Hari pertama sekolah di sekolah baru, dengan langka yang sangat senang aku melangkakan kakiku menyusuri lorong kelas demi lorong. Pasti kalian bertanya kaenapa aku sangat senang?? Jawabannya sangat simple, aku bebas. Yah aku bebas, bebas dari kengkangan orang tua dan kakak-kakakku yang sok mengatur aku. Banyangkan saja, setiap pulang sekolah aku harus segerah balik kerumah, tidak boleh ke situ ke sini juga ngak boleh. Cari teman aja harus mereka yang nentuin apa mereka pantas jadi teman aku!. Aku serasa di kurung terus dan tidak boleh beradptasi. Sedangkan kakakku?? Mereka bebas menjalani hidup mereka. Hanya aku yang di perlakukan kayak begini.
Perkenalkan namaku novriyan. Tak ada embel-embelnya cukup NOVRIYAN saja, aku akrab di panggil Riyan. Sekang usiahku 16 thn dan sekarang duduk di bangku SMK. Mulai saat ini aku resmi sebagai siswa SMK negeri ** makale. Di sekolah baru aku ini hidup aku bakalan bebas sebebas bebanya!!, karna aku bakalan tinggal di rumah kontark yang telah di bayar orang tuaku. Hanya untuk aku!!, ngak ada yang lain tingal selain pembantu dan pak sopir.
Aku melewati lapangan basket yang masih sepih #maklum kaerena terlalu bersemaangat, aku jadi berangkat jam 6 pagi ke sekolah#. Di sana hanya ada beberapa siswa cowok yang lagi brmcanda satu sam lain. Saat aku melihat seseorang di antaran mereka saakan akan aku di sulap olehnya untuk tetap menatapnya. Wajanya yang putih mengkilap bak pangeran yang turun ke bumi #eh salah# bak malikat yang jatuh ke bumi. Entah sudah beberapa menit aku memandanginya,. Tapi tiba-tiba seprang temannya membisikkan sesuatu ketelinganya LALU…….. dia berpaling melihatku. Astagah, dia menatapku dengan geram seakan-akan ingin menerkamku. Buru-buru aku berbalik dan langsung bergegas melanjutka perjalannku ke kelas aku. Dengan dek-dekan aku melangka jauh dari apa yang barusan aku lakukan.
Pelajaran pertama dan kedua telah selesai, bel tanda jam istrahat telah berdantang dengan keras. Sontak seluruh siswa bersorak kegirangan. Aku juga tak mau ketingalan dngan cepat aku memasukkan buku-buku aku kadalm tas lalu bergegas ke kantin. Di perjalanke kantin aku di seret oleh berberapa gerombolan anak laki-laki, yang ku tauh di antaranya adalah anak-anak yang lagi amain basket tadi di pagi. Mereka membawahku ke belakang toilet belakng sekolah.
“he, anak baru!!!, kenap tadi loh lait-liat Zainal kayak gitu he!!!” kata anak yang lumayan ganteng tapi gantengnya udah luntur akibat mukanya yang lagi marah marah. Oh yah lupa!!, aku belum kasih tauh ke kalian kan kalau aku G*y kan?? Yah memang aku gay. Ceritanya panjang jiak aku menceritakannya sekarang.
"he, malah diam jawab?" bentaknya lagi. aku tertunduk lesu, seketika tubuhku gemetaran keringatku meku
Comments
lanjutt><
typo-nya lumayan banyak yah... laen kali baca lagi sebelum di-upload...
keep writing^^
Lanjuuuuttt ..
########################################
tubuh ku seakan-akan di sihir. aku tak mampu melakukan apa-apa lagi, aku pasra saja atas perlakuan mereka nanti jika mulai mengkoreyokku.
"eh, ternyata loh punya penggermar cowok juga zainal. ngerih gue!." kata salah satu temannya si cunguk satu ini. aku kan cuman liat-liat doang, ngak lebih dari itu. tapi kenapa mereka kayak ngelindungi si Saipa lagi si namanya itu cowok yang tadi aku lait yah??. hmm. Zainal yah sainal
'wio, jawab....!!"
bentak lagi si cowok cunguk.
"e.. engak ada ma..maksud apa..apa kok."
jawab ku gugup sambil menukduk lesu ke bwah lantai.
"alasan aja loh, kalau, ..." kata-katanya terputus saat seseorang masuk kedalam toilet. sejenak di terdiam lalu menatapku sebentar lalu berlalu dari hadapan aku dengan teman-temannya.
"ngapain kamu di sini?" tanya Cowok yang yang masuk tadi.
"ngak ngapa-ngapain kok. cuman lewt aja". jawabku bohong, yang jelas aku #diculik# ke sini.
"oh, ngak usah cari masalah ksama mereka jajka kamu mau aman." katanya lalu berlalu. cowok yang satu itu tak kalah gantengnya dengan Zainal. tubuh yang #keliatan# atletis serta kulit sawo matang pas benget dengan bodinya yang agak tinggi.
aku bergegas meninggalkan toilet busuk ini, kalau tidak pasti rombongan si cunguk pasti bakal balik lagi kesini buat kerjain aku.
"sial, sial, sial". ucap ku pelan. masah baru masuk sekolah langsung harus jadi kayak gini. huft nadip nasip. kenapa sih aku harus pinda kesekolah ini???, arghhh....
istrahat kali ini aku ngak makan apa-apa cuma duduk dalam kelas. semuah ini gara-gara si cunguk itu.
"hay, kok ngak ke kantin?" tanya seorang cewek yang dari tadi cuma duduk baca komik. kutu buku banget tauh ngak. jadu banget si hobbynya.
"iya, tadinya kau udah mau kesana tapi yah ngak kesampaian!" jawabku sambil menyandarkan kepalaku ke atas meja.
"ohw gitu. kenalin nama aku wilda" dia mengulurka tangannya ke arahku. aku menetapnya sebentar lalu membalas uluran tangannya.
"novriyan, panggil aja Riyan". jawabku lalu melepaskan tanganku lalu melinyelipkanya kedalam laci meja.
"kamu orangnya pendiam juag yah, taoi sudahlah ngak usah di pikirin. memangnya kenapa sampai kamu ngak lajut kekantin?" tanyanya sambil menarik salah satu kursi di sampingku lalu duduk di smapingku.
"ck, smuah gara-gara genk katrok itu. masa aku cuma natap teman mereka aku langsung mau di keroyok!!, ngak masuk akal kan. untung aja si cowok baik yang lweat tadi, jadi mereka pada bubar". cecarku panjang lebar. dia hanya menganggukkan kepalanya.
"hm, genk katrok??? maksudnya gengnya si Zainal??" tanyanya lagi.
"siapa lagi kalau bukan mereka, tapi yang ngelabrajk aku itu si cunguk rambut #mahok# mohauk itu, bukan si Sipa lagi namanya?".
"sainal, oh pasti yang yadi itu geri. di oang ke dua di genk itu yang memimpin selain sainal!" ujarnya sambil mentapaku.
'trus yang cowok yang tolongi aku itu siapa yah??, kok dia baru masuk ke dalm wc si cunguk itu sma teman-temannya itu langsung kabur gitu aja??" tanyaku lagi penuh selidik.
"entar pulang sekolah aku ceritain deh, soal seluk beluk tentang siswa di sekolah ini." katanya lalu kembali ke tampatnya. se iring dngan itu bel tanda jam istrahat habis pun berbunyi.
tm-teman kelas aku sebagian sudah pada masuk semuah. pelajaran pun kembali, kali ini yang paling aku benci!!, apa lagi kalau buka kimia. kalau aku uadah dengar yang namanya Kimia pasti kepala aku pasi bakalan Pengen pecah. entahlah aku tidak tauh apa penyenbannya, tapi yang pasti aku benci sam pelajaran satu ini, slain Sejara dan Geografi. waktu terus bejalan tak terasa waktu suadah menunjuk pukul 12;45.
"sekian pelajaran kita hari ini. minggu depan kita praktek di laboratorium tentang unsur sat atom. selamat siang sampai jumpa". kata buk Media lalu keluar dari dalam kelas. sebagian teman-teman kelasku masih pada malas malas malsan keluar kelas. mungkin mereka juga sangat bosan dengan pelajaran ini.
"hei, pulang bareng yuk" ajak wilda sambil berjalan di sampinggkuberiringan keluardari kelas.
"hm, gimana yah, jemputan aku mungkin sudah datang" tampak wajah berkerut langsung di wajah wilda.
"ckck, kamu di jemput yah. wah asik banget tu. memangnya kau tinggal dimana?" tanyanya.
"aku tinggal di kompleks perumahan belkom, kalau kamu?" tanya ku balalik.
"oh, aku di bolu. masih jauh dari pada rumah kamu".
"bolu, sekalian aja brounies aja. hahaha" candaku sambil menyenggol bahunya.
"ihsss, ememangnya kompleks kami kopleks kue apa?"
katanya sewot sambil mempercepat langkanya.
"ckckck, hehe justkiding kok. gitu aja udah ngambek!"
"sapa juga yang ngambek, uh..'' katanya sambil terus berjalan dengan cepat di depanku.
"woi,....!!!"
seseorang memanggil di belakangku, aku berbalik pelan melihatnya. degh..... merekakan genk nya si Zainal. wadu gawat ni.
"sini loh banci!!!'' ckck, kata katanya sangat menusuk tapi aku ngak usah pikirin. mendingan aku pergi. seketika sseorang menarikku jauh dari mereka.
"kamu kenapa ladenin mereka, mau mampus yah'' kata wilda
sambil menyeret-nyeretku ke gerbang sekolah. kamu memeng pantas jadi teman baik aku wilda. aku bersyukur kamu mau jadi teman aku. walau pun kita baru nerkenalan nenerapa jam yang lalu tapi itu tak menjadi maslah buat aku.
"aduh, pelan-pelan dikit kenapa sih, capek aku."
"capeknya nati aja asalakan kamu ngak di bully sama genk Spren". katany sambil terus menyeretku ke gerbang. kuliat mobil jemputan aku sudah datang.
"eh, jemputan aku udah ada tu, aku balik dulu yah." ktaku sambil melepaskaan tanganya dari aku.
"eh,," hanya itu yang keluar dari mulutnya.
"kenapa?" tanya aku.
"hm,, ngak jadi ni ceritain kekamu soal anak-anak di sini?" tanyanya balik.
"gimana yah,, di rumahku aja apa boleh?" tawarku.
"boleh juga tu, sekalian irit ongkos mobil deh. heheh" cengirnya.
"yeh,, memangnya mobil kami angkot apa. ayok cepetan ntar genk nya si sainal ngejar kati lagi" kataku buru-buru sambil melangka naik ke atas mobil.
"oke bos".
tumben punya tman den?" tanya sopir aku.
"iya pak, hehe, lagia dia aja yang ngekor ke ak" jawab aku sambil cengarcengir ke wilda.
"yeh,,," katanya sambil mencubit pinggangku.
"ahww, gila sakit banget tauh wil!!" aku meringi kesakitan. "jalan pak" tabahku.
ku liat all genknya si Zainal berlari keluar dari dalam sekolah. pasti mereka mencari aku. untung lah kau cpat naik mobil jadi ngak ketahuan deh. heheh.
tapi....
tunggu mereka kayaknya tauh deh kalau aku naik ke mobil ini.. liat saja merke mulai kembali ke parkiran mengambil motor mereka.
"kenapa den? kok balik-balik kebelakang? da barangnya aden yang ketinggalan?" tanya pak budi sopir pribadi aku.
"ah, ngak ada kok" jawabku sambil tersenyum simpul.
"oh".
aku bergeser pelan ke samping wilda.
"wil, gawat genknya si Zainal ngikutin kita!, gimana ni?" tanyaku.
"ha, yang bener ni?" katany lalu berbalik ke belakang.
"whattttt!!!" ujarnya keras...
"adapa den?" tanya pak bidi.
"ngak ada apa-apa ko, bisa cepetan dikit ngak pak." kataku bohong.
"oh, memenganya mau keman den kok buru buru banget?" aduh, ni sopir Kepo banget si.
"cepetan aja, ngebut juga boleh, asalakan tibah di rumah dengan cepat!" kataku keras.
"baik den" jawabnya.
"riyan, gawat mereka ngikutin kita terus ni.!!" kata wilda sambil ngacak ngacak rabutnya.
"aduh gimana ni??" kata ku ikut-ikutan ngacak-ngacaj rambut aku. 5 motor itu ters mengiti kami dari belakang.
"pak, jangan sampai di dulian sama 5 motor yang di belakang yah." aku mulai berkeringat dingin. apa sih yang mereka inginkan dari aku...,
"kyaaaa." teriak wilda keras, suaranya melengking sampai ingin picahin gendang telinga aku.
"kenapa wilda?" tanyaku panik.
"ii..iitu?" tunjuknya ke luar kaca mobil di sampingnya.
Deggg, seakan jatungku mau copot, geri lagi barengan mobil aku..
"woi, mau lari keman loh?, urusan kita eblum selesai!!" katanya dari atas motor sambil berteriak.. di ujung jalan ada tikungan tajam, aku takat apa yang bakalan terjadi.
tba-tiba CRITTTTTTRTTTTTTT..
#bersambung#.
@hiruma, @d_cetya, @mustaja84465148, @Monster_Swifties, @Tsu_no_YanYan,
silahkan di nikmati, jangan lupa jasih komrntarnya. so, komrmtar kalian adalah motifasi untuk saja agar menjadi lbih baik lagi.
sebaiknya km baca ulang dulu sebelum dipost ya, selebihnya udah ok kok
jadi, Zainal apa Sainal?...
part ini pun typo bergelimpangan...
malah penasaran sama sosok Geri nih...
lanjuutt><
cuma typonya lumayan banyak, jd agal pusing bacanya