It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku tersentak. Ternyata aku hanyut dalam lamunan untuk beberapa waktu. Ah... malu sekali. ketahuan deh.
Aku segera memberikan uang 50ribu dari saku celana kepadanya.
what!!! tangannya kenapa halus banget.
Aku semakin gugup dan ingin lekas keluar dari tempat itu agar tidak terjadi kejadian konyol.
"iya," ucapku sambil lekas pergi dari tempat itu. Ah... aku nggk mau terjadi kejadian konyol lagi gara2 hanyut dalam pesonanya.
Ah... menyebalkan. kenapa aku harus terpesona sama dia?!
Pake Uc Browser deh, biar lebih panjang.
Tunggu... Knp harus grogi pada orang baru pertama dilihat. Heum... Aneh.
Dipertengahan perjalanan, hujan turun dengan deras. Tubuhku basah kuyup. Ah... Menyebalkan.
"ma... Si Aa ujan-ujanan tuh," seru adik bungsuku saat aku tiba diteras rumah dan memarkir sepeda di dalam garasi.
"biarin, kan udah gede kalo si Aa," ucap mamaku sambil membantu adik kecilku mengenakan baju gantinya.
"uch... Dedek juga udah gede. Boleh dong ujan-ujanan", protesnya.
Aku segera masuk ke kamar. Hujannya membuatku basah total.
"kalo udah gede, makan, mandi sama ganti baju harus bisa sendirian" omel Mamaku.
"uch...", rajuk adikku.
Aku rebahkan tubuhku diatas kasur empukku.
Siapa ya namanya tadi?
Aku mencoba mengingat-ingat kejadian tadi.
Ah... Aku lupa tidak memperhatikan nametag'nya tadi.
...i'ts only in your mind, your mind.
Tiba-tiba ponselku berbunyi. Tanda ada panggilan masuk.
Handy? Tumben nelpon? Biasanya juga sms atau whatsapp'an.
"hallo hand, ada apa?"
...
Beberapa detik tidak ada jawaban.
"hand... Nggak pingsan kan lo?"
"boleh cerita sesuatu?" ucap Handy lemah. Tampaknya ada sesuatu yg ingin diceritakan secara serius. Tumben?
Tambah aneh deh sikapnya.
"boleh. Ada apa Hand?" tanyaku sedikit khawatir.
"besok ketemu di Tegalega bisa nggk?"
Aku langsung berpikir, mengingat-ingat apa besok ada acara penting. Kuliah hanya 1. Jam 14:00.
"boleh. Jam berapa?" tanyaku.
"jam 5. Pulang kerja aku,"
"Ok. On time y".
"hua... Hua...",
Tiba-tiba adekku yang paling kecil nangis gara-gara dibentak sama mamaku.
"disuruh makan malah nangis..." gerutu mamaku.
Wah... Kacau. Dalam kondisi kayak gini nggak bisa minta ijin pulang telat besok. Bisa-bisa kena labrak juga.
"suapin..." rengek adekku.
Ih... Udah 8 tahun, kelas 2 SD msh minta disuapin? Heum... Manja banget. Mentang-mentang anak bungsu.
Aku hempaskan tubuh di kursi kesayanganku sambil melihat acara di TV. Heum... FTV.
Nggak apa-apalah, yang penting cerita dan pemainnya menarik.
(10-2-2014)
cuaca msh mendung walau hujan sudah turun deras dari pagi. Dan baru saja reda. Jalanan masih digenangi air. Dengan hati-hati aku berjalan menuju jalan raya. Malas rasanya harus kecipratan atau masuk ke dalam kubangan air hujan.
Aku melambaikan tangan saat Angkot hijau jurusan Kebon Kelapa - Cicaheum melintas di depan komplek tempat aku tinggal.
Udah setengah 2. Mudah-mudahan nggak banyak ngetem nih Angkot.
Karena angkot yang aku naiki lumayan kosong, aku pilih duduk tepat dibelakang supir agar bisa turun dengan cepat.
Tut... Tut... Tut...
Baru saja duduk di angkot, ponselku bergetar. Ada pesan dari Handy rupanya.
Sofy... Jadi kan hari ini?
From: Handy
to: Handy
ea. GPL ya!!!
Siiip.
From: Handy
"kiri depan A," Aku segera menghentikan Angkot sebelum melewati Kawasan Trans Studio. Kampus tempat aku Kuliah memang dekat dengan Kawasan terpadu Trans Studio.
"SoNu...," teriak seseorang.
Yaelah... Nambah satu orang lagi yang manggil nama gw aneh-aneh. Knp nggk Yannu aja sih? Perasaan udah aku sebutin nama panggilan aku pas perkenalan awal semester pertama. Aku yang lupa ngingetin apa mereka yang memang pd dasarnya hobi Amnesia?
Aku pura-pura tidak dengar. Langsung aja menuju kelas.
"Uch... Sombong bgt, dipanggil nggak nyahut," ucap cewek tambun berambut sebahu itu.
"kan tadi manggil Sonu? Bukan Yannu," ucapku dengan penekanan di nama Yannu.
"eya... Yannu," ucap Citra, nama teman sekelasku yang hobby hunting makanan dan nonton tv itu. Nggak sia-sia deh dy hunting makan terus, body-nya aja udah kelewat aduhay aka. Ndut. "Yan, tau lo dah dapet dosen pembimbing wat bikin skripsi?"
"belum...," ucapku sambil mengeluarkan isi tasnya. Cemilan dan binder. "kalo kamu?"
"belom juga. Barengan yuk ngajuin dosennya,"
"mo kpn?" tanyaku sambil membuka cemilan kripik singkong yang langsung disamber sama tuh cewek Gila makan.
"kalo Rabu gimana?"
"euhmmm. Oke deh. Ntar contact'an aja,"
"baiklah," jawab Citra yang mulai menguras kripikku.
Gawat!!!
Aku segera amankan.
* * *
16:00
"lo mo langsung pulang?" tanya Citra sambil masukin buku dan alat tulis ke dalam tas.
"Mo nongkrong dulu,"
"dimana? Kok GW nggak diajak?" ucap Citra sewot sambil menyisir rambutnya. Citra memang cantik. Tubuhnya yang tambun tidak membuatnya minder, malah cuek aja. Dan sangat pede make baju dengan corak dan warna-warna yang ngejreng.
"ada deh..."
Citra langsung cemberut.
"kalo lo sendiri mo kemn?" tanyaku mencoba mengalihkan percakapan.
"Heum... Paling jalan sama si Doni,"
"What?!!! Si Doni anak Manajemen Informatika itu?"
Citra hanya mengangguk.
"Dia kan inceran cewek-cewek sekampus, kok lo bisa sih?" tanya ku kaget. Lebih tepatnya tidak percaya.
"Heum... Kasih tau nggak y?" ucap Citra sok jual mahal.
"menyebalkan lo jadi temen..."
Citra hanya ngakak. Polusi suara deh. Dy kalo ketawa emang jauh dari kesan Feminim. Heran... Knp co sekeren Doni bisa suka sama nih cewek? Lagi nggak sehat kali ya tuh cowok?
"yuk... Ah beib. Aku jalan dulu... Dah..." Pamit Citra kecentilan sambil berjalan keluar dari kelas. Rupanya sudah ada yang nungguin dirinya disana.
Si Doni, Cowok keturunan Cina bertubuh tinggi putih itu berada dekat pintu kelas. Heran... Apa yang meyatukan mereka? Semoga si Doni bukan hanya ingin menjadikan Citra jadi mainannya. Secara banyak banget yang suka sama tuh anak. Kenapa milih citra, padahal banyak yang lebih cantik dan seksi.
Aku sedikit terkejut saat pria yang sedang aku perhatikan tersebut ternyata tersenyum padaku.
Manis BGT...
"Yannu... Msh dimn kamu?!!!"
nyesel deh aku angkat panggilan dari nih orang. Heum... Bikin telinga tiba-tiba budeg. Mana jalanan macet. Tumben di jln BKR macetnya parah?
"bentar lagi nyampe. Msh diangkot. Nie udah nyampe depan PT Inti,"
"okay... Aku tunggu di halte depan Lapangan Tegalega ya," ucap tuh orang dgn suara melemah.
Heum... Tadi marah-marah, sekarang sedih. Takut ih..
Aku segera memasukan kembali ponsel yang ada ditanganku ke dalam tas. Angkot pun kembali melanjutkan perjalanan setelah lampu hijau menyala. Beberapa meter dari persimpangan tersebut, aku lihat seseorang tengah duduk sendirian di dalam halte. Tubuhnya kurus, tinggi, coklat dan rambut ala Miley cyrus. Yeah... Dy emang fans berat miley cyrus and rihana, makanya potongan rambutnya aja ala myley cyrus. Beda orang, beda Fans dong...
Kalo aku, lebih suka Anggun. Why? Karena Anggun tuh masih msh menjadi salah satu penyanyi Indonesia yg paling bersinar di luar negeri, walau dy udah beda kewarganegaraan. Bahkan, di negara adopsinya, Anggun menjadi musisi andalan. Keren...
"udah lama Hand?" sapaku sambil duduk disampingnya.
"Lumayan. Lumayan bikin jamuran nungguin emak2 yg kemaren bilang 'on time y...'" gerutunya sambil meniru gaya bicaraku.
Uch... Ngajak perang nih anak. Kalo bukan karna berniat untuk meringankan sebagian penderitaannya, aku lebih baik langsung cabut aja and hunting barang-barang unyu di Alun-alun Bandung.
"iya, sorry. Tadi macet bgt di Palasari dan BKR," jawabku dgn nada menyesal. Akting doang. Walau sebenarnya pengen bilang 'udah syukur gw dateng, gw bela2in menempuh ribuan kaki hanya wat nemuin elo'.
"Yannu..."
mulai deh Lebay... Kyk di sinetron2 mewek2 cabe.
"iya, kenapa?" ucapku datar.
"nggak enak banget sih jawabnya?" ucap Handy sambil cemberut.
"iya... Ada apa Handy?" ucapku dengan nada sok manis.
"Aku lagi bingung Yan...",
"bingung kenapa?"
"Aku disakitin..."
"sama siapa?" tanyaku lagi. Heum... Nih anak, nanggung bgt sih ceritanya.
"Adam,"
"co yang kerja deket kostan kamu itu ya?" tebak Yannu yg msh inget dgn curhatan Handy beberapa hari yang lalu.
Aku dan Handy kenal lewat Facebook. Jejaring sosial sejuta umat yang bisa menjadi pertemanan, cari pasangan atau musuh secara instant, kapanpun dan dimanapun.
Sekitar Februari 2012, tepatnya setahun yang lalu, aku kenal Handy saat tiba-tiba dy Add fb aku. Dan aku tau dy Gay juga saat melihat mutual friendsnya, kebanyakan berorientasi seks sejenis. Setelah aku confirm, dy langsung ngucapin terimakasih via inbox fb. Dy lalu komen status yg aku buat mengenai cinta diam2 pada seseorang atau pemuja rahasia.
Pada waktu itu, aku sedang galau karena mencintai seseorang yg satu kampus denganku. Dy bintang kampus. Banyak yg tergila-gila dengannya, terutama cewek-cewek yang suka teriak-teriak histeris atau terpaku memandangi cowok yg aku taksir saat dy lewat. Handy langsung ngasih saran supaya diungkapkan saja perasaanku, biar lega. Tapi aku msh ragu untuk mengungkapkannya. Aku belum berani untuk hal itu.
Setelah pembicaraan tentang cowok kecenganku, giliran Handy yg cerita kalo saat ini dy sedang pacaran dgn cowok yang bekerja dekat kostannya di Kopo. Udah hampir 1 tahun mereka pacaran. Saat itu masih belom terjadi apa-apa, dan aku sedikit iri pada cerita dy mengenai kedekatan mereka. Aku jadi kepikiran untuk mencari Mr. Right yg aku mau bgt.
Sampai akhirnya beberapa hari yg lalu, ia cerita kalo ia merasa curiga kalo pacarnya mulai main hati sama yg lain. Dan aku rasa, hal itu memang wajar terjadi, banyak hal yg menimbulkan hal tersebut sampai terjadi, diantaranya : kebosanan, sudah nggk tahan dgn kepura-puraan, atau mungkin udah ngerasa nggak nyaman, yg lebih parah adalah emang orangnya tipe petualang cinta. Yang menikah secara resmi saja banyak yg selingkuh dan bikin anak tanpa sepengetahuan pasangan yg resmi, apa lagi pasangan yg tidak mungkin untuk bisa menikah secara resmi di Indonesia.
"iya," ucap Handy berkaca-kaca.
"Oke. Cerita yg lengkap biar aku bisa nyimak dgn benar. Suka kesel kalo cerita sesuatu setengah-setengah,"
"Ok. Tapi kita kedalem yuk... Disini nggak kondusif, banyak yang liat. Ntar ketahuan lagi kita Homreng cin..."
"nggak cerita juga udah keliatan. Secara lo pake baju mencolok bgt... Kaos Pink V-neck dan celana pendek ketat"
"emangnya lo nggak? Lo pake celana coklat dan kemeja dgn belahan yg menggoda, lo niat wat menggoda om-om y dgn mamerin dada seperti itu?" ucap Handy tidak mau kalah.
* * *