BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Kenesia - Antara Kensington dan Indonesia

Hai gays, izin coba bikin cerita disini yahhh
Actually, ini cerita kedua aku disini tapi cerita yang pertama udh didelete karena ada pihak yang dirugikan - katanya sih - hahaha
Oke, I hope you enjoy this kind freakin' story, happy reading :)

Chapter 1, London

21 Juni, hari ini adalah hari pertama dimana liburan musim panas tahun ini berlangsung. Ohya, namaku edmund, Edmund Keane, but all my friends call me ed. Aku bersekolah di Cardinal Vaughan Memorial School, salah satu sekolah ternama yang ada di Kensington. Aku tinggal di Kensington, London sejak aku duduk dikelas 5 sd. Selalu teringat dibenaku ketika pertama kali aku menginjakan kaki ku di london. Kejadian ini berlangsung sekitar 5 tahun yang lalu.

***

Hari itu, sepulang kantor, ayah-ku yang bekerja di Departmen Luar Negeri membuka pembicaraannya.
“Mah, Ed. Kalo kita sekeluarga pindah ke london bagaimana?”

Tentu saja, hal itu membuat aku dan mamah-ku tersontak. Hah? Pindah? London? Jujur, kami sekeluarga memang sebenarnya sudah terbiasa – dan membiasakan lebih tepatnya – untuk menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari kami. But, believe me, London is very different with Indonesia, we’re not only have to understand their language, but we have to understand their culture too.

“What? London dad?” gerutuku,

“Iya ed, i got a promotion to become an Indonesian Embassy in London. Which means, kita semua harus pindah kesana.”

Oke, memang hanya 5 tahun. Tetapi, ini pertama kalinya ayah-ku mendapatkan promosinya untuk menajadi duta besar disalah satu negara, yah i know london is not a bad country. But 5 years, it will not be easy.

Hanya dalam kisaran 2 minggu, kami bertiga telah memutuskan untuk berangkat ke London.

“Edmund! Pack your stuffs!”

Teriakan ibuku menghiasi sepinya malam ini, malam terakhir aku berada di Indonesia. Memang, berat rasanya untuk meniggalkan negeri ini. Namun apa boleh buta? Inilah yang telah ayahku impi-impikan, menjadi Embassy disalah satu negara. Subuh-subuh sekali, kami bertiga telah sampai di Soe-Hatta International Airport untuk check-in keberangkatan kami menuju London Heathrow Interntional Airport di Hillingdon.

Pukul 8 pagi, kami bertiga sudah berada didalam pesawat Garuda Indonesia yang akan membawa kami ke London. Untungnya kami duduk di kursi VIP, ayah dan ibuku duduk bersebelahan, sedangkan aku mendapatkan kursi dibagian paling belakang. Sial. Sekitar kurang lebih 14 jam aku harus duduk dikursi paling terbelakang ini?!

Kuperhatikan sedari tadi, kursi disebelahku masih saja kosong. Kalau tidak salah, sekitar setengah jam lagi pesawat yang kami tumpangi ini akan take off menuju tujuan kami, London. Namun, itu bukanlah urursanku. Sebelumnya telah kuubah mode handheld blackberry-ku menjadi flight mode. Kupasang headset yang sebelumnya telah aku pasangkan dengan blackberry-ku. Mungkin, lagu-lagu instrumental dari Yiruma dapat membuat-ku tertidur yang berarti akan membuat-ku lebih cepat sampai di London.

I promise to love you, everyday and forever
This i swear to you, that i love you
Without you i will die, this i know it’s true
You stole my heart and i won’t ever let you go

Baru satu bait lagu itu kuputar, seseorang yang tiba-tiba ada disebelahku mengganggu-ku. Sial, belum tahu apa dia kalau sudah membangunkan-ku sama seperti membangunkan gajah yang sedang hibernasi! Oke, mungkin memang gajah tidak melakukan hibernasi, tapi bisa dibayangkan betapa menyeramkannya, bukan?

Ketika aku membuka mata, ternyata ada seorang malaikat yang duduk disebelah kursiku. Wajahnya putih, postur badannya tinggi, beramput model spike dan dia tersenyum kearahku. Pria itu... Tunggu sebentar, apa aku sudah memberitahukan mengenai orientasi seksual ku? Yah, mungkin ini sangat aneh, namun aku telah menyadari ini sejak aku kecil, bahwa aku lebih tertarik dengan pria.

Pandanganku tidak dapat lepas dari dirinya, jika perkiraanku tidak salah, mungkin umurnya sekitar 2 atau 3 tahun diatas ku. Ketika die menyadari bahwa aku sedari tadi sedang memperhatikannya, wajahku memerah. Sial, mengapa dia harus sadar bahwa aku sedang memperhatikannya? Tiba-tiba dia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, sial!

Sekarang dengan leluasa aku dapat mencium wangi parfum yang ia gunakan, seperti bau coklat yang tiba-tiba menyeruak masuk hidungku hingga ke pembuluh darahku. Kini ia sudah berada didepan tubuhku, mata kami bersatu namun tidak menegluarkan satu patah kata-pun. Belum lagi, senyum yang membuat jantungku berhenti itu tiba-tiba muncul menghiasi wajahnya yang sangat tampan. Layaknya coklat yang baru saja dibuka bungkusnya, sangat menggiurkan. Kemudian tiba-tiba, pria itu melingkarkan tangannya ke pinggang ku dan diraihnya seat belt yang belum terpasang.

Sial!

“De, seat belt-nya belum terpasang. Kaka pasangin, yah?”

OH GOD! Suaranya crunchy banget... Oke, bukan crunchy seperti wafer, tapi renyah, enak banget di dengernya. Lalu ia melemparkan senyuman maut yang dimilikinya, sungguh terhipnotis aku rasanya. Aku membiarkan ia memasangkan seat belt ku tanpa bersuara sedikit pun. Bahkan, ketika ia ingin menyatukan 2 bagian seat belt itu menjadi satu yang berada diatas perut ku, oh no! Ia menyentuhnya! Oke, itu sentuhan tidak sengaja.

Seketika, muka ku menjadi merah. Bukan karena ia menyentuh “adik” ku, namun “adik” ku sedang berdiri dengan tegangnya! Mengapa ini harus terjadi tuhan! Shame on you ed! Bisa aku lihat dengan jelas, ia hanya tersenyum kecil ketika merasakan ada sesuatu yang menegang dibalik celana ku. Namun, seperti tidak ingin menyinggung perasaanku akhirnya dia mengalihkan pandangannya ke layar iPhone yang ia miliki. Sanyang-nya bukan Blackberry, agar kami bisa bertukar pin. Hah! A you wish ed!

Tidak mau kalah dengan mencari kesibukan, aku-pun mem-play lagu berikutnya, setelah beberapa menit lagu ini terhenti akibat kejadian memalukan – untukku lebih tepatnya – tadi. Lagu berikutnya yang aku play adalah lagu ET by Katy Perry.

Kiss me, ki-ki-kiss meIn
fect me with your love and
Fill me with your poison

Take me, ta-ta-take me
Wanna be a victim
Ready for abduction

Boy, you're an alien
Your touch are foreign
It's supernatural
Extraterrestrial

Aku tidak tahu apa yang aku alami saat ini, is it called as falling in love at a first sight, huh? I’m not really believe in that kind of thing. First sight? How do you know about that feeling? You don’t even know them yet, kan? So, aku buang jauh-jauh fikiran itu, yah mungkin ini hanya rasa kagum karena pria yang berada di samping ku saat ini sangatlah tampan – menurutku sangat – as you know, PLU will always attracted with that kind of guy especially he has a fuckin’ melting smile over there.

Four teen hours, aku berada di sebelahnya. Dan akhirnya, Welcome to London Heathrow Interntional Airport! Oke, i am excited. How? It such a great, massive and cleaner of course than Soe-Hatta International Airport. Kedatangan kami disambut oleh salah seorang karyawan yang ada di Embassy dan nantinya akan menjadi my dad’s assistant.

Dari Hellington, kami semua menuju ke Indonesian Embassy yang berada di The Langham. Kami memakan waktu sekitar setengah jam untuk sampai kesana. Tidak banyak yang aku lakukan selama diperjalanan. Hanya mendengar kan musik – lagi dan lagi – saja and doing nothing. I haven’t change my provider yet, so i can’t doing anything with this fuckin’ phone.

Wow! Itulah kata pertama yang keluar dari mulutku ketika sampai di tempat ini, sungguh megah. But i know, it will be my dad’s office not as my house. After surrounding this building – and i’m impress – we continue our trip to our new house. At Addison Road 44 A3220 Kensington. Well, rumah yang tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil juga. Memiliki 2 lantai dengan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi, ruang tamu dan ruang keluarga terpisah, serta dapur dan juga ruang makan. Didepan dan belakang rumah ini juga terdapat halaman yang cukup luas. I like this house not like my house in Indonesia.

***

“Ed!”

PS: Diminta komentar nya yahh ;;) biar makin semangat coba-coba nulis ceritanya

Comments

  • bagus sepertinya, tapi kok kesannya rada terburu-buru.. lebih smooth aja, biar lebih nyantai bacanya.
    oya, kurangi typo ya, biar makin nyaman dibaca
    lanjut.. :)
  • aku baca dulu yaaaa
  • great n nice i like it
  • Lanjut...
  • To note that Bahasa Inggrisnya "Duta Besar" itu "ambassador" sedangkan embassy itu Kedutaannya.

    Jadi yg bener itu : ".. i got a promotion to become an Indonesian ambassador in London..."

    Btw, kalau KBRI London ada wisma dutanya ga ya?

    Penulisnya diaspora ya?
  • kayaknya bakalan menarik lanjutannya :-)
  • Lanjuuut dong, seru nih.. Awas aja kalo kentang!
Sign In or Register to comment.