I think I'm fed up with common gay lifestyle around me. Maaf, saya ga tau apalagi yang harus jadi opening line. Mungkin kalian bertanya-tanya, is it anything wrong with our lifestyle?
No. Maybe I'm just too sensitive.
Agak capek juga tapi dengan gaya hidup work hard, party hard, play hard. Tapi kalau beneran work hard sih totally okay. Ada berapa sih diluar sana yang working hard buat kehidupannya? Dengan gaji yang diatas upah minimum regional, ke club atau party hampir tiap weekend atau spent money untuk minum-minum cantik dan tipsy cantik? Saya bicara untuk gay-worker, kalau untuk yang masih sekolah atau kuliah yaaa ngibul ngibul dikit buat ke party atau nebeng temen buat open bottle.
My close friend said: "Being gay, dengan gaya hidup kaya lo, bakalan jadi gay sengsara tau."
She's actually right. Di matanya, temen temen PLU kita selalu ada yang menyokong gaya hidupnya. Let's say, kepala cabang Bank A yang selalu ngirim dana ke rekening, si O yang punya channel di Club XYZ dengan gogo dancer yang becekable. Sedangkan saya, berbalik 180 derajat.
Why I'm so sensitive?
Mata saya terbuka dengan "twitter crush" yang ternyata masih living together with his boyfriend selama 7 tahun mereka berhubungan. Dan ketika saya sedang stalking instagram pemain youtube series Indonesia yang sedang naik daun, dia juga living together with his partner.
Saya memang mendamba monogamous relationship. Call me bullshit. In gay life, there is only in open relationship and NSA.
Tapi kan kita yang memilh jalan kita bukan?
Jadilah saya curious dengan gaya hidup ini.
And I want it, totally in it.
Comments
I want to make a change for once my life, its gonna feel real good, gonna make a difference, gonna make it right... Im starting with the man in the mirror~ MJ-man in the mirror
mau mengarahkan pada hal keburukan atau kebaikan
hidup di dunia ini penuh variasi
kita yg bikin jalan nya
kita juga yg akan melewati nya
good luck bro