Jono mengayuh sepedanya dengan kencang, hari ini jono bangun sedikit kesiangan ,sebagai office boy sudah jadi peraturan tidak tertulis jika dia harus datang satu jam lebih awal.
Mempersiapkan ruangan staff, mulai dari menyapu ,mengganti parfum ruangan , menyediakan teh adalah rutinitas awal dia bekerja.
Waktu kini menunjukkan pukul 07.30 sedang jam kantor dimulai pukul 08.00 wib itu artinya jono sudah terlambat 30 menit .
“gawat!”
Telat 30 menit bagi office boy yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun, wajarnya jono tidak perlu sepanik ini.
dengan alasan yang tepat dan meminta maaf pasti atasan tidak mempermasalahkannya. apalagi jono termasuk pekerja yang jarang sekali terlambat, tapi masalahnya hari ini adalah hari pertama ,dimana bos baru yang terkenal killer itu aktif bekerja.
“DIA SUDAH DATANG?”ucap jono panik setelah membubuhkan sidik jarinya pada mesin absen.
“oh my god...kecilkan suaramu..dia sudah ada diruangannya”, dera sekretaris berbisik.
“ma...af..”
“aku kira kamu sudah datang jono,..ini masalah besar .”
“oh..no!..no..,” dera memegangi kepalanya nampaknya kecemasan hebat melandanya.
“kenapa mbak..mbak sakit mau dikerokin”
“what?,are you syeriess, jono..jadi di ruangan bos tidak ada teh?”
Jono menggeleng.
“tidak ada koran”
Dua kali jono menggeleng.
“ dan hamster itu?”,dera menggigil
"Heh,".,jono terlihat bingung.
“oh...no, tidak mungkin,..jangan katakan kamu tidak memberinya wortel pagi ini."
Jono menggelengkan kepalanya tiga kali.
“oh tidak..jono,..kita dalam masalah besar”
“dera.......”suara dari ruangan tiba tiba.
“siap pak..”
“oh my god ,dia memanggilku,. Kamu tahu jon,.ini hari yang bersejarah buat dirimu ,karena hari ini kamu bertanggung jawab pada nyawaku”,ucap dera bergetar menahan rasa jengkel dan cemasnya lalu menuju ruangan bos baru.
Jono clingak clinguk, dan berjalan menuju dapur kantor.
“stt..stt..stt”
“ada apa mas,.?”
“nanti jangan pulang dulu kita ada meeting ilegal” ucap toni salah satu staff akuntan.
Jono mengangkat jempolnya tanda setuju.
Kini jono sudah berkutat di dapur, merebus air dan membuat teh manis untuk bos dan para staff kantor. lalu sebentar kemudian jono muncul membawa nampan dengan segelas teh hangat di atasnya.
“ya masuk saja”,jawab robi setelah jono mengetuk pintu
“maaf pak agak terlambat membuatkan teh buat bapak,karena....”
“cukup,.!taruh saja di situ”,ucap robi memotong
“baik pak”,jono menaruh segelas teh hangat dengan tangan agak sedikit gemetar.
“aku paling tidak bisa mentolerir ketidakdisiplinan, kalau kamu masih betah disini, ini terakhir aku lihat kamu terlambat, mengerti?”
“baik pak saya mengerti”,jono lalu bergegas meninggalkan ruangan ber suhu dingin itu.
Setelah menutup ruangan itu jono menarik nafas panjang,.kecemasan itu sudah pergi. Sejenak mata jono berkeliling melihat perubahan drastis yang terjadi pada seluruh staff kantor, nyaris tidak ada ekspresi sama sekali, tak ada tawa dan hening. Mungkin kalau nyamuk sedang kentut saat itu suaranya terdengar sangat nyaring.
“jono...”,suara robi memanggil.
“siap pak,..” jawab jono seketika lalu masuk ruangan robi.
“apa lagi ini...tuhan,..please tolong aku”,ucap jono dalam hati,wajahnya menunduk dengan tangan masih memegang nampan.
“duduk”
“ya ampun..aku mau diapain ini,..”,batin jono dengan gemetaran.
“okey,.. santai saja,.tarik nafas dalam dalam lalu keluarkan”,ucap robi mencoba menenangkan jono yang terlihat gugub.
Jono mengikuti apa yang diinstruksikan robi dan kini jono merasa agak mendingan .cemas itu bisa dikontrol dengan baik.
“aku mau tahu lebih banyak tentang semua pekerja disini, termasuk kamu”
“maksudnya pak?”
“ceritakan pada saya siapa kamu?, tugas tugasmu, kendala kendalamu selama kamu bekerja ,dan apa harapan kamu selama bekerja disini”
“pak saya kan Cuma OB..kendalanya mungkin jika gula menjadi langka, atau kopi mendadak hilang dari peredaran ,Cuma itu”
robi tersenyum mendengar jawaban lugu jono.
“kalau begitu cerita saja tentang kamu?’”
“oh...nama saya jono pak?”
“ya itu aku sudah tahu...”
“aku kerja disini sebagai OB pak”
“jonoooo....” robi nampaknya sedikit jengkel.
“saya bingung pak ,mau cerita apa,he...he...heee” ,jono cengengesan.
saat itu pikiran jono bener bener blank, bingung harus memulai cerita darimana,ini merupakan interview dadakan bagi jono,seandainya jono tahu bakal ada yang seperti ini, mungkin dia akan ke toko buku mencari buku pintar wawancara.
“kamu berapa bersaudara jon?”
“saya anak ke 5 dari 6 bersaudara pak , punya adik satu cewek,.”
Jono mulai berbicara dengan lancar, suasana yang tegang sudah sedikit mencair, robi berhasil meruntuhkan gunung es yang menjadi jarak antara dia dan jono. Dengan seksama robi mendengarkan cerita jono mengenai pribadi jono dan keluarganya.
Satu hal yang membuat robi kagum dari cerita jono, rupanya jono adalah pribadi yang penuh tanggung jawab dan cinta, saat ini jono tengah membiayai adik perempuannya yang kuliah di salah satu universitas di surabaya.
terlihat betapa jono sangat berapi api menceritakan ihwal adiknya yang berprestasi di fakultasnya. Siapa sangka jono yang hanya lulusan STM mempunyai semangat yang menyala nyala dalam mewujudkan mimpinya agar nanti ada keturunan dari keluarga jono yang bergelar sarjana.
“lama sekali jono di dalam ya”,ucap toni penasaran.
“sebaiknya kita berdoa untuk keselamatannya, aku bersalah sekali ,kenapa aku tidak miscall dia setelah sholat subuh,kenapa aku tidak mengingatkannya untuk tidak terlambat ,kenapa...”,dera menggigil cemas.
“udah jangan berlebihan, seperti kata kamu ,mending berdoa” potong toni
“berdoa dimulai”
Beberapa lama kemudian jono keluar dari ruangan pak robi.
“jono...jono.. gimana, pak robi bilang apa?”dera menghampiri jono tergesa gesa.
“oh..nanti non dera juga dapet giliran kok ,semua akan diwawancara.”jelas jono yang kemudian berlalu kembali ke pekerjaannya.
“kamu dengar itu”, dera pucat.
“deraaa.......”suara dari ruangan robi.
Comments
Tinggal kan jejak doLo
Lanjutttt . . . !!! @lion_heart
setelah pulang dari kantor mandi dan berganti pakaian , kini terlihat robi serius berkutat dengan laptopnya sambil berbaring di tempat tidurnya, menyelesaikan tugas yang belum selesai.
Saat ini merupakan saat yang berat bagi robi yang baru saja diangkat menjadi sales manager di perusahaannya. Dan besok ada meeting bersama para sales executive untuk mengevaluasi pencapaian sales selama satu tahun terakhir dan membahas action apa yang tepat untuk mencapai target penjualan.
“kamu belum tidur rob”
“sebentar lagi nih mah,.nanggung”
“kenapa tidak menyuruh staff mu saja mengerjakan, kamu kan sudah jadi manajer rob”,ucap ibu robi yang tiba tiba masuk ke kamar robi yang kebetulan terbuka.
“emm..ya ,ga semua kan bisa dikerjakan staff mah”
“kamu ini sibuk terus,. Kerja terus,. Mamah kawatir kamu lupa nikah rob, umurmu sudah ga muda lagi, kamu lihat teman temanmu sudah pada punya anak”
“ya kalau ketemu jodohnya pasti akan menikah mah, tenang saja”
“itu itu terus jawabanmu, tapi sampai sekarang belum pernah mamahmu ini kamu kenalkan dengan pacarmu.,mama ini juga ingin cucu dari kamu rob”
Robi tersenyum.
“robi kan laki laki mah,. Jangan terlalu cemas,. Dulu papah juga menikahnya agak telat dibandingkan teman teman papah” ucap papa robi yang mendengar obrolan robi dan mamahnya.
“mamah tuh curiga robi itu ga tertarik sama perempuan pah.usia sudah 30 tahun tapi ga pernah bawa cewek ke rumah,jangan jangan anak kita gay pah.”
“hush,ngomong apa kamu ini mah,anak papah kok dibilang gay,ga mungkin”,
“ya ga apa apa kali pah,. Gay juga manusia”,ucap ibu robi berlalu tanpa menghiraukan suaminya yang nampaknya masih semangat berargumentasi.
Robi hanya cengar cengir mendengar perdebatan orang tuanya dan enggan menanggapi lebih lanjut, karena masalah ini sudah sering dibahas sebelumnya.
Robi maklum , sebagai ibu tentu ada kegelisahan ketika anak laki lakinya belum menemukan jodoh disaat usianya telah mencapai 30 tahun,apalagi robi sudah mapan secara ekonomi.
Ibu robi sebenarnya adalah ibu yang berpandangan modern , kesehariannya dia bekerja sebagai aktifis penanggulangan HIV AIDS di kotanya, jadi tidak asing baginya melihat keragaman genre dilingkungan kerjanya. Keberadaan gay lesbian bisex transgender sudah akrab dengan dirinya karena LSM tempat dia bekerja juga menyuarakan kesetaraan genre untuk kaum LGBT di negeri ini.
“rob,.kamu bot atau top”, bisik ibu robi yang tiba tiba menghampirinya.
lanjutkan ya TS....
w suka cerita bg TS si hati singa.. hahay
semangat yah... lanjutkan cerita mu
“ga tau,harusnya sih jam 8.30, tapi sepertinya molor karena pihak distributor ada kepentingan mendadak”
“untung aku bawa ini”ujar toni sambil tersenyum
“pis pot,.oh my god..buat apa ton, sudah menjompo kamu,awas ya kalau naruhnya sembarangan”
“dera,.kamu tau ga ,si bos itu dulu pernah memutasikan staff nya waktu si bos bertugas di jogja,gara gara si staff pamit ke belakang,. Si robi itu paling benci jika ada yang memotong waktu ada yang presentasi”
“masa sih...ton..aduuhh gaswat nih,.apalagi aku kalau panik bawaannya pengen pipis terus nih ton..”
“tra raaa raaaaa...,ku tahu yang kau mau”,ucap toni
menunjukkan sesuatu.
“oh my god..pampers,..terimakasih darling, menendang nendang ga nih,haha”
“alah cerewet sana,..pasang dulu di belakang ,entar ada pre meeting ga sempat lu”
“lah..lah...lah”,langkah dera berjingkat jingkat, riang sekali hatinya mendapat pampers dari toni,
Di dapur jono sudah menyiapkan berpuluh puluh gelas bersih ,dua tea pot ukuran besar berisi kopi dan teh, setoples gula pasir . Berikut kue kecil yang dipesannya dari catering langganannya.
“sudah siap jon”,ucap robi memastikan.
“siap pak..”
“bapak mau kopi ,saya buatkan pak”
“boleh,.”
mata robi tidak lepas dari jono yang tengah menyeduh gula dan kopi untuknya, entah mengapa dengan melihat antusias dan semangat kerja OB nya itu ,seperti ada tenaga baru bagi robi untuk menaklukkan tantangan tantangan yang dihadapinya sebagai sales manajer,
mungkin karena jono selalu ceria dalam bekerja padahal kalau difikir beban dia juga tidak ringan. Membiayai kuliah adiknya sekaligus menanggung biaya hidupnya sendiri di kota besar yang serba mahal tentu sangat berat ,apalagi dengan gaji dia sebagai OB.
“pak..ada yang salah dari saya pak..dari tadi bapak memperhatikan saya terus”,ucap jono yang kawatir kalau bosnya kurang berkenan dengan cara jono bekerja, karena kehadiran robi di dapurnya saat itu di asumsikan jono sebagai sidak dari seorang manajer baru.
“eh,..ga,.kerja kamu baik..teruskan”ucap robi sambil segera menyeruput kopi yang dipegangnya.
“awas pak..pan..”
Robi tersedak,rupanya konsentrasi robi tengah terpecah sehingga tidak menyadari kopi itu masih panas.
“baju bapak,..aduh pak,.maaf..”.spontan jono membersihkan baju robi dari tumpahan kopi panas dengan kain serbet yang menggantung di pundaknya.
“eh..ga apa apa..,biar aku saja”.ucap robi kikuk yang nampaknya tidak diperdulikan jono yang terus mengelap bekas tumpahan kopi yang mengotori baju bos nya itu.
robi pasrah dan membiarkan jono beraktifitas di badannya. sesaat robi terdiam sambil memperhatikan muka panik jono lebih dekat, entah kenapa ada getaran aneh di hati robi , getaran asing yang belum pernah dia rasakan sebelumnya selama usianya yang 30 tahun ini.
“ada apa ini...”