It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ajibb deh tu anak jd'y psti keriting2 gitu... hhi )
@tyo_ary maaf. haha gw bingung milih judul, makanya bikin judul rada ngasal. ntr mlm update kok
makin kesini makin cinta ma elu @caetsith @greenbubles juga hahahahhaa, klo anak nya keriting tingal bawa salon ajah. hahaha
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper @003xing @kim leonard @tyo_ary dan READER/PEMBACA LAIN yang minta di mention.
***
CALVIN POV DAY 5
Kurasa ini sudah jadi keputusan terbaik untuk dan Rendra, aku tidak ingin Rendra terlalu jauh masuk ke dalam kehidupanku, aku memang membawa perasaanku dalam project ini, walaupun aku masih menahan untuk tidak menunjukanya kepada Rendra, tapi satu hal yang tidak kuduga, Rendra ... Entahlah apa Rendra benar menyukaiku atau dia hanya terbawa perasaan saja. Aku tidak sanggup jika harus melanjutkan ini, hanya 7 hari bersama lalu setelahnya aku harus merelakan Rendra, aku tdaik sanggup membayangkanya.
Lebih baik semua di hentikan sekarang, sebelum terlambat. Aku juga tidak ingin nantinya Rendra di cap sebagai gay karena kedekatanya dengan ku, aku lebih senang jika dia menjalani hidupnya sebagai seorang hetero, bukan sepertiku.
10 panggilan tak terjawab dari Rendra 5 new massage juga dari Rendra
Aku tidak sanggup membacanya.
Malam hari ke empat aku lewatkan begitu saja, dan hari ini hari ke 5, hanya tersisa 2 hari lagi.
***
"Tumben lu di perpus kampus jam segini Vin" sapa salah seorang teman kampus
"Iya nih, gue mau cari bahan aja kok"
"Gue lanjut dulu yah"
"Iya" jawabku singkat.
Jam dinding di perpustakaan menunjukan jam 4 sore ternyata sudah lebih dai 6 jam aku menghabiskan waktu disini. Mencoba menjernihkan fikiran dan ternyata sampai saat ini aku masih memikirkan Rendra.
"Hujan yah" aku tidak menyadari jika cuaca sedang buruk, untung saja aku membawa jas hujan.
Perjalanan pulang, hujan tidak menyurutkan niatku untuk segera pulang. Apa yang sedang Rendra lakukan saat ini? Apa dia sudah meminum obatnya?
Di gang sempit ini, Rendra di tusuk, di gang sempit ini aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya.
Dalam hatiku tidak apa aku tidak bisa meraih Rendra, tidak apa aku tidak bisa menyentuh Rendra, aku hanya ingin dia tetap seperti Rendra yang ku kenal, walaupun aku tidak rela aku menjauhinya, tapi ini untuk kebaikanya, lambat laun Rendra akan bisa sembuh dari luka-lukanya karena kebodohanku.
***
Aku menyusuri jalan di gang ini dengan motorku, dan aku melihat seseorang yang menungguku di depan rumahku.
"Rendra" kenapa Rendra ada disinI. Aku hampir menjatuhkan air mataku, aku merindukanya, aku sangat merindukanya. Aku harus kuat, ini keputusan yang sudah ku buat, tapi kenapa, hatiku sangat sakit melihatnya di depan ku, aku tau dia terluka, tapi kenapa dia ada disini, Rendra, apa kau sadar jika lebih dari ini, aku benar-benar tidak rela melepaskan mu.
***
Day 5
***
Semalaman aku kesulitan untuk tidur, aku tidak ingin berakhir seperti ini, rasanya tidak adil, jika Calvin memutuskan untuk menghentikan project ini, aku tidak menerima alasanya hanya karena dia tidak ingin aku masuk kedalam kehidupanya atau aku akan berubah jadi sepertinya, apa salahnya aku sekarang menyukai atau bahkan menyanyangi seorang laki-laki, aku sendiri tidak merasakan ada perbedaan untuk bisa menyayangi seorang laki-laki setelah sebelumnya aku menyayangi perempuan.
Sudah beberapa kali sejak semalam aku mencoba untuk menghubungin Calvin, tapi tidak pernah tersambung sekalipun, apa dia tidak khawatir lagi dengan ku, atau aku yang terlalu khawatir denganya.
10.30 am
Dokter mengatakan aku baru bisa pulang lusa, walaupun kondisiku sudah jauh membaik, mungkin karena luka tusukanya tidak terlalu parah. Tapi tetap saja aku sangat tidak betah di rumah sakit ini.
Me : "ka urgent, datang ke sini cepat"
Erika : "kenapa lu?"
Me : "datang aja dulu"
Perlu waktu 15 menit Erika untuk tiba di rumah sakit ini. Hari ini penampilan Erika sedikit berbeda, dia terlihat sangat "Erika"
"Ada yang salah sama penampilan gue?" Tanya Erika
"Hari ini lu hidup buat nama lu ka"
"What?"
"Rok mini, blazer, heels, terlihat sangat feminim, sesuai nama lu"
"Terserah elu -- terus ngapain lu panggil gue kesini, ntr siang gue ada urusan di kampus nih"
"Lu tau kabar Calvin?"
Bahkan Erika pun tidak mengetahui kabar Calvin, Erika juga mengirimkan pesan bahkan menelpon Calvin, dan tetap saja tidak ada respon balasan dari Calvin. Aku menceritakan apa yang terjadi semalam antara aku dan Calvin, bahkan lebih lagi, aku menceritakan apa yang aku rasakan selama beberapa hari ini dengan Calvin. Mungkin benar apa kata Calvin, aku tergesa-gesa dengan perasaan ku, tapi apa salahnya dengan itu.
"Dra, ini waktu yang tepat buat jujur ama lu Dra?"
"Maksud lu ka? Gue gak ngerti"
"I've arranged for you to join in that project Dra, Gue juga yang minta bos Rudi supaya lu berpasangan dengan Calvin"
"Yeah, I know, its not a big deal ka"
"Apa lu tau kalo selama ini Calvin menyukai lu Dra, lebih dari siapa pun"
"Tapi --"
Jujur saja aku hampir tidak percaya kalau Calvin sudah menyukaiku sejak lama, selama satu tahun ini, Calvin hampir tidak pernah menyapaku, dan mungkin selama ini bisa di katakan aku yang selalu memperhatikanya.
"Kalau dia suka sama gue ka, kenapa dia gak pernah nunjukinya, dan sekarang dia kaya gini"
"Lu itu normal Dra, dia gay, dia gak mungkin menunjukan perasaanya sama lu, selama ini gue jadi tempat curhatnya Dra, gue kasian liat dia menyimpan perasaanya selama ini ke elu, makanya gue minta lu sama dia ikut project itu, gue pengen setidaknya 7 hari aja dia bisa jadi pacar lu"
"Fine ka, gue ngerti itu, tapi setelah gue nunjukin perasaan gue ke dia, sekarang dia seenaknya saja ninggalin gue, ninggalin project ini"
"Kemarin dia bilang ke gue Dra, dia gak pengen orang-orang ngeliat lu sebagai gay, apa lu tau sulitnya hidup dengan image gay di mata masyarakat, okey its fine selama orang-orang gak tau kalo misalnya lu gay, tapi sampai kapan?, dia gak kepengen lu jadi kayak dia Dra"
"Itu bukan alasan ka, gue gak terima alasan seperti itu, gay atau gak bukan orang lain yang jalaninya, orang-orang gak perlu ngerti apa yang gue rasain"
"lu berpikiran seperti itu sampai kapan Dra?, sampai habis project ini, coba lu ngertiin perasaan dia Dra, setelah selesai project ini, 7 hari, trus lu sama dia bakal ngapain, bakal lanjut? Gak kan, lu gak bakal siap dengan ini, gue rasa gue setuju dengan Calvin, lu terlalu cepat mendefinisikan perasaan lu Dra, yang gue harap dari project ini, gue pengen liat Calvin bahagia, maaf Dra, gue juga berfikiran kalo lu musti out dari project ini, ini semua salah gue ngebawa kalian jadi seperti ini."
Aku terdiam, aku tidak bisa menjawab pertanyaan Erika, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah project ini selesai, setelah 7 hari, batas aku bisa bersama Calvin hanya tersisa 2 hari. Erika benar aku tidak memikirkan perasaanya, mungkin benar dia sudah menyukaiku lama, dan beberapa hari ini aku memberikanya harapan, lalu, setelah seminggu ini apa aku akan mencampakanya? Apa aku melukainya? Ya, aku memang terluka tubuh, tapi Calvin akan terluka hatinya. Aku masih belum berfikir setelah 7 hari ini apa yang akan aku lakukan dengan Calvin, hubungan apa yang akan aku jalani.
"Lu mau kemana Dra? Ngapain lu pakai sweeter lu"
Walaupun masih menggunakan pakaian pasien, aku mengambil sweater ku yang kuletakan di kursi, aku memutuskan untuk pergi dari rumah sakit ini dan mencari Calvin, akan aku putuskan semua setelah aku bertemu denganya.
"Tolung gue ka, selesein urusan rumah sakit ini, ntr gue ganti"
"Lu mau kemana?"
"Gue mau nemuin Calvin" jawabku mantap.
“DRA”
Semua urusan administrasi dan hal lainya akan di urus Erika, dalam otakku sekarang aku harus menemui Calvin, ini semua harus di perjelas, antara aku dan Calvin, antara perasaan ku dan perasaan Calvin, dan apa yang akan kami berdua putuskan.
Aku tidak tahu dimana mobilku sekarang, bisa saja dirumah, atau di tempat Erika, tapi itu tidak jadi masalah, aku bisa mencari taksi untuk pergi ke rumah Calvin,
"Taksi" kata ku sambil melambaikan tangan di depan rumah sakit,
Sudah beberapa kali aku menghubungi Calvin tapi selalu tidak tersambung, ini membuatku berspekulasi hal-hal buruk.
Walaupun bekas tusukan di bagian perut ini masih berasa sakit, nyeri dan masih terasa panas, aku masih memaksanan diriku untuk berjalan di gang sempit menuju rumah Calvin, keringat dingin bercucuran di sekitar dahi dan leher ku, tangan kanan ku juga kuletakan di perut menahan sakit yang masih sangat berasa.
"Viiin, Calviiin" aku memanggil Calvin, tapi sepertinya Calvin tidak ada di rumah, aku tidak melihat ada motor di luar atau dalam rumahnya saat aku melihat kedalam rumah Calvin melalui jendela yang terbuka.
"Apa aku harus menunggunya?" Ya, aku memutuskan untuk menunggunya, aku hanya duduk di teras rumah Calvin dan menyandarkan tubuhku di depan pintunya.
Saat kulihat jam di ponsel ku menunjukan pukul 2.30 pm, sudah cukup lama aku menunggunya, cuaca juga sedikit mendung, aku tidak mengharapkan akan hujan, tapi jika hujan, aku harap Calvin tidak akan kehujanan saat tiba disini.
4.15 pm, aku kedinginan, dan sekarang sudah turun hujan, aku tidak bisa meninta siapapun menjemputku, ponsel ku sudah offline, nyeri diperutku semakin terasa, aku hanya bisa memeluk diriku sendiri untuk menghangatkan tubuhku,
"Itu suara motor" kataku, aku berdiri dari sandaranku untuk melangkah sedikit saja untuk memperjelas suara motor yang kudengar.
"Dra" Calvin terlihat kaget melihatku berada di depan rumahnya, ia memarkirkan motornya tepat di depanku, melepas hujan dan helm nya.
"Ngapain kamu disini Dra"
"Nungguin kamu Vin"
Calvin membopohku masuk kerumahnya, memang sedikit sulit untuk ku melangkah.
"Duduk dulu Dra, aku buatin teh hangat"
Hujan seperti enggan untuk berhenti, suara gemuruh langit juga seakan saling berlomba membuat suasana sore seperti ini menjadi gelap, sekali lagi aku merasa memberikan beban ke Calvin, dan aku juga belum memikirkan keputusan apa yang akan aku ambil sekarang ini, hatiku sakit melihat Calvin, aku kembali dan mungkin kembali menyakiti Calvin.
Calvin membawa 2 cangkir teh hangat yang diletakkanya di meja depanku, terasa hangat memang setelah meminumnya.
"Apa kau baik-baik saja Vin, wajahmu sedikit pucat"
Jujur saja, aku ingin sekali bertanya kenapa dia tidak menghubungi, atau kenapa dia mematikan ponselnya, tapi aku akan menahanya, melihat Calvin di hadapanku sudah lebih dari cukup.
"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu, apa kau baik-baik saja?"
"Baju pasien, perut masih di perban, wajah pucat, aku baik-baik saja Vin?"
Calvin menyunggingkan senyumnya,
"Kau kabur dari rumah sakit?" katanya.
"Untuk menemumu? Ya! Aku datang untuk menemuimu"
"Maaf Dra"
Tidak ada kata yang keluar dari mulutku setelah dia minta maaf, aku tidak tahu harus berkata apa saat ini. Aku hanya terdiam menunggu Calvin.
"Ada yang ingin kau katakan Dra?"
"Menurutmu? Kau pasti tau alasan aku datang kesini"
"Apa masih ada alasanya, bukanya kita sudah mengakhirinya?"
"Vin, kau yang ingin mengakhirinya, bukan aku"
"Lalu?"
Kenapa Calvin masih tidak ingin jujur, kenapa harus aku yang memulainya, apa dia memang sekeras kepala ini.
"Bagaimana jika aku benar menyayangimu Vin? Bagaimana kalau aku tidak ingin mengakhiri ini, "
"Cepat atau lambat pasti berakhir Dra, hanya tersisa 2 hari lagi, sekarang atau 2 hari lagi tidak ada bedanya"
Sial, kepalaku sakit sekali, pandanganku sedikit kabur, mataku terasa panas, apa ini efek dari luka tusuk ini, jika diingat, hari ini aku belum makan obat bahkan aku belum makan dengan benar sejak pagi.
"Kau tidak apa-apa Dra" Calvin mendekatkan dirinya denganku dan menyentuh keningku.
"Panas sekali kamu Dra"
"Vin" aku menggengam tangan Calvin
"Jika untukmu 2 hari ini tidak ada artinya, tapi tolong Vin, buat 2 hari yang tersisa ini menjadi spesial untukku, aku tau janjiku muluk dan aku tidak bisa menjanjikan kebahagiaan untuk mu, tapi tolong Vin, biarkan 2 hari ini jadi 2 hari yang tidak akan aku lupakan, meski aku tau aku bukan pilihan yang terbaik, tapi terasa lebih dari cukup kau tau aku menyayangimu"
"Dra"
"Aku dengan egois akan memaksamu untuk menerimaku 2 hari terakhir ini, aku mungkin akan sangat mengecewakan mu setelah ini selesai, tapi tolong Vin, aku ingin 2 hari ini untuk mencinta---"
Sebuah ciuman di bibir ku menghentikan waktuku sejenak, ciuman lembut yang berbalas, ciuman yang membuat jantungku berdetak kencang, membuat tubuhku semakin panas. Sebuah ciuman yang selama ini tidak pernah aku dapatkan dari siapapun, dia menciumku tulus dari hatinya, walaupun pada akhirnya aku akan menyakitinya, tapi dia bisa menerimaku, ini yang aku rasakan dari ciumanya.
"Satu hal yang tak bisa aku lupakan darimu beberapa hari ini, saat kita jalan, aku merasa berbeda, kau tau Dra itu awal kisah cinta ku untukmu. Aku sudah lama mengagumimu Dra, sejak lama aku memperhatikanmu, aku tidak tau bersamamu sekarang ini keberuntungan ku atau jalan yang akan membuatmu sesat di jalan yang kutempuh"
"Ini mungkin cinta, dengan apa yang kurasakan, Ini mungkin cinta, meskipun cinta ku kurang. Bahkan ketika aku menutup mataku, bahkan jika aku menutup telingaku. Aku masih merasa kau ada di hatiku Dra"
Walaupun aku tidak mengatakanya, aku merasakan apa yang Calvin rasakan, Calvin, aku akan mencintaimu, aku akan menggammu, aku akan selalu ada disisimu.
“Aku rasa sudah jatuh cinta dengan orang yang keras kepala” Calvin tersenyum mendekapku
“Aku tegas” jawabku mantap
“hanya orang yang keras kepala yang mengatakan dirinya tegas”
"Vin, boleh aku istirahat sebentar saja, aku merasa sangat mengantuk" kataku lirih.
Pandanganku kembali menghitam, aku mengeluarkan keringat dingin, tanganku terasa panas, tapi tubuhku menggigil. Sial kesadaranku sudah kembali ----
"Dra .... Dra ... Dra ... "
END DAY 5
***
Pengen kasi liriknya buat kalian, lagu yang beberapa hari ini gw denger dang w cover #ggpenting
LIhat Hatiku - Kerispatih
Sejak pertama kali,
Ku menyimpan rasa itu
Sesungguhnya ku tahu
Ku tak mungkin milikimu
Ku bukan yang sempurna
Dan bukan sosok idamanmu
Tapi jiwaku dan ragaku
Seluas cintaku
Biarkan aku yang membuktikan
Biarkan aku yang menunjukan
Cintaku adalah perjuangan, pertandingan
Hidup dan matiku ku
Ku tak akan henti melakukan
Sebelum semua kau sadari
Tak pernah salah ku mencinta mu, memujamu
Asalkan kau lihat hatiku.
owowowowowowo aq... jdi dagdigdug... hahahaha
@Ricky89? lha q pkir mw bayi tabung hahaha
keriting? lgsg d smoothing aj nanti.. hahahaha
btw @caetsith hahaha jgn gitu ah,,,,
paket hamil mungkin dtg ke kamu utk kli ini wakakak
makin cinta apa makin cinta??
meragukan ahhhh,,, #kibas pantat
Mb @vbear iyah mb, besok senin kan, akkkh, I hate monday ever after dah, gg bisa begadang, typo iya muncul lg, hahaha, BTW mb, mungkin besok break apdet dulu yak, hahaha
Makasih om bro @erichhidayat bingung nyelesein konflik kmaren, di hari ke 5, batas waktu cuma day 6,7 aja lagi, well, sempet nangis juga pas ngetik part terahir bagian ini soalnya sambil denger lagu, haha
Si @greenbubles banyak tuh pacar nya, si oen, rama, anjas, iki, hahahaha, tp semua nya di calonin buat aku katanya, soalnya si @greenbubles lg pokus ngejaga anak nya bareng @caetsith hahahaha, #viss ntr gw bagi kutek deh
@Ricky89 aq acak2 kamu pkai cinta q boleh??? hahah
dohhhh makkkk ini anak mu @Ricky89 kamu malam ni ktanya mw ngasih nafkah batin,,,,
#poseSeksiihhhSekalihhhhh wkwkwkwkwk