Gw mungkin semestinya gak cerita bagian dari diri gw yang paling personal ke orang lain karena sebenarnya hal ini selama ini tersimpan rapat dalam diri gw dan hanya diri gw yang tau. Mungkin banyak faktor yang akhirnya buat gw beraniin diri buat share dan minta pendapat teman-teman disini yang mungkin punya pengalaman sama kayak gw, to be honest i just cant bare it solely on myself, i need to let i out, shout it out loud.
Gw ketemu sama dia hampir 15 tahun yang lalu dan itu adalah satu-satu pengalaman gw di dalam dunia sampai dengan sekarang. Gw menganggap diri gw bisexual dan sampai dengan sekarang gw gak pernah terlibat sama co lain kecuali dia. Hubungan gw dan dia gak tau apa namanya yang pasti pertama kali kita ketemu lewat chat mirc (good god, im freaking old. Lol). Semenjak ketemu hubungan kita hilang muncul dan gw sejak saat bertemu dia pertama kali gak tau kenapa gw ngerasa nyaman dan sayang banget sama dia. You can call it naive , or stupid but i just felt he was so damn perfect. Gw selalu mengharapkan lebih dari dia tapi kita tau kita berdua mungkin the most coward dan 'straight act' person dalam hal ini. Dia pergi dan muncul begitu saja dalam hidup gw dan gw terlalu takut untuk bilang ke dia kalau gw selalu menghaapkan dia hadir dan muncul dalam hidup gw.
Bertahun-tahun gw dan dia reconnected kalau dia ada di indonesia (dia sekolah diluar) dan itu semua hanya berlangsung minggu atau bulan sebelum akhirnya kt putus kontak. Alasan utama gw tidak mengejar dia adalah karena gw sangat frustasi dengan diri gw. Mungkin lo anggap gw munafik tapi gw sangat enjoy masa-masa gw dengan mantan2 cw gw walaupun selalu ada dia dalam bayangan dan harapan gw. Beberapa tahun terakhir ini kita kembali berhubungan setelah dia menghilang bertahun-tahun dan itu adalah masa paling bahagia dalam hidup gw. Chatting dan ketemu dia sepulang kantor bener2 buat gw bahagia. Sikap dia dan gw selayaknya teman, mentor dan sahabat. Walau gw selalu mengharap lebih tapi gw selalu takut akan kehilangan dia kalau gw jujut apa adanya apa yang gw penda selama ampir 10 tahun. Sampai akhirnya gw gak kuat dan gw nanya dia anggap gw apa dan gw bilang terus terang gw sayang banget sama dia dan selama 10tahun lebih ini gw selalu mengharapkan dia. Setelah gw utarakan itu gw menjauh dari dia dan berharap bisa melupakan dia.
Setelah kejadian itu gw kembali lost contact (untuk yang sekian kali) dan dia kembali menghubungi gw berharap kita bisa kembali berhubungan as i dont know how on earth to classfied or define what we are. Gw dan dia kembali keeo in touch sampai suatu saat i lost his contact on one of messenger. Dan dia tidak berusaha menghubungi gw atau menayakan gw apa yang tiba2 terjadi padahal kita masih ter-connected dengan fb/email. Jujur gw saat itu pengin banget hubungi dia dan kembali berhubungan tapi gw terlalu pengecut dan gw berharap bisa melupakan dia dan hidup kembali normal menjalin hubungan dengan cw2.
Sampai saat ini gw ga pernah berhubungan sama dia dan it kills me each day. Gw selalu buka fb dia just to know how he is doing or get a glimpse of his new pic. Sound pathetic ryt? I felt it too. I just missed him so damn much, it hurts. everything about him, his laugh, his words, his wisdom, his voice, his body when hug me when we slept, his smell, everything. Gw sama dia bukan dalam hubungam seksual, buat gw dia segalanya lebih dari itu (we never had sex in fact). Gw sama dia sama-sama enjoy each other company dan beberapa kali we spend the night together, doing nothing. Kita hanya tidur pelukan dan gw saat itu menangis memohon moment ini dapat berlangsung lebih lama. Gw sayang banget sama dia tapi gw tau kita ga mungkin bersatu dan gw juga sangat yakin perasaan dia ke gw tidak mungkin lebih daripada sekedat apa yang gw harapkan. Gw tau bagi dia gw hanya seorang sahabat, mentor dan sesorang yang dulu ada di masa lalu sebagai stranger.
Gw menjauh dari jakarta dan hidup diluar negeri dengan harapan gw bisa melupakan dia, dan gw salah. Gw gak pernah bisa melupakan dia. i feel lonely and i miss him each day. gw sering banget hampir tlp atau hubungi fb dia just to say hi dan selalu gw hapus. Gw ga ada keberanian itu. Gw butuh move on! Harus malah karena gw harus kawin suatu saat dan meninggalkan semua perasaan gw. Tapi semakin gw berusaha semakin kuat perasaan sayang gw ke dia. I've lost my mind i guess, no rationale explanation may alter my stubborn feeling towards him. He always reasemble in my prayer, how i wish god to erase him from my memor, how i cursed our first encounter 15 years ago.
I dont know what to do. Gw harus lupain dia tapi gw gak sanggup nahan ini. Ga ada satupun orang yang tau masalah ini dan kenapa bwt gw pribadi susah banget sebenarnya buat gw untuk posting disini. I just cant take it anymore, it annoys me big time! Sorry for disturbing you guys for this long posting and thanks for letting me share my most personal side.
Sincerely,
Comments
i've found someone also in a online messenger too , the worst part is kita belum pernah ketemu irl .
dan seperti kutipan lagunya riri
"… just when i feel like giving up on us ,
u turn around and give me one last touch ,
and make everything feel better ,
even then my eyes get wetter ,
so confused wanna ask u if u love me ,
but i wont seem so weak , … …"
and i still , i put my hopes on him
sini sini TS , kita galau bareng di pojokan ..
or you need to let it go
*creating palace
dan ingat. apapun yg lu pilih itu bakal ada KONSEKUENSI nya. Just make sure you are ready for those
if u see even a blink of a hope on the horizon, fight for it. if not, dont hurt urself even more, forgive urself n forget him, get on with ur life.
aaaaak .. suka deh sama kavan .. kudu di quote 8->
nih mas @reitnaws_89 ..
###hidup itu ada jodohnya, yakin lo pasti ada jodohnya, klo sekiranya lo gak bisa sama dia berarti dia bukan jodoh lo, ya "let him go" (bukan "it" a.k.a birahi).
#sedih ya memanf, tapi klo sekiranya losadar dan optimis bahwa kelak ada seseorang yg cocok buat elo, knapa lo nangisin yg bukan buat elo.
##mungkin terdengar klise, tapi yakin aja, seburuk2nya orang, pasti dapet jodohnya, asalkan dia berusaha. di titik ini, usaha kmu tuk ngedapetin dia masih kurang, atau mungkin you know he wouldn't be yours.
##rasa sedih lo bakal hilang ketika lo sadar di depan sana ada seseorang yang bakalan jadi masa depan lo.
nice post from @giovan
if u see even a blink of a hope on the horizon,
fight for it. if not, dont hurt urself even more,
forgive urself n forget him, get on with ur life.
Stupid thing!
Mungkin, yang perlu kita (kau dan aku) lakukan cuma ngerasainnya doang. Belajar bagaimana mengekang tangisan konyol, dan membelenggu asmara yang berlebihan. Belajar aja, bukan buat siapa2. Bukan buat kamu, bukan buat dia. Bukan buat pengalaman, bukan buat hati, bukan buat Tuhan. Rasain aja.
aku hanya bisa introspeksi dan selalu mencari cara utk bisa keluar dr keadaan itu. perasaan seseorang g bisa dipaksakan dan kita juga harus bisa menempatkan diri bukan memaksakan diri.
aku sama dia pernah lost contact juga selama kurang lebih setengah tahun, aku yg mutusin sih sebenernya krn dia punya pacar dan aku g mau suatu hari bakal jadi sumber masalah dlm hubungan mrk, dan kadang juga masih suka buka fb dia dan iseng cari id dia d sosmed yg dia ada akun, dan saat buka akun fb dia selalu ada perasaan yg nyuruh utk hub dia lg, jalin komunikasi lg, chat, bercanda, webcam, etc dan yah,.. aku g ada keberanian utk melakukannya.
aku selalu berfikir dan berusaha menyadarkan diri, aku masih sangat muda, hidupku sekarang juga belum pd keadaan kecukupan, kerja sambil kuliah, aku masih punya impian dan cita2. ibaratnya mungkin gini, dia adl pohon sakura yang bisa tumbuh d daerah jepang dan aku adl dataran gurun yang jika pohon itu dipaksakan ditanam di gurun g akan pernah bisa tumbuh dan semi. dan aku berfikir aku harus mundur utk membiarkan dia tumbuh dan semi ditempat dia yg seharusnya dan aku harus mencari kaktus dan membiarkan dia tumbuh di tempat yg memang seharusnya. akan susah memang namun haruskah aku tetap memilih terperangkap dlm keadaan yg spt itu dan terus membiarkan diri sendiri merasa tersiksa?
yah,.. ingat masa penjajahan dulu lah indonesia telah sangat lama dijajah dan para rakyat indonesia dulu bertempur mati2an utk mendapatkan kemerdekaan, kita juga harusnya seperti itu berusaha dan berjuang memperoleh kemerdekaan atas diri kita dan mulai membangun dan menata lagi dengan lebih baik. pasti bisa.. dan aku saat ini juga merasa lebih baik, meski perasaan aku pada dia masih tetap sama tp aku masih bisa memposisikan diri dan udah g yg spt dulu yg sellau galau dan kepo
*ah,.. beneran deh yg aku tulis ini g jelas dan merasa diri aku bodoh setelah menulisnya (_ _)
*nari2 di bawah ujan*
*nari2 di bawah ujan*