BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Beautiful Boy

17980828485123

Comments

  • Absurd apaan ? Gue gak ngerti... :|
  • dinaaaaa!
  • @hehe_adadeh yuhuu.. Mau dong bang, ngegaje sama abang di kamar tapi yah =))

    mau pake gaya apa ? =))

    yg paling buat kau nyaman smpe merem melek yg mana?

    emang di apain sampe merem melek
  • tarry wrote: »
    @hehe_adadeh yuhuu.. Mau dong bang, ngegaje sama abang di kamar tapi yah =))

    mau pake gaya apa ? =))

    yg paling buat kau nyaman smpe merem melek yg mana?

    emang di apain sampe merem melek

    Aishhh si @tarry malah ini yg dibahas
  • ko aq ga pernah di mention sih mas @YogaDwiAnggara ?

    oh iya ini kan komen pertama gw . .. hahahha . tpi gw suka cerita Ini.
    jangan lupa mention aq ya.
  • Disaat kesetian merubah seseorang untuk selalu menjaga, maka apapun akan di lakukan untuk membahagiakannya. Saat semua itu terjadi, saat itu juga seseorang merasa bahagia karena telah menjaga Cintanya, Cinta Pertamanya.

    ****

    "Dina? Gak, gak mungkin.. DINAA..." teriak Bayu histeris, tanpa terasa air matanya keluar melihat tubuh sahabatnya tergeletak di jalan dengan bersimbuh darah.

    Di hampiri nya Dina yang tergeletak di pinggir jalan, begitupun juga Raka yang ikut menghampiri Dina.

    Di angkatnya kepala yang bersimbuh darah di bagian kening sampai pipinya.

    "ayo cepat Bay, kita angkat Dina. Dia butuh pertolongan cepat" ucap Raka yang juga panik saat melihat tubuh Dina yang sangat memprihatinkan.

    "eng..nggak Ka, gak usah. Aa..kku udah melihatnya Ka, wak..tuku ud..dah gak lama" jawab Dina dengan suara tercekat.

    "gak Na, kamu gak boleh ngomong gitu. Aku gak mau kehilangan kamu Na, pliss yah tahan kita akan bawa kamu kerumah sakit" saat Raka hendak menghampiri mobil yang menabraknya tadi. Tapi dengan cepat Dina menahannya.

    "maaf kan bapak yah Dek, ayo kita bawa adek ini kerumah sakit" bapak yang menabrak Dina juga ikut khawatir akan keselamatannya Dina.

    "eng..nggak Pak, gakk.. Papa kok" Dina yang udah pasrah atas keadaannya tetap tidak mau di bawa kerumah sakit, menurut Dina percuma saja. Karena Dina tau kalau dia tidak akan bertahan lama.

    "tapi Dek, keadaan kamu. Bapak gak akan tega liat kamu kaya gini, maafin Bapak yah Dek" sesalnya saat melihat tubuh seseorang yang baru di tabraknya sangat memprihatinkan.

    'aku bahagia Bay, aku bahagia bisa menjagamu. Tak kan ku biarkan senyum indah mu yang selalu menghiasi bibir mu hilang, aku sudah ikhlas jika Tuhan mengambil ku sekarang. Setidaknya sampai akhir hayatku, aku masih bisa menjagamu' batin Dina lirih.

    "ss..sebelumnya aku mau minta maaf Bay sama kamu, karena udah ngerusak persahabatan kita" ucap Dina lemah

    "maksud kamu apa Na? Aku.. Hikss.. Gak ngerti" Bayu yang tidak mengerti ucapannya Dina akhirnya meminta penjelasan.

    "mm..maafin aku Bay, aku udah mengganti perasaan seorang sahabat menjadi orang yang ku cintai. Kamu boleh marah sama aku, karena setelah ini aku tidak akan pergi"

    'DEG'

    detak jantung kedua nya terlonjak kaget atas jawaban Dina.

    'jadi selama ini Dina suka sama Bayu? Ya Tuhan begitu Cintanya kah Dina sama Bayu? Maaf kan aku Na, bukan maksudku merebut Bayu. Tapi tak dapat ku pungkiri, aku juga Cinta sama Bayu. Andaikan saja aku di posisimu, pasti aku akan melakukan hal yang sama sepertimu' batin Raka

    Bayu yang kaget atas jawaban Dina sampai membelalakan matanya, seakan tak percaya atas apa yang di katakan Dina. Sahabat yang di sayangi nya ternyata mempunyai perasaan kepadanya.

    "apa aku jahat Na?" tanya Bayu yang tidak tahan lagi untuk mengeluarkan air matanya.

    "gak Bay, kamu gak salah. Aku yang salah karena punya perasaan terhadapmu, uuhhukk.. Uhhukk" jawab Dina terbatuk

    "Apa kamu mau maafin aku Bay?" di lihatnya Raka yang sedang menatapnya sendu
    "maafin aku juga yah Ka yang udah suka sama Bayu, aku mohon sama kamu. Jaga Bayu untukku yah Ka, dan buat kamu Bay. Aku gak akan pernah meninggalkan mu Bay, ingat lah aku masih sahabatmu kok, aku akan selalu ada saat kamu butuh aku" kini suaranya Dina terlihat sangat lemah.

    Dina yang menyadari sesosok cahaya putih yang menghampirinya, seperti seseorang cuman seluruh tubuh nya bercahaya putih sangat terang.

    Lalu keduanya mengangguk paham.

    'uhuukk.. Uhukk..' kini batuk nya Dina di iringi dengan keluarnya darah dari mulut nya.

    "Mm..makasih yah Bay udah mau mm..mengisi kk..kebahagianku, kk..kamu jj..jangan nn..nangis Bay" ucap Dina tersendat

    "iya Na, makasih karena kamu udah mau jadi sahabatku" kini air matanya Bayu telah membasahi baju sekolahnya yg bercampur dengan darahnya Dina.

    "kk..kamu jj..jangan nangis ll..lagi yah Bay, kamu hh..harus mengikhlaskan aku pergi" jawab Dina tersenyum

    'uhuukk.. Uhukkk.. Uhukk..' kini batuk nya Dina membesar, perlahan tubuhnya kehilangan kesadaran. Dina pun tersenyum sebelum nafas terakhirnya berhembus.

    Sosok putih tadi seperti menarik tangan Dina, seakan menyuruhnya keluar dari tubuhnya.

    Lalu sosok keduanya berdiri tepat di samping nya Bayu.
  • "DINNAAA....gak mungkin Naaa... Gak mungkin.. Kamu harus banguuunn Naa.." teriak Bayu histeris dan tangisannya pecah seketika saat memeluk kepala Dina yang sudah tidak bernyawa.

    "Bayu kamu yang sabar yah" ucap Raka dengan suara serak di pegangnya pundak Bayu yang sedang menangis.

    Raka yang tidak tahan lagi akhirnya juga ikut menangis sejadi-jadinya.

    'jujur Bay, hati ku sakit saat melihat mu menangis' batin Raka

    Dina yang berada di samping Bayu akhirnya mengelus rambut Bayu.

    "ada pertemuan pasti ada perpisahan Bay, aku senang dapat bertemu dan mengenalmu. Bahkan aku bisa menjadi sahabatmu adalah kebahagiaan terindah buatku" ucap Dina yang masih mengelus kepalanya Bayu sehingga membuat rambutnya Bayu seakan di terpa angin.

    "apa kamu siap meninggal kan mereka?" tanya sesosok putih tadi yang di ketahui Dina kalau dia adalah malaikat.

    Dina pun hanya menganggukkan kepalanya pertanda kalau dia siap jika harus meninggalkan Bayu.

    "Dinnaaa.... jangan pergi Naa.. Aku bakalan kangen sama kamu Naa..." isak Bayu parau.


    'When I am down and, oh my soul, so weary.
    When troubles come and my heart burdened be.
    Then, I am still and wait here in the silence.
    Until you come and sit awhile with me.

    You raise me up, so I can stand on mountains.
    You raise me up, to walk on stormy seas.
    I am strong, when I am on your shoulders.
    You raise me up... To more than I can be.

    You raise me up, so I can stand on mountains.
    You raise me up, to walk on stormy seas.
    I am strong, when I am on your shoulders.
    You raise me up... To more than I can be.

    You raise me up, so I can stand on mountains.
    You raise me up, to walk on stormy seas.
    I am strong, when I am on your shoulders.
    You raise me up... To more than I can be.

    You raise me up, so I can stand on mountains.
    You raise me up, to walk on stormy seas.
    I am strong, when I am on your shoulders.
    You raise me up... To more than I can be.'

    (You Raise Me Up
    By : Westlife)

    'aku bakalan kangen sama kamu Bay, jika Tuhan mengizin kan aku untuk melihatmu. Tak kan ku sia-siakan waktu ku untuk selalu bersamamu. Jika kelak kamu sama Raka, semoga Raka bisa menjadi Guardian mu setelah aku' lirih Dina

    Perlahan tubuh keduanya menghilang seperti pasir yang tertiup angin.

    'You Raise Me Up... To more than i can be...'

    "Selamat tinggal Bay" ucap Dina tersenyum bahagia. Lalu sosok kedua menghilang meninggalkan Bayu dan Raka yang masih setia dengan tangisan mereka.

    ****

    ~¤ Di rumah Bayu ¤~

    "udah yah Bay kamu jangan nangis lagi" ucap Raka saat keduanya turun dari motor.

    "aku gak rela Ka, kalau Dina harus pergi. Aku merasa bersalah Ka karena aku Dina jadi pergi" jawab Bayu terisak.

    "kau tahu, Dina sudah bahagia disana. Bukan kah dia bilang kalau dia cinta sama kamu? Berarti dia melakukan itu demi cinta. Bukankah pengorbanannya harus di beri pujian? Dina mau kamu meneruskan masa depanmu, jadi Dina gak mau ngerusak masa depanmu" kini Raka memeluk tubuh Bayu dan menenggelamkannya kepalanya Bayu berharap dapat menguatkan Bayu dari kenyataan pahit yang di terimanya. Lalu keduanya saling berpelukan dan saling menguatkan diri masing-masing.

    "udah yah kamu jangan mangis lagi, bukankah ntar malem kita harus kerumahnya Dina buat tahlilan?" tanya Raka

    "....." tak ada jawaban dari Bayu selain anggukan.

    "sekarang kamu harus siap-siap yah. Ntar aku jemput kamu secepatnya" di elusnya rambut Bayu lalu mengecupnya.

    'Dina, makasih atas pengorbananmu. Aku janji akan menjaga Bayu sama sepertimu. Kini giliran aku yang akan menjaganya, terimakasih Dina telah memberi suatu pelajaran berharga buatku. Tak kan ku biarkan Bayu menangis lagi, cukup ini yang terakhir kalinya aku melihat Bayu menangis'

    ******

    maaf kalau GAJE =,="
    aku belum berbakat menulis cerita :)
  • Tebakanku bener yeay :D
  • tinggal si denis yg belum out :D
  • User ini dan semua pesannya telah dihapus oleh Moderator.
  • maaf baru komen dek.... kmrn2 lg gag punya wktu :) crta nya msh sama bagus kok keep up ur good story...
    mksh msh mntion aq
  • suruh siapa jadi pengganggu, udah maksa egois lagi :P
Sign In or Register to comment.