BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

UN sengaja BOCOR?...

Isu kebocoran soal pada pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2014 yang digelar serentak pada 14 April mendatang masih terus terjadi. Padahal mekanisme pelaksanaan ujian nasional tahun ini yang dipastikan jauh berbeda dengan UN tahun sebelumnya; sebagai salah satu upaya menangkal kebocoran soal yang selama ini terjadi.

Wakil Ketua DPRD Banten, Ei Nurul Chotimah mengatakan, Komisi V masih menemukan persoalan klasik perihal kebocoran UN masih ditemukan di lapangan. "Ini kan isu lama yang masih ada sampai sekarang. Padahal mekanisme UN yang sekarang juga sebagai salah satu menghindari kebocoran UN," ujar Ei Nurul dalam diskusi yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten, di Jalan Bhayangkara 1, Cipocok, Kota Serang, kemarin (7/4).

Menurut Ei, perubahan UN tahun ini juga berdampak psikologis bagi siswa dan orangtua siswa. Selain perihal sistem penilaian hasil UN yang sangat menentukan untuk jenjang pendidikan selanjutnya. "Memang setiap menjelang UN, para pelajar dan orangtua siswa dihinggapi stres yang berlebihan. Terlebih untuk tahun ini, orangtua siswa harus ekstra karena hasil UN sangat menentukan,"tandasnya seraya meminta pelaksana UN menyiapkan psikolog untuk memotivasi dari pelaksana UN agar para pelajar tidak stres.

Sementara Kabid Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Provinsi Banten Lilis Dania mengatakan, UN tidak perlu ditakutkan oleh pelajar. Menurutnya, inti dari UN adalah semangat belajar. "UN tidak perlu ditakutkan yang penting belajar," ujar Lilis. Ia juga mengimbau agar para pelajar untuk tidak percaya dengan soal bocor atau kunci jawaban karena semua itu tidak benar. "Jangan percaya dengan kebocoran soal atau kunci jawaban, itu tidak benar," ujar Lilis.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Prof Sholeh Hidayat. Menurut Sholeh, komposisi nilai sekolah terdiri atas 70 persen nilai rapor dan 30 persen nilai ujian nasional. "UN 2014 ini jauh berbeda dengan UN tahun-tahun sebelumnya," ujar Sholeh.

Selain itu, peran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada UN 2013 lalu menjadi penyelenggara dan pelaksana, sedangkan UN 2014 ini, BSNP hanya menjadi penyelenggara saja. "BNSP sekarang hanya penyelenggara saja, tidak lagi menjadi pelaksana," ujar Sholeh.

Perbedaan lainnya, tambah Sholeh, nilai UN sepenuhnya dijadikan pertimbangan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sedangkan dulu, belum sepenuhnya dijadikan pertimbangan masuk perguruan tinggi. "Perbedaan lainnya, nilai UN dijadikan pertimbangan masuk perguruan tinggi," ujar Sholeh. (Bud)

Comments

Sign In or Register to comment.