BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Serpihan Pelangi di Langit Singhasari

124

Comments

  • Hihihi, udah baca kok... Yg serius emang penuh dgn istilah2 ya, cuma fokus pas ada Arok yg berkarisma. :)
  • aku,,,,,
    ahli cambuk...,?
    #siyok
  • lhoh .. bukannya gitu yah

    *ngecek ke TKP TNTD hal 115

    http://boyzforum.com/discussion/16736593/the-night-and-the-day-end-page-111#latest

    *ngutip
    Silverrain wrote: »
    @tamagokill hahahaha abisin aja ini lapak
    udh selesai juga jadi santai aja
    #ambilobor
    #bakarlapak
    makasih udh baca
    @yuzz thanks udh sambut tamu
    mana minuman kok ga diantar?!
    #cambuk
    Silverrain wrote: »
    #tamagokill enak aja
    bdsm style itu kami beddua ya
    #cambuk
    hahaha
    sudah baca story yg satu?

  • BIGUNG CERITANYAAAA BOSSS
  • arok mana arok?
    *bangun tidur
    *usap iler ke baju @bi_ngung
  • Serpihan 6 – Nila

    Sepandai-pandai menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga. Serapat apapun Kebo Ijo dan Arok menyimpan rahasia kematian Kidang Telarung, ternyata Tunggul Ametung mengetahui. Hanya saja, sang Akuwu belum mengetahui siapa dibalik kematian putranya.

    Kebo Ijo menekan kepalanya perlahan. Pikirannya terasa berat, tak jua menemukan jalan keluar.

    “Dimas, tak perlu banyak berpikir. Biar Kanda yang selesaikan.”, ujar Arok.

    “Terima kasih Kanda, sahaya tidak yakin bisa mengatasinya bila menghadapi hal ini sendirian.”, jawab Kebo Ijo.

    Meskipun makin akrab semenjak malam di tepi Kali Bango, perasaan khawatir terus mendera Kebo Ijo. Ia merasa banyak mata yang mengawasi gerak-gerik mereka. Ia tidak mau hubungannya dengan Arok diketahui banyak orang. Sedikit saja salah bertindak, bisa berakibat buruk bagi mereka. Yang bisa dilakukannya sekarang, hanyalah bertemu secara sembunyi-sembunyi.

    “Dimas”, panggil Arok.
    “Jalan keluar kita hanya satu, Mpu Gandring”

    “Maksud Kanda?”, tanya Kebo Ijo.

    “Dimas akan tahu jawabannya nanti malam”, jawab Arok.

    Malam pun tiba. Kebo Ijo dan Arok menanti saat yang tepat untuk datang ke kediaman Mpu Gandring. Mereka memakai jubah agar idak mudah dikenali. Ketika suasana telah sepi, merekapun perlahan mengetuk pintu sambil mengawasi keadaan sekitar.

    “Siapa di sana?”, terdengar suara dari balik pintu.

    “Ini Arok, pengawal Yang Mulia Paramesywari. Hendak berbicara suatu yang penting terhadap Mpu”, jawab Arok.

    Perlahan pintu itu terbuka. Terlihat sosok Mpu Gandring berdiri sambil membawa pelita.

    “Silakan masuk”, kata Mpu Gandring.

    Keheranan terpancar di mata Mpu Gandring ketika mendapati Kebo Ijo mengekor di belakang Arok.

    “Apa gerangan yang begitu penting sehingga Anda menyempatkan mampir ke tempat sahaya?”, tanya Mpu Gandring.

    “Begini Mpu, sahaya datang hendak mengambil pesanan senjata sahaya”, kata Arok.

    “Maksud Anda senjata yang mana?”, tanya Mpu Gandring.

    “Apa Mpu lupa? Bukankah enam bulan lalu sahaya telah berikan seribu saga untuk seribu pedang dan seribu tombak”, kata Arok.

    “Saya rasa Anda keliru. Bukankah ini kali pertama kita bertemu?”, jawab Mpu Gandring.

    Arok mengeluarkan sesuatu dari balik ikat pinggangnya. Lalu dipakainya sebentuk kumis palsu itu.

    “Tentunya Mpu masih ingat dengan sahaya, ingat pula janji yang Mpu ucapkan di bawah sumpah Hyang Pancagina”, kata Arok.

    “Jagad bathara, bagaimana bisa pengawal paramesywari adalah kepala pemberontakan. Jadi selama ini Akuwu telah menggantungkan hidupnya di ujung pedang. Apa gerangan yang akan terjadi andai sang Akuwu mengetahui?” tanya Mpu Gandring.

    “Itu tidak penting Mpu. Jangan kira saya tak tahu bila Mpu juga berniat memberontak dari dalam. Selain itu, Mpu juga tahu bahwa tiada sesiapa yang diperbolehkan memesan senjata selain perintah kerajaan. “, kata Arok.

    Sejenak Mpu Gandring terdiam. Kemudian ia ajukan sebuah pertanyaan.

    “Lalu apa hubungannya semua ini dengan Kebo Ijo?”, katanya.

    Jantung Kebo Ijo berdetak kencang mendengarnya. Apa yang akan terjadi andai ada yang tahu hubungan sebenarnya antara mereka.

    “Mpu tak perlu tahu. Lebih baik sekarang Mpu tunjukkan pesanan sahaya”, jawab Arok.

    “Maafkan sahaya, belum bisa menepati janji. Waktu untuk membuat pesanan Anda tersita untuk membuat keris ini”, kata Mpu Gandring sambil menunjukkan sebilah keris yang belum sepenuhnya jadi.

    “Jadi, apa istimewanya keris ini?”, tanya Arok.

    “Keris ini istimewa karena terbuat dari batu bintang. Perlu waktu yang lama untuk menjadikannya sebuah keris. Prabawa yang terpancar pun berbeda dari keris biasa.”, jelas Mpu Gandring.

    “Ingkar janji Mpu, sama saja ingkar terhadap dewa Mpu sendiri.”, kata Arok sembari mengusap keris itu.
    “Untuk itu, lebih baik Mpu tebus dengan darah Mpu”

    Secepat kilat, Arok menancapkan keris itu ke tubuh sang Mpu. Mpu Gandring terjatuh sambil memegangi perutnya yang bersimbah darah.

    “Kanda!”, seru Kebo Ijo tanpa sadar.

    Mpu Gandring menatap Arok dengan rasa terkejut dan tak percaya. Sedetik kemudian ia alihkan pandangan ke arah Kebo Ijo. Perlahan suatu pemahaman muncul dalam pikiran Mpu Gandring.

    “Ternyata begitu adanya. Anda ingatlah baik-baik sumpah Gandring ini. Anda akan kehilangan orang-orang yang Anda kasihi karena keris ini. Sampai tujuh turunan Anda, akan habis.” , kata Mpu Gandring.

    Perlahan, nafas mulai memudar dari paru-paru sang Mpu seiring lepasnya jiwa dari raganya.

    “Bagaimana ini Kanda?”, tanya Kebo Ijo cemas.

    “Tenang saja Dimas. Kanda akan laporkan pada Akuwu bahwa Mpu Gandring ada dibalik terbunuhnya Kidang Telarung.”, jawab Arok.
    “Masalah sumpah Mpu, kita pasrahkan saja takdir kita pada Hyang Bathara.”

    Arok mengambil keris yang membunuh Mpu Gandring.

    “Biar Dimas yang simpan keris itu.” kata Kebo Ijo.

    Kemudian kedua orang itupun pergi diam-diam. Meninggalkan pagi yang penuh kegaduhan atas kematian Mpu Gandring.
  • *bakar kemenyan
    *panggil makhluk2 yg masih setia bergentayangan
    @yuzz @inlove @tamagokill and siapa aja yg mau baca deh

    fyuh .. finally tinggal 1 chapter lagi :)
  • cepet amat kelarnya?
  • Jagad bathara!

    Kanda! eh Arok! :O
    jahat bengekk... empuuu :((
    ati2 kenak kutuk 7 turunan..
    errr...

    iya nih cepet bgt kelarnya.. kan turunan ke 7 belum diceritain juga..
  • @yuzz n @adinu pelangi kan cuma 7 warna. me ji ku hi bi ni u . jadi ya abis dalam 7 chapter.
  • hadehh... iya seh..
    tapi langit kan luas tak terbatas.. jadi masi panjang donggg....
  • edited August 2013
    langit luas tak terbatas bagiannya abiyasha (Ketika Langit Berganti)
    kalo yg panjang tuh bagiannya mas seno (Gara2 Kenti Panjang)

    trus gw musti pake warna apa lagi @yuzz ?
    *IJO LUMUT (Idih udah JOmblo pake LUMUTan lagi),
    *LEMBAYUNG SENJA (LEbay melaMBAY bikin bingUNG diSENtil JAnda),
    *SHOCKING PINK (digoSHOCK pake belING emang bikin PINKsan)
  • wkwkwkwkwkwkwkwk
    =)) =)) =))

    shocking pink!
    *lgsg kebayang nicky minaj

    padahal kalo mau diuraikan warna pelangi ga cm mejikuhibiniu tp ada turunannya jugak..
    merah darah, merah bludru, hijau toska, hijau lumut, hijau daun, biru dongker, biru ndog asin, tahu asin tahu asin lumpia ndog puyuh sewu sewu!
  • idenya hbs hahahaha
    padahal kan msh ada dedes,umang ma anak arok tuch sapa namanya...
Sign In or Register to comment.