BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Persimpangan (TAMAT), book 2 di halaman 19

1293032343583

Comments

  • somehow I can imagine it, bu I can't really know to act if I'm in that kind of situation. I'm not mature enough to handle it.

    om bro kok notif nya gak masuk yah, pas om bro kutiip komen gw,

  • Sama @Ricky89, notif jawaban di cerita bro juga gak ada
  • kenapa yah, klo di kutip gg muncul om bro, klo langsung di panggil gini ada...
  • kalau dikutip g ada tanda @ nya @Ricky89
  • pantes, makasi infonya bro @tyo_ary
  • Buka lapak baru aja tuk chapter selanjutnya.. Jangan lupa tag aq yaa...

    Lanjuuuttt..
  • @Ricky89, Lagi error kali... Kan forum nya rame, gak cuma story, tapi gambar begini begono
  • @hantuusil, oke ku sumon yah, nama nya sudah ku catat. Maaf sebelumnya ku gak sumon.
  • hahahaha iyah om bro @erickhidayat klo gw om bro cukup boyzstory ajah,
  • @Ricky89, Hihihi... Di chamber ini kan kita berpetualangan imajinasi lewat keindahan kata. Yang ono imajinasi visual... Yaaah beda sih... Hahaha
  • setuuuujuuu ama om bro....
  • Oke update java mode: ON...
    ===
    Sore itu, Jimmy dan Setiadi istirahat tidur siang hingga kira- kira jam 7 malam. Mereka menikmati makan malam yang sebelumnya sudah mereka beli. Lagi- lagi Jimmy kebagian setengah porsi nasi dari Setiadi. Diet yang di jalani Setiadi yang telah membantu proses transformasinya selalu di jalankan tanpa kecuali.

    "Gak laper Di nanti malem?"
    "Kalo ampe kepepet ya makan roti aja dikit"
    "Lumayan ada tambahan porsi kalo makan bareng lu" goda Jimmy tersenyum nakal.

    'kita dateng jam 9' sms dari Cindy ke ponsel Jimmy.
  • Sementara mereka sedang siap2 berpakaian. Jimmy sudah keluar kamar lebih dulu, mengenakan kemeja berwarna hitam pekat dengan dasi tipis berwarna putih polos membuatnya terlihat mencolok, di sambung dengan jeans berwarna sama boot cut. Tak lama, Setiadi pun keluar kamar di sambut tatapan mata Jimmy kagum dengan caranya berpakaian, mengenakan kemeja putih polos lengan panjang agak longgar tak dikancing dengan dalaman kaos hitam ketat, memakai semacam kalung leher ketat bermotif etnik menempel pas pada lehernya, dipadukan dengan jeans berwarna biru pucat dengan sobekkan di sekitar lutut kanan dan paha bawah kiri, memperlihatkan sebagian paha putihnya. Jimmy geleng- geleng kepala, takjub dengan sensualitas Setiadi. Jimmy memperhatikan kaca mata Setiadi yang berbeda, dengan bingkai metal tipis segi tiga sportif a la nike, menonjolkan wajah tampannya jauh lebih ketara.

    Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil. Mereka pun berjalan keluar, mengunci pintu, menghampiri mobil Randy.
  • "Aduh... 2 pangeran kita sudah siap. Nih" Cindy menyambut mereka berdua. Randy dari balik cermin menatap terpukau ke arah Setiadi, secara kebetulan pun Setiadi menatap balik, tersenyum manis.

    "Yadi darling, asesori leher kamu itu keren, gua gak sangka lu kepikiran pake gituan..." puji Cindy.
    "Nanti yah gua cariin yang lebih bagus khusus buat cowok"
    "Thank you Cin, ide Johan waktu itu."

    Mobil mereka pun melesat ke arah Grogol, menelusuri Slipi, berbelok di Semanggi ke arah thamrin, untuk mampir ke mc. D. Parkir di bioskop Djakarta, mereka menyeberang. Sepanjang jalan Randy tak henti- hentinya melirik ke arah Setiadi. Lalu Setiadi melepas kemeja putihnya, melilitnya di sekitar pinggang, membuatnya terlihat paling muda dari yang lain. Cindy melirik sambil bersiul ke arahnya.
  • Di dalam, mereka menikmati 4 porsi pommes frites dengan saus sambal ekstra banyak , Randy memesan cola, Cindy dan Jimmy memesan Fanta, sedangkan Setiadi memesan ice lemon tea. Hingga jam 11 mereka di sana, mereka pun melanjutkan malam panjang mereka ke arah Rasuna Said, club Jalan Jalan yang baru beberapa tahun buka. Tak heran, mereka harus susah payah cari tempat parkir, dapat agak jauh ke belakang gedung. Mereka berjalan ke arah menara Imperium, menunggu elevator bersama pengunjung yang lain. Beberapa pasang mata menatap ke arah Setiadi, semua tampan dan terlihat metrosexual.

    "Di, ada 3 orang yang ngeliatin lu loh." bisik Jimmy

    Setiadi tertunduk malu. "Masa sih. Gini- gini gua juga masih pemalu lah, cuma ama kalian aja gua lebih pede."

    Di depan club, mereka tertahan oleh banyaknya pengujung membuat tempat yang tidak terlalu besar terkesan sempit.
Sign In or Register to comment.