It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
tante @cassieput jgn coba2 pluk chris.. chris is mine ) *rebut chris dri tante* :P
@amira_fujoshi sure onechan
keep mention ya!!!
And always I said it, berikan apresiasi yang luar biasa ke semua penulis yang ada di boystory dengan karyanya yang ruar biasa. Salut.
@severiandra @YANS FILAN @farizpratama7 @angelofgay @jokerz @caetsith @masdabudd @karena @obay @alexislexis @erickhidayat @arifinselalusial @adilope @greenbubles @yongjin1106 @difer @sicnus @jokerz @adzhar @kimo_chie @irfandi_rahman @trace_trie @boyzfath @taylorheaven @arifinselalusial @ardi_cukup @zeamays @rizky_27 @dekisugi @dhika_smg @farnuta @cassieput @_newbie @zeamays @kim leonard @nakashima @kim_kei @putra_ajah @deneb @leehan_kim @wpeee @wooyoung @danielsastrawidjaya @amira_fujoshi @r2846
Kiss 7
"Kamu gak apa Drew, muka kamu pucat, apa kamu mau istirahat aja, ntr aku izinin" salah satu tangan Rifki menyentuh dahiku dan satunya lagi menggenggam tangan kananku.
"Gak ki, cuma kurang tidur aja kok"
"Gara-gara Chris ya, aku mau ngomong sama dia, supaya gak membebani kamu lagi"
"Gak kok, aku nya aja yg kurang tidur"
"Aku gak mau kamu sampai sakit Drew”
Rifki semakin perhatian denganku, bentuk perhatianya pun sekarang terlihat nyata. Aku tidak ingin berfikiran aneh tentang Rifki, tapi semakin kesini, aku semakin merasa kalau dia mungkin menyukaiku, anehnya kadang aku menikmati setiap bentuk perhatianya tanpa ada penolakan. Apa aku menikmati hal ini? Entahlah.
Hari ini aku juga sedikit kesal dengan Chris, dia membuatku tidak tidur sampai pagi, walaupun aku sudah menutupi telingaku, tetap saja suara tawa Chris menganggu tidur ku, satu malam penuh hingga pagi dia memaksaku menemaninya menonton scary movie, bukan hanya 1 seri, tapi ada 5 seri yang dia tonton dari jam 7 malam. Bahkan dia sengaja mengambil persediaan kopi, chips, kacang dan lainya untuk menemaninya menonton scary movie itu.
Bzzzzz, 1 pesan masuk dari Chris
Chris : masih ngantuuuuuk.
Me : mata segaris -___- , gak fokus kerja, salah LO
Chris : me 2, I'll kiss u biar wake up
Me : kiss my ass
Chris : u r so mean.
Chris : lunch bareng #puppyeyes
Me : no, aku bareng Rifki
Chris : aku cemburu
Me : who care
Aku tersenyum melihat pesan dari Chris, semua jadi menyenangkan setelah Chris tinggal denganku, walaupun aku terkadang masih menunjukan raut kesal ke Chris karena tingkah lakunya yang memang membuat kesal. Tapi, hari-hari ku di kost jadi lebih berwarna, aku memiliki teman ngobrol di malam hari, aku punya alasan untuk pulang lebih awal karena Chris menunggu, atau aku menunggunya ketika dia pulang terlambat.
***
12.10 pm
"Ki, makan yuk, laper" Rifki beranjak dari bangkunya dan mengacak rambutku. "Hey" kataku protes Rifki hanya tertawa dan membereskan mejanya.
"Ting" lift terbuka di lantai satu, free lunch di kafetaria, "yummy" aku sudah memikirkan kali ini akan mengambil menu apa,
"Kerumunan apa tu ki" aku melihat kerumunan karyawan di depan kafetaria.
"Dim mereka ngapain?" Tanya Rifki ke salah satu karyawan disana.
"Pegawai bagian pemasaran pingsan ki, kalo gak salah si Chris"
"Chris" aku benar-benar shock, apa benar Chris yang pingsan, tanpa memperdulikan apapun aku berlari menuju kerumunan itu,
"Chris, Chris" aku menggeser orang-orang yang berkumpul, aku perlu jalan untuk bisa menjangkau Chris.
Ternyata benar Chris, di di pangku oleh salah seorang laki-laki disana, wajahnya sangat pucat,
"Panggil dokter"
"PANGGIL DOKTER"
"Chris bangun Chris"
"Pakai ini dulu" seorang karyawati memberikan aroma therapy,
"Tidak, tolong panggil dokter"
***
"Nih minum kopi dulu"
"Makasih ki"
Sudah 1 jam aku di rumah sakit ini, duduk di depan pintu kamar perawatan Chris, aku masih belum mengetahui kondisi Chris, beberapa orang dokter dan perawat hanya keluar masuk dari ruangan itu, aku hanya bisa melihat dari luar, Chris masih terbaring lemas, walaupun dia sudah sadarkan diri, tapi belum ada satupun diantara aku ataupun teman kantor Chris yang di perbolehkan masuk, dari luar aku juga hanya bisa melihat beberapa dokter yang sepertinya berdiskusi setelah melihat medical report Chris, apa yang terjadi dengan Chris, bukanya Chris hanya pingsan.
Aku melihat jam tangan, ternyata sudah hampir jam 2 siang, jam makan siang sudah lewat, sebagian teman kantor Chris sudah kembali ke kantor, aku juga meminta Rifki untuk kembali ke kantor, walaupun sepertinya dia keberatan untukku tetap berada disini, bagaimanapun, aku teman sekamar Chris, disini juga tidak ada keluarga Chris yang bisa kuhubungi, aku punya tanggung jawab untuk merawat Chris.
"Kamu kan belum makan Drew, aku beliin makanan dulu ya"
"Gak usah ki, kamu balik aja, aku stay, kalo aku udah tau kondisi Chris, aku pasti cari makan" "Tapi ---"
"Udah balik aja dulu ke kantor, izinin aku yah"
"Drew, mungkin ini saat yang tidak tepat untukku mengatakanya"
Rifki menarikku menjauh dari kerumunan orang-orang yang ada di rumah sakit ini,
"Mungkin kita belum lama saling mengenal Drew, tapi aku memiliki perasaan yang berbeda kepadamu, aku menyukaimu Drew"
"Kau tidak perlu menjawabnya, mungkin ini mengagetkan, mungkin kamu akan merubah sikapmu ke aku Drew, tapi aku tidak bisa menahan lebih lama dari ini"
Aku menjawab dengan sebuah senyuman ke arah Rifki, tanpa memberikan jawaban pasti, aku rasa Rifki mengerti arti senyumanku, aku bukan seorang laki-laki yang untuknya saat ini. Walaupun aku merasa orientasiku masih normal, terkadang aku sendiri jadi meragukanya. Rifki memutuskan untuk kembali kekantor setelah dia mengungkapkan perasaanya, yah, tidak ada yang salah dengan perasaanya, tidak ada yang salah.
Duduk sendiri di lorong rumah sakit, hanya ditemani secangkir kopi yang sudah dingin menunggu kepastian kondisi Chris.
"Drew" Chris keluar dari ruangan perwatanya.
"Chris" aku berlari ke arahnya dan memeluk Chris, ya aku memeluknya, walaupun aku bisa menyembunyikan rasa khawatirku di depan yang lain, tapi di depan Chris, yah, aku sangat khawatir.
"Drew, geraaaaaah"
"Maaf" aku melepaskan pelukanku
"Setelah ini kamu rutin checkup Chris" kata seorang dokter yang sudah memeriksa keadaan Chris.
"Iya om"
"Kamu kenal dokter itu Chris ----, tunggu itu tidak penting, kamu baik-baik saja?, kenapa bisa pingsan?, apa kamu sakit?, terus apa kata dokter?, kamu gak di rawat kan?, apa perlu nginap disini?, kenapa masih pucat, apa ada obat yang harus di tebus"
Chris memelukku seketika "Udah cukup pertanyaanya, sekarang kita cari makan dulu, kamu belum makan kan?"
"Tapi dokternya Chris"
"Udah ikut aja, bawa motor kan"
"Kita pakai taxi saja, bisa aja ntar kamu sakit lagi"
"Naik motor titik"
"Yakin?"
"Andrew"
Dan aku tetap luluh dengan semua permintaan Chris, mengendarai sepeda motor dengan Chris yang menyandarkan tubuhnya ke punggungku, merasakan tubuh hangat Chris, aku menarik tangan Chris untuk melingkar di pinggangku, ini hal yang mungkin terdengar bodoh dan konyol, saat ini aku tidak ingin Chris melepaskan tanganya dariku, aku mungkin telah menyukai Chris, yah seorang laki-laki sepertiku mungkin telah menyukai Chris. Ini mungkin jadi hal yang mustahil, aku menyukai Chris, tapi aku tidak akan mengatakanya, aku takut Chris akan menjauh.
Semoga cepat sembuh chriss ! {}
Haduh bang ricky nanggung nihhhh @Ricky89
baca lanjutannya ini bikin aq inget sama ssorg... huhuhuhu
Ricky... huhuhuhu
ayoh ayank @greenbubles aku sediain pundak nih.