It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
baru bisa buka BF, maaf selama hp ilang gk pernah post cerita lagi
ini aja aku buka BF di Warnet aku coba deh ntar ngetik cerita di Warnet
terlalu lama liburnya dek. kok mandek seh.... tetep semangat 45 donk...!
semangat buat TSnya
"Bayu..." teriak Ibuk dari luar kamar.
Ehhmm... Malas sekali rasany tubuh ini untuk melakukan kegiatan.
"Bayuu bangun, cepat mandi setelah itu antarkan ibuk kerumahnya Raka"
'DEG'
Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan, aku tidak ingin semuanya bertambah sulit.
"Iya Buk Bayu mandi dulu" jawab ku lemas, ntah lah rasanya badanku sedang tidak fit untuk hari ini.
Ku langkahkan kaki ini kekamar mandi, sesaat ku lihat wajahku di cermin yang berada di samping tempat tidur ku.
'Wajah pecundang yang tidak bisa berbuat apa-apa'
_____________________
"Bayu udah selesai Buk" jawab ku lemas.
"Sekarang Bayu dengar Ibuk, buang perasaanmu jauh-jauh tentang Raka. Ibuk gak suka kalau hanya karena ini semua nya jadi berantakan" ucap Ibuk tegas.
"Kamu udah makan?" tanya Ibuku yang hanya ku jawab anggukan saja.
"Sekarang ku harus ikut Ibuk kerumahnya Raka, ibuk mau ngomong sama orang tuanya"
Di tariknya tanganku, dan terpaksa aku mengikutinya.
Ntah mengapa perasaanku tidak enak, aku merasa akan ada hal-hal buruk yang akan terjadi nanti.
Saat di angkot aku pun hanya diam saja, malas rasanya mulut ini untuk bicara.
_________________
Setelah Ibuk membayar ke supir angkot, ibuk langsung melontarkan pertanyaan kepadaku. Ibuk bertanya di mana rumanya Raka ? Aku pun langsung menunjuk rumah mewah yang sangat besar yang aku yakin itu rumahnya Raka.
Sesampainya di depan gerbang rumahnya Raka, Ibuk langsung menekan bel nya sampai akhirnya salah satu satpam nya keluar.
"Ibuk mencari siapa ? Ada keperluan apa ?" tanya satpam itu sopan.
"Saya ingin bertemu dengan pemilik rumah ini Pak, saya da urusan dengannya" ucap Ibuku dengan sopan.
Sesaat setelah pak satpan melihat kami yang aku tidak tahu apa motif nya melihat kami seperti itu, mungkin dikira aku penjahat kali yah sama ibuku.
"Baiklah bu, ayo saya antarkan" ucap pak satpam.
Sesampainya di depan pintu rumahnya Raka yang mnurutku seperti istana ini. Rasanya jantung ku seperti ingin loncat.
Ting Tong...ting tong.. Ibuk pun menekan Bel rumahnya Raka. Sampai akhirnya pintu itu pun terbuka, dan memperlihatkan seorang perempuan separuh bayah dengan penampilan seperti layaknya orang kaya.
Yahh.. Siapa lagi kalau bukan mamahnya Raka tante Yuni, orang yang sangat ku ingat wajahnya. Orang yang pernah menamparku waktu itu.
°°~ Author POV ~°°
Sedetik saat pintu terbuka semua nya hening. Tak ada satu katapun yang keluar di gantikan dengan keterkejutan yang sangat mendalam. Seakan memori yang telah lama terpendam terngiang dan selalu berputar-putar di pikirannya Resti dan Yuni.
"Kamu ?" tunjuk Resti dengan mata yang memanas. Yuni yang masih kaget dengan kedatangannya Resti, sahabat nya yang dulu sangat dekat dengannya sampai hari itu terjadi dan membuat perubahan besar di antara keduanya.
"Rrr..resti?" tanya nya tidak percaya. Sudah lama rasanya Yuni tidak bertemu dengan sahabat lamanya, dan betapa rindunya dia dengan sosok Resti. Semenjak kejadian itu Yuni merasa bersalah, pernah suatu hari dia berfikir bagaimana Resti akan bertahan sedangkan dia sedang mengandung. Dan saat itu juga dia bertekad jika suatu saat dia bertemu dengan Resti, dia akan meminta maaf dan membagi kebahagiaan dengannya. Tapi apa daya, sekian lama nya dia mencari Resti tetapi tidak ketemu juga. Dan dia sangat terkejut saat Resti yang tiba² datang langsung kepadanya.
'Resti ? Kok dia tau aku ada disini? Ahh.. Aku sangat rindu dengan dirinya' batin Yuni bahagia.
'Anak itu ? Anak itu siapa ? Mengapa dia datang bersama Resti ? Atau jangan-jangan.
"Yuni ? Kamu ? Belum cukup kamu membuat kehidupan ku hancur ? Apa kamu belum puas atas apa yang telah kamu lakukan terhadap keluargaku ?" ucap Resti yang sudah menangis dan membuat Bayu bingung ?
'Ada apa sama Ibu ? Apa yang terjadi di antara mereka ? Sepertinya mereka sudah saling kenal, tapi apa hubungannya sama keluargaku ?'
"Maafin aku Res, waktu itu aku benar-benar termakan oleh kekayaan. Aku lupa akan siapa dirimu ? Aku memang salah karena telah menyia-nyiakan persahabatan kita" tak kuat dengan kenyataan akhirnya air matanya Yuni tumpah seketika.
"Maaahh... Ada apa sih ribut-ribut ?" tanya Raka yang tiba-tiba datang dari dalam rumah. "Bayuu??" Raka yang melihat Bayu datang kerumahnya merasa sangat senang dan langsung memeluk tubuh Bayu yang sangat di sayangi nya itu. "Aku kangen Bay sama kamu, aku rindu kamu" semakin erat pelukannya Raka sehingga membuat Bayu sesak.
"Jangan kau dekati anak saya" dengan sigap Resti melepaskan pelukan Raka.
"Tapi Buk? Raka kangen sama Bayu"
"Tidak puas kah keluargamu mempermalukan Bayu Ka ? Jauh sebelum ini keluargamu lah yang telah membuat keluarga kami sengsara, sampai membuat ayah nya Bayu meninggal"
'Meninggal ? Apa hubungannya sama keluargaku? Apa yang di bicarakan Ibunya Bayu ? Apa aku melewatkan sesuatu barusan ? Atau ada yang di sembunyikan dari ku ?'
"Maksud Ibuk apa ? Raka gak ngerti?" tanya Raka bingung.
"Tanya sendiri sama orang tua mu, dan sekali lagi aku peringatin kekalian. Jangan pernah dekatin keluarga ku lagi, camkan itu" tunjuk Resti ke Yuni.
Yuni yang merasa bersalah hanya bisa menunduk dan menangis. Dan semua itu semakin membuat Raka bingung.
'Ada apa sebenarnya ini ? Kenapa mamah menyembunyikan semua ini ? Sebaiknya aku tanyakan nanti ke mamah'
"Permisi" pamit Ibunya Bayu yang langsung menarik Bayu pergi.
Dilihatnya dari belakang sosoknya Bayu yang sangat dirindukannya itu. Sedetik kemudian Bayu pun menoleh kebelakang, di tatap nya Raka yang juga melihat dirinya dengan tatapan sendu..
Suatu hari nanti aku ingin kau menatap langit tanpa harus malu dengan awan
________________________
Sekian lama menghilang, walaupun udah lupa sama ceritaku tapi gapapa aku bakalan memperbaikin ceritaku. Maaf kalo sedikit, soal nya lagi belajar nulis cerita kembali. Maaf yah udah lama ngilang
@tahrone
@tarry
@TigerGirlz
@Fuumareicchi
@nakashima
@yuzz
@3ll0
@reenoreno
@RegieAllvano
@bintang96
@christianemo95
@Tsu_no_YanYan
@hehe_adadeh
@raharja
@ramadhan_rizky
@idans_true
@003xing
@Agova
@diyuna
@arifinselalusial
@fansnya_dionwiyoko
@eizanki
@dafaZartin
@Jhoshan26
@m1er
@mustaja84465148
@alvaredza
@Taylorheaven
@san1204
@AvoCadoBoy
@Brownviolet
@FransLeonardy_FL
@Luvi_lovely
@Wooyoung
@andre_patiatama
@kimo_chie
@alfa_centaury
@Dityadrew2
@bumbellbee
@GaySexyBottom
@caetsith
@AkbarSyailendra
@aicasukakonde
@DharmmaAndi
@dan99ization
@diditwahyudicom1
@PahlawanBertopeng
@elul
@HiskiaTololiu
@Yohan_Pratama
@DimasAnjas
@Abeza
@Gaebara
@chi_lung
@Dhivars
@firza_Nasution
@reza_agusta89
@faisalits_
@kuroy
@rone
@Sicilienne
maaf kalau ceritanya GAJE, Saya hanya anak kecil yg belum bisa buat cerita bagus
tetap semangat ya
~•~ Author POV ~•~
"Ceritakan Mah yang sebenarnya? Apa yang terjadi ? Apa ada yang Raka tidak tau? Raka tau pasti ada yang Mamah sembunyiin dari Raka. Jawab Mah" pinta Raka ke mamahnya berharap mendapatkan jawaban darinya.
Tak ada jawaban darinya, mamahnya masih saja diam merenungi apa yang telah terjadi. Penyesalan dan hanya penyesalan lah yang telah dirasakannya.
"Jawab Mah" sedikit berte riak Raka mengguncang-guncangkan bahu Mamahnya.
"Hikss hikss... Kenapa Mah ? Kenapa Mamah cuma bisa diam ? Apa ada yang Raka tidak tau?" Air matanya Raka sudah tumpah.
Sampai akhirnya Mamahnya Raka duduk di sofa begitu juga dengan Raka yang ikut duduk.
"Maafin Mamah udah nyembunyiin semua ini dari kamu Ka, sebenarnya Mamah ingin tidak ingin membicarakan ini tapi Mamah malu sama kamu"
"Jangan banyak bicara Mah, ceritakan apa yang terjadi sebenarnya"
"Dahulu Mamah dan Papah bersahabat dengan Mamah dan Papahnya yang kamu bilang pacar kamu itu siapa namanya?"
"Bayu"
"Iya Bayu.. Persahabatan di antara kami sangat dekat....." alhasil Mamahnya Raka menceritakan semua yang terjadi dulu, saat mereka mengambil harta dari keluarga Hartawan dan mengusir nya.
"Dan akhirnya Mamah menyesal, saat Mamah mengerti bahwa Mamah merindukan teman baik Mamah. Dan yang bikin Mamah terkejut ternyata Bayu adalah anak mereka, anak yang sudah Mamah tampar dan mamah merasa bersalah karena sudah membuat keluarga mereka semakin sengsara"
'Praaakkk...'
"Jadi semua harta ini milik mereka ? Mhjanusia macam apa kalian ? Apa kalian tidak memikirkan apa hasil dari kelakuan kalian ? Ayahnya Bayu meninggal gara-gara kalian"
'Ya Tuhaaann jadi selama ini aku pamer hartanya Bayu ? Huuh... Kenapa kau buat aku serumit ini' sesal Raka.
"Ada apa ini Mah ? Kenapa Mamah kamu menangis Ka ? Apa yang telah kamu lakukan?" tanya Papahnya Raka yang bernama Hamdani.
"Tanya sendiri sama diri kalian berdua yang tidak punya hati, Pem-bu-nuh" sengaja ditekankan kata terakhirnya itu berharap Papahnya mengerti apa maksudnya dan pergi meninggalkan rumah yang menurutnya seperti penjara.
"Apa maksud kamu ngomong seperti itu Raka?" teriak Hamdani yang tidak di dengarkan oleh Raka.
••~ Raka POV ~••
Tak ku pedulikan Papah ngomong apa, ku starter motor ku dan meninggalkan halaman rumah ini.
'Haahh... Bagaimana aku bisa sebodoh ini? Jadi selama ini aku pamer kekayaan orang tuanya Bayu ke Bayu ? Pasti aku bakalan malu banget sama Bayu, aku yakin Bayu pasti juga akan bertanya apa yang sudah terjadi. Dan apa aku masih berani jika bertemu dengannya ? Ahhh... Semua ini membuat pikiran ku panas'
Bayuu.. Maafin aku, aku tidak tau kalau dahulu keluarga ku jahat sama keluarga mu. Bagaimana caranya aku meminta maaf ? Sedangkan aku sendiri malu denganmu.
__________________
Ku berhentikan motor ku di pinggir danau, ntah lah rasanya kesedihanku berkurang saat aku melihat air yang sangat luas.