Overture !!
Halo semua,
Hananta balik lagi. Gak sah rasanya kalo balik tapi gak bikin cerita. Ini cerita ketiga gue setelah yang pertama berjudul “sahabat tersayang” yang bertemakan gay yang cinta sama sahabatnya yang str8 tapi sekarang ceritanya sudah tidak ada. Lalu cerita kedua berjudul “professor cinta” yang bertemakan perjalanan cinta seorang yang gila akademis, yang di re-upload oleh my best enemy
@locky , kali ini gue mau bikin cerita tentang empat orang yang saling bersahabat dan intrik cinta dari kisah masing-masing.
Karakter :
- Abdul : Cowo str8 yang humoris, kekurangannya Cuma satu, yaitu gak punya kelebihan.
- Andi : Cowo gay, sederhana, pinter, tampang standar tapi enak dilihat, tapi suka galau.
- Aprilia : Cewe super cantik yang super bijaksana, tipe wanita idaman semua pria.
- Arya : Cowo gay, kaya, cool, tampan, tapi gak percaya diri dalam hal apapun.
Sinopsis :
Cerita ini adalah kisah tentang persahabatan empat mahluk Tuhan. Abdul, Andi, Aprilia, dan Arya. Mereka dilahirkan kota yang sama dan telah berteman sejak Sekolah Dasar . Mereka menamakan grup mereka adalah A+, hal ini karena nama mereka semua diawali oleh huruf A. Selalu ada yang spesial dari persahabatan mereka, salah satunya Abdul dan Aprillia yang menerima keadaan Andi dan Arya yang Gay. Tetapi, sejak saat SMA mereka dijuluki dengan “the jomblos”. Ya, karena sejak kelas 10 tidak ada satu dari mereka pun yang berpacaran. Cerita ini berlatar setelah lulus SMA dimana rasa cinta mulai muncul di hati masing-masing anggota A+, tentunya bukan dengan sesama anggota A+. Lalu, apakah cinta yang mulai muncul memperkuat atau merusak persahabatan mereka? Kita tunggu selengkapnya pada cerita berjudul “A+”
Comments
Yeah, happy comeback!
maaf gak tau, soalnya tau akun aku yang lama tapi baru 14x komentar.. jadi kirain orang lama..
iya, thanks yah
om @pokemon idiiiih, si om langsung pesen yang plus nya dua.. )
liat nanti deh om,, semoga aja (gak) ada..
Rossa - Sakura
Senada cinta bersemi di antara kita
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk terhenti
Di jalan yang telah tertempuh
Semenjak dini, sehidup semati
Kian lama kian pasrah ku rasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta walau cobaan memaksa
Diriku terjerat, dipeluk asmara
Bersama dirimu terbebas dari nestapa
Dalam wangi bunga cita, cinta dan bahagia
Walau rintangan berjuta, walau cobaan memaksa
Diriku terbuai, di batas asmara
Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau rintangan berjuta, walau cobaan memaksa
Diriku terjerat, di peluk asmara
Terlambat untuk berdusta, terlambatlah sudah
Menyentuh sanubari tak semudah kusangka
Yakin akan cintamu yakinkan segalanya
Perlahan dan pasti daku kan melangkah
Menuju damai jiwa
**
Author POV:
Abdul, Andi, Aprilia, dan Arya adalah teman dari SD hingga saat ini mereka kuliah. SD, SMP, SMA, dan Universitas mereka sama. Hanya saat ini fakultas mereka yang berbeda. Abdul mahasiswa fakultas MIPA mengambil jurusan Fisika, sangat kontras memang dengan tingkah lakunya yang seperti anak yang memiliki IQ dibawah rata-rata. Andi mahasiswa Teknologi Informasi mengambil jurusan Sistem Informasi, Aprilia mahasiswa Fakultas Ekonomi, mengambil Jurusan Akuntansi. Serta Arya, mahasiswa FISIP mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Seperti biasa jika malam minggu datang, sudah dapat dipastikan mereka sedang berada di kamar berukuran 7 x 7 meter yang lengkap dengan kasur ukuran king size yang cukup untuk 5 orang, sofa, TV, DVD, PS, gitar, sound system, komputer, koleksi buku, novel, serta komik, dan berbagai perlengkapan hiburan lainnya milik Arya. Agenda mereka pun sudah sangat jelas :
- jam 4 sore semua sudah kumpul di rumah Arya.
- Menonton DVD hingga jam 6 sore
- Sholat berjamaah
- 6:30 malam Makan bareng papa dan mama Arya
- 07:00 – 08:00 acara bebas
- 08:00 – 09:00 karaokean bareng
- 09:00 – 10:00 sesi curhat
- 10:00 – 12:00 keliling kota naik mobilnya Arya
- 12:00 – besok pagi tidur di kamar Arya (kecuali Aprilia, dia punya kamar sendiri di rumahnya Arya, khusus disediain sama orang tua Arya untuk Aprilia)
Walau dengan jadwal yang terkonsep kaya gitu, mereka gak pernah bosen sama apa yang sudah menjadi ritual sejak lama. Seperti saat ini, mereka sedang asik menyanyikan lagu dari Rossa yang berjudul Sakura yang diiringi oleh petikan gitar dari Andi. Ya, walaupun yang punya gitar itu Arya, tapi dia sama sekali gak bisa main gitar.
Arya emang gak bisa main alat musik, tapi suaranya itu, emmm, , bikin semua orang yang denger pada melting. Kalo Aprilia yang biasa dipanggil April, suaranya sama bagusnya sama Arya. Pernah suatu hari pas Arya dan April lagi karokean gak sengaja didenger sama temennya papa Arya yang produser musik, mereka diminta untuk rekaman dan diorbitkan jadi artis, tapi karena ketidak percayaan diri dari bang ganteng Arya, jadilah gagal tuh yang namanya jadi artis.
Terus, gimana dengan Abdul? Dia ini adalah ketua, anggota, pengurus harian, dan semua jabatan dari tim penggembira dia yang pegang. Saat karaokean kaya gini, ya dia jadi yang selalu tepuk tangan dan memberi pujian.
‘prok prok prok’ “gila, Arya, April, suara lo berdua makin keren aja sih, ini juga si Andi, main gitarnya selalu menambah kesan sensasional. Harusnya kalian bikin band tau.” Ucap Abdul
“hahaha, bego, lu aja tuh yang gak bisa apa-apa.” Jawab Andi
“ih, Andi jahat banget sih ngomongnya. Kasian tau si Abdul. Lagian kalo kita bertiga bikin band, nanti kamu kesepian dong dul” Jawab April bijak
“ya gak lah April ku yang cantik. Kalo kalian bikin band, gue yang jadi manager kalian. Hahaha” jawab Abdul
“yeee, lo jadi manager, yang ada gak laku nanti band kita” sela Andi dengan ketus sambil melempar kulit kacang ke Abdul
“udah udah, jangan berantem saling lempar kulit kacang dong, nanti kamar gue kotor siapa yang mau beresin. Kan bibik lagi pulang kampung.” Jawab Arya seperti anak kecil
“iya, nanti dedek Arya kan gak bisa tidur kalo kamarnya kotor. Untuk kali ini biar kakak April yang bersihin yah nanti sebelum tidur. Jadi biarkan mereka bersenang-senang dulu dek.” Jawab April sambil mencubit pipi Arya yang sangat putih dan mulus tanpa jerawat.
“waaa, kakak April, dek Abdul juga mau dong pipinya dicubit mesra kaya dek Arya.” Ucap Abdul melihat tingkah April dan Arya.
“enak aja. Kalo pipi kamu tuh berminyak dul. Ogah banget aku nyubit pipi kamu. Kalo pipi Arya kan kaya pipi dedek bayi. Jadi seneng nyubitnya.” Jawab April
“yeee, bilang aje lu demen sama Arya. Udah gak usah ngarep. Arya tuh gay sama kaya gue. Hahaha” jawab Andi
“siapa juga yang ngarep. Kan Arya udah kita anggap adek sendiri karena dia paling muda. Oh iya, udah waktunya sesi curhat nih. Ayo, tulis curhatan masing-masing” jelas April
Sesi curhat mereka sangatlah unik. Setiap orang harus menulis curhatan disebuah kertas. Lalu kertas tersebut dikumpulkan ditengah dan masing-masing mengambil kertas berisi curhatan yang bukan curhatannya, lalu harus memberi solusi dan yang diberi solusi harus mendengarkan dan merenung gak boleh komentar.
“gue dapet curhatannya Abdul. Isinya ‘gue bingung banget caranya fokus kuliah. Ada aja halangannya. Kaya kemaren gue bolos kuiah karena diajak main UNO sama temen dikantin. Mohon banget saran sahabat-sahabat ku’” ucap Arya membaca curhatan Abdul. “duh dul, lo tuh kalo lagi dikampus inget dong tujuan lo kuliah itu apa. Inget juga orang tua lo, kasian kan mereka udah berharap banyak pasti ngeliat anaknya ke kampus, seenggaknya mereka pasti berharap lo cepet lulus dan cepet membanggakan mereka. Jadi jangan kebanyakan main lah. Apa lagi Cuma sekedar main UNO, kan kapan-kapan juga bisa main sama kita.” Lanjut Arya
“aku dapet curhatannya Andi. Isinya ‘Guy’s gue bingung nih, jurusan gue nyuruh para mahasiswa baru secara berkelompok bikin bakti sosial. Nah, kelompok gue tuh pengen bikin pasar sembako murah yang kita subsidi sebanyak 200 kupon dengan subsidi per kupon 50.000 yang berisi sembako di sebuah desa kecil. Tapi, setiap orang kita minta untuk bayar 10.000. Nah, hasil penjualannya yang kurang lebih 2 juta gak akan kita pakai, tapi untuk memberikan beasiswa kepada siswa yatim dan miskin di desa ituTapi dana kita masih kurang sekitar 5 juta buat subsidinya. Cara apa lagi yah yang harus kita tempuh?’” ucap April membaca curhat Andi.
“Arya, kamu punya uang 5 juta gak ditabungan?” tanya April
“sepuluh kali dari itu pun ada.” Jawab Arya.
“oke, Andi, besok 5 juta kamu terpenuhi, Arya mau kan bantu Andi untuk bakti sosial? Dek Arya kan baik” bujuk April
“oke, besok siang yah uangnya Ndi.”
“gue dapet curhatan Arya. ‘gue minggu depan ada presentasi, giamana yah biar gak gerogi?’” jawab Andi “Aduuh Aryaaaaa. Ini pertanyaan yang serupa kaya gini udah berpuluh-puluh kali lu tanyain. Lu santai aja kalo pas presentasi. Jangan anggap ada orang di depan lu Ar. Gue yakin lu pasti bisa. Ikutin semua saran yang pernah kita kasih.” Lanjut Andi.
“gue dapet curhatan dari si cantik Aprilia. Isinya ‘gak terasa yah kita sahabatan udah 12 tahun lebih. Aku gak mau pisah sama kalian. I love you semuanya.’” Ucap Abdul. “I love you too April. Kita juga gak mau kok pisah dari bidadari tercantik dari surga yang kepeleset terus jatoh deh ke bumi.” Jawab Abdul yang membuat semua tertawa lepas.
“eh, udah kan curhatnya. Sekarang yuk kita jalan.” Usul Andi
Mereka pun bekeliling kota dengan mobil sedan berwarna hitam milik Arya.
tinggalkan jejak biar di mention
Penasaran gmana kelanjutannya...
Lanjuttt
Mention ya :-)
Beginilah kota Jakarta, gak ada matinya. Malam minggu kali ini Abdul, Andi, April, dan Arya setelah keluar dari rumah, tujuan utama mereka adalah ke tempat makan roti bakar yang menurut mereka paling enak di Jakarta yang terletak di daerah kebayoran baru, Jakarta Selatan. Tidak membutuhkan waktu yang lama dari rumah Arya yang berada di kawasan mewah di Jakarta Pusat.
Tidak ada yang spesial dari makan roti bakar itu selain kenikmatan yang tidak tertandingi. Penulis pun enggan menuliskan detail ceritanya karena bikin penulis iri, penulis udah lama gak kesana. Huhuhu. T_T
Ok, cerita di skip langsung mereka kembali lagi di rumah Arya setelah dua jam berkeliling di jalanan.
“Assalamualaikum, loh, ayah sama bunda kok belom tidur? Nungguin kita yah?” ucap April ketika memasuki rumah.
“wa’alaikum salam. Ih kamu tuh ya, kepedean. Ini, bunda lagi nonton film ayat-ayat cinta di tv. Baru aja selesai, terus ayah minta di bikinin mie rebus. Yaudah deh bunda temenin ayah dulu makan.” Jawab Mama Arya
“ih, papi kok malem-malem makan mie rebus sih pi. Kan gak bagus pi untuk kesehatan. Nanti kolesterol papi naik gimana hayo? Kalo sampe kolesterol papi naik, Andi gak mau ah jengukin papi.” Ucap andi yang emang paling gak suka liat orang makan mie instan. Menurut dia mie instan makanan paling gak baik sedunia, ya, karena dia dulu pernah dirawan di ICU karena kebanyakan makan mie instan.
“kan gak sering-sering ndi, lagian papi juga Cuma makan satu, gak double.” Jawab Papa Arya membela diri.
“tau ndi, lagian kan Abi sama Umi nanti mau olah raga, jadi harus isi energy dulu. Iya gak bi?” jawab Abdul membela papa nya Arya
“hahaha, kamu bisa aja dul.” Jawab Papa Arya
“hush hush, udah ah. Ayo kita anak-anak pada ke atas. Ini malah gangguin papa sama mama.” Ajak Arya yang Cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku teman-kemannya..
Keluarga Arya memang sudah sangat dekat dengan Abdul, Andi, dan Aprilia. Sehingga masing-masing dari mereka memiliki panggilan tersendiri untuk orang tua Arya. Arya sendiri adalah anak tunggal. Dulu sebenarnya Arya hampir saja punya adik ketika Arya berusia 8 tahun, tapi ibunya keguguran dan rahimnya harus diangkat sehingga tidak ada lagi harapan bagi Arya untuk memiliki adik.
Malam sudah menunjukan pukul 01:00. Abdul sudah tertidur di sofa yang ada di kamar Arya dari setengah jam yang lalu. Abdul memang memiliki kebiasaan jika berbaring, dimanapun itu, dia pasti tertidur dalam hitungan menit dan mustahil dibangunkan sebelum tertidur empat jam minimal. April juga sudah masuk kamarnya dan tidak menunjukan tanda-tanda dia masih bangun.
Arya baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Sendangkan Andi juga baru selesai mandi dan saat ini sedang tidur-tiduran sambil memainkan smart phonenya di kasurnya Arya. Setelah memakai pakaian tidur Arya langsung berbaring di kasur disebelah Andi.
“lu tuh ya, selalu aja wangi.” Ucap Andi memuji Arya.
“ya, namanya juga abis mandi ndi. Lo juga wangi kok, tapi kalo abis mandi aja. Hahaha.” Balas Arya
“ih, sialan. Udah dipuji juga. Tapi seriusan, menurut gue walau biasa aja sebelum mandi lu tuh tipe-tipe cowo wangi. Kok bisa sih kaya gitu Ya’? kulit lu juga mulus banget.” Tanya Andi
“rahasianya adalah, mandi lah 3x sehari dan kurangi makan daging merah dan perbanyak makan buah. Itu sih kata mama waktu kecil. Hehehe.” Jawab Arya.
“emmm, eh Ya, lu udah pernah sukak sama cowo siapa aja?” tanya Andi sambil menganti posisinya yang kini menghadap kea rah dimana Arya berada.
“belum pernah ndi. Kalo lo?” tanya Arya sambil menoleh karena Andi kini berubah posisi
“loh, kalo gitu kenapa lu bisa bilang kalau lu itu gay?” tanya Andi tanpa menjawab pertanyaan Arya
“gue juga gak tau ndi. Tapi yang gue tau gue gak tertarik dan gak nafsu sama cewe. Walau nafsu sama cowo juga kalo pas nonton bokep aja, kalo di dunia nyata belom pernah nafsu sama cowo.” Jelas Arya.
“hahaha, dasar bego lu ah.” Andi tertawa sambil mencubit hidung mancung Arya.
“aduh, sakit tau ndi. Kalo lo sendiri pernah suka sama siapa aja?” Arya kembali bertanya
“kalo gue banyak, tapi gak pernah sampe pacaran. Belom berani. Hehehe.” Jawab Andi
“gue kan nanya siapa, jadi jawab nama dong, bukan banyak.” Balas Arya
“dulu pernah sama kak Anugerah mantan ketua paskibra pas SMP pas kita kelas 7 dia kelas 9, terus pas kak Nugraha lulus kita kelas 8, pernah sama adek kelas kita namanya Robi yang jago banget biologinya sampe ikut OSN kan dia. Terus pas kita kelas 10 gue pernah suka sama temen seangkatan kita anak 10 – 3 namanya Lintang, tapi jadi ilfil pas tau dia penjahat kelamin sukak intipin kamar mandi cewe. Masih kelas 10 pernah juga suka sama ketua osis kita tuh, kak Rajif, dia kan manis banget, turunan Pakistan pula. Terus pas kita kelas 12 pernah sukak sama pelatih futsal bang ega. Tapi gue gak tau mereka semua gay apa normal.” Jelas Andi
“bused, banyak banget ndi. Gue aja sampe gak yakin bisa ngapalin. Hahaha. Terus kenapa gak mau pacaran?” tanya Arya
“yang pertama karena yang gue gak tau mereka semua gay apa gak. Terus kalaupun gay, gue masih belom berani. Soalnya belom siap untuk have a sex. Setau gue sih, dunia kita ini yang namanya udah pacaran ya udah harus siap have a sex.” Jawab Andi
“oooh gitu ndi. Gue malah gak tau kalo itu.” Ucap Arya.
“udah ah, dah malem. Yuk ah kita tidur yuk.” Ajak Andi kepada Arya karena memang waktu sudah hampir jam dua pagi.
“oke, gue juga udah ngantuk.” Kata Arya
“emm, gue boleh tidur sambil meluk lo gak Arya?” tanya Andi
Tidak menjawab pertanyaan Andi, Arya malah langsung membalikkan badanya kearah Andi dan memeluknya. Secara tubuh, Arya memang lebih tinggi dan otomatis juga lebih besar dari pada Andi. Arya memeluk Andi seolah Andi adalah adiknya, walau secara umur Arya lebih muda dari pada Andi. Sedangkan Andi, tertidur nyaman didalam pelukan Arya dan membalas erat pelukan tersebut. Mereka pun tertidur hingga fajar menyingsing
udah update nih.. silakan membaca