BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Dahlan Iskan..

Catatan Dahlan Iskan



Jalan Tol Sukarno-Hatta, Benoa-Ngurah Rai dikerjakan hanya dalam tempo 12 bulan, dan tidak menguras dana APBN tapi modal sindikasi intra BUMN. Project ini akan jadi contoh sinergitas intra BUMN, sinergitas intra BUMN dalam pembiayaan proyek dan pengerjaan proyek merupakan agenda utama Dahlan Iskan dalam agenda Manufacturing Hope.

Bila ini berhasil sindikasi ini akan mengerjakan proyek-proyek bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia, Pemerintahan Filipina sudah kesengsem dengan BUMN kita dan memberikan konsesi penggarapan ratusan ribu hektar lahan perkebunan digarap PTPN.

PT Dirgantara Indonesia, sekarang melakukan kerjasama dengan Korea untuk membuat pesawat tempur yang lebih canggih dari F16, pesanan-pesanan pesawat sipil sudah mengantre di meja direksi BUMN, PT DI yang dulunya hampir kolaps disembuhkan Dahlan Iskan dengan metode pemasaran agresif-aktif dari perusahaan yang mem PHK, sekarang PT Dirgantara Indonesia mencari karyawan baru 700 orang.

Kita punya 146 BUMN dan 600 anak perusahaan BUMN, dulu BUMN dibentuk hanya untuk kantong-kantong korupsi dan upeti. Tapi sekarang BUMN harus menjadi mesin modal yang profesional dan memberikan keuntungan pada negara.

Kebangkitan BUMN sebagai mesin modal adalah langkah awal membentuk strategi perang modal masa depan, nanti ada dua mesin modal kita : BUMN dan Koperasi, bila ini berhasil maka Indonesia akan jadi negara kuat permodalan seperti Cina, Singapur atau Dubai.

(Anton DH Nugrahanto)
«1345

Comments

  • DALAM 12 BULAN JALAN TOL TENGAH LAUT BISA DIBANGUN



    Dahlan Iskan melakukan gebrakan atas pembangunan jalan tol tengah laut, dengan waktu yang lumayan cepat. Di tengah banyaknya proyek mangkrak jalan tol, Dahlan Iskan mampu membuktikan bahwa BUMN Jasa Marga mampu membangun jalan Tol tanpa menguras biaya APBN. Sepenuhnya dibiayai oleh internal equity Jasa Marga dan Kredit Sindikasi Pembiayaan Perbankan.

    Hari ini Kamis (13/6/2013) Dahlan Iskan yang kebetulan ada undangan jadi pembicara Forum Pemred di Nusa Dua, Bali. Melintas langsung jalan tol. Jalan Tol yang oleh Dahlan akan dinamakan "Jalan Tol Sukarno-Hatta" ini akan menjadi tonggak dari sejarah Bali sebagai Pulau Utama di dunia.

    Portalpolitik.com menghubungi Dahlan Iskan tentang selesainya jalan tol ini, Dahlan mengatakan "Ya...ya hari ini saya ke Bali untuk menjadi Pembicara pertemuan Puncak Forum Pemimpin Redaksi di Gedung milik Kompas Nusa Dua Bali, Nah kebetulan saya mendapatkan laporan bahwa jalan tol yang dibangun diatas laut dan dibiayai secara keroyokan oleh BUMN sudah nyambung"

    Jalan Tol sepanjang 12,7 km merupakan jalan tol terindah di dunia, karena posisinya melayang diatas laut, mendapatkan laporan itu Dahlan Iskan langsung meninjau jalan tol setibanya di Bandara Ngurah Rai " ternyata sudah benar-benar nyambung dan sudah diaspal mulus, sepanjang perjalan di atas tol itu saya melihat gerbang-gerbang pintu tol itu dibangun. Baik di sisi Ngurah Rai maupun di sisi Nusa Dua, demikian tiang-tiang lampu di tengah jalan sedang dikerjakan, jalan buat motor di sayap kanan dan sayap kiri juga sedang digarap, dan ini jalan tol kedua setelah Suramadu yang bisa dilalui sepeda motor"

    Jalan tol ini membuktikan bahwa sinergitas intra BUMN bisa membiayai proyek-proyek besar, BUMN akan jadi sindikasi raksasa dalam pembangunan baik itu pembangunan manufaktur maupun infrastruktur. Pembangunan jalan tol adalah fase awal sinergi BUMN yang arahnya nanti akan menjadi holding besar pendanaan dimana ada satu BUMN yang melingkupi dalam pembiayaan proyek-proyek nasional dan proyek di luar negeri.
    (ADHN)
  • Akal Cepat Dahlan Iskan



    Otak bisnis memang harus jadi syarat leadership BUMN bukan lagi birokratif seperti jaman-jaman teknokrat Orde Baru. Seperti soal pengolahan limbah buangan baja Krakatau Steel, Dahlan Iskan melihat bahwa limbah ini punya nilai, sebagai overhead produksi Krakatau Steel yang nggak bisa digarap, "Kenapa nggak bisa digarap?" tanya Dahlan suatu saat kepada stafnya. "Peraturan BUMN amat ketat soal penjualan aset BUMN, sementara limbah itu aset BUMN tapi krakatau steel nggak bisa jual kebentur peraturan".

    Salah satu yang harus dihancurkan Dahlan dalam mempercepat laju pertumbuhan BUMN adalah mesin birokrasi tua yang membelit selain itu ia juga harus cari akal supaya BUMN bisa jadi mesin duit yang kuat nggak kebentur soal peraturan, hubungannya dengan limbah itu Dahlan puter otak gimana beresinnya.

    Nggak sampe setengah jam, dia utak atik di atas kertas "Nah, ketemu" Dahlan membuat skim perusahaan baru dimana dibentuk BUMN baru yang ngurusin limbah ini. Limbah Krakatau Steel ini adalah limbah yang bisa jadi raw material (bahan mentah) semen, kalo saja Perusahaan BUMN semen masuk, beres ini, lalu dipilihlah Semen Gresik untuk jadi joint venture Krakatau Steel dalam pembentukan anak perusahaan bersama.

    Itungannya ketemu, kalo misalnya bahan limbah ini masuk ke Semen Gresik, ada pertambahan produksi sampai 2 juta ton. Ini berarti kapasitas produksi Semen Gresik bisa terbesar di Asia Tenggara, sementara Semen Gresik sudah mengakuisisi perusahaan semen Vietnam dan akan menjajagi akuisisi perusahaan semen Myanmar.

    Saat peresmian kapal ferry mewah Portlink, Dahlan Iskan menandatangani perjanjian antara Krakatau Steel dan Semen Gresik dalam pembentukan perusahaan baru pengolahan limbah.

    Pasar infrastruktur akan meledak antara 2015-2020 Dahlan Iskan punya ambisi Krakatau Steel, Semen Gresik dan BUMN-BUMN berbasis pemasok bahan infrastruktur menguasai Asia.

    Salah satunya yang pecahkan aset-aset buntu model limbah krakatau steel itu tadi..........

    (Anton DH Nugrahanto)
  • Revitalisasi Perusahaan Industri Kapal Indonesia :



    Kebanyakan dari kita ini dicekoki oleh paham neoliberal, kita ini bangsa yang takut bersaing, bangsa yang korup, bangsa yang geblek dalam memahami pasar. Tapi lihatlah ketika kita profesional, kita bisa berhasil tegak kepala.

    Satu contoh adalah Industri Kapal Indonesia (IKI), Galangan IKI adalah contoh bagaimana persoalan BUMN bukan soal modal semata, tapi soal Manajemen dan Corporate Culture.

    IKI adalah perusahaan yang kolaps, sejak hantaman krisis bisnis 1998, IKI menjadi bagian korban defisit negara dalam mengelola perusahaan. Lalu datanglah Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, persoalan IKI bukan persoalan manajemen semata, tapi persoalan politik perdagangan. Kapal-Kapal kita dikuasai oleh produk asing, kita dihilangkan jejak kepemilikan atas daulat pasar, produksi kita dihinakan.

    Dengan dana revitalisasi 200 milyar dan pembenahan kultur perusahaan serta perbaikan sistem manajemen, PT IKI digenjot bikin kapal baru, test case-nya adalah pesanan dari BUMN. Tak dinyana, buatan Kapal IKI bagus sekali, konsumen puas sekarang PT IKI kebanjiran pesanan.

    Gaji Karyawan-Karyawan PT IKI bisa dibayar kembali, perekonomian bisa hidup di dok-dok kapal pantai Makassar, gudang-gudang yang tadinya jadi tempat tidur kuntilanak dan hantu-hantu karena kosong, kini diisi dengan ketokan-ketokan palu dan kerja para karyawan PT IKI yang terus mengejar produksi pesanan.

    BUMN adalah kekayaan hidup bangsa ini, setelah BUMN kita menjadi yang terkuat di Asia, ambisi kita adalah membentuk Koperasi yang juga akan jadi terbesar di Asia, gabungan antara BUMN, Koperasi dan Pasar Tenaga Kerja. Akan membentuk basis kekayaan nasional kita.

    Inilah fakta kerja, dan ini bisa dilanjutkan pada rezim-rezim berikutnya, ekonomi berbasiskan BUMN dan Koperasi. Serta Pasar Tenaga Kerja.

    (Anton DH Nugrahanto)
  • Semoga ga dikorupin di masa mendatang ya om boljugg sm org2 yg ga bertanggung jwb
  • Kulit Pisang, Jangan Buang, Bikin Aja Roti!



    by Oishiibana : Peluang Bisnis (Notes) on Sunday, February 24, 2013 at 2:01pm
    KULIT pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Jika dibuang sembarangan, kulit pisang bisa membuat orang tergelincir. Namun, tiga mahasiswa Biologi ITS, tak pernah menganggap remeh kulit pisang. Karena setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap barang remeh.

    "Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup," kata Sulfahri, salah satu dari 3 peneliti itu. Melihat kandungannya yang cukup tinggi, ia bersama dua rekan mencoba membuat penganan dari bahan kulit pisang itu. "Semula, kami hanya memproduksi keripik kulit pisang, namun lama-kelamaan timbul ide untuk membuat tepung dari kulit pisang," katanya. Mahasiswa angkatan 2007 itu mengatakan tepung pisang itu akhirnya digunakan sebagai bahan baku kue bolu. Meski berkali-kali gagal, namun akhirnya mereka menemukan formula yang pas untuk membuat bolu dari kulit pisang. "Kalau dihitung lebih dari 50 kali, namun kami sekarang sudah puas dengan resep bolu yang kami miliki," katanya. Kulit pisang yang cocok dibuat tepung adalah jenis pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya. Karya Sulfahri dan dua rekannya itu merupakan salah satu karya inovatif yang terpilih dalam penyaringan untuk "Biological Opus Fair" yang digelar di Plaza dr Angka ITS Surabaya pada 17 dan 18 April 2008.
    http://nasional.kompas.com/read/2008/04/17/23030249/Kulit.Pisang.Jangan.Buang.Bikin.Aja.Roti.
    Delapan produk inovatif yang dipamerkan adalah karya bertajuk "Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca sapientum) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu" (karya Sulfahri dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), dan "Water Electric Light Trap (WEL-T) sebagai Pengganti Pestisida dalam Upaya Peningatan Produksi Pangan yang Ramah Lingkungan" (karya Resti Afiandinie dari Jurusan Teknik Kimia ITS).

    Karya lain adalah "Pendayagunaan Talok (Muntingia calabura Linn) sebagai Salah Satu Sumber Alternatif Baru dalam Dunia Pangan" (Fitri Linda Sari dari Universitas Muhammadiyah Malang), kemudian "Potensi Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.) sebagai Alternatif Bahan Pangan (Upaya Menggali Potensi Pangan Lokal)" (Riana Dyah Suryaningrum dari Universitas Muhammadiyah Malang).

    Disamping itu terdapat karya lain, seperti "Konversi Limbah Padat Menjadi Produk Ramah Lingkungan" (Sulistiono Ningsih dari Jurusan Biologi di Universitas Jember), "Pemanfaatan Mikroalga (Fitoplankton) sebagai Subtitusi Sumber Bahan Bakar Premium" (Abdul Azis Jaziri dari Jurusan Perikanan di Universitas Brawijaya Malang), "Diversifikasi Dioscorea Flour sebagai Sumber Alternatif Pangan" (Zainal Arifin dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), kemudian "Pemanfaatan buah dan daun cersen/talok sebagai keripik dan dodol" (Ria Hayati dari Jurusan Biologi ITS Surabaya).

    Tak berbeda dengan Sulfahri, Zaenal Arifin juga mencoba membuat diversifikasi pangan dari bahan umbi uwi. "Umbi yang bernama latin dioscorea alata itu ternyata dapat menjadi bahan pangan yang aman bagi penderita diabetes. Kadar gula uwi itu rendah, tapi karbohidratnya tinggi," kata mahasiswa jurusan Biologi ITS itu.

    Pengolahan uwi menjadi tepung itu pun tidak memerlukan proses yang rumit, bahkan cukup menggunakan metode tradisional."Saya buat dari dua macam uwi, uwi putih dan juga uwi ungu yang sama-sama berkadar gula rendah. Uwi diparut kasar, kemudian direndam dengan air kapur untuk memisahkan parutan dengan getahnya. Air getah uwi itu bisa untuk pestisida yang ramah lingkungan," ucapnya.

    Parutan yang sudah dikeringkan, katanya, dapat langsung diolah menjadi tepung. "Tepung dari uwi ini dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam penganan, seperti kue dan mie. Rasa tepungnya sendiri tawar, jadi gampang divariasikan," katanya
  • Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Monday, April 30, 2012 at 3:30am


    Saya berdiri di atas dermaga pelabuhan yang jauh menjorok ke laut. Saya hitung ada 13 kapal yang mengapung buang sauh di kejauhan sana. Kapal-kapal itu menunggu giliran dipanggil merapat ke dermaga untuk mengisi semen. Mereka antre semen. Kapal-kapal itu lama sekali menunggu dan menunggu di tengah laut, ada yang sampai mengapung di tengah laut dua minggu.

    Tidak jauh dari pelabuhan itu sebuah proyek baru lagi dikebut penyelesaiannya. Itulah proyek pembangunan pabrik semen unit 5 PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan. Antrean kapal seperti itu masih akan terus terjadi sampai pabrik baru itu bisa berproduksi. Lima bulan lagi.

    Dengan pabrik baru ini Semen Tonasa bisa menambah kapasitas 3 juta ton lagi per tahun. Meski selama ini sebenarnya Semen Tonasa sudah mampu berproduksi 4 juta ton per tahun, rupanya belum mampu mengimbangi melonjaknya keperluan semen di Indoensia Timur.

    Antrean kapal yang panjang itu memang menggambarkan banyak hal. Terjadi kekurangan semen yang luar biasa. Ini karena ekonomi lagi sangat baik. Di mana-mana orang membangun. Harga semen pun naik terus. Antrean kapal yang sampai dua minggu itu saja sudah menggambarkan bahwa biaya angkutan pasti meningkat.

    Kalau pabrik baru Semen Tonasa sudah beroperasi, bisa dibayangkan sendiri: pembangunan akan semakin cepat di wilayah timur. Apalagi banyak sekali pembangkit listrik ukuran besar (untuk ukuran Indonesia Timur) selesai di tahun 2012 ini: 2×50 MW di Barru, 2×100 MW di Jeneponto, 150 MW PLTA di Poso, dan beberapa lagi. Dua bahan baku utama pembangunan, semen dan listrik, tidak akan jadi penghambat lagi.

    Pabrik Semen Tonasa memang akan menjadi salah satu andalan pembangunan di wilayah timur. Setelah pabrik kelima ini beroperasi, harus segera diputuskan untuk membangun pabrik yang keenam. Cadangan bahan baku di Tonasa seperti tidak terbatas. Pabrik itu terletak di bibir gunung kapur yang menjadi bahan bakunya. Tidak perlu biaya pengangkutan sama sekali. “Bahan baku di sini bisa untuk keperluan ratusan tahun,” ujar M Sattar Taba, Dirut PT Semen Tonasa.

    Penambahan kapasitas tidak hanya terjadi di Tonasa. Di Tuban, Jatim, Semen Gresik juga membangun pabrik baru. Bahkan sudah hampir beroperasi. Insya Allah bulan depan. Pemasangan mesin-mesin dan komisioning sudah selesai. Hari Kamis minggu lalu saya ke Tuban untuk menyaksikan penyalaan api pertama pabrik baru itu. Berarti dari Tuban akan ada tambahan semen tiga juta ton lagi per tahun. Total menjadi 13 juta ton semen diproduksi di Tuban.

    Sebagai rasa syukur selesainya pembangunan pabrik unit 4 di Tuban ini, Dirut Semen Gresik Group Dwi Soetjipto mengadakan acara doa khusus. Dwi mengajak seluruh orang Tuban yang hafal Al Quran (hufadz) berkumpul di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin desa Jarorejo untuk khataman. Di pesantren pimpinan KH Ashari inilah saya ikut acara khataman itu.

    Grup Semen Gresik memang sedang ekspansi di segala penjuru Indonesia. Tidak hanya di Tuban dan Tonasa tapi juga di Sumatera. Perencanaan ekspansi di Padang sudah selesai. Dana sudah siap. Tinggal menyelesaikan masalah-masalah di daerah. Kalau pun ekspansi di Padang ini nanti terhambat, bisa saja dialihkan ke Aceh. Pokoknya harus di Sumatera. Untuk mendukung percepatan pembangunan di Sumatera yang sangat kaya ini.

    Penentuan lokasi itu sudah harus diputuskan pertengahan tahun ini. Dana triliunan rupiah yang sudah disiapkan sayang kalau tidak diinvestasikan.

    Investasi BUMN tidak boleh ditunda, apalagi dibatalkan. Ini untuk mengemban misi negara dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang harus terus meningkat. Di saat banyak negara mengalami kesulitan ekonomi, saatnyalah Indonesia siap-siap menyalip di tikungan.

    Dengan investasi baru di Tuban dan Tonasa itu saja, Grup Semen Gresik sudah akan menjadi pabrik semen terbesar di Asia Tenggara.

    Thailand sudah akan kita kalahkan beberapa bulan lagi. Siam Cement (Thailand) dengan kapasitas 25 juta ton per tahun, sudah akan disalip Semen Gresik dengan kapasitas 26 juta ton per tahun. Apalagi kalau proyek semen Padang atau Aceh bisa dilakukan.

    Grup Semen Gresik memang punya kemampuan luar biasa untuk melakukan ekspansi. Unit 4 Semen Tuban itu misalnya, sama sekali tidak menggunakan dana dari bank. Semua menggunakan dana sendiri. Unit 5 Semen Tonasa yang semula direncakan 70% dana perbankan, tidak jadi dipakai seluruhnya.

    Dengan terus melakukan investasi seperti itu, di segala bidang, pertumbuhan ekonomi akan terjaga. Ekonomi Indonesia harus terus berkembang di saat ekonomi dunia melesu. Kepercayaan diri kita sudah kuat untuk bisa satu per satu menyusul negara-negara lain dan bahkan melewatinya.

    Apalagi ekonomi kita sudah mulai kebal terhadap gejolak politik. Heboh-heboh politik ternyata sangat kecil pengaruhnya. Di saat seru-serunya demo BBM yang lalu, harga saham di pasar modal justru naik. Kalau investasi bisa terus dilakukan, target pertumbuhan ekonomi 6,5% akan tercapai. Ibarat balapan mobil, di saat pesaing lagi punya problem, Indonesia harus menginjak gas lebih dalam.

    Ekspansi pabrik semen di Sumatera bukan hanya dilakukan grup Semen Gresik (kelak akan berganti nama menjadi Grup Semen Garuda). Tapi juga oleh BUMN lain: PT Semen Baturaja di Sumatera Selatan. PT Semen Baturaja, tahun ini go public. Punya kemampuan untuk ekspansi.

    Semen Baturaja akan membangun pabrik yang kedua dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Harus dimulai tahun ini juga. Ini untuk memberikan dorongan perkembangan ekonomi Sumatera yang akan terus berkibar-kibar.

    Apalagi tahun depan banyak sekali pembangkit listrik yang sudah jadi. Dua hambatan dasar terbesar untuk pembangunan teratasi. Jalan tol pun dimulai dibangun di Sumatera. Semua itu akan membuat pembangunan di Sumatera tidak akan bisa tertahan lagi.

    Grup Semen Gresik memang sudah bisa menjadi contoh BUMN yang berkelas dunia. Bukan saja segera menjadi yang terbesar di Asia Tenggara tapi juga punya kesiapan berkembang di segala bidang. Bahkan sudah mampu membangun pabrik modern dengan cara swa kelola. Tidak perlu BOT, BOO, atau pun EPC. Unit 4 Semen Tuban dan unit 5 Semen Tonasa yang termodern itu, misalnya, dibangun sendiri oleh orang-orang Grup Semen Gresik. Untuk mencapai tahap ini, BUMN seperti Pertamina atau PLN pun masih tertinggal jauh.

    Tak ayal bila harga saham Semen Gresik, heemmm, terus melejit. Rekor baru terus dipecahkan. Terakhir mencapai rekor Rp12.500 minggu lalu. Ini setara dengan Rp120.000 per lembar seandainya lembar sahamnya tidak dipecah-pecah menjadi 10 lembar beberapa waktu lalu.

    Tiga-empat tahun lagi, rasanya, banyak BUMN yang mencapai tingkatan itu. Karena itu kalau selama ini kita dikenal sebagai negara yang “jual-jual-jual” BUMN ke asing, bisa jadi akan segera berubah menjadi “beli-beli-beli” di luar negeri. Tidak akan terjadi lagi privatisasi dengan cara lama: mencari strategic partner dari luar negeri. Kalau pun akan dilakukan strategic sale, pembeli strategisnya adalah BUMN sendiri!

    Tentu kita tidak boleh terlalu menyalah-nyalahkan mengapa dulu kita melakukan “jual-jual-jual”. Kala itu negara kita memang lagi sangat lemah. Krisis ekonomi yang berat di tahun 1998, membuat pemerintah tidak memiliki anggaran untuk menjalankan roda pemerintahan. Negara dalam keadaan terancam. Keseluruhan APBN kita, waktu itu, hanya Rp300 triliun. Alangkah kecilnya. Hanya sama dengan anggaran pendidikan kita tahun 2012 sekarang ini. Atau hanya sedikit lebih tinggi dari anggaran subsidi yang kita hebohkan dua minggu lalu.

    Kini dengan kemampuan pemerintah yang begitu kuat (tahun lalu ekonomi Indonesia sudah mengalahkan ekonomi Belanda), dengan APBN yang sudah Rp1.500 triliun, dengan asset BUMN yang Rp3.000 triliun, privatisasi BUMN hanya boleh dilakukan melalui pasar modal.

    Saya pun akan terus mendorong BUMN untuk masuk pasar modal. Agar pengelolaan BUMN lebih transparan, lebih terbuka, lebih akuntabel. Siapa tahu, dengan cara ini, kapitalisasi pasar modal kita pun tidak lama lagi sudah bisa mengalahkan Singapura! Kalau bisa paling lambat tahun depan!

    Sekarang ini kita tinggal kalah sedikiiiit lagi. Saatnya, di sektor ini pun kita menyalip di tikungan. Kalau kapitalisasi pasar modal kita sudah bisa mengalahkan Singapura tahun depan, sejarah akan terus berbalik. Satu per satu. Tidak bisa ditahan lagi. Ekonomi Indonesia berlari kencang. Lupakan politik. Kita kejar harga diri kita!

    Kejadian 13 kapal yang antre semen, telah berbicara banyak mengenai gambaran negara kita ke depan!(*)

    Dahlan IskanMenteri BUMN

    Sumber
  • y Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Monday, March 19, 2012 at 1:09am



    Stres Berat, Minta Petunjuk Patung Gatot Subroto


    Oleh: DAHLAN ISKAN, Pecinta Buku
    Bagi yang penasaran mengapa SBY menunjuk T.B. Silalahi menjadi ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat yang lagi di puncak kesulitannya, bacalah buku ini: TB SILALAHI (bercerita tentang pengalamannya). Jangankan mengurai benang kusut yang ruwet, Pak Harto yang begitu berkuasa pun berhasil TB (begitu dia akrab dipanggil) “tundukkan”.
    ============================

    Dalam buku yang ditulis dengan gaya bahasa yang sangat menarik, lancar, dan mengalir oleh wartawan senior Atmadji Sumarkidjo ini, berbagai kisah penundukan TB diceritakan: menundukkan Jenderal Rudini, Jenderal Edy Sudradjat, dan banyak jenderal lainnya yang sebenarnya adalah atasannya. TB juga berhasil menundukkan para analis perang, berbagai universitas, para tokoh agama, dan yang hebat TB juga berhasil menundukkan dirinya sendiri.

    TB berhasil pula menundukkan wilayah-wilayah berat seperti Sulsel dan Papua. TB yang Kristen Batak begitu berhasil merebut hati masyarakat di dua provinsi itu. Sampai-sampai, saat TB diangkat menjadi menteri di Kabinet Pembangunan VI, doa syukur bersama untuknya justru dilakukan oleh jamaah masjid di Enrekang, Sulsel, sesaat setelah TB dilantik. Bahkan, seorang gubernur Papua yang terkenal polos, Ishak Hindom, pernah berani menyampaikan kepada Pak Harto bagaimana kalau Papua merdeka saja: presidennya orang Papua asli dan perdana menterinya T.B. Silalahi!

    TB memang brilian. Dia selalu lulus terbaik untuk jenis pendidikan apa saja yang pernah dijalaninya selama menjadi tentara. Mulai AMN sampai kursus-kursus yang begitu banyaknya. Termasuk saat mengikuti Sekolah Komando dan Lemhanas. Bahkan, ketika Seslapa, TB lulus dengan cum laude. Hanya sekali dia menjadi juara dua. Yakni, sewaktu menjalani tes masuk Seskoad (Sekolah Komando Angkatan Darat). Itu pun akhirnya dia juga menjadi juara satu karena juara pertamanya rupanya ada masalah, lalu dicoret.

    Kalau ada yang dia sesalkan adalah mengapa ditakdirkan tidak pernah mendapat kesempatan bersekolah di Amerika Serikat. Ini gara-gara hubungan Indonesia-AS memburuk tahun itu yang diingat melalui ucapan Presiden Soekarno: go to hell with your aid. Tapi, TB berusaha menundukkan dirinya sendiri: Dia pinjam semua buku yang dibawa pulang oleh perwira-perwira yang lebih dulu berkesempatan bersekolah militer di AS. Dia lalap semua buku itu. Tanpa bersekolah ke AS pun, penguasaan ilmunya bisa lebih unggul.

    TB memang hobi membaca. Sebab, TB menyenangi tugas mengajar. Itu sempat membuat komandannya kaget ketika dalam mengisi formulir penempatan, TB memilih mengajar. Lulusan terbaik setiap jenjang pendidikan selalu mendapat prioritas untuk memilih ditempatkan di mana. TB memilih mengajar! Yang umumnya dijauhi perwira lain. Padahal, dia perwira kavaleri yang tangguh. Yang sangat menonjol di berbagai operasi, baik di Garut, Malangbong, Tasikmalaya (operasi penumpasan Kartosuwirjo), maupun operasi di Sulsel (penumpasan Kahar Muzakkar).

    Menarik membaca alasan TB: Saya sudah cukup di pasukan, lama-lama di pasukan bisa bodoh! Maka, berangkatlah TB ke Pusat Pendidikan Kavaleri di Purabaya. Satu daerah pegunungan kapur di Jabar yang jauh dari Bandung. Sepanjang perjalanan ke kampus itu, TB harus melewati debu kapur sehingga sang guru sering tiba di kampus sebagai kera putih Hanoman.

    Sebagai guru, TB tidak ada tandingannya. TB selalu terpilih sebagai pengajar terfavorit di setiap pemilihan pengajar oleh para siswanya. Tidak heran bila TB belakangan juga dikenal sebagai gurunya para jenderal. Tidak ada jenderal yang pada masa pendidikannya tidak pernah diajar dengan menarik oleh TB. Setidaknya, gelar itu diberikan Jenderal Wiranto.
    Saat itu, Wiranto menjadi ajudan Presiden Soeharto. Ketika Pak Harto mulai tertarik dengan TB dan menanyakan siapa itu TB, Wiranto dengan singkat mengatakan bahwa TB itu gurunya para jenderal. Wiranto-lah yang selalu menjadi pintu bagi TB untuk bertemu Pak Harto. Belakangan, ketika hubungan TB dan Pak Harto sudah istimewa, justru Wiranto yang minta bantuan TB untuk memperlancar tugasnya sebagai ajudan presiden. Terutama kalau mood Pak Harto lagi mendung. TB-lah yang mampu mencairkan pikiran Pak Harto.

    Itu ada ceritanya. Sewaktu TB harus menghadap Pak Harto menyampaikan masalah yang sangat penting, Wiranto mencegahnya. Pak Harto lagi bad-mood. Tapi, TB ngotot karena masalahnya memang penting. Di ruang kerja Pak Harto itu, TB mencari akal bagaimana membuat Pak Harto tidak lagi murung. Berceritalah TB mengenai kisah kehebatan Pak Harto yang pernah dia dengar dari para jenderal yang pernah mendengarnya. Yakni, mengenai pertempuran Ambarawa.
    Waktu itu, Pak Harto diperintah Jenderal Gatot Subroto untuk mempertahankan sebuah bukit yang penting. Pak Harto dan pasukannya tidak boleh meninggalkan bukit itu sama sekali. Ketika malam Belanda membombardir bukit itu habis-habisan, Jenderal Gatot Subroto menangis.

    Dia mengira Pak Harto pasti sudah tewas. Demikian juga pasukannya. Pagi itu, Gatot Subroto mengerahkan pasukan menyisir bukit tersebut untuk mencari mayat Pak Harto. Ternyata, Pak Harto masih hidup. Ternyata, Pak Harto, dengan perhitungannya sendiri, tidak menaati perintah atasannya itu. Pak Harto, sebelum malam tiba, sudah meninggalkan bukit tersebut.

    Senjata TB itu sangat ampuh. Baru sebentar TB berkisah, Pak Harto sudah menimpali. Bahkan, Pak Harto-lah yang kemudian meneruskan kisah itu dengan semangatnya. Wiranto yang mendengarkan dari ruang sebelah merasa gembira. Maka, setiap melihat Pak Harto bad mood, Wiranto minta agar TB berpura-pura punya urusan dengan Pak Harto.
    Hebatnya, TB menyadari, menjadi anak emas itu banyak tidak enaknya. Dan dia belajar banyak dari situ. Waktu Rudini diangkat menjadi KSAD, TB yang masih paban diminta menjadi orang nomor dua untuk menghadap. Padahal, mestinya para asisten dulu. Itu menimbulkan kecemburuan yang merugikan dirinya. Apalagi ketika akhirnya tahu TB-lah yang diminta membuatkan konsep tujuh perintah harian KSAD yang baru.

    TB juga pernah menjadi anak emas Jenderal M. Jusuf. Mulanya dari kunjungan Menhankam/Pangab asli Makassar itu ke Makassar setelah meredanya kerusuhan anti-Tionghoa di sana. Jenderal Jusuf begitu senangnya kerusuhan tersebut berhasil diselesaikan dengan cepat. Karena itu, saat itu juga, di tempat rapat itu juga, Jenderal Jusuf minta pangkat Pangdam Hasanuddin Brigjen Soegiarto dinaikkan menjadi mayor jenderal.

    Setelah itu, sang Pangdam dengan rendah hati mengemukakan bahwa kerusuhan tersebut cepat teratasi berkat peran asisten operasinya, Letkol T.B. Silalahi. Kebetulan, pangkat TB itu sudah agak lama tersendat. Mendengar itu, Jenderal Jusuf langsung mengeluarkan perintah yang mengagetkan: Ya sudah, naikkan pangkat Silalahi hari ini juga!
    KSAD saat itu, Letjen Poniman, menjelaskan bahwa kenaikan pangkat tidak bisa dilakukan mendadak di tempat seperti itu. Setidaknya, harus dibuatkan dulu surat keputusannya di Jakarta. Setidaknya, harus dicarikan dulu nomor surat keputusan yang akan dibuat. Apa jawaban Jenderal Jusuf” “Tidak usah lah kau cari-cari nomornya. Kalau perlu, pakai nomor mobil saya,” perintah sang Jenderal.

    Tentu tidak ada yang berani membantah perintah panglima ABRI. Tapi, ada kesulitan teknis untuk menaikkan pangkat TB saat itu juga. Dari mana bisa mendapatkan tanda pangkat kolonel di kota seperti Makassar yang akan disematkan di pundak TB” Sudah diusahakan dicarikan di toko-toko dan di pasar loak, tapi tidak ditemukan. Akhirnya, memang bisa didapat. Tapi, tanda pangkat itu sudah sangat kusam. Cepat-cepat tanda pangkat itu di-brasso untuk disematkan di pundak TB.

    Kelak, peristiwa tersebut menyulitkan karir TB. Terutama setelah panglima ABRI-nya diganti. TB dikira “geng”-nya Jenderal Jusuf. Karirnya terhenti sangat-sangat lama dan penempatannya pun tidak di pusat kekuasaan. TB sempat frustrasi lagi. Sampai-sampai, saat berjalan pagi dengan istrinya di kompleks Seskoad Bandung, TB mengambil sikap yang dianggap istrinya sangat aneh. Ketika melewati patung Jenderal Gatot Subroto, TB berhenti: menghadap patung, memberi hormat militer dengan sikap sempurna, dan meneriakkan kata-kata berikut ini: “Pak Gatot, saya ini stres berat. Saya sudah mencoba berbuat yang terbaik untuk Angkatan Darat. Tapi, nasib saya terkatung-katung. Mohon petunjuk?!” (hal 22).

    “Kamu ini sudah miring,” kata istrinya. “Lama-lama kamu bisa gila!” tambah sang istri.
    Sangat menarik membaca bagaimana TB berhasil menundukkan dirinya sendiri dari rasa frustrasi. Lalu, berhasil bangkit, mencapai pangkat letnan jenderal, dan bahkan menjadi menteri.

    Kelihatannya buku ini berisi cerita tentang TB. Tapi, pada dasarnya, inilah buku tentang tokoh-tokoh militer Indonesia. Lengkap dengan sikap, karakter, dan pola kepemimpinan mereka. Hampir di semua bab TB bercerita tentang pertemuannya dengan tokoh militer.

    Mulai Try Sutrisno sampai SBY. Masing-masing lengkap dengan gambaran gaya dan sikap kepemimpinan mereka. Semua itu menggambarkan bahwa faktor kepemimpinan sangat memengaruhi jalannya sejarah. Termasuk sejarah militer. TB, dengan keseniorannya, bercerita tentang tokoh-tokoh tersebut seperti tidak sungkan, tanpa beban dan tidak perlu menutup-nutupinya.

    Sekarang ini, pada usianya yang sudah 72 tahun tapi masih gesit seperti saat berumur 60 tahun, guru segala jenderal ini diminta kembali ke medan laga. Kali ini ke arena politik kekuasaan. Tentu kali ini TB tidak bisa membawa tank kavaleri. (*)

    Sumber:
  • Manufacturing Hope 15; Terobosan dua penyandang cacat organ



    by Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Sunday, February 26, 2012 at 9:53pm
    Jakarta (ANTARA News) - Bukan karena merasa sama-sama “penderita cacat organ” jika saya dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sering membuat kesepakatan. Berbagai terobosan memang harus kami berdua buat. Terutama untuk mengatasi masalah-masalah infrastruktur.

    Saya sesekali bertanya kepadanya soal operasi jantung, sementara beliau sesekali bertanya mengenai operasi ganti hati kepada saya. Tapi kami lebih sering berbicara mengenai bagaimana mewujudkan jalan tol dengan cepat. Beliau adalah pemegang regulasi jalan tol, sedangkan BUMN memiliki perusahaan jalan tol seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    Untuk mewujudkan jalan tol dari Semarang ke Solo misalnya, kami berdua membuat terobosan. Ruas Semarang-Ungaran sudah selesai dikerjakan dan awal tahun depan Jasa Marga akan segera menyelesaikan ruas Ungaran-Bawen. Lalu, bagaimana dengan ruas Bawen-Solo?

    Dari hitungan bisnis, ruas Bawen-Solo belum menguntungkan. Perlu subsidi negara sampai Rp1,9 triliun.

    Sungguh sulit mendapatkan suntikan dana sebesar itu dari pemerintah, bahkan mendekati mustahil, apalagi Menteri Keuangan sangat keras mendisiplinkan fiskal.

    Melihat gelagat itu saya memilih jalan memutar dengan meminta Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto Widayatin untuk menemukan jalan keluar.

    Akhirnya jalan memutar itu ditemukan. Syaratnya saya harus membicarakannya dengan Menteri PU.

    Intinya, Jasa Marga bisa mengerjakan jalan tol Bawen-Solo kalau bisa mendapatkan izin untuk dua jalan tol lainnya, yakni jalan tol sepanjang 3 km dari Daan Mogot ke Cengkareng dan jalan tol dari Kawasan Berikat Nusantara ke pelabuhan Tanjung Priok.

    Kalau izin itu sudah didapat, maka keuntungannya banyak sekali. Jalan tol Semarang-Solo langsung bisa dikerjakan, sementara kemacetan ruas Daan Mogot ke Cengkareng dan keruwetan kawasan industri sekitar Bekasi ke Tanjung Priok pun terurai.

    Menteri PU merespons cepat, bahkan kini deputi saya yang dikejar-kejar untuk segera memproses persyaratannya.

    Di depan Presiden SBY saya mengemukakan (juga didengar Menteri PU dan para menteri lainnya) bahwabottle neck pembangunan jalan tol Semarang-Solo bisa diselesaikan dengan pola “kaset seribu tiga”. Dua ruas yang ‘gemuk’ dipaketkan dengan satu ruas yang ‘kurus’.

    Pola “kaset seribu tiga” ini adalah kesepakatan kedua saya dengan Menteri PU.

    Yang pertama adalah pembangunan jalan tol di Bali yang menghubungkan bandara Ngurah Rai yang baru ke kawasan wisata Nusa Dua melalui atas laut. Jalan tol ini nanti menjadi jalan tol di atas laut yang pertama dimiliki Indonesia. Di tengah laut nanti, akan ada interchange-nya yang meliuk-liuk.

    Kini jalan tol Bali itu sedang dikerjakan dengan kecepatan tinggi. Dua belas bulan lagi bisa dinikmati. Proyek ini tidak akan berjalan kalau tidak ada terobosan kuat antara Menteri PU, Gubernur Bali, dan Kementerian BUMN.

    Kemarin malam saya dan Pak Djoko Kirmanto membuat kesepakatan baru lagi. Kali ini untuk menerobos Sumatera.

    Tol Sumatera

    Sudah lebih sepuluh tahun para gubernur di Sumatera menuntut segera dimulainya pembangunan jalan tol sepanjang pulau itu. Sumatera akan menjadi pulau yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa kalau listrik tercukupi dan jalan tol dibangun besar-besaran.

    Minggu lalu, saya bertemu dengan para gubernur seluruh Sumatera. Tuan rumahnya Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Kami kemukakan bahwa beberapa terobosan sedang dilakukan di Jawa Tengah dan Bali. Mestinya terobosan serupa bisa dilakukan pula di Sumatera.

    Para gubernur se-Sumatera memiliki kemampuan keuangan lebih besar dari propinsi-propinsi lain. Mereka juga ngebet ingin membangun konektivitas antarpropinsi se-Sumatera.

    Kami lalu tawari mereka untuk bersama-sama memulai membangun jalan tol di seluruh Sumatera. Tentu banyak ruas di Sumatera yang secara bisnis kurang menguntungkan, tapi ini tak boleh menghambat pembangunan.

    Yang kami tawarkan adalah membangun perusahaan patungan antara Jasa Marga dan pemerintah daerah-pemerintah daerah di Sumatera.

    Maka, dalam rapat yang hanya tiga jam itu disepakati banyak hal, diantaranya kesamaan pandangan bahwa pembangunan jalan tol belum bisa menguntungkan pihak Jasa Marga, tapi sangat menguntungkan propinsi yang dilewati.

    Karena itu beban berat itu harus dipikul bersama oleh Jasa Marga dan Pemda. Caranya, Pemda melakukan pembebasan tanah dan pencadangan sejumlah kawasan di sepanjang jalan tol yang kelak akan dikelola bersama untuk proyek bisnis di masa depan.

    Hari itu juga kami sepakati pembentukan PT Jasa Marga Lampung, PT Jasa Marga Sumsel, PT Jasa Marga Jambi, PT Jasa Marga Riau, PT Jasa Marga Sumbar, PT Jasa Marga Sumut, dan PT Jasa Marga Bengkulu.

    Pada perusahaan-perusahaan itu, Jasa Marga memegang saham mayoritas, sedangkan Pemda memegang saham yang besar kecilnya ditentukan kemampuan daerah.

    Terobosan ini segera saya komunikasikan kepada Menteri PU. Beliau mengamininya. Tinggal urusan administrasi yang harus disiapkan.

    Dalam kesempatan menghadap Presiden SBY Jumat siang lalu, terobosan di Sumatera ini juga saya sampaikan. Tentu Presiden sangat menghargai kerjasama antara BUMN dan Kementerian PU ini. Presiden bahkan bergurau, kapan dibangun PT Jasa Marga Pacitan?

    Di bagian akhir kesepakatan Palembang itu dikonkretkan pula jalan tol mana saja yang akan dibangun. Di Lampung akan dibangun ruas Bakauheni - Bandar Lampung, ditambah tol dalam kota. Lalu tol menuju Sumatera Selatan. Di sini, ditentukan jalur dari Palembang ke Prabumulih, Palembang-Siapi-api, dan Palembang ke perbatasan Jambi.

    Di Jambi, dibangun jalan tol dari perbatasan Sumatera Selatan ke kota Jambi, juga dari kota Jambi ke Tanjung Jabung.

    Di Riau, dibangun jaln tol dari Pekanbaru ke Dumai dan Pekanbaru ke Palalawan, sedangkan di Sumatera Barat dibangun jalan tol dari Padang ke Padang Panjang dan langsung ke Bukittinggi terus sambung ke perbatasan Riau.

    Di Sumatera Utara, dibangun jaln tol dari Medan ke Tebing Tinggi, terus ke Kuala Tanjung, juga dari Medan ke Binjai.

    Gula

    Jumat sore lalu saya langsung ke Semarang.

    Di perkebunan kopi Banaran, kami mengumpulkan para manajer dari 10 pabrik gula yang paling sulit di Indonesia. Ini kelanjutan dari acara bahtsul masail kubro di Surabaya sebulan sebelumnya.

    Sampai menjelang tengah malam, kami bahas bagaimana 10 pabrik tersulit itu bisa keluar dari asfalas safilin!

    Problem pokok pabrik gula adalah satu pertanyaan mendasar, di manakah gula itu dibuat?

    Orang awam tentu menjawab: gula dibuat di pabrik gula! Itu salah!

    Yang benar, gula itu dibuat di sawah!

    Tanaman tebu yang semula kecil tumbuh besar lalu berisi gula. Ada tebu bergula sedikit, ada tebu bergula banyak. Tergantung bibit, cara tanam, pemeliharaan, pemupukannya, dan seterusnya.

    Di sinilah ditentukan banyak sedikitnya gula akan diproduksi.

    Walhasil pabrik-pabrik gula harus kembali memperhatikan tata cara penanaman tebu yang benar.

    Pabrik gula bukanlah pembuat gula. Pabrik gula justru hanya membuang gula. Kadar gula dari sebatang tebu yang katakanlah 1 kg, setelah digiling hanya mengeluarkan gula 0,6 kg. Bukankah ini berarti tugas pabrik gula malah hanya mengurangi gula?

    Malam itu, di Banaran, para manajer 10 pabrik gula asfalas safilin menyepakati untuk back to basic. Tanaman tebu diperhatikan dan efisiensi pabrik ditingkatkan.

    Paginya, setelah ke Universitas Negeri 11 Maret Solo dan Universitas Muhammadiyah Solo, saya menuju Bantul dan Gunung Kidul, diajak melihat program peningkatan produksi beras dengan model korporasi. Pelaksananya PT Sang Hyang Seri, salah satu BUMN pangan kita.

    Di sawah di Bantul inilah untuk pertama kali saya mengemudikan mesin panen padi. Memakai mesin ini, panen padi begitu cepat dilakukan, tasanya seperti di Amerika Serikat saja.

    Sore itu kami berdiskusi dengan petani. Ternyata pola pikir mereka sudah begitu berubah. Mereka serba menginginkan modernisasi. Mereka minta traktor, mesin panen, mesin perontok gabah, mesin blower untuk menghilangkan gabuk, dan mesin pengering gabah.

    Beda sekali dengan ketika saya sering kerja di sawah saat remaja dulu. Saya biasa ndaud benih, mencangkul di sawah, nggaruk, dan memegang ani-ani untuk panen. Tapi dari Bantul saya melihat kita semua, para pelayan petani, harus mengubah total pola berpikir bahwa petani kita sudah menghendaki modernisasi yang paripurna.

    Sekarang di bidang pangan ini, BUMN memiliki tiga program besar, yaitu Gerakan Peningkatan Produksi Pagan berbasis Korporasi (GP3K), Proberas, dan Food Estate.

    GP3K adalah program bantuan petani agar bisa mendapatkan benih unggul, pupuk yang cukup, dan obat hama yang diperlukan. Bantuan itu dikembalikan saat panen nanti. Istilahnya yarnen (bayar saat panen).

    Proberas adalah program untuk menampung sawah-sawah petani yang kurang produktif.

    Kini banyak petani yang hanya mengusahakan sawahnya dengan hasil 5,1 ton/ha. Daripada seperti itu lebih baik sawahnya diserahkan ke BUMN. Targetnya BUMN akan mengerjakannya secara intensif dan akan menghasilkan sekitar 6,7 ton/ha. Petaninya untung, negara pun memiliki produksi beras yang cukup.

    Sedangkan program Food Estate adalah pembukaan sawah baru 100.000 ha di Kalimantan Timur yang kini lagi dalam tahap persiapan pengadaan lahan.

    Terobosan harus banyak dibuat, di jalan tol maupun di sawah.

    (*) Menteri BUMN


    Sumber:
    http://www.antaranews.com/berita/298911/manufacturing-hope-15-terobosan-dua-penyandang-cacat-organ
  • Dahlan Iskan Kritik BUMN Boros



    by Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Wednesday, February 22, 2012 at 10:32am
    TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengkritik pemborosan anggaran yang dilakukan beberapa perusahaan pelat merah. Pemborosan anggaran dilakukan misalnya pada pos biaya sewa kantor. "Masak ada yang nyewa kantor sampai Rp 50 miliar," kata dia di kantornya, Senin 13 Februari 2012.

    Ongkos sewa kantor Rp 50 miliar setahun harus dikeluarkan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Dahlan mengatakan selain PGN, pemborosan biaya sewa kantor juga dilakukan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

    Karena itu demi menghemat anggaran Dahlan menyarankan sejumlah terobosan. Mantan Direktur Utama PLN ini akan memerintahkan perusahaan pelat merah yang tak memiliki kantor untuk menggunakan ruangan di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Bekas kantor Garuda Indonesia itu masih memiliki sejumlah ruangan kosong. Ruangan itu nantinya bisa ditempati BUMN yang tak memiliki kantor sendiri. "Terutama PPA yang harus dekat karena banyak urusan yang perlu dibicarakan bersama," tuturnya.

    Dahlan mencontohkan lantai 12A yang selama ini hanya digunakan oleh Deputi Bidang Usaha Industri Primer akan dikosongkan setelah sang pejabat, Megananda Daryono, pensiun. Ruangan itu bisa digunakan perusahaan pelat merah lain untuk berkantor karena staf-staf Megananda selama ini menempati lantai 14. "Nanti biar disatukan saja," ujarnya.

    Saat ini PPA menyewa kantor di Gedung Sampoerna Strategic Square jalan Jenderal Sudirman, kawasan bisnis dengan harga properti yang selangit. Sementara PGN berkantor di salah satu gedung di kawasan Slipi, saat kantornya di kawasan Gajah Mada sedang direnovasi.

    Sumber:
    http://id.berita.yahoo.com/dahlan-iskan-kritik-bumn-boros-111012805.html

  • Dahlan: Tak Ada Lagi Penjualan Saham BUMN ke Asing



    by Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Wednesday, February 22, 2012 at 10:31am
    JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, dalam pelaksanaan privatisasi perusahaan milik negara, tidak akan lagi menggunakan metode atau penjualan strategis kepada pihak asing. "Penjualan saham BUMN kepada pihak asing sudah distop. Sudah tidak zamannya lagi menjual saham atau aset BUMN kepada asing," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/2/2012).

    Menurut Dahlan, saat privatisi, Kementerian BUMN hanya menyetujui privatisasi melalui pola pelepasan saham perdana kepada publik (IPO). "Jika asing masuk melalui pasar saham tidak masalah, tetapi penjualan langsung kepada asing jangan sampai terjadi lagi," ujarnya.

    Dahlan mencontohkan, pengalaman buruk dalam mengelola BUMN adalah ketika pemerintah dan DPR menyetujui penjualan saham Indosat kepada Singapura yang mengakibatkan kepemilikan saham pemerintah di perusahaan itu kurang dari 15 persen. "Ini tidak akan terjadi lagi. Dulu alasannya melepas saham di Indosat untuk menambal APBN. Ya, saya memaklumi karena krisis harus dicarikan jalan keluar ketika itu, tetapi sekarang fenomena itu sudah tidak akan ada lagi," tuturnya.

    Mantan Direktur Utama PT PLN ini juga menyatakan, pembenahan BUMN yang saat ini gencar dilakukan pemerintah, selain untuk menyehatkan perusahaan, juga agar mampu membeli perusahaan asing. "Kita harus mendorong BUMN yang sudah memiliki aset dan kemampuan besar untuk ekspansi ke luar negeri. Bila perlu, perusahaan Indonesia mengambil alih lagi perusahaan-perusahaan sawit yang berinvestasi di Indonesia saat ini," ujarnya.

    Kementerian BUMN sedang menyiapkan IPO Semen Baturaja, PTPN VII, dan anak usaha PT Pertamina, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy dan PT Pertamina Drilling Services.

    Meski demikian, Dahlan mengakui saat ini di benak masyarakat awam privatisasi melalui IPO sama dengan penjualan saham kepada pihak asing, padahal tidak demikian.

    Pada kesempatan itu Dahlan juga berjanji bahwa setiap IPO saham BUMN diupayakan pembelinya adalah mayoritas investor dalam negeri, termasuk karyawan BUMN. "Yang pasti, saham BUMN harus dikuasai pemerintah tidak kurang dari 51 persen," ujarnya.

    Sumber:
    http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/13/20312798/Dahlan.Tak.Ada.Lagi.Penjualan.Saham.BUMN.ke.Asing
  • Jadi Ajang Korupsi, 'Anak' Pertamina di Singapura Bakal Dibubarkan



    by Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Wednesday, February 22, 2012 at 10:17am
    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengisyaratkan pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd (PT Petral), anak usaha PT Pertamina yang bermarkas di Singapura.


    "Alasan pembubaran Petral agar Pertamina dapat menjalan korporasi secara baik, citranya tidak buruk dan bisa fokus mengelola sektor hulu," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/2).


    Dahlan menjelaskan, selama ini sejumlah kalangan menilai bahwa Petral merupakan perusahaan tempat korupsi para pejabat dan petinggi-petinggi lama Pertamina.


    "Isu bahwa Petral itu dijadikan sebagai ajang korupsi semakin merebak. Perusahaan ini juga dijadikan 'mainan', menjadi ajang mendapatkan komisi dari ekspor impor minyak bagi orang-orang tertentu, karena berdomisili di Singapura sehingga sulit untuk dikontrol," ujarnya.


    Menurutnya, usulan untuk membubarkan Petral atau tidak lagi menjadi anak usaha Pertamina sudah dibahas dengan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan."Pada Jumat (17/10) lalu saya bertemu dengan Ibu Karen, dan setuju Petral dibubarkan. Pembubaran Petral agar Direksi Pertamina yang saat ini belakangan sedang mati-matian membangun GCG tidak terganggu," ujarnya.


    Dahlan menjelaskan, Karen sangat setuju atas usulan tersebut namun yang bersangkutan meminta syarat bahwa tugas-tugas Petral yang selama ini untuk ekspor dan impor minyak mentah tidak dikembalikan kepada Pertamina.


    Petral merupakan anak perusahaan yang didirikan pada 1976 berdasarkan Companies Ordinance Hong Kong, yang 99,83 persen sahamnya dimiliki oleh Pertamina.


    Petral memfokuskan kegiatan usaha untuk mendukung Pertamina memenuhi kewajiban untuk memasok dan memenuhi permintaan (ekspor impor) minyak dan gas di Indonesia.


    Selama 2011 Petral merealisasikan volume perdagangan minyak mentah dan produk sebanyak 266,42 juta barel terdiri atas minyak mentah sebesar 65,74 juta barel atau rata-rata sekitar 180.000 barel per hari (bph), dan perdagangan produk sebsear 200,68 juta barel atau rata-rata sekitar 550.000 (bph).


    Pada 2011, Petral membukukan laba bersih unaudited sebesar 47,5 juta dolar AS atau naik 53 persen dibandingkan dengan laba bersih audited 2010.


    Meski demikian Dahlan belum dapat memastikan opsi pengembalian Petral tersebut ke Indonesia, termasuk kapan eksekusi pembubaran Petral karena harus menunggu waktu yang tepat juga menunggu penilaian dari masyarakat. "Saya rasa tidak jadi masalah publik tahu rencana ini (pembubaran), justru kita ingin mendapat masukan yang terbaik dari masyarakat," ujarnya.


    Pada kesempatan itu mantan Dirut PT PLN ini juga melontarkan salah satu opsi untuk Petral, yaitu dialihkan ke dalam negeri yaitu disinergikan dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).


    Dahlan membantah bahwa wacana pembubaran Petral tersebut terkait dengan dugaan penyelewengan tender minyak oleh Pertamina melalui Petral sebanyak 800.000 barel per hari atau sekitar 18 miliar dolar AS per tahun.


    "Tidak ada kaitannya dengan berita dugaan korupsi di Petral itu. Toh...kalau dibubarkan kasus hukum yang menyangkut Petral itu tidak akan hilang. Yang jelas, Pertamina tidak keberatan melepas Petral dan jangan pula Direksi Pertamina saat ini senang memiliki Petral. Direksi setuju dibubarkan," tegasnya.


    Diketahui Ketua DPR Marzuki Alie meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? membongkar kasus dugaan korupsi yang dilakukan PT Petral.


    Sumber:http://id.berita.yahoo.com/jadi-ajang-korupsi-anak-pertamina-di-singapura-bakal-163456390.html


    Follow Catatan Dahlan Iskan di Twitter: @DahlanIskanNoteDukung Dahlan Iskan untuk Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE
  • Dahlan Iskan Risih Pertamina Diganggu Isu Menyimpang Petral



    by Catatan Dahlan Iskan (Notes) on Wednesday, February 22, 2012 at 10:16am
    Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan pembicaraan dengan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Dalam pembicaraan itu, Dahlan membahas soal isu miring anak usaha Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang berdomisili di Singapura.


    "Saya melakukan pembicaraan Dirut Pertamina. Anak usaha Pertamina yakni Petral tengah disorot. Pertamina sering terganggu citranya karena banyaknya isu menyimpang dari Petral," kata Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (21/2/2012).


    Bahkan Dahlan mengaku, dirinya sering menemui isu yang menyatakan Petral dipakai sebagai tempat korupsi. "Apakah ada permainan atau tidak. Saya juga menanyakan statusnya, kenapa Pertamina punya anak perusahaan di Singapura?" tegas Dahlan.


    Ada isu juga yang mengatakan Petral sulit dikontrol karena berada di Singapura dan banyak tuduhan adanya kongkalikong dengan pihak tertentu dengan cara mengambil keuntungan ada setiap barel BBM yang dibeli Petral.


    Memang Petral merupakan anak usaha Pertamina yang berbasis di Singapura. Petral kerap membeli minyak mentah dari Pertamina yang tidak bisa diolah di dalam negeri. Minyak mentah tersebut dijual di Singapura dan dibeli negara-negara yang membutuhkan. Petral juga melakukan impor BBM untuk keperluan Pertamina di dalam negeri.


    "Ada tuduhan bahwa ada komisi yang diterima orang-orang tertentu berapa dolar per barel," jelas Dahlan.


    Dahlan pun bertanya kepada Karen apakah lebih baik jika Petral ini dibubarkan saja daripada mengganggu citra Pertamina.


    "Akhirnya saya sudah bicara keberadaan Petral ini. Saya tanya lah ke Dirut kalau dibubarkan gimana? Kita bubarkan saja. Daripada ganggu citra Pertamina dan ganggu nama baik," tegas Dahlan.


    Mendengar ucapan Dahlan, Karen setuju Petral dibubarkan. Namun Karen mempertanyakan jika Petral dibubarkan maka siapa yang akan menggantikan tugas mengimpor BBM, Karen tak mau tugas Petral dikembalikan seperti Pertamina zaman dulu.


    Sebelum ada petral, tugas-tugas membeli minyak mentah di kilang dan BBM dari luar negeri ditangani 2 direktur Pertamina. Namun saat ini direktur Pertamina tidak setuju tugasnya kembali zaman dulu, karena justru lebih sulit kontrolnya dan bisa merusak citra.


    "Petral dibubarkan silakan kata Dirut. Tapi ada opsi juga Petral tetap ada tapi ditarik dalam negeri tapi jangan jadi anak usaha Pertamina. Kalau ditarik jadi anak usaha pasti kebawa-bawa lagi," papar Dahlan.


    Sumber:http://finance.detik.com/read/2012/02/21/164429/1848098/1034/dahlan-iskan-risih-pertamina-diganggu-isu-menyimpang-petral


    Follow Catatan Dahlan Iskan di Twitter: @DahlanIskanNoteDukung Dahlan Iskan untuk Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE
  • @alabatan @AwanSiwon @danu_darkangelz @gr3yboy @danze @chibipmahu @dollysipelly @ularuskasurius @yeltz

    @sigantengbeud @claudy @tialawliet @Bluedragoste @yuzz @jorse @4ndrean @oxygenfull @RADHIKAHAHA @locky

    @atwil @joenior68 @danielsastrawidjaya @imednasty @Daramdhan @Boljugg @Dhika_smg @YansFilan @Sandipu50311592

    @LockerA @2dirpra @4ndho @4ndh0 @adzhar @adilope @adinu @adit_dudul @admmx01 @aDvanTage @adyray @adysamuel

    @afif18_raka94 @aglan @AkbarSyailendra @akhmadpuryanto @ajikaryadi @alex92 @alexwhite @alfa_centaury @Alir

    @Amaurysilli @AmGay @anan_jaya @Ande2_lumut @andireza @andre_patiatama @anggaras @Ann4j @ardi_cukup @arichou

    @aries77 @arsile @asik69 @aura @aurorghh @bayuaja01 @BB3117 @Beepe @bi_men @bi_ngung @Black_Raven @skpmerah

    @hari_12x @Boyz888 @boyskyez @broe @caghaa @cevans @chiko_jeri @cigar @cmedcmed @colorof @congcong

    @crystal_heaven @Daniel_Si_Suka_baca @darkrealm @daviez_alfarizy @Daytripper @deltamet43d @didit_wicaksono

    @Difer @Different @Diyo_D_Y @dirpra @Dityadrew2 @EIandy2 @ElninoS @Farnuta @Fenan_d @fends @fianpoulz @flix

    @g4y_all_alon3 @galau_er @gu2ntea @hananta @heavenstar @Henry_13 @Hevesius @hidori @hwankyung69

    @iam_pamungkas @iamyogi96 @iboobb7 @igoigo @irlanda @Jhoshan26 @jjk_mod_on @JOEGATES @jokerz @Just_PJ @kimoy

    @ken89 @kevin_ok26 @kucingnekat @kutu22 @lelaqi @Lilo2 @libraboy @lightaaaxxx @irawan01 @lintang1381

    @LitleBro @luketan @mahardhyka @marobmar @metropolichz @Monic @Monster26 @mr_anamnesis @nak_alone @nand4s1m4

    @NC_JKT48 @negaa @nero_dante1 @nur_hadinata @pria_apa_adanya @prince17cm @PrinceOfBlackSoshi @putralll

    @putrabulan1 @pyrojack @rakarahardian @rarasipau @reyputra @Riko_dragon_knight @createsometrouble

    @rikzu_storm @Rivaldo_Nugroho @Rizal_M2 @ronald_5 @rulliarto @satriamandala @sicnus @silverrain @sinjai

    @Sly_maut @shruikan @stevekerenz @suck1d @tazbodhi @The_angel_of_hell @the_yanuars @tony_chopper @treezz

    @troyaz @wiraone @wiwo @Wooyoung @xname @yudhyeah @dundileo @you_joo90 @Zhar12 @createsometrouble @Zimad

    @zulkorich @7313 obaya @shank @Irawan01 @zorrobaya @Aktuaris_Muda @dundileo @indra_hunks @yeltz

    @dilemma_man @AnakRemaja @Raditjoe @DioAmrado @heavenstar @DiscoWithTears @putrabumi98 @bi_ngung

    @freakymonster58 @herypermana1 @arizalmshd @ardi_strong @yudhaArt @arcadion @DiditDiditz @arcadion

    @xchoco_monsterx @jokie
  • saya gak suka politik. jadi gak ngerti.
    please kalo bisa jgn di summon kayak gini lg. makasih
  • ini bukan politik;

    kalo mbok mega baru politik dan rekayasa;

    bisa bedain dongg..
    .
Sign In or Register to comment.