It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
saya bingung krn saya discreet. di satu sisi dia sepertinya menikmati kalo saya ngejar2 dia, di sisi lain dia juga masih suka bikin saya melayang. sempet terpikir si kalo dapet momen yg pas, saya mau ngomong blak2an sama dia, tp entah kapan. paling nunggu kami dapat tugas luar kota dan sekamar.
saya sih berharap dia yg bilang k saya, klo misalnya dia beneran sayang sm saya atau dia hanya menganggap teman. tp kalo dia terus diem aja, saya mending memendam perasaan aja. saya kan belum pernah bf-an, jadi gak berani utk mulai duluan.
Mungkin bawahku punya masukan?
coba kamu purapura pdkt ke orang lain , dan tunjukkan ke dia kalau kamu emang udah benerbener move on dari dia, liat tanggapan dia , kalau dia tetap santai kaya enggak ada masalah , mungkin memang kamu harus benerbener move on dari dia
masih banyak kok cowo diluar sana
1. kalau dia denial, behaviour nya mungkin tidak bisa menjadi berubah gitu. kalau dia masih tetap jutek sama orang tapi dia baik sama kamu, dia udah mulai ada attachment dan merasa comfort dengan dirimu.
umumnya, mereka yang denial, tidak akan menuruti perasaan mereka untuk 'membuka diri'.
2. kalau lo gay-act, artinya dia sudah yakin lo gay tapi dia masih tidak terbuka, itu bisa ditafsirkan kalau dirimu bukan tipe dia.
tapi kalau lo straight-act, belum bisa ditafsirkan seperti itu kayaknya ya. karena bisa jadi dia masih 'meraba-raba'
3. no comment kalau soal ini haha.
menurut gw, jujur dan terbuka adl yang ideal, walaupun tidak selamanya hal yang terbaik utk dilakukan. lihat aja situasi, kondisi, serta efek jangka panjang. kalau memang safe semuanya, ya silahkan terbuka.
bukan nya gimana ya, komunikasi tulisan itu mudah multi-interpretasi dari si pembacanya. apalagi kalau dia orang yang non visual (auditori, kinestetik). apalagi tulisan mu bukan yang to the point. sangat rentan multi tafsir.
jangan takut membahasakan cinta
dalam psikologi: one people, one touch
Pertanyaan yang menurut ku krusial, jawaban ya atau tidak itu untuk apa sih Om? Apakah untuk membawa arah hubungan? Apakah hanya curious aja perasaan dia ke Om? Atau yang lain. Karena menurut ku ini penting, jika alasan nya cukup berharga, mungkin aku bisa menyarankan untuk bicara face to face. Sehingga pernyataan Om atau pun jawaban dia tidak akan multitafsir. Sehingga mudah untuk di simpulkan.
Saran dari aku, mirip sama yg diatas, face to face, bilang kl mas ngerti ini mungkin berat, tapi mas ungkapin lagi, kira2 begini poinnya: "Hey, I know it's hard for you cause it's hard for me too. I don't know if I am not your type or you don't know what to do cause you are Mr.Perfect.. Now, I'll give you time, you think about this, OK? You have a pure heart, and I will always thank you for your kindness whatever the decision."
Setelah beri dia waktu, mas coba tetap seperti biasa. Terus mas iseng deket dengan orang lain. Just to test the water, to see how he reacts to it.