Sedang asyik melampiaskan nafsu dengan gigolo piaraannya, istri seorang pengusaha garmen berinisial YI, Selasa (8/11/2011), digerebek polisi dan suaminya.
YI tak berkutik ketika suaminya dan aparat kepolisian memergokinya sedang bersetubuh dengan pemuda berinisial HN, di kamar kost di kawasan Pedurenan, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Setelah mendapat informasi, saya bersama polisi menggerebeknya. Ternyata istri saya sedang telanjang bulat, sedang yang laki sempat pakai celana pendek,†ungkap Bong, suami YI.
Bong menduga perbuatan bejat istrinya dilakukan sudah sejak sekitar tiga bulan yang lalu. Pasalnya, pembantu di rumahnya belakangan ini sering sekali memergokinya sedang bercumbu di kamar bersama kekasih gelapnya yang sekaligus gigolo.
“Selama tiga bulan istri saya sudah menghabiskan uang saya di ATM sebesar Rp 60 juta tiap bulannya diduga habis digunakan bersama gigolo,†ujarnya.
Belakangan diketahui, kekasih istrinya yang dimaksud berinisial HN yang merupakan gigolo kelas atas yang biasa kumpul bareng artis ternama.
Bong menjelaskan, awalnya HN seringkali mengunjungi kamar istrinya di Apartemen Mediterania, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat Bong sedang di luar rumah, Herman masuk ke kamar istrinya. Ketika itulah, mereka bermesraan.
Aksi mesum mereka tersebut bahkan sempat dilakukan di kamar anaknya, bahkan sempat dipergoki pembantunya sendiri.
“Saat itu, pembantu saya mau ke kamar anak, pas buka pintu, ia sedang bercumbu. Jelas ini perbuatan terkutuk karena mereka melakukan di depan anak-anak,†ungkapnya.
Rupanya Yl tidak puas juga. Agar lebih leluasa, wanita cantik ini terpaksa menyewa kamar kos untuk bersetubuh dengan HN di kawasan Pedurenan, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto menyatakan, pasangan selingkuh itu masih diperiksa. “Bila terbukti melakukan perzinahan, keduanya bisa dikenakan pasal 284 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,†ujarnya. (ans/bam)
Comments
Lantas siapakah wanita pelanggannya? Agus mengaku mereka berasal dari kalangan menengah. “Yang namanya pelanggan ya tidak semuanya kaya. Ada juga yang kondisi ekonominya biasa-biasa saja. Soal usia ada yang muda dan ada juga yang tua. Yang memanjakan saya habis-habisan itu contohnya, usianya relatif muda, masih 34 tahun. Sudah menikah atau belum saya tak tahu. Mungkin simpanan ya,” ujarnya lagi.
Seperti halnya rekannya yang lain, Agus mengaku dirinya juga selalu siap ketika harus melayani tamu laki-laki. “Memang tamu saya ada yang laki-laki. Tapi kalau saya sedang tidak ingin ya tak akan saya layani. Tidak harus selalu uang. Kalau pengen istirahat ya tidak kerja. Tidak ngoyo,” tandasnya seraya membuang batang rokok yang telah pendek dan menginjaknya dengan sepatu Crocs abu-abu miliknya. Sepatu yang tak murah untuk kalangan ekonomi menengah.
Sejenak Agus terdiam. Beberapa kali kepala ia gelengkan tanda gelisah. Takutkah ia melanggar jam kerja di Sriwedari? Padahal saat itu siang baru saja datang. “Tidak tidak takut. Di sini kerjanya bebas, mau jam berapun boleh. Pagi boleh, siang boleh, malam boleh,” bantahnya.
Kalau aktivis penanggulangan HIV/AIDS, Argyo Demantoto mengatakan dompet gigolo bisa tebal ketika musim arisan ibu-ibu datang karena hasil arisan akan tercurah semua untuk sang gigolo, Agus lagi-lagi membantahnya. “Silahkan kalau ada yang mau dijadikan hasil arisan. Tapi saya tak mau. Saya lebih suka bekerja sendiri. Kalau memang ada yang mau main dengan saya silahkan datang
beritabatavia.com - Seorang pengusaha garmen berinisial BO (48) melaporkan istrinya, RE (39) ke Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (8/11). BO melaporkan istrinya karena curiga sang istri melakukan perzinahan dengan gigolo. Uang bulanan Rp 50 juta selalu habis. Padahal saya juga sudah kasih mobil Harrier ke dia
- BO
Saat melapor ke Polrestro Jakarta Selatan, BO menceritakan sejak tiga bulan lalu sikap sang istri mulai berubah. Setiap diberi uang bulanan yang jumlahnya tidak kecil selalu saja habis.
"Uang bulanan Rp 50 juta selalu habis. Padahal saya juga sudah kasih (mobil) Harrier ke dia," ucap BO, di Mapolrestro Jakarta Selatan.
Istrinya pun, diakui BO, jadi sering pulang larut malam. Saat tiba di rumah, RE kerap dalam keadaan mabuk. Bahkan, RE mulai jarang pulang ke rumah tanpa kabar. BO mencium gelagat sang istri punya pria idaman lain.
Setelah diusut, suster dan sopir RE mengaku pernah mengantarkan barang ke kosan HC yang terletak di Pedurenan, Jakarta Selatan. Mereka juga sempat memergoki RE bercumbu dengan HC.
Dari pengakuan suster dan sopir itu juga akhirnya diketahui bahwa uang RE habis untuk membayar jasa HC yang berprofesi sebagai gigolo kelas atas.
Tidak tahan dengan kelakuan sang istri, BO bersama dengan polisi dari Unit Perempuan dan Perlindungan Anak Polrestro Jakarta Selatan hari ini langsung menggerebek kosan HC. Saat digerebek, RE kedapatan bersama selingkuhannya itu. "Lelakinya pakai celana pendek, kaos singlet. Kalau istri saya telanjang bulat," kata BO seperti dilansir kompas.com
Tidak hanya menanggung malu karena digerebek aparat kepolisian, ibu tiga anak itu juga harus siap menghadapi gugatan cerai dari suaminya. "Keinginan cerai tetap ada. Tapi proses hukum pidananya juga jalan," katanya.
Saat dimintai konfirmasi, Kanit PPA Ajun Komisaris Fitria Mega membenarkan adanya laporan tersebut. BO melaporkan RE dan HC dengan Pasal 284 KUHP tentang Perzinahan. "Saat ini kami masih lakukan penyelidikan," kata Fitria Mega. o eee