Cuma mau sharing nih buat smua...
The Sweet Sins merupakan salah satu novel Indonesia yang mengangkat tema homoseksual. Novel ini bercerita kehidupan pasangan homoseksual sejak awal bertemu hingga berpisah. Tokoh homoseksual dalam novel ini adalah Rei dan Ardo. Rei, yang mempunyai nama lengkap Reino Regha Prawira, merupakan anak tunggal yang berasal dari keluarga broken. Rei ditinggal Daddy, panggilan untuk ayahnya, ketika masih anak-anak karena akan bercerai dengan ibunya. Sejak itu, dia hanya diasuh dan dibesarkan oleh Moesye, panggilan kepada ibunya, yang dibantu oleh Mbok Darmi. Rei tumbuh dalam lingkungan yang didominasi oleh perempuan. Akibatnya, dia selalu iri dengan teman-temannya yang mempunyai ayah. Pada saat melewati masa pertumbuhan, banyak terjadi perubahan pada tubuhnya. Akan tetapi, tidak ada yang menjelaskan tentang perubahan itu.
Semenjak Rei kuliah di Yogyakarta, dia berteman dengan Maia, Nyta, dan Aby, teman kampus sekaligus teman bermainnya. Pergaulan yang penuh hura-hura, mengakibatkan Rei terbentur masalah keuangan sehingga ia terpaksa menjadi seorang gigolo. Akan tetapi, sejak bertemu dengan Ardo, Rei mulai meninggalkan dunia gelapnya sebagai seorang gigolo. Ardo, yang bernama lengkap Ardo Praditya, seorang newscaster di salah satu TV swasta Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga sederhana di Surabaya. Sejak kecil, Ardo bekerja keras untuk membantu kehidupan keluarganya dan biaya sekolah adik-adiknya. Ardo selalu dituntut untuk menjadi yang orang tuanya inginkan karena ia adalah anak sulung yang patut dicontoh oleh adik-adiknya. Akan tetapi, sejak bertemu dengan Rei, Ardo merasa lepas dari belenggu karena Rei tidak menuntut Ardo menjadi seperti orang lain yang sesuai dengan keinginan Rei.
Sejak pertemuan pertama Rei dan Ardo, mereka mengalami jatuh cinta. Hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Rei awalnya ragu dengan perasaannya. Rei merasa hanya mengagumi sosok Ardo yang mempunyai pemikiran dewasa. Akan tetapi, perasaan itu semakin lama menjadi sangat kuat dan akhirnya dia benar-benar jatuh cinta dengan Ardo. Keinginan Rei untuk selalu berada bersama Ardo disebabkan oleh rasa butuh yang kuat dengan kehadiran sosok ayah yang sejak kecil tidak dirasakannya. Rei menemukan sosok ayah dalam diri Ardo karena sifat dewasa yang dimilikinya.
Kehidupan Rei yang mulanya lebih banyak dihabiskan bersama teman-temannya, akhirnya mulai jarang betemu dengan teman-temanya karena lebih banyak bersama Ardo. Akibatnya teman-teman Rei mulai curiga dan akhirnya hubungan Rei dan Ardo diketahui oleh teman-teman Rei. Akan tetapi, teman-teman Rei menerima kenyataan bahwa Rei pacaran dengan Ardo.
Gaya pacaran Rei dan Ardo lebih banyak dihabiskan untuk bersama. Dalam kebersamaan itu, mereka beberapa kali melakukan hubungan seksual, baik oral seks maupun anal seks. Selain itu, mereka selalu menunjukkan kemesraan mereka melalui kontak fisik sebelum tidur, yaitu Rei memeluk Ardo sambil memasukkan tangannya ke dalam baju Ardo. Rei merasa posisi tersebut membuat dia nyaman.
Hubungan antara Rei dan Ardo mulai retak ketika Ardo diminta orang tuanya untuk menikah dengan Rezta. Rei mulai mengalami konflik batin dalam dirinya. Rasa sakit hati Rei meluap ketika Ardo benar-benar menerima permintaan orang tuanya itu. Sebenarnya Ardo tidak mau menerima permintaan orang tuanya karena dia sangat mencintai Rei. Akan tetapi, dia tidak ingin mengecewakan dan ingin berbakti kepada orang tuanya sehingga ia terpaksa meninggalkan Rei.
Rei dan Ardo akhirnya berpisah. Perasaan berat dirasakan oleh Rei karena harus melepas Ardo, laki-laki yang sangat dicintainya. Begitu pula Ardo, perasaan terpaksa untuk meninggalkan Rei demi menuruti permintaan orang tuanya untuk menikah dengan Rezta. Ardo akhirnya menikah dengan Rezta, sedangkan Rei dapat menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan beasiswa pendidikan magister di Belanda.
pokoknya yg belum baca wajib baca . n akan merasakan tamparan dari isi ceritanya. kern bgt..
berikut kutipan kalimat ny "
"Tubuhmu adalah tubuhku. Aku milikmu. Kamu milikku. Tidak ada rahasia lagi. Tidak ada penghalang lagi. Sakitmu adalah sakitku . Tawamu, airmatamu, marahmu, semuanya adalah tanggung jawabku.”
― Rangga Wirianto Putra, The Sweet Sins
“Melepaskan adalah bukti paling shahih dalam mencintai.”
― Rangga Wirianto Putra, The Sweet Sins
“Cinta juga tidak hanya tentang memperjuangkan, tetapi juga tentang mempertahankan dan melepaskan.
Cinta tahu pasti alasan kenapa dan dimana ia akan berlabuh.
Karena, cinta itu seperti air.
Walaupun di atas batu, air bisa membuat jalannya sendiri.
Cinta tidak pernah sesat.”
― Rangga Wirianto Putra, The Sweet Sins
Comments
Biasa aja sih.. seperti baca cerita2 di Boyzstories aja..
mas @lolik ada novelnya ga? minjem donk mas )
sini hibahkan ke Loly aja )
gak punya @haha5
kamu beli aja sonoh!! )
dan sudah ada thread seperti ini sebelomnya !
coba dicari lagi deh
@lolik lolik dmn emg?hahaha
null stuju sama @adamx