GAY DANGDUT (Cintaku bagaikan gendang dangdut)

arkan · July 2013

Akhirnya hari yg ditunggu pun datang juga, perasaanku campur aduk saat ini. Untuk pertama kalinya aku menyanyi secara Live didepan orang banyak. Orkestra sedang menyamakan not-not musik supaya irama yg terdengar stabil. Aku mulai menaiki tangga panggung saat ini, keringat pun bercucuran dimana-mana sepertinya heehee. Lebih baik disuruh makan bakso 2 mangkok daripada nyanyi di tonton orang.
Musik mulai menabuhkan intro melodi dengan suara gendang yg mengiringi langkahku menuju panggung itu.
.

Rhoma Irama - Terajana
Pernah aku melihat musik di Taman Ria
Iramanya Melayu duhai sedap sekali (2X)

Sulingnya suling bambu
Gendangnya kulit lembu
Dangdut suara gendang rasa ingin berdendang (2X)

Terajana Terajana
Ini lagunya lagu India (2X)

Hai merdunya hai merdunya
Merdu suara oh penyanyinya
Serasi dengan lincah gayanya

Karena asyiknya aku
hingga tak kusadari
Pinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendang (2X)
.
Seluruh badanku aku gerakan menyamai ketukan suara gendang. Sepertinya aku tidak sadar kalau aku sangat lincah saat itu, lupa kalau aku ini orangnya pemalu.
Selesai bernyanyi akupun turun dari panggung dan menuju ke tempat ganti kostum para orkestra.
Huh,,akhirnya sudah satu lagu aku nyanyikan, tinggal beberapa lagu lagi nanti menyusul sampai acara nikahan ini selesai.
.
Ketika aku sedang mengambil makanan yg disediakan untuk para orkestra. Aku bertemu dengan seorang laki-laki, yang aku tebak usianya diatas 2 tahun dariku.
"suaranya bagus mas,," kata orang itu
"terimakasih" jawabku rada ke ge er an, habis lumayan cakep juga nih orang.
"namaku erik, aku om nya dari keponakanku yg nikah" sapanya
"aku dimas,,oh kamu omnya,,masih muda juga ya" kataku
"iya lah,, karena aku belum nikah jadi terlihat masih muda" jawabnya Pede abis.
Aku hanya tersenyum mendengar itu, lalu aku pamit untuk bernyanyi lagi.
Ada hal yg membuatku risih ketika aku bernyanyi. Si Erik selalu menatapku dengan tatapan aneh, seperti ingin menggigitku. Bisa kacau nih kalau dia gak berhenti liatin aku terus sampai beres nyanyi.
Dan betul saja ditengah-tengah reff aku bernyanyi, si Erik mulai bikin ulah denganku. Dia mengedipkan sebelah matanya padaku. Sehingga aku lupa dengan lirik lagu yg aku nyanyikan. Namun dengan sigap ayahku membantu bernyanyi karena posisinya sebagai baking vokal.
Akhirnya suara gendang mengakhiri nyanyianku ini. Lega rasanya hati ini, namun aku harus membuat perhitungan dengan si Erik ini yg telah membuat buyar isi otaku saat tadi di panggung.
.
"haha,,kenapa bung tadi kamu lupa liriknya toh ?" tanya si erik di belakang panggung yg membuat aku kaget, berani sekali dia ngomong seperti itu.
"iya aku lupa liriknya gara-gara liat orang gila di depanku ngedipin matanya" jawabku sedikit marah.
"haha,,orang gilanya ganteng gak?" timpalnya
"masih ganteng kucing tetangga ku dirumah" jawabku.
Kemudian dia terdiam dan menatapku dengan sinis, dan berlalu pergi begitu saja.
Dasar orang aneh, ko ada ya orang seperti itu di dunia.
.
Akhirnya selesai lah acara nikahan itu, berarti selesai juga orkestra yg dipimpin ayahku untuk menghibur acara tersebut. Diakhir acara, pengantin beserta keluarga meminta berfoto denganku dan seluruh personel orkestra.
Aku lihat si Erik ogah-ogahan untuk berfoto dengan kami, sambil melihat kepadaku akhirnya dia berada tepat disampingku. Aku juga merasa ilfil sama dia tapi apa boleh buat, demi menghargai keluarga yg punya hajat aku harus profesional.
Setelah itu kami berpamitan untuk pulang, dan kulihat si Erik langsung pergi tanpa menjabat tanganku. Ah sudahlah Emang gue pikirin.