ini cerita pertama ku tolong di arahkan dan di komentari, berikan pendapat ya
Malam ini masih sama dengan malam sebelumnya, aku berdiri di sini menupang dagu dengan melapas rasa ingin tau ku, apa yang sedang di lakukanya di atas balkon rumah nya.
Andai rasa ini sederhana, andai setiap manusia mengerti dengan "cinta" yang telah menyeruap di dadaku, andai setiap manusia menghargai ``PERBEDAAN" yang aku miliki, mungkin rasa ini akan lebih sedikit gampang.
Melihat wajahnya membuat aku jengkel.
Melihat senyumnya sekali dua kali membuat aku emosi.
Melihat raut aneh wajahnya yang tak bisa aku gambarkan membuat aku serasa di neraka!
Bulan di balik batang mangga yang kering kerontang ini, adalah alasan ku untuk mencuri pandang kepadanya, kenapa harus dari lantai satu rumah ku? Karena setiap malamnya iya menatap kosong dari balkon di balik tempat yang aku prediksi adalah kamarnya, di lantai dua bangunan berwarna coklat tua itu.
Apa yang membuatku begitu ingin bersamanya?
Apa ia menakjubkan? tidak sama sekali!
Apa dia cerdas? Entahlah aku tak mengenalnya sama sekali.
Apa dia terkenal? Entahlah aku yang pulang sekolah pada saat azan magrib berkumandang ini hanya dapat melihat nya ketika bulan telah melahap matahari sepenuhnya!
Rasa cintaku adalah senja yang tak tau harus menyelamatkan matahari yang akan di lahap habis oleh bulan atau malah sebaliknya.
Apa aku akan mengizinkan rasa cintaku menjadi bulan atau matahari? Entahlah, aku hanya membiarkan nya mengambang seperti senja yang hangat.
Comments
ngetik nya di hp
maksudnya?
Aku siswa kelas XII di sebuah sekolah menengah atas swasta di kotaku. Anak IPA telah menempel di belakang namaku, perawakanku biasa saja, hanya berat dan tinggi yang ideal yang mungkin membuatku sedikit menarik untuk dilihat.
Malam ini ku hembuskan nafas panjang lalu ku akhiri resepsi acara "curi pandang" ku malam ini -- menuju kamar -- minum susu -- cuci kaki, cuci muka, gosok gigi -- tidur.
"Cepat keluarkan tugasmu" teriak ku saat kaki kanan teman sebangku ku randa memasuki ruangan 7x 8 meter itu.
"Nih" buku itu terkulai malas di depanku, sama malas nya dengan orang yang menyerahkan nya.
"Gak ikhlas nih?" Goda ku
"Kau tulis saja lah" jawabnya sembari menjatuhkan kepalanya ke atas meja, dengan iringan tangan nya yang bergerak maju melewati meja kayu itu.
"Selesai nih" kataku 10 menit kemudian, sembari menggeser buku itu kemeja nya.
"Makasi ya" sambungku sembari mengelus elus kepalanya beranjak meninggalkan ruang kelas.
Hari ini sangat standar dan biasa saja, semua pelajaran kulewati seperti biasa, tak ada yang special "sedikitpun".
Azan magrib aku memasuki rumah, ke kamarku dan mandi, lalu makan malam.
"Sudah den?" Bi sul myadarkan ku
"Sudah bi" jawabku sembari mendorong piringku agak kedepan
"Nyonya malam ini gak pulang den, katanya mau ada rapat penting di bali besok"
"Hm iya deh bi, bibi silahkan istirahat"
Ternyata tidak, saat aku akan memulai ritual "curi pandang" ku itu, rumah yang berdiri kokoh 45· di kiri rumahku itu gelap. "Apa dia telah pulang atau masih di kampusnya" batinku, saat aku membalikkan badan, sedikit aku melihat seseororang disana, dengan wajah menjengkelkan di siram lampu laptopnya.
Ku urungkan niatku untuk kembali ke kamar, dan kembali berjalan ke bawah pohon mangga ku yang sudah kering.
Ku lamati dalam- dalam saat ia sedang sibuk dengan laptopnya, "mungkin ia sedang membuat tugas kuliahnya" batinku, sesekali di hirupnya kepulan asap di cangkir yang berada di sebelah kanan laptopnya itu hingga kemudian mengalir menuju tenggorokanya dan diahiri kata ahh.
Ku tatap kosong langit- langit kamarku, bayang- bayangnya yang ku lihat tadi sangat menakjubkan, bagaimana cara aku mengenalnya? Bagaimana untuk bisa mendekatinya? "Huuuuft" akhirnya hanya helaan nafas panjang yang keluar dari mulutku.
Ku buka mata beratku, ku tatap semua alat dikamarku ini, hingga berakhir ke sebuah wecker yang tepat berada di meja sebelah tempat tidurku "06 : 23 am" hanya tulisan itu yang tertera di jam wecker biru berbentuk setengah bola dengan warna biru itu.
Ku sambar segelas susu panasku di atas meja makan sembari berlari kecil menuju taman belakang.
emang gimana caranya?