It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Siaap mas.
Asyiikk..
Apaa tuuu..
Siaap dek uchi.
Siaap mass. Thx atas apresiasinya.
Kwkwkwk. Temboknya jangan lupa dicat lagi pake Holcim mass.
Niee bentar lagi maass.
Beluum. Masih ada tujuh season lagi maass.. Kwkwwkk.
Siaap bentar lagi dilanjut mass.
Ada bodyguardnya juga kook. Kikikikk
Kok tau mass. Pernah kena bolongin yaaa???
*uppss.. baru aja lebaran..*
Kikikikk.. Muuph masss.
Minal Aidin Walfaidzin buat semua yang merayakan yaah !!
Tak terasa, renovasi trit sudah selesai.
Hehehe.
Hatur nuhun wilujeng sumping buat Masku yang gagah perkasa @yuzz yang udah bantuin melakukan renovasi dan terpilih sebagai mandor teladan sekecamatan Muntilan Selatan.
And noow...
Time to continue the story.
Tian menggeliat dan melongo melihat pemandangan sekelilingnya. Kamarku yang dulunya penuh, sudah kosong melompong.
“Gede juga yah Da.. Kalau ga berantakan”
“Sialan loe. Mau bilang kamar gw berantakan, pake muji dulu”
“Hehehe..”, seringai Tian.
“Iya, dah gw pack semua. Makanya jadi kosong”, ujarku dengan kantong kresek di tangan.
“Cuci muka Yan, trus kita makan.
Nih gw dah beli kupat tahu kesukaan loe”
Tak lama, Kami pun menyantap makan kupat tahu.
“Gimana, enak ga?”
“Enak Da.. Ini yang Singaparna kan yah..”, ucap Tian makan dengan lahap.
Sesekali kucuri pandang. Bibir merahnya belepotan kena saus kacang. Hahaha. Tampak lucu sekali.
“Iya, yang dulu biasa kita makan”
Ahh. Kapan dulunya.
Terasa sudah lama dan jauh sekali.
“Keluarga gimana Yan?”, tanyaku selepas makan, sambil memasukkan bekas tempat makan ke dalam kantong kresek.
“Alhamdulillah sehat Da..”, Tian ikut membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang berceceran.
“Ibu mau datang ke Bandung Da”, lanjutnya.
“Oya? Kapan Yan?”
“Sebelum puasa Da.
Rencananya Ibu puasa pertama mau di Bandung, sambil cari-cari pengobatan alternatif buat Bapak”
“Bapak loe sakit lagi Yan?”
“Engga Da. Buat jaga-jaga aja. Soalnya suka kambuh-kambuhan.
Kata Mbak Ina, ada yang bisa nyembuhin penyakit kayak Bapak ini.
Di Cijerah sana”
“Trus, Kerjaan gimana? Aman?”
“Pabrik masih on off masuknya Da..
Kayaknya saya mau berhenti saja.
Temen-temen banyak yang sudah keluar..”
“Usaha loe gimana? Udah mulai lancar belom?”
“Usaha sudah lumayan.
Sekarang Saya sudah punya beberapa pelanggan tetap Da”
“Klo loe mau berhenti, pastiin dulu usaha loe lancar Yan.
Jangan sampe nyesel belakangan.
Usaha itu kan ada pasang surutnya”, tuturku menasehati.
“Iya Da in..”
“Trus hari ini loe ngapain Yan?”
“Ga ada Da..”
“Dain ke Jakarta jam berapa?”
“Sebenernya sih ntar sore. Siangnya gw mo paketin motor dulu.
Tapi gw mo undur aja aah. Jadi malem”
“Emang kenapa diundur Da..?”
“Gpp, biar lama ama loe nya. Hehehe. Kan besok-besok gw udh di Jakarta”, kataku sedikit menggombal.
“Hehehe. Da in bisa aja”
Kuperhatikan wajah polosnya. Tampak tenang, seolah-olah ga ingat kejadian tadi malam.
“Memangnya.. Da in ga akan ke Bandung lagi yah?”, tanya Tian lambat-lambat.
“Sesekali ada lah Yan. Tapi mungkin ga bisa sering-sering. Paling sebulan dua kali”
“Ooh..”
“Lagian klo gw ke Bandung, mo nginep di mana juga coba. Kosan udah ga ada”
“Hmm. Nginep di Caheum aja Da”, jawab Tian..
“Bener niiih? Ntar gw ngerepotin lagi. Hehehe”
“Engga lah Da. Kayak baru kenal aja. Mbakku juga udah akrab sama Uda”
“Kalo gitu, apa motor gw sementara ditaro di Bandung dulu yah Yan.
Biar gampang klo lg main kesini. Gw titip di tempat loe yah”
“Apa Da in ga butuh motor disana?”
“Aah, kosan gw juga di belakang kantor. Jadi ga perlu motor”
“Iya.. Terserah Da in aja..”
“Siiip..
Loe kan bisa sekalian pake kalo mau ke pabrik Yan.
Enak kan, ga perlu ngangkot”
“Saya ga bisa bawa motor Da.
Lagipula takutnya ada orang pabrik yang tau itu motor Uda”
“Masa sih loe ga bisa Yan? Sepeda bisa?”
“Sepeda bisa Da.. Sepeda Onthel”
“Naah, itu gampang klo udah bisa sepeda Yan.
Ntar gw ajarin deh”
“Hehehe. Iya Da in..”
“Ya udah, sekarang loe mau kemana?”
“Saya ikut Da in aja boleh ga?”
“Emang gw mau kemana?”
“Ga tau, tapi kan Da in tadi ke Jakartanya nanti malam.”
“Hahaha..
Ya udah, kemana kita Yan..
Hmm..
Mau ketangkuban perahu ga?”, usulku.
“Boleh Da..
Saya belum pernah ke sana.”
“Siipp”
“Bentar Yan..”
Tiba-tiba aku teringat sesuatu.
“Ya Da in..”
“Yang semalem..”
Raut mukanya langsung berubah.
“Kenapa dengan semalem Da..”, katanya lambat-lambat.
“Maaf yah..”, kataku sambil mengulurkan tangan.
“Engga Da.. Saya yang minta maaf udah ngebentak Da in semalam”, balas Tian menyambut uluran tanganku.
“Jadi..”, tanyaku dengan tangan masih tergenggam.
“Loe takut kenapa Yan..”, lanjutku pelan.
Tian terdiam.
“Yan..”, aku menggoyang-goyang tangannya yang masih dalam genggaman.
“Loe ga mau ngomongin yah..”
Aku menatap matanya. Dia berusaha melihat ke arah lain.
“Ya udah..”.
Aku akhirnya melepaskan genggaman. Dan kembali duduk.
“Saya takut menyakiti Da”, ujarnya sembari ikut duduk di dekatku.
“Nyakitin sapa? Gw.
Ama gw mah nyante Yan..!!
Hahaha”, tawaku dengan cuek.
“Menyakiti Uda..
Menyakiti Ibu sama Bapak..”, ucapannya pelan, hampir ga kedengaran.
“Kenapa harus takut menyakiti Yan?
Emang loe ada salah?”
Dia tampak menggeleng.
“Emang yang kita lakukan ada yang salah?”
Dia lagi-lagi menggeleng.
“Terus takut kenapa..?”
“Ga tau Da..”
Dia tampak salah tingkah. Memain-mainkan resleting jaketnya.
“Atau loe takut nanti jadi bahan omongan orang pabrik lagi?”
“Saya ga tau Da..”
“Trus takutnya kenapa..??”
Dia terus menggeleng seperti orang bingung.
Emosiku kembali diuji.
“Ngomong terus terang aja bisa ga??
Ditanya jawabnya ga tau terus.
Susah amat sih”, ujarku sedikit membentak.
Dengan kesal, Aku pun bangkit berdiri.
Teck!
Terasa ada yang menarik ujung bajuku dari belakang.
“Jangan Da..”
“Jangan apa??”, tanyaku.
“Pokoknya jangan..”
Tarikannya kiat kuat.
Dengan pelan, kulepaskan tangannya dari ujung baju.
Berikutnya aku duduk di depannya persis.
Yan.., ucapku sambil menatap ke arah matanya langsung.
“Gw besok udah di Jakarta, ga tau mau kapan ke Bandung lagi”
Kalo sikap loe masih kayak gini, yang ada gw bingung sendiri
Loe mau gw menjauh, gw akan menjauh.
Tapi jangan bersikap diam terus”
“Saya ga tau Da.. Beneran Da..
Jangan paksa Saya menjawabnya..”, dia menghindari tatapanku.
Kulihat mukanya sudah merah. Akhirnya aku menyerah menekannya lebih lanjut.
“Loe mau balik dulu apa langsung?”, tanyaku mencoba kembali bersikap santai.
“Klo langsung, gw kayaknya masih ada persediaan baju ama celana”, aku berjalan menuju lemari.
Langsung aja gapapa Da..”, jawabnya.
“Loe pake celana yang ini mau ga? Soalnya yang lain udah gw kirim ke Jakarta Yan”,
Tanya gw memperlihatkan celana pendek warna coklat tua.
“Gapapa Da. Boleh..”
Setelah mandi dan berganti pakaian, akhirnya Kami siap-siap berangkat ke Tangkuban perahu.
“Da.. Bentar..”, panggil Tian. Aku yang sudah di depan pintu jadi berbalik.
“Origaminya jadi buat Saya kan..?”, tanya Tian agak cengengesan.
Sesungging senyum pun muncul dari mukaku.
“Hehehe..
Sini Loe..”, panggilku.
Setelah dia mendekat. Aku mengacak-acak rambutnya yang udah rapi.
“Ambil daahh”, jawabku.
“Loohh.. Looh.. Kenapa muka loe jadi merah Yan..?”, tanyaku sambil senyum-senyum sendiri.
“Masa Da..?”, tanya Tian tampak panik.
“Hahaha..
Tambah merah Yan!”, aku mulai tergelak.
Dia cuman bisa blingsatan, dan akhirnya ikut tertawa cengengesan.
“Ya udah, yok berangkat”, ujarku akhirnya.
Dan Kami pun melaju menuju Tangkuban Perahu.
@2000ly
@4ndh0
@aicasukakonde
@andre_patiatama
@awangaytop
@adam08
@arie_irawan
@anakjakarta
@ackbar204
@alex92
@arif_jogja
@Anju_V
@adinu
@ackbar204
@aelfie
@bayuwardana51
@bintang96
@bi_ngung
@boljugg
@bintang96
@boyskyez
@bdi
@bonyapolo
@bagasamanah98
@Bernardbrown
@b_hyun
@calvinmoldova
@egosantoso
@chibipmahu
@createsometrouble
@Dakon_bek
@DavidLiu
@dota
@dr_gonzo
@dhika_smg
@darkrealm
@dundileo
@dewaa91
@dhit91
@dudung
@denden86
@Different
@dennis_nino
@diditwahyudicom1
@DanDjaloe_Sulaksana
@danar23
@DhegaDiggory
@edwinjoej
@erickhidayat
@el_crush
@ElunesTear
@Fantasia40
@funky_emelje
@Fad31
@gabriel_valiant
@greenbubles
@gilangrama
@gulali
@gylandjaya
@hwankyung69
@hades3004
@hakenun
@hikaru
@harrygaypotter
@ian_sunan
@irfan832
@iansunda
@jonatjco
@joenior68
@just_pj
@Kim leonard
@kresna_wijaya
@Klanting801
@luhan
@lameless
@MikeAurellio
@masdabudd
@mamomento
@naeltop
@orangemonkey
@peacock
@pollux
@patric
@pokemon
@rain407
@rezadrians
@rigil
@radit_rad1t
@rezka15
@rajatega
@romeoborneo
@Rizal_acank
@sadayana
@seno
@sandy.buruan
@sinjai
@sky_borriello
@Syeoull
@sasukechan
@shinshin
@trace_tri
@Tsu_no_YanYan
@the_angel_of_hell
@ularuskasurius
@unlucky
@vasto_cielo
@velo
@wyatb
@Uchirama
@yuzz
@zhedix
@zhar12
Dengan kesal, Aku pun bangkit berdiri.
DaIn kebanyakan makan berkolestrol nih, hihihihi... Ouch, judulnya baru ya.. Yg ke Muntilan kapan ya Da?
çk¢k¢k¢kćkčk
ap kah dia mulai ad rasa???
# krauk krauk
Eh judulny ganti yah?