Kehancuran , itu lah yang tersisia kini , semuanya telah hancur , baik dari manusia maupun dari kaum ku , yang tersisa kini hanya puing2 sisa petempuran..
Kiamat?? Apa ini yang di sebut kiamat??
Hollow part 1
Nama ku Elgan Cromwell , aku anak pertama dari keluarga cromwell.. Elgan , aku suka dengan nama ku , yang arinya 'lingkaran Cahaya'.
Aku tinggal d sebuah kota d pinggiran inggris , kota yg kecil , tapi aq merasa cukup nyaman di sini.
Aku tinggal bersama kedua orang tua ku , beserta adik ku.
'Lingkaran cahaya' seperti nama ku , aq sangat ingin sekali bermain d bawah sinar matahari seperti orang lain , tapi tidak seindah nama ku aq dari kecil tidak pernah merasakan sentuhan matahari d kulit ku , tidak seperti teman2 ku , aq hanya bisa melihat mereka bermain dari dalam rumah.
Dokter mengatakan bahwa aq terkena penyakit Juvenile Myelomonocytic Leukaemia , jika terkena sinar matahari maka kulit ku akan iritasi hebat.
Dan ini sangat menyiksa ku , hari2 ku ku habiskan di dlam rumah , aq nyaris tak punya teman , aq hanya mempunyai sedikit teman , itupun anak dari tetangga ku.
Aq bersyukur mempunyai orang tua yang sangat menyayangi ku , serta adik perempuan ku lyly ,
"kau tau , ada anak perempuan di kelas ku yang sudah berdandan seperti usia 30 tahun dan meniru katty perry , dia lebih telihat seperti badut dari pada katty perry "
Lyly selalu menceritakan hal2 yang telah di laluinya di sekolah. Sekolah , aq sangat ingin pergi kesana , bercengkrama dengan teman sebaya ku , melakukakn hal2 yang seru , tapi hal itu hanya bisa ku dengar dari celotehan lyly.
Saat umur ku menginjak 17 tahun keadaan ku memburuk , semua makanan yang masuk ke tubuh ku di tolak , tubuh ku sangat kurus , dan keadaan ku semakin memprihatinkan , dokter bahkan bingung , karena hasil pemeriksaan lambungku tidak bermasalah.
Aq malah sempat berfikir , apakah umur ku tidak lama lagi..
"Kau tau , bar d ujung jalan sana , ku dengar mereka menjual minuman yang enak"
"Jangan konyol , kita tidak akan d perbolehkan masuk"
"Aq setuju dengan ide Eric , come on , kita sudah berusia lebih 17 tahun , tidak ada alasan mereka melarang kita masuk , bagaimna menurut mu Eldan?"
"Yaah , kurasa tak masalah"
Malam ini aq menerima ajakn ketiga teman ku , eric ,kevin , dan arvel , mereka teman ku sejak kecil , tetangga di sebelah rumah ku , dan kurasa hnya mereka bertigalah teman ku di dunia ini , karena tak bisa keluar d siang hari , hanya malm hari lah waktu kami untuk berkumpul.
" Oke , tunggu apa lagi" eric memimpin kami menuju bar yang d usulkannya tadi.
Hari ini ulang tahu eric yang ke 19 , dia 2 tahun lebih tua dari kami bertiga , karena itu dia bertindak layknya seorang pemimmpin d antara kami ber3 , aku sendiri belum pernahh memasuki sebuah club , tapi karena hari ini adalah hari istimewa bagi eric , jadi aq tak akan melewatkannya..
"Hoeek" aq bejingkat , eric memuntahkan minuman kerasnya dan hampir mengenai kaki ku..
Bersusah payah aq membopongnya untuk pulang , badanya yg besar sedangkan badan ku yg seperti lidi. Kevin dan Arvel?? Jangan di tanya , kondisinya tak jauh berbeda dari Eric , yahh sukurlah mereka masih snggup berjalan , kalau tidak aq tak tau bagaimana membawa caranya mereka pulang.
"Kau liat perempuan yang menjaga bar tadi , aq penasaran berapa ukuran dadanya" erik mulai bergumam tak jelas , ke 2 teman ku tertwa keras , aq hanya tersenyum , aq besyukur masih memiliki teman seperti mereka.
Perjalanan pulang terasalebih lama , mungkin karana aq memapah tubuh Eric , sehingga perjalanna pulang terasa lebih jauh dan lebih dingin , atau hanya perasaan ku saja , malam ini cuacanya terasa lebih menusuk , aq sudah biasa keluar pada malam hari , tapi tak pernah sedingin ini.
"Jadi dia??"
"Eldora bilang dia orangnya"
"Kondisinya sangat menyedihkan"
Aq di kejutkan dengan kemuculan 2 orang pria , mereka sangat menyeramkan dengan mata yang bewarna merah menyala , seperti terhipnotis , tubuhku sama sekali tidak bisa digerakkan , seolah udara disekitarku membeku.
"Jadi ini tak akan lama lagi"
"Sampai bertemu nanti tuan muda"
Kedua pria itu lenyap berubah menjadi asap , aq masih berdiri membeku slama beberapa menit , dan baru kusadari ke 3 teman ku sudah terkapar pingsan di jalan..
Pertanyaan memenuhi kepala ku , siapa 2 pria tadi??? Dan bagaimana membawa ke tiga teman ku pulang..
***
Comments
"Jadi ini tak akan lama lagi"
"Sampai bertemu nanti tuan muda"
aq ter bangun di kamar ku , mimpi?? Apa kejadian tadi hanya mimpi?? Tapi aq merasa hal itu benar2 terjadi.
"Sudah bangun sayang??"
Ibu masuk ke kamar ku , membawa secangkir coklat panas.
"Ibu tau kau sudah beranjak dewasa , tapi minuman keras bukan hal yang baik sayang , lain kali jangan ulangi ya"
Tunggu , minuman keras?? Bar?? Dan 2 pria itu , jadi ini bukan mimpi.
"Memangnya aq kenapa bu?"
Ibu menatapku "semalam kau mabuk , Eric dan kedua teman mu yang mengantar kau pulang , haaah , ibu tau umur mu sudah 17 tahun , tapi minuman keras bukan hal yang baik sayang , ini ibu bawakan coklat hangat , habiskan dan beristirahat lah"
Ibu mengusap kepala ku , dan beranjak keluar dari kamar ku.
Mabuk?? Semalam aq memang pergi ke bar bersama ke 3 teman ku , tapi seingat ku aq tak pernah meminum munuman keras itu , rasanya sungguh tak enak , jadi mana mungkin aq mabuk. Aneh..
"Sayaaaang , teman2 mu datang"
"Langsung saja ke kamarnya ya , elgan sedang istirahat di kamarnya"
"Iyaa tantee"
Mereka bertiga , kebetulan , banyak hal yg ingin ku tanya kan..
"Hebaat , ku kira kau anak yg alim"
"Kau tak apa2 kan gan"
"Yaah , harus ku akui , kau rajanya minuman keras , aq belum pernah melihat orang mabuk sampai seperti mu"
Mereka langsung menyerbu ku dan mengatakan hal2 yang tak ku mengerti..
"Tunggu , mabuk??" Tanya ku
"Waah , hebaat , dia mabuk sampai hilang ingatan"
"Ini salah ku , lain kali aq tak akan mengajak mu ke bar yang itu lagi" erik memasang wajah bersalah "lain kali ku jak kau ke bar yang lebih besar , yang lebih banyak jenis minumannya. Haha"
Mereka bertiga tertawa , dan aq masih seperti orang bodoh karena tidak mengerti sama sekali apa yg mereka bicarakan.
"Kalian tidak menjawab pertanyaan ku , siapa yg mabuk?"
Mereka terdiam.
"Kau bercanda , semalam kau mengahiskan berbotol botol minuman keras"
"Kami sudah berusaha menghentikan mu , tapi kau tak mau berhenti"
"Tapi ku rasa kau cukup keren , wanita penjaga bar berdada besar itu saja kagum melihat mu"
Lagi , mereka bertiga mengatakan hal yang sama sekali tak ku ingat.
"Tentang 2 pria yg kita temui saat di jalan pulang , apa kalian mengenali mereka?"
Dan kali ini mereka ber 3 terdiam cukup lama..
"Parah , aq tak tahu kalau efek minuman itu sehebat ini"
"Yaah , sepertinya aq tak mau lagi minum minum2an yg kemarin , lihat dia , jadi seperti orang linglung"
"Haah , ok kawaan , sepertinya kau membutuhkan istirahat , dan lain kali kita jangan pergi ke bar lagi , oke kami permisi dulu" mereka berdiri dan pamit untuk pulang.
"Kalian mau kemana?? Ke sekolah"
Dan lagi , mereka diam menetap ku..
Kevin berbisik pada arvel " ingat kan aq untuk tidak minum minuman yg kemarin"
"Ini sudah jam 5 sore kawan , kami baru pulang sekolah , sepertinya kau benar2 membutuhkan istirahat"
Oh tuhan , sudah berapa lama aq pingsan??
Malam bertemu malam , sepertinya aq seharian tak sadarkan diri , aq masih tidak mengerti , jelas dalam ingatan ku hal yang terjadi sangat terbalik , seingat ku ketiga teman ku lah yang mabuk , dan pria itu , bahkan tak ada satupun dari mereka yang mengingatnya..
Apa benar aq kebanyakan minum dan mabuk , dan semuanya hanya ilusi ku? Tapi hal itu sangat nyata.
Haaah , semakin memikirkannya kepalaku semakin sakit , dan mata ku mulai berat..
"Jadi dia , kurasa Arkin dan Bance terlalu berlebihan , dia tak semenyedihkan yg mereka bilang"
"Yahh , ku rasa begitu , dia cukup imut"
Aq di kejutkan dengan kehadiran 2 sosok wanita , sama seperti 2 pria yang kutemui malam kemari , berjubah hitam dan mata merah menyala , lagi sekujur badan ku tak bisa di gerakan , seolah semua sendi di tubuh ku di tancap dengan paku.
"Sedikit polesan dia akan sangat tampan"
"Benar , mukanya sangat imut , tapi badannya sangat kurus , baiklah , begitu dia pulang aq akan membuatnya jadi semkin tampan"
"Kita pergi Bianca , sampai bertemu nanti tuan muda"
Dan keduanya lenyap menjadi asam hitam , pandangan ku kabur , dan mulai gelap.
"Tuan muda?? Siapa yng mereka maksud tuan muda??"
***