It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Beberapa kali ku ketuk pintu sang pemilik rumah sampai kurasakan pintu rumahnya terbuka.
"ehh.. Lu Tar, kalau boleh tau kak Denisnya ada?" tanyaku sopan ke pemilik rumah.
"ngapain lu nyari'in kakak gue setelah apa yang lu buat ke dia?" ucapnya sambil menutup kembali pintunya.
sepertinya dia marah karena aku telah mengecewakan kak Denis. Tapi harus gimana lagi? Aku tidak mencintai kakak nya.
Dengan sigap ku tahan pintu yang hendak tertutup tadi.
"tunggu Tar, pliss biarin gue ketemu sama kakak lu" mohon ku berharap tarry mau mendengarkannya.
Sempat terdengar helaan nafasnya.
"oke, tapi kalau lu nyari kak Denis disini berarti lu salah"
"hah? Emang kak Denis kemana?" tanya ku yang mulai khawatir.
"kak Denis ingin melanjutkan kuliahnya, kalau gak salah sih di pulau Jawa. Lebih tepatnya Bandung, dan pesawatnya akan akan landing pukul 12 nanti"
Astaga, ini pukul 10 berarti masih ada waktu 2 jam lagi untuk menemui kak Denis, ya Allah semoga aku masih bisa bertemu dengannya untuk yang terakhir kali.
Kok kak Denis gak ngabarin aku dulu kalau dirinya ingin pergi?
Apa dia masih marah denganku yah?
"makasih yah Tar"
dengan sigap ku hampiri Raka yang dari tadi menungguku di atas motornya.
"Ka, kita harus ke bandara"
"ada apa kok buru-buru? Emang kebandara ngapain?" tanya nya bingung yang melihatku tergesah-gesah.
"kak Denis akan kuliah di Bandung, pesawatnya akan landing pukul 12. Aku ingin bertemu dengannya untuk yang terakhir"
motornya Raka pun langsung melaju dengan cepat, jalan bandara bisa di bilang jauh banget. Soalnya kami harus memutar untuk masuk ke tol, dan letak tol nya berada di kota batang kuis, dari tol itu lah akhirnya sampai di pintu bandara.
'huuffft akhirnya sampai juga' ku lirik jam, astaga sudah setengah dua belas.
"ayo Ka, kita cari kak Denis. Aku ingin bertemu dia"
Raka hanya memandangku sinis, aku juga gak tau kenapa. Tapi aku tidak mau memikirkannya. Langsung ja ku tarik pergelangan tangan Raka agar berjalan mengikutiku.
"kok kamu segitunya sih Bay ingin bertemu Denis?" tanya Raka yang masih dalam gandenganku.
"aku hanya ingin minta maaf padanya, aku bakalan merasa bersalah jika aku tidak bertemu dengannya. Kamu tau Ka jalan menuju penumpang pesawat dimana?" hehe.. Aku yang mengajak Raka tapi aku gak tau jalannya soal nya aku gak pernah ke bandara, dan ini baru sekali kesini.
Kini giliran Raka yang menuntunku. Sampai akhirnya kami berada di ruang tunggu.
Ku lihat kesekeliling sudut tapi nihil tak ku temukan sosok kak Denis. Ntah kenapa aku merasa penasaran dengan orang yang duduk sendirian tak jauh dari para penumpang lainnya. Wajahnya tidak terlihat sebab dia hanya menunduk.
Kudekati orang itu perlahan, sampai degup jantung rasanya mau meledak.
"Bay kamu mau kemana?" tanya Raka yang ikut berjalan di sampingku.
_________________
~¤ Author POV ¤~
'Bayu apa kau akan datang? Apa kau akan kesini menemuiku walau untuk yang terakhir? Aku kangen Bay, sejak kejadian itu rasanya aku ingin mengakhiri hidupku. Mungkin dengan cara ini aku dapat lebih tenang, dan tidak akan merasa cemburu saat melihat mu dengan Raka' Denis yang sejak tadi menunduk cemas berharap kedatangan Bayu yang menurutnya itu mustahil. Sampai akhirnya Denis tersadar akan dua pasang kaki yang sedari tadi tidak beranjak dari hadapanku.
Denis yang penasaran dengan orang di depannya akhirnya mendongakkan kepala.
'DEG' di tepuk beberapa kali pipinya berharap ini hanya mimpi.
"kak Denis" tangis Bayu pun pecah dan tubuhnya refleks memeluk Denis yang masih terheran dengan kehadiran Bayu. Perlahan tangan Denis pun membalas pelukannya Bayu.
"ngg..ngapain kamu kesini Bay?"
"aku kangen kak sama kamu, kenapa kamu harus pergi? Kenapa kamu tidak memberitahukan aku? Kamu jahat kak" tak dapat di pungkiri, kerinduan Bayu kepada Denis akhirnya terobati walau hanya sesaat.
"bukan gitu Bay, aku pergi karena aku ingin menggapai cita-cita aku, dan maaf aku tidak sempat memberitahu mu" jawab Denis berbohong
padahal Denis sengaja tidak memberitahukannya ke Bayu, agar dirinya lebih mudah meninggalkan Bayu.
Seperti sekarang ini, berat rasanya bagi Denis untuk pergi meninggalkan Bayu
"tapi kenapa kamu gak kuliah disini aja, di sini kan juga ada" ucap Bayu terisak di pelukan Denis.
Denis pun hanya tersenyum getir dan matanya mulai berkaca-kaca.
"kamu tidak mengerti Bay" di elus nya Rambut Bayu yang terasa halus.
'Sepertinya aku akan merindukan ini' batinnya perih
"kenapa kak? Coba kamu jelasin ke aku kak?" Bayu tidak dapat membendung air matanya lagi, Raka yang melihat Bayu seperti itu rasanya sudah panas dingin. Sebenarnya dia ingin sekali memeluk Bayu agar tetap tegar dengan semua ini, tapi apa daya. Ini adalah moment terakhir Bayu dengan Denis jadi tak mungkin Raka harus menghancurkannya.
Bayu pun mulai merasa bersalah karena telah mengecewakan Denis.
"maafin aku kak, maafin aku" ntah mengapa rasanya Bayu ingin berlama-lama memeluk Denis.
"gak Bay justru aku yang mau minta maaf, kamu gak salah. Aku paham kok kenapa kamu tidak menerima aku, karena cinta kalian kuat. Dan aku akan berdo'a nantinya semoga kalian bisa tetap bersama selamanya. Lupakan aku, aku hanya pengacau di hubungan kalian" tanpa terasa bulir bening yang di tahan oleh Denis akhirnya tumpah mengalir melalui pipinya.
Moment ini tidak berlangsung lama, saat suara seorang wanita mengumumkan bahwa keberangkatan akan di mulai.
"aku tidak bisa berlama-lama disini, karena sebentar lagi pesawat akan landing, kamu harus mencoba mengikhlaskan aku pergi. Kan ada Raka yang selalu melindungimu, aku tau persis Raka. Dia tidak akan pernah mengecewakanmu" di liriknya Raka yang sedang melihat mereka dengan mata senduh. Sepertinya Denis tau apa yang Raka rasakan.
'pasti kau sedih kan Ka saat melihat Bayu seperti ini? Sama begitu juga aku. Kau memang pendamping yang pas buat kebahagiaannya Bayu' batin Denis.
"aku bakalan kangen sama kamu kak" hiks..hiks..
Bayu hanya bisa terisak.
"sama Bay, aku juga akan kangen sama kamu. Makasih yah karena kamu sudah mau mengisi hari-hariku selama ini, jujur walau akhirnya harus seperti ini tapi aku bahagia karena bisa dekat denganmu" Denis merasa bahagia, kenapa tidak?
Dulu Denis tidak berani mendekati Bayu karena malu. Tapi saat itu, awal kedekatan Denis dengan Bayu, saat Denis dengan sombongnya membonceng Bayu yang sedang menunggu angkot, padahal waktu itu perasaannya Denis sangat campur aduk antara grogi dan malu. Tapi semua perasaan itu di tepisnya, sampai akhirnya dia sangat dekat dengan Bayu.
Tidak banyak waktu Denis untuk bergalau ria dengan Bayu. Di hampirinya Raka yang sejak tadi berdiri melihat mereka.
Di pegangnya erat sebelah pundaknya Raka.
"Jaga Bayu yah, gue yakin lu pasti bisa. Jangan pernah lu sakitin dia, kalau sampai itu terjadi maka aku tidak akan segan merebut Bayu" ucap Denis sedikit bercanda, Bayu yang melihat candaanya Denis ke Raka hanya bisa tersenyum. Karena pada akhirnya Raka dan Denis bisa berbaikan.
"apaan sih lu, tanpa lu suruh gue bakalan jaga Bayu. Apaan lu ngasal main rebut aja, mau lu gue hajar" jawab Raka menonjok pelan bahunya Denis. Dan Denis hanya bisa terkekeh pelan.
"ya udah yah gue berangkat dulu, Bay aku pergi dulu yah" sekali lagi usapan di rambutnya Bayu di berikan Denis untuk yang terakhir.
Di ambil kopernya lalu perlahan Denis meninggal Bayu dan Raka. Saat dirinya sudah sampai di pintu masuk landasan, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya. Ternyata Bayu masih kangen dengan Denis, terasa sekali perutnya Denis sesak karena Bayu terlalu kencang memeluknya, tapi itu tak masalah buat Denis selama Bayu merasa senang.
Di elusnya punggung tangannya Bayu, lalu melepaskan pelukannya Bayu.
"hei.. Kau masih menangis? Kau lihat aku? Apa aku masih menangis? Aku saja sudah merelakan kenyataan bahwa akhirnya harus pisah. Ayo lah Bay kau harus kuat" di usapnya air mata Bayu, sebenarnya Denis berbohong jika dirinya tidak menangis, sebenarnya tenggorokannya terasa perih karena menahan tangis.
"aku bakalan kangen berat sama kamu kak"
"apa lagi aku? Kamu masih enak ada Raka yang selalu ada di sampingmu, lah aku?
oh iya, nih aku kasih kalau kamu kangen sama aku" ucap Denis memberikan sesuatu ke Bayu.
Mainan kecil berbentuk badut dengan lehernya yang di kasih pir, sehingga jika kepalanya di tarik kesamping lalu saat di lepas maka kepala badut akan bergoyang.
"makasih yah Kak, maaf aku tidak punya apa-apa buat kakak"
"tidak apa-apa Bay, itu juga tidak seberapa kok. Yah setidaknya kalau kamu lagi sedih bisa mengurangi rasa sedihmu itu"
'cup' satu ciuman mendarat di pipinya Denis.
"kalau kakak kangen, kakak tinggal elus aja pipinya. Kan disitu ada bekas bibirku hehe"
Denis pun sedikit berlari tanpa melihat ke belakang, karena dirasanya sudah cukup jauh. Di balikkannya tubuhnya ke belakang, terlihat jelas Raka sedang memeluk bahunya Bayu. Sedangkan Bayunya sendiri hanya bisa tersenyum sambil melambaikan tangan.
'ini untuk yang terakhir kan? Apa salahnya aku mengucapka selamat tinggal' batin Raka. Lalu tangan kirinya di lambaikan di udara.
"gue janji akan menjaga Bayu" teriak Raka
"siipp gue pegang janji lu" balas Denis yang juga berteriak sambil mengacungkan jempol.
Sampai perlahan tubuhnya Denis tidak terlihat lagi.
_________________
"heii.. Kenapa kamu menangis?" tanya Bayu terkekeh saat melihat Raka si Devil menangis.
"aku terharu akhirnya aku dan Denis bisa berbaikan dan menjadi teman" ucap Raka sambil menghapus air matanya.
"apa kau cemburu melihat ku mencium kak Denis?"
"tidak, aku tidak cemburu selama ciuman itu tidak bermakna cinta"
'ciihh... Sok dewasa, tapi bener juga sih yang di bilang Raka'
"Kalau gini kan aku jadi lebih suka nyium orang lain asal kan aku gak cinta, xixixi " goda Bayu ke Raka
"emang koe mau tak pites-pites kaya kutu?" omel Raka yang juga ikutan berlogat jawa.
Merekapun keluar saling bergandengan tangan.
"apa itu pesawat yang di naikin sama kak Denis?" tanya Bayu menunjuk ke atas, saat kedua sudah berada di luar bandara.
Terlihat sekali pesawat LION AIR melintas tepat di atas mereka.
"iya itu pesawat yang barusan landing, bisa jadi itu yang di naikin Denis tadi"
'wahh.. Selamat jalan yah Kak selamat meraih cita-citamu, semoga kau mendapatkan yang lebih baik dari aku disana. Jadi tidak sabar melihat kekasihmu saat kau kembali kesini'
**** ****
PROK PROK PROK..
Akhirnya kelar juga cerita Bayu & Denis..
Ini belom ending, jadi para reader tetap setia yah sama cerita ku
#loh kok gak ada yg tepuk tangan?
(lirik jam, astaga udah jam 4 subuh, gak bisa tidur malem ini ntah kenapa )
dari pada gak tidur tapi gak ada kerjaannya bagusan aku habisin buat ngetik cerita, yah walau kondisi masih berduka cita
@tahrone
@tarry
@TigerGirlz
@Fuumareicchi
@nakashima
@yuzz
@3ll0
@reenoreno
@RegieAllvano
@bintang96
@christianemo95
@Tsu_no_YanYan
@hehe_adadeh
@raharja
@ramadhan_rizky
@idans_true
@003xing
@Agova
@diyuna
@arifinselalusial
@fansnya_dionwiyoko
@eizanki
@dafaZartin
@Jhoshan26
@m1er
@mustaja84465148
@alvaredza
@Taylorheaven
@san1204
@AvoCadoBoy
@Brownviolet
@FransLeonardy_FL
@Luvi_lovely
@Wooyoung
@andre_patiatama
@kimo_chie
@alfa_centaury
@Dityadrew2
@bumbellbee
@GaySexyBottom
@caetsith
@AkbarSyailendra
@aicasukakonde
@DharmmaAndi
@dan99ization
@diditwahyudicom1
@PahlawanBertopeng
@elul
@HiskiaTololiu
@Yohan_Pratama
@DimasAnjas
@Abeza
@Gaebara
@chi_lung
@Dhivars
maaf yah kalau ada Typo, maklumi mataku satu maleman natapin layar hp mulu, mana mataku sembab abis nangis tadi sore..
#aku gak bisa tidur nih ntah kenapa
malah aku dari tadi malem blom bisa tidur
#sampe sekarang jam 5
yg aku tau cuma landing pesawat terbang
harusnya 'Beautiful Boy 2' lagi.. #sotoy ya \:D/