identitas aslinya dari mantan-mantannya
5. Jangan pernah menyuruh dia memilih
Pernah dengar cerita tentang anak kecil korban penceraian yang benci banget dengan orang yang merebut ayahnya dari keluarganya? Kamu bisa menjadi orang itu. Selama dia telah memiliki keluarga, kamu akan selalu menjadi outsider. Apalagi kalau dia sudah punya anak. Mereka memiliki ikatan keluarga yang nyata, darah dan daging dalam keluarganya. Kamu? Cuma ikatan sperma yang akan hilang begitu terhapus tisu basah. Jadi kalau kamu mulai physco dan menjerit "pilih keluargamu atau aku!!!", mending kamu jeduk-jedukin kepala kamu ke dinding biar sadar bahwa yang kamu lakukan itu salah.
Keputusan untuk menjalin hubungan seperti apapun dengan pria menikah sepenuhnya berada di tangan kamu. Kamu yang seharusnya sudah dewasa, seharusnya bisa memutuskan mana yang benar mana yang tidak. Hubungan seperti apa yang pantas kalian jalin. Bukan hak siapapun untuk mengatakan itu benar atau salah
Bukan salah sang suami yang masih suka bergulat telanjang dengan sesama lelaki.
Bukan salah istri yang sudah pake lingerie, tp masih susah bikin sang suami susah berdiri.
Bukan salah anak yg dilahirkan sang istri demi mengikat suami untuk pulang kerja lebih pagi.
Bukan salah kamu juga "mungkin" jatuh cinta pada pria yang telah beristri
Tetapi daripada mencari siapa yang salah, mending kita coba kendalikan situasi dengan menkontrol salah satu unsur penting dalam hubungan seperti ini, yaitu diri kamu sendiri. Pikirkan saja implikasi dan resiko yang akan kamu hadapi. Kalau kamu siap, yah silahkan saja
dikutip tanpa edit dari touchemagz.com
semua emang kudu pake logika )