“Ma, sedang dimana? anak-anak ada bersama tidak?Syasya, Keikei gak boleh kemana-mana sendirian! di China sedang banyak kasus penculikan, anak yang diculik hanya diambil matanya saja terus ditinggalin di lapanga.” ucap suami saat ia menelpon saya
“Haaaaaaaaa, dimana pa di Shandong?aku lagi temenin anak-anak gambar.” jawab saya. “Di China pokoknya, jangan keluar ya? nanti saya telpon lagi.” ucap suami dan ia menutup pembicaraan.
**********************
Merasa tidak puas dengan jawaban suami sayapun lantas menghidupkan TV dan mencari cenel berita. Tak menunggu lama ternyata benar saja seorang anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun menjadi korban. Kejadian di provinsi Shanxi, sang bocah yang sedang bermain diluar rumah dibius oleh pelaku saat dalam keadaan pingsan mata sang anak di ambil dan sang bocah ditinggalkan dilapangan.
Beberapa jam setelah sang anak tak ada dirumah keluaga mencarinya dan menemukan sang bocah dilapangan yang sepi dalam keadaan tergeletak. Saat melihat sang bocah terluka matanya keluarga segera membawanya ke RS.
korban terbaring di RS, semoga cepat pulih kesehatanmu sayang? sumber gbr.dantri.com
[img][/img]
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bola mata sang anak sudah tidak ada lagi. Ibu mana yang tak sakit hatinya mengetahui buah hatinya harus kehilangan mata dengan cara seperti itu, pastilah sakit sekali dan sulit untuk menerima keadaan ini. Hiksssssss mendengar berita tersebut hati saya langsung mendidih mengutuk perbuatan pelaku yang gak punya rasa kasih dan sayang.
Betapa tega pelaku berbuat keji seperti itu apakah tidak berfikir bagaimana jika korban adalah anak, keponakan, saudara, kerabat ataupun tetangga dekatnya. Tidak kah ia merasakan betapa sakitnya dan terlukanya hati kita, melihat mereka yang kita kasihi dan sayangi harus kehilangan matanya karena diambil paksa oleh orang lain. Hiksssss bener-benar hati pelaku lebih rendah daripada hewan, hanya karena mengejar uang ia tega menyakiti anak kecil yang tak berdaya.
Di China perdagangan ilegal organ manusia booming setelah tahu bahwa daftar tunggu pasien yang mencapai 300.000 orang sementera pendonor hanya 10.000 orang. Walau setiap tahun dilakukan operasi transplantasi tetap saja daftar tunggu yang begitu banyak membuat pasien menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkanya.
Banyak orang kaya raya di China yang mengharapkan segera memperoleh transplantasi organ tentu jalan pintas satu-satunya adalah membeli organ manusia secara ilegal. Hikssssss inilah salah satu pemicu kenapa perdagangan organ ilegal mulai marak. Siapa sih yang gak tergiur memiliki uang banyak, bagi orang kaya sangatlah mudah untuk mereka mengeluarkan uang demi memenuhi keinginan mereka sekalipun itu seharga rumah berbiji-biji.
Orang yang gak punya hati kasih sayang pada dirinya tentu manalah penduli mau dapat organ dari mana, kalau perlu ambil paksa dari orang lain kenapa enggak? Inilah manusia tapi hatinya gak punya harga, masih mendingan hewan. Mau jual organ kok ngerebut dari orang lain dengan paksa apalagi ini yang diambil anak kecil yang tak berdaya.
Jadi bagi pasien yang ingin operasi transplantasi sebaiknya tahu betul darimana datangnya pendonor jangan sampai memperolehnya dari hasil kejahatan. Berfikirlah seribu kali untuk memperoleh organ yang mereka idam-idamkan semua orang ingin sehat tapi kalau memperoleh kesehatan dengan cara menyakiti orang lain itu sama saja mau menang sendiri. Anak yang fisiknya segar bugar harus menanggung derita seumur hidupnya seperti yang terjadi pada bocah di provinsi Shanxi.
Mulai dari pelaku, pedagang organ ilegal, dokter yang terlibat hingga pasien yang menerima transplantasi saya mengharapkan hukuman yang seberat-beratnya kalau perlu hukuman mati agar kejahatan-kejahatan seperti ini tak terulang kembali. Bukan tidak mungkin banyak kasus anak diculik yang belum kembali mungkin saja salah satunya telah menjadi korban. Saya yakin Indonesia rawan akan kejadian seperti ini dimana pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak tak terlalu diperhatikan namun saya selalu berharap semoga kejadian seperti ini tak terjadi di Indonesia… amin
Salam Sya, Shandong (RRC) 2013.08.29
Comments
jadi inget adik di rumah, masih 3SD, sering kelayapan keluar rumah, main sama temen-temennya.. bisa jadi modus baru penculikan anak-anak.
Jangan sampe dah di Indonesia ada. Amin.