BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sharing tentang HIV+

Dear rekan-rekan,

Daripada terlalu banyak stigma HIV+ yang ndak ndak lebih baik didiskusikan di thread ini, misalkan ada yang mau sharing.

Saya mengetahui terinfeksi HIV+ setelah saya VCT (Voluntary Consulting Test) di Klinik Angsa Merah. Dan sekarang sedang terapi ARV di St Carolus, Salemba.

Awalnya saya test dengan maksud mengetahui keadaan saya sebelum saya menjalani kembali hubungan yang serius. Browsing browsing, saya mencari tempat yang dekat kantor dan agak nyaman (bukan di rumah sakit). Bikin appointment (dan ternyata harus pakai appointment), masuk ke ruangan yang nyaman. Dokter datang, menyalami, dan saya terkesan dengan open minded nya. Ramah tamah tanpa menyinggung hal pribadi. Lalu mulai ke diagnosa, pertanyaan yang ditanyakan cukup simple mengarah kepada: orientasi seksual, role dalam seks, dan kapan terakhir melakukan senggama tanpa pengaman. Menurut beliau kenapa hanya intercourse yang ditanyakan, karena memang probability paling besar untuk terinfeksi adalah dari itu. Dan apakah sudah masuk window period.

Dari situ diambil sample darah, dan dicek seluruh tubuh apakah ada infeksi opportunis, dan ngobrol ngobrol lagi. Sepenuhnya ditemani dan ditinggalkan apabila diminta.

Hasil keluar (sekitar nunggu 1 jam), dari situ diketahui saya positif (melalui beberapa reagen), dan CD4 saya sudah dibawah 200, dan disarankan langsung terapi ARV.

Awalnya cukup shocked, namun beliau mungkin sudah terlatih untuk mengedukasi pelan-pelan. Intinya dari keluar dari klinik, mindset saya bukan helpless lagi. Saya masih bisa hidup layak.

Lalu saya ke St Carolus (termasuk rumah sakit yang mendapatkan izin untuk mendistribusikan ARV yang sepenuhnya disubsidi pemerintah). Lalu di ruang Carlo saya kembali mendapatkan pengarahan dan konsultasi untuk pengobatan ARV, lalu membuat komitmen.

Tes darah total dan rontgen untuk mengetahui kondisi paru paru. Lalu dibuat janji untuk bertemu ahli internist yang menjadi penanggungjawab Carlo. Dokter senior tersebut memeriksa hasil lab dan rontgen, dan kembali menegaskan komitmen bahwa terapi ARV bukan main main dan harus disiplin dalam menjalani terapi. Dan beliau juga siap untuk mendampingi apabila saya akan memberitahu orang tua. Beliau meresepkan dua tipe ARV untuk diminum dua kali sehari dalam jadwal yang ditentukan.

Singkatnya saya sudah 6 bulan menjalani terapi ARV dan CD4 saya sudah naik di atas 300 (terakhir test 2 bulan lalu).

Untuk lebih lanjut saya sering mampir ke website Yayasan Spirita (spiritia.or.id). Banyak hal yang bisa didapat dan dipelajari dari situ.

Saran saya, get tested sekarang, seaman apapun gaya hidup rekan-rekan. lebih dini tahu, lebih baik.
«1

Comments

  • Iyo Den.. terima kasih karena sudah mengingatkan teman2 yang disini. Semoga informasinya bisa berguna.
    Semoga Aden diberi kesehatan.
  • Tetap semangat, kawan!!! Gw juga pernah ketemu sama beberapa penderita hiv+ yg sehat wal'afiat & badannya ga kalah kaya finalis l-men, ada juga yg malah udah menikah & berniat punya anak. Buat yg terakhir, istrinya udah tau kalo doi hiv+. Hiv+ bukan akhir segalanya kok. Malah terkadang para odha itu bisa lebih sehat lho ketimbang non odha. Tetap tersenyum ya :)
  • Wah bagus, sharing nya.
    Ngomong ngomong cerita juga dong kehidupan seksual nya, jika tidak keberatan sih, biar yang baca juga aware.
  • Kehidupan seksual, nggak sexual active. Punya partner tetap dua kali. Dua dua nya LDR jadi memang frekuensi jarang. Cuma saya memang cenderung percaya penuh dengan partner, sehingga jarang menggunakan pengaman.
  • I know what you feel now. Beberapa orang yang ada di group WhatsApp gue HIV+ dan mereka tetap semangat. Mungkin beberapa kali mereka kelihatan murung, tapi gue yakin kena HIV+ bukan akhir dari segalanya.

    God bless you. May the odds be ever in your favor!
  • Hehehe, thanks for the cheer bro. Buat saya malah ini seakan akan Wake up call.
  • serem bgt sudah kena


    bisa sembuh bro?
  • JonatJco wrote: »
    serem bgt sudah kena


    bisa sembuh bro?

    Belum ada vaksin yang melemahkan virus. Terapi anti retro viral (ARV) berfungsi untuk melambatkan pertumbuhan virus sampai minimal sehingga tidak mengganggu imunitas tubuh..
  • nice sharing.
    kita kuat karena kita sabar
  • semoga kmu panjangumur, dan smoga gw gk kena HIV

    AMIN…
  • wuih. gua seneng sama keterbukaan lu dan gua juga banyak temen yg odha dan banyak belajar dari mereka. btw, mereka menyediakan konseling psikolog atau medis saja?

    thanks ya atas jawabannya dan sharingnya. im with you bro
  • rezamoko wrote: »
    wuih. gua seneng sama keterbukaan lu dan gua juga banyak temen yg odha dan banyak belajar dari mereka. btw, mereka menyediakan konseling psikolog atau medis saja?

    thanks ya atas jawabannya dan sharingnya. im with you bro

    Konseling medis ada, jadi mau tanya A-Z bahkan untuk pertanyaan sederhana.

    Konseling psikolog mungkin sesuai kebutuhan, apabila rentan, mungkin didampingi juga.
  • semangat terus kakaknya ...... big hugs for you.

    dan makasih buat jawabannya ya
Sign In or Register to comment.