Salah satu legenda musik Indonesia, Iwan Fals, mulai rajin berkicau lewat akun Twitter-nya,
@iwanfals yang baru memiliki 679.179 follower, 6.516 kicauan, dan tidak mem-follow siapa-siapa.
Berikut ini beberapa kicauan Bang Iwan, begitu panggilan akrab Iwan Fals bagi para penggemarnya, menjelang pergantian tahun:
Barangkali tidak ada yg lebih buruk & berbahaya dlm hidup ini drpd rasa takut. (Nehru)
Janganlah takut, jangan was2, apa yg bukan bagianmu tidak akan diberikan kepadamu. (Sang Budha)
hanya org baik dpt yg terbaik
pohon bsar dulunya hnya biji kecil ditanah
Kau tdk dpt menambah umur dlm khidupanmu, tp kau bisa tambahkan khidupan dlm umurmu
Kita jatuh utk bangun, brhenti utk brjalan, tidur utk bangun. (R. Browning, Asolando)
Jawaban GusDur ketika diminta mundur: Maju aja dituntun apalagi mundur.
Raja ataupun petani, ia akan merasa amat bahagia bila mendapat kedamaian dalam rumahtangga. (Goethe)
Perbaikilah pekerjaanmu niscaya do’amu dikabulkan ( Al Hadist )
Semua org ingin mengubah dunia, ttp tidak seorang pun trpikir utk mengubah dirinya sendiri. (Leo Tolstoy)
Hahaha sumpah ni ngakak sampe kluar airmata baca komennya hihihuhuhahaahehehe
senang kluarkan tawamu, sedih kluarkan tangismu tp klo kamu malu jgn kluarkan ke...mu
Jika kau dilempar batu balaslah dgn senyum & bunga.... dan pastikan, Potnya juga ikut
Kesuksesan seseorang selalu berawal dari mimpi. Jika begitu adanya, marilah kita tidur
)
Jika cinta seseorang, kitakan doakan walau dia tak disisi kita.
Ksetiaan munculkan nilai mulia sejatimu, diatas kurang & lemahmu.
Gunakan kekuatanmu utk melemahkan diri sendiri, bukan utk menindas org lain yg lebih lemah.
Janganlah brdoa utk hidup yg mudah, ttp brdoalah utk mnjadi manusia yg tangguh.
Berbahagialah jika masih bisa sedih, krn itu artinya siap menerima kebahagiaan.
Rasa bosan itu sbenarnya adlh benih utk sgala macam kreatifitas. (Eric Hoffer)
Org trmiskin yg kuketahui adlh org yg tdk punya apa2 kecuali uang.( Rockefeller )
Saling bertemu dan menjadi kawan, adalah mudah. Tetapi tetap bersatu dan hidup damai, itulah yang sukar. (Kung FU Tse)
Orang yang tidak bisa menolak tidak akan berhasil.(Pepatah Tibet)
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero
Hehe udah ah ntar gak bisa mingkem lagi, mendung2 gini enak yg anget2 nih.
Cinta aku ke kamu tuh ibarat bulu ketek. Meski dicukur terus, tapi bakal tetap tumbuh, bahkan lebih lebat.
Jgn prnah jatuh cinta sama skampung, krn satu saja repot, bagaimana klo satu kampung.
Saya tidak ngiler dengan harta atau tahta, tapi saya ngiler kalo tidur miring
Kamu emang gak bisa membeli cinta tapi kamu dah keluar duit banyak demi cinta hehe...
Sbg negri kelautan semoga kita belajar dari Tsunami Aceh 9 thn yg lalu.
Slalu, ada yg pergi ada yg datang, biasa.
(Twitter/Kabar24.com)
Baca
Comments
Raya, anak bunsu Iwan Fals, memperlihatkan majalah yang menjadikan ayahnya sebagai cover
lagu Satu satu video klipnya dulu dulu dibintangi oleh Galang versi super cute; mgkn usia2 13 tauan yh...or 12?..
bbrp taun stlh itu;
galang ditemukan is dead saat tidur;
dan dikuburkan di halaman rumh nya...
Iwan Fals meluncurkan album terbarunya berjudul Raya yang diambil dari nama anak ketiganya. Dua nama anak Iwan Fals juga sempat menjadi judul lagu yaitu Galang Rambu Anarki dan Cikal.
Galang Rambu Anarki populer tahun 80an dan terdapat dalam album Opini. Hari kelahiran anak pertama Iwan Fals itu pada 1982 itu ditandai dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang diabadikan dalam syair lagu tersebut.
Album Cikal keluaran tahun 1991, terinspirasi dari Annisa Cikal Rambu Basae, anak kedua Iwan Fals. Nama Cikal juga menjadi judul sebuah lagu yang keluar pada tahun yang sama.
Selasa (25/6), Iwan Fals meluncurkan album Raya, untuk anak bungsunya Raya Rambu Rabbani yang baru berusia 10 tahun. Lagu Raya juga turut menjadi pembuka album ini.
Menurut Iwan, album Raya adalah catatan hidupnya setelah mengeluarkan album Keseimbangan pada tahun 2010.
"Ini catatan-catatan saya tiga tahun setelah itu. Tentang dalam dan luar perasaan saya," kata Iwan Fals saat meluncurkan albumnya.
Album Raya, menurut Iwan Fals, menggambarkan kegembiraan, kekecewaan, dan ekspresi diri musisi kawakan Tanah Air itu.
"Saya tidak tahu ini kritik atau bukan. Saya bikin saja, biar kritikus yang menilai," kata Iwan Fals saat disinggung apakah lagu-lagunya ini merupakan kritik sosial.
Album berisi 18 lagu ini dikemas dalam dua kepingan cakram. Sang istri yang akrab disapa Mbak Yos dan anaknya Cikal yang memilihkan lagu-lagu yang dimuat dalam album ini.
@algonzo
Iwan Fals mengaku telah menciptakan lagu untuk sang anak sejak beberapa tahun yang lalu. Hanya saja, ia menunggu persetujuan sang anak hingga baru terealisasi sekarang.
Inspirasi membuat album ini datang ketika Iwan memperhatikan rutinitas sehari-hari anak bungsunya itu. "Saya perhatikan Raya kalau sekolah bawa tas gede banget. Kok berat ya, hidup," kata Iwan Fals.
Raya yang juga mendampingi sang ayah meluncurkan albumnya mengaku senang dibuatkan album oleh Iwan Fals. "Senang. Semoga lagunya jadi baik," kata Raya yang lahir pada tahun 2003 itu.
Iwan Fals tertawa saat ditanya kapan membuat album dengan nama sang istri, Rosana, yang akrab dipanggil Yos.
"Soal album 'Yos', mudah-mudahan aja. Taj Mahal aja bisa. Mudah-mudahan ada Taj Mahal dalam bentuk album," kata Iwan Fals dan tertawa.Taj Mahal adalah monumen terkenal di India yang dibangun seorang kaisar untuk istrinya.
Sang istri, Yos, turut berkolaborasi bersama Iwan Fals dalam lagu Cinta Itu, yang terdapat dalam album terbaru Iwan Fals.
Iwan Fals menyebut keluarganya itu sebagai keluarga musikal. "Hidup kami musikal. Nggak perlu mereka nyanyi, tiap detik mereka selalu bernyanyi, keluar atau dalam hati," katanya.
Jadi kita tunggu saja apakah album terbaru Iwan Fals dengan tembang unggulan Raya akan setenar Galang Rambu Anarki atau Cikal.
Edit
Lalu sesuatu terjadi. Pengalaman saya bertambah, banyak variabel masuk. Perlahan, perspektif ngefans saya pun bergeser. Saya tetap ngefans Iwan Fals, tapi bukan lagi secara ideologis. Melainkan kritis.
Dengan perspektif baru itulah kemudian saya menikmati lagu-lagu bang Iwan, begitu dia biasa dipanggil oleh para fans, dan bisa menilainya dengan lapang, bahwa musikalitasnya terus menurun, terutama dalam tren 10 tahun terakhir.
Harmoni nada serta lirik-lirik lagunya yang terdahulu, terutama saat awal kemunculannya pada era 80-an, jauh lebih kuat, kena, sekaligus menggetarkan, ketimbang lagu-lagunya yang sekarang.
Dengan perspektif itu pula hari ini saya bisa tertawa nyinyir, melihat Iwan setiap hari di televisi bersusah payah berkata dengan nada dalam yang hambar: “Bongkar kebiasaan lama..” “Minum Top Coffee…”
Perspektif kritis inilah, yang barangkali secara tanpa sadar, sering saya pakai ketika melihat KPK, Jokowi, dan Dahlan Iskan. Siapa sih yang tidak ngefans kepada lembaga antikorupsi dan dua sosok fenomenal itu?
KPK Kebablasan
Tapi seperti juga mendengarkan Iwan, ketika Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto berkata “Novel tidak bersalah dan KPK akan melindunginya”, saya pun bisa lapang menyimpulkan Bambang telah kebablasan.
Kenapa? Sederhana saja penjelasannya. Bambang bukan hakim di pengadilan yang berhak mengatakan si X bersalah atau si Y tidak bersalah. Dan KPK melindungi tersangka? Ah yang benar saja.
Anggaplah status tersangka Novel Baswedan, penyidik KPK dari Polri itu, adalah setting polisi yang malu markasnya diperiksa KPK. Tapi tetap saja, tidak pada tempatnya Bambang berkata “KPK melindunginya”
Bambang jelas harus segera diingatkan bahwa dia tidak sedang bekerja sebagai pengacara yang bertugas dan dibayar untuk membela tersangka. Mungkin, dia perlu lebih banyak belajar berkata-kata.
Jokowi sami mawon. Saya senang gayanya. Tapi ketika dia berkata dengan amat yakin “Saya tidak akan pakai vooreijder atau masuk jalur busway”, saya merasa dia terlalu meremehkan kemacetan Ibu Kota.
Lalu, bagaimana dengan Dahlan Iskan? Bagaimana bersikap kritis terhadap Menteri BUMN yang kerap membuat heboh ini?
Mungkin sama seperti Anda, saya juga ada ngefans Dahlan Iskan. Sepatu ketsnya, kecekatannya, juga kolom dan liputan jurnalistiknya yang tak mudah dilupakan itu: Tenggelamnya kapal Tampomas.
Lalu belakangan saya tahu saat menjadi CEO Jawa Pos Dahlan menggaji rendah wartawannya. Memang ini urusan dia. Tapi itu sudah membuat saya emoh mengirim lamaran untuk menjadi wartawan di Jawa Pos.
Ketika pada 2010-2011 dia menjadi orang nomor satu di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), saya termasuk yang berharap PLN akan lain. Paling tidak dia akan membuat kejutan.
Maklum, liputan media saat Dahlan memimpin PLN gegap gempita. Sebagai orang media, dia tahu mana isu yang bakal nendang dan siap dimamah-biak media. Impresinya, dia dianggap berhasil.
Dahlan memang akhirnya membuat kejutan: Kinerja keuangan PLN di zamannya memburuk. Pada 2011, laba bersih PLN hanya Rp7,19 triliun, terpangkas 29% dari posisi 2010 yakni Rp10,09 triliun.
Pendapatan PLN di tahun itu memang masih naik 28% ke Rp208 triliun, tetapi bebannya naik lebih besar, 30% ke Rp193,40 triliun. Akibatnya, laba usahanya hanya terangkat 10% ke Rp14,62 triliun.
Jika dilihat sejak 2009, penurunan kinerja itu bahkan nyata membentuk tren. Laba bersih PLN pada 2009 masih Rp10,35 triliun, lalu turun ke Rp10,09 triliun per 2010, dan anjlok ke Rp7,19 triliun per 2011.
Tapi saya tetap ada ngefans ke Dahlan. Begitu pula saat dia memimpin Kementerian BUMN. Saya termasuk yang senang gayanya menendang kursi di loket tol Semanggi yang kosong di pagi buta itu.
Apalagi ketika dia keluar dari loket dan berdiri mempersilakan mobil-mobil yang antre melewati pintu tol tersebut tanpa bayar. Benar-benar heroik, mirip satu iklan rokok yang kini tak lagi tayang.
Tapi saya juga tahu, hampir bersamaan dengan aksi itu, Kementerian BUMN mengirimkan siaran pers tentang kronologi kejadian tersebut. Siaran pers paling pagi dalam sejarah Kementerian BUMN.
Skenario & kampanye
Saya tidak tahu kenapa dan dari mana inisiatif pengiriman siaran pers yang ‘lugu’ itu datang. Entah kenapa, terasa ada yang tak wajar, seperti ada skenario, yang di luar kebiasaan, yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan.
Perasaan seperti itu pula yang datang ketika PT Telkomsel sekonyong-konyong membagi-bagikan kaos bergambar wajah Dahlan, dalam promosi layanan broadband-nya di Purwakarta, Jawa Barat.
Tidak tanggung-tanggung. Menurut rencana, ajang promosi layanan milik operator seluler terbesar di Indonesia itu akan digeber di 100 kota. Promosi yang lebih mirip kampanye wajah Dahlan.
Sesuatu yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan itulah yang kembali saya rasakan, setelah Dahlan, di tengah hujan sorotan dan serangan akibat hasil audit investigasi PLN, di luar dugaan mengeluarkan peluru lain.
Lalu apa maksud Dahlan mengarahkan pelurunya itu ke DPR? Kenapa dia tidak lapor saja ke polisi atau KPK? (Bersambung) (JIBI/ea)
@Zhar12
Satu satu daun berguguran
Jatuh ke bumi dimakan usia
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda
Satu satu tunas muda bersemi
Mengisi hidup gantikan yang tua
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda
Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun daun berguguran
Tunas tunas muda bersemi
Satu satu daun jatuh kebumi
Satu satu tunas muda bersemi
Tak guna menangis tak guna tertawa
Redalah reda
Waktu terus bergulir
Kita akan pergi dan ditinggal pergi
Redalah tangis redalah tawa
Tunas tunas muda bersemi
Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun daun berguguran
Tunas tunas muda bersemi
@boljugg banget dweh
ak suka lagu2nya iwan fals tapi ga yg sampe koleksi albumnya
anis baswedan?
@firkhafie Pos
@firkhafie Pos