It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
popcorn dari emas? emaskumambang yak? ) ) )
┼┼αα┼┼αα.. ┼┼αα┼┼αα kenapah gªk rela @yuzz ?
survei úϑάђ membuktikan tuh
giliran lu Καραη @masdabudd buat cerita?
lhah elu jg kapan bkin cerita?
hai @free_man buruan dilanjut gih
*kabur blm baca yg gri...
)
#modus Ђåª•ђåª•ђåª
“kurang ganteng.” Katanya lalu menyuruhku melepas semua baju yang telah ia pakaikan ini.
“This is weird.” Kataku sambil mulai melepas baju dan celanaku. Sylvi masih tetap mencari beberapa helai baju yang menurutnya bagus, ya. menurutnya. Ia membuatku terlihat begitu mencolok dengan baju ini, dengan berbagai campuran warna terang dan sebagainya.
“ah ini dia.”katanya sambil mengeluarkan sebuah kaus berwarna kuning dan celana pensil berwarna biru.
Aku menatapnya “really?”
“dari semua baju yang ada disini, dan dari semua pakaian yang telah kamu pakaikan ini kamu memilih itu?” aku menepuk kepalaku, “astaga syl kamu tahu aku paling benci baju kuning. Dan… dan… celana pensil itu, astaga. Kenapa g tempel saja di kepalaku tulisan GAY.”
“bawel ah. Sana make bajunya.” Katanya sambil memberikan kedua baju itu.
“errr… aku ga mau. Aku mau yang ini dan ini aja.” Aku mengambil sebuah kemeja berwarna putih dan sebuah celana jeans hitam, sambil berlari keluar dari kamar kakaknya itu.
***
“hei” ucap David saat melihatku berjalan kearahnya.
Aku tersenyum padanya. “hai. Lama ya? maaf ya, tadi Sylvi maksa aku jadi bonekanya.”
Ia tertawa “g kok. Aku juga baru pulang dari kerja. Tapi jujur Sylvi memiliki selera yang bagus.”
Sekarang giliranku untuk tertawa “tidak… tidak… ia berniat memberiku sebuah celana pensil dan sebuah kaos berwarna kuning. Dan berhubung aku membenci warna kuning dan celana pensil, kuambil saja beberapa helai baju yang menurutku lumayan lalu kupakai.”
Ia tertawa bersamaku, “mau jalan?”
Ia membawaku ke sebuah restoran kecil bergaya itali, semua perabotan ruangannya terbuat dari kayu, dengan lampu remang yang membuat restoran ini terkesan homey. “aku belum pernah kesini.”
“smoking?” tanya seorang pelayan wanita.
“tidak.” Jawabnya sambil menggeleng.
Pelayan wanita tersebut menuntun kami berdua ke meja kosong di ujung ruangan ini. “mau pesan apa?” tanyanya lagi.
David menunjuk ke beberapa tulisan di menu tersebut, “kamu mau apa? Aku sudah pesankan pizza dan sebagainya. Mau spageti?”
Aku menggelengkan kepalaku. “pizza cukup.”
“minumnya?”
“aku coca-cola saja, dan…. “ David melirikku.
“aku juga.” Jawabku akhirnya. Aku memang tak tahu apa yang harus kupesan jadi kuikuti saja semua pesanan yang David pesan.
“terima kasih, mas. Silahkan ditunggu beberapa menit” ujar pelayan wanita tersebut sambil tersenyum.
“Tempat ini lumayan enak dan murah, namun sayangnya kurang begitu terkenal.” Katanya setelah pelayan tersebut pergi.
“oh… ya, aku suka tempat ini, kesannya nyaman.”
“aku juga, setiap aku bosan atau lagi sedih, aku sering kesini.”
“owh. Sendirian?”
ia menggelengkan kepalanya “g kok.. kadang bareng temen.”
Beberapa saat kemudian makanan yang kami pesankan datang. Kami pun mengenalkan diri mulai dari nama, hobi, kesukaan, yang tidak suka, mantan.
“aku pernah pacaran ama seorang pria yang telah beristri. Ia membohongiku bahwa ia seorang duda yang telah kehilangan istrinya.”
“kalau aku beda, tapi masih sama lah, di duain ama orang yang udah punya pacar cewek. Katanya sih gay. Ga bi. Cuman dia jalan ama ceweknya buat kedok, tapi ya mau gimana lagi. masa pacaran dibagi – bagi. G enak lah, jadi putus aja.”
Kami kemudian tertawa, sambil membicarakan beberapa hal
yang tidak penting.
“sejujurnya aku tidak yakin untuk mengikuti kemauan temanmu sylvi.” Katanya sambil tersenyum
“aku juga. Hari ini sunggu menyenangkan.”
“Yeah, hope we can do it again.”
Aku tersenyum “tentu saja. kapanpun dimanapun.”
@masdabudd : tidak tidak, bumbunya hatiku yang udah teriris, #ea
@Ricky89 ini aye mention, aduh. jgn dibaca. jelek loh hasilnya. hahaha #kutukansesat
@Dimz @yuzz : eh itu udah terbukti. para hemong di dunia lebih cakep dari yang normal. silahkan dilihat dan dibuktiin. kalo g ya gampang, dirubah dikit lah.
@yuzz : huh. baru dibalas sekarang. tak peduli lagi *kibasrambut.
ih belum dibaca minta dihajar ini anak. #bawagolok.
hahaha
resto remamg2 ini dimana?
ada servis spesialnya ga??
@Silverrain : aduh ses, matanya sakit ya tiap baca cerita kaya gini. hahaha... ituloh, deket sadhar. apa sih namanya, belmundo?
huahaha
pizzanya enak emang tuh!
#laper
oh ini settingnya jogja
#mangguk2
@taylorheaveen : wanna be what?