It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ok bro makasih sdh mampir dn komentarnya
Ok. makasih sdh mampir ;;)
Setelah Pak Ibnu keluar dari kelas mereka, suasana yang awalnya hening berubah menjadi gaduh seketika. Beberapa siswa ada yang langsung berburu makanan di kantin, berburu ‘mangsa’ di toilet karena sudah akhir minggu dan ada pula yang sudah mendapat ‘mangsa’ di taman belakang sekolah. Memang di sekolah ini, taman belakang sudah menjadi tempat para siswa HillStar melakukan ‘aksi’ mereka dan hal ini tak pernah diketahui satu gurupun di sekolah itu. Dan siang itu lagi-lagi gang Big Stick kembali melihat Raymond yang sedang mengamati lingkungan sekitar. Mereka masih belum tahu darimana Raymond bisa mengetahui tempat itu karena, belum pernah ada anak baru yang langsung tahu menahu mengenai tempat itu. Itulah yang membuat Randy dkk semakin penasaran tentang siapa sebenarnya dan tujuan Raymond kesini. Randy dkk kemudian berjalan menghampiri Raymond
“Hei Ray” sapa Ardy dengan genit
“Hei juga. Oh ya, kita semua belum kenalan kan kecuali si Randy” balas Raymond tersenyum
“Kalau gue Sam, ini Ardy, ini Pandu dan itu Hans” sambung Sam sambil menunjuk yang lainnya sesuai nama mereka
“Hmmm saya Raymond. Senang berkenalan dengan kalian” jawab Raymond sambil menjabat tangan
“Ray, gue mau nanya sama lu, darimana lu tahu tempat ini? Secara lu itu kan anak baru disini?” tanya Hans
“Oh saya taunya dari teman sekelas. Tuh dia disana” jawab Raymond sambil menunjuk seorang cowok cantik yang sedang mengoral pacarnya.
Kringggg.....kring....... tiba-tiba hp Raymond bergetar menandakan ada yang meneleponnya.
“Kalian tunggu ya, saya mau angkat telepon dulu” kata Raymond
“Sip” jawab Hans
Saat Raymond berada di kejauhan
“Boss, ini saatnya kita ngambil buku itu” kata Pandu
“Cepat ambil tanpa sepengetahuan yang lain” jawab Randy
Randy dkk berhasil mengambil buku itu dan menyembunyikannya
Di telepon Raymond
“Ia pak sudah saya laksanakan tugasnya. Saya yakin mereka akan tidak percaya dengan hal yang saya lakukan nanti Pak” kata Raymond
“Tenang saja Pak semuanya berjalan lancar tanpa hambatan” sambung Raymond lalu mematikan handphonenya sambil berjalan kembali ke tempat ia duduk tadi
“Hei kalian tunggunya lama ya?” tanya Raymond
“Ah gak juga kok” jawab Sam
“Btw, kalian semua tingkat 12 ya?” tanya Raymond seketika
“Ya. Kecuali si Pandu. Dia tingkat 11” jawab Randy
“Kalian semua sudah punya pacar?” (penasaran nih ye si Raymond )
“Pacar??? Ya nggaklah. Buat apa punya pacar kalau kita bisa mengent*t dengan siapa saja yang kita mau. Kan kalau pacaran, pasti gak boleh nyicip-nyicip yang lain. Bisa mati bosan kitanya. Bener gak?” jawab Sam
Berlanjutlah perbincangan mengenai cinta dan seks diantara mereka berenam. Dan tanpa mereka sadari, Raymond telah merekam semua pembicaraan mereka. Entah untuk apa rekaman itu. Ada yang tahu? Karena saya tidak tahu untuk apa rekaman itu. Bel pun berbunyi, pertanda siswa untuk segera masuk kelas.
Setelah bel pulang berbunyi, semua siswapun berlari keluar kelas dengan cepat karena hari ini ada Pentas Seni yang diadakan siswa Ilmu Seni. Namun, terjadi percakapan 2 orang di belakang gudang sekolah
“Gimana tadi, berhasil?” tanya Pria 2
“Berhasil pak. Sudah saya bilang kan, kalau orang-orang bodoh seperti mereka gampang dikelabui” jawab Pria 1
“Bagus. Kamu memang yang terbaiklah” puji Pria 2
*Randy POV
Ah kok tadi pas gue nemuin dia, gue berasa gugup ya? Tapi memang wajahnya mirip Tio. Cara senyumnya, gaya bicaranya dan terutama matanya itu loh. Tapi yang paling gue suka sama dia ya karena dia itu murah senyum, baik dan ganteng. Apakah ini yang dinamakan cinta lagi? Kalau ini cinta, apa gue siap nerima konsekuensi jika gue berpacaran sama dia. Secara gue dan yang lainnya takut kalau dia ingin berbuat jahat ditambah gue masih sakit hati dengan Tio yang menolak cintaku mentah-mentah dengan alasan yang kurang gue terima yaitu gue terlalu tampan. Dan ternyata yang terjadi, dia sengaja mendekatiku pada awalanya hanya karena menginginkan hartaku. Such a faggot. Sudah cukup gue sakit hati satu kali waktu itu. Ya, gue nggak boleh jatuh cinta lagi. Camkan itu Randy. Lu gak mau kan diri lu jatuh ke lubang yang sama. Cinta di dunia gay itu gak ada yang abadi. Sekarang ini kayaknya gue butuh pelampiasan. Karena hal itulah yang bisa membuat suasana hati gue kembali tenang. Ingat Randy, jangan pernah mencoba menggali lubang untuk kuburanmu sendiri. Jauhi dan selidiki dia karena, itulah misi dan tugasmu sekarang.
*Ardy POV
Cinta? Apa gue percaya cinta? Tidak sebelum gue bertemu dengan cowok itu, Raymond. Dan gue ingat perkataan Pak Ibnu kalau cinta itu butuh pengorbanan. Dan di permasalahan gue ini, gue harus memilih orang yang gue cintai atau orang yang sudah gue anggap keluarga gue sendiri. Sungguh gue dilema. Kalau gue milih Raymond, gue bisa dibilang penghianat oleh teman gue. Kalau gue milih teman-teman gue, sama aja gue tinggalin permata indah dalam hidup gue. Cowok baik dan ramah seperti dia gak bakalan datang untuk kedua kalinya dalam hidup gue. Tapi gue harus buat pengorbanan apapun itu, kalau gak gue akan menyesal. Ya, Backstreet. Itulah jalan tengah permasalahan gue yang baik. Kenapa gak kepikiran dari tadi. Gue kan bisa backstreetan walaupun kemungkinan ketahuan 70% secara kita satu sekolahan. Tapi kan gue berada di sekolah ini hanya beberapa bulan lagi. Jadi, bisa dicobalah. Kalau ketahuan, ya gue harus buat pengorbanan yaitu ninggalin teman-teman gue. Kalau gak ketahuan, disyukuri saja. Gue pokoknya harus ngedapetin cowok itu. Raymond, wait for me.
*Author POV
Randy dkk sepakat bahwa sehabis Pentas Seni baru mereka membuka dan membaca buku itu bersama-sama. Selama Pentas Seni berlangsung, para siswa hampir setiap pertunjukan selalu berteriak histeris. Puncaknya saat seorang siswa tampan yang melakukan sexy dancing menggunakan tiang. Apalagi ditambah cowok tersebut hanya menggunakan penutup kontol tanpa penutup bokong seksinya itu. Semua siswa dari asrama toplah yang paling heboh dan histeris. Setelah pertunjukan itu, Randy yang sudah horny sampai ke ujung rambutnya langsung menghampiri pria tersebut.
“Hei tampan” sapa Randy
“Hei juga Randy”
“Tadi tarian lu bagus banget. Bikin gue horny. Btw, nama lu siapa?” tanya Randy
“Gue Miko. Makasih atas pujiannya. Kamu ada apa datang kemari?” tanya Miko
“Miko ya. Lu mau gak ML sama gue?” tanya Randy berbisik dengan sangat pelan
“Hmmm tergantung....(sambil meremas penis Randy) Wow. Gue mau, tapi dimana? Lu tahu kan sekarang penjagaan sekolah kita semakin ketat?” jawab Miko
“Di taman belakang sekolah. Disitu kan tidak ada satu orang gurupun yang tahu. Gimana?”
“Ok deh, gue ngikut-ngikut aja” balas Miko
Di taman belakang sekolah terdengar desahan antara 2 orang cowok. Mereka sudah melakukannya lebih dari 20 menit
“Ohhhhh....Harder Randy....Ohhh.... Make me Cummmm” desah Miko
“You like my big cock hahhh? Ahhh” desah Randy
Drettt...drettt tiba-tiba hp Randy bergetar. Ini sudah yang kesekian kalinya ia ditelpon saat sedang ngeseks begini
“Shitt. Gangguin gue aja” kesal Randy sambil mengangkat telepon
“Kenapa? Hmmmmm” tanya Randy sambil menahan desahan
“Lu dimana Ran? Kita lagi nunggu lu di kamar cepetan!!” marah Sam
“Ohhhhkkeee, I’m Cummingggg” teriak Randy karena ternyata dia telah mengeluarkan spermanya di dalam kondom
“Kita tung.....” tutup Randy dengan cepat karena ia tidak tahan dengan omelan teman-temannya
“Lu emang hebat, mik. Kapan-kapan lagi ya?” puji Randy sambil memakai pakaiannya lagi
“Kon*ol lu satu-satunya yang bisa beri gue kenikmatan kayak tadi” sambung Miko
“Hahaha lu bisa aja” tawa Randy
Entah kenapa, miko merasakan seperti berada di langit ketujuh saat dia bertemu dan memandang dekat sosok yang sangat ia kagumi itu, Randy Buglr. Apalagi dia tidak menyangka, ia bisa making love dengan pria yang sudah ia kagumi sejak tingkat 8. Hari itu adalah hari terindah dalam hidup Miko. Ia berjanji tidak akan melupakan hari tersebut
Tanpa sepengetahuan Randy dan Miko, ada yang dengan sengaja memotret foto dirinya dan miko. Entah untuk apa foto tersebut. Apakah untuk koleksi pribadi atau untuk menghancurkan Randy atau Miko ataupun yang lainnya. Tidak ada yang tahu.
Di kamar Randy
“Heh, kita udah nunggu lu lama tahu gak?” omel Sam
“Iya sorry guys. Gue tadi habis ngen*ot dengan penari tiang di pensi tadi” jawab Randy dengan senyum mesum
“Wah, gak setia kawan lu. Gak ngajak-ngajak” sahut Hans
“Kalau kalian mau, minta aja sendiri. Pasti dia kasih kok, pantatnya juga masih seret banget loh” jawab Randy
“Plis, jangan buat gue horny disini” pinta Ardy
“Hahaha Ok to the point sekarang” ucap Pandu sambil mengeluarkan buku Raymond
“Ok kita buka halaman pertamanya ya?” kata Pandu
Dan ternyata isi buku itu adalah ber.....sam......bunggggg dulu ya gays
#Bersambung
N.B: Sorry ya adegan seksnya gue gak tahu buat, jadinya ancur gitu deh sex scenenya. Sorry again
panggil om @hidingprince sama uda @ularuskasurius mereka jago bikin cerbung. satu lagi mas @seno sebenernya masih banyak tapi gak enak yg mau manggil
@diyuna sama ah dirimu juga :P
Tidak usah diragukan lagi ) )
@d_cetya
Ups, ada kejadian apa itu di semak2? Halo @RandyGleek mau ngajakin aku main petak umpet ya? Ayo... jangan ketahuan Pak Guru ya, boleh dong ikut nyobain Miko...