DON'T LIKE DON'T TELL ME. COZ I.D.C
author : (hidden)
seorang pemuda tengah sibuk dengan kerajaannya, ia berusaha keras agar tetap fokus
sepupunya terus mengawasinya di ujung mejanya
ia menghembuskan nafas panjang
"bisa tidak kau cepat pergi dari sini kalau tidak ada urusan lagi denganku!" bentaknya
sepupunya mempunyai rambut yang sama coklat gelap sepertinya dan seluruh kerabat-kerabatnya, tinggi mereka hampir sama
ia berumur 20 sedang sepupunya 25
sepupu laki laki satu satunya yang hobi mengganggunya
"apa salahnya? sudah lanjutkan saja, biasanya juga kau tidak peduli ai ♥"
"apa kau tidak ada kerjaan lain huh? kau sangat mengganggu"
pemuda itu berbicara ketus sambil terus memeriksa berkas berkas yang menumpuk dimeja kerjanya
sepupunya menghampirinya dengan kursi beroda yang sejak tadi ia duduki
"a a apa!??" ujar pemuda itu gagap ketika sepupunya sudah duduk disampingnya, tapi ia masih bergeming dengan kerjaannya
secara cepat sepupunya mencium bibirnya, sontak pemuda itu melotot dan meremas berkas yang tengah ia pegang
dikeluarganya memang menerima ciuman sebagai sebuah tanda kedekatan, itulah sebabnya disetiap pertemuan antara sanak keluarga, ia tak jarang mendapat ciuman dari paman, bibi, sepupu,ipar,kakak dll yang masih sedarah dengannya, tak peduli laki laki atau perempuan tapi itu hanya kecupan sekilas
tapi sepupu gilanya yang ini berbeda, hanya dia yang memasukan lidah saat berciuman dengannya atau meremas pantatnya saat berpelukan
sepupunya mengikutinya setiap saat, ia tau sepupunya gay, ia sering bersama dengan laki laki berambut pirang panjang yang perawakannya seperti perempuan yang ia duga adalah pacarnya
lantas kenapa dia masih menggodanya!!?
ia mengurut keningnya yang agak sakit karena terus berfikir
"kau tau kan ai, aku sangat mencintaimu....kenapa kau selalu menolakku sih?"
"kau sakit!! kita ini sedarah bodoh dan berhenti memanggilku 'ai'. itu menjijikan!" rutuknya, ingin rasanya ia membanting apa saja yang ada disana atas ke-keras kepalaan sepupunya itu, tidak terhitung sudah berapa kali ia mengatakannya
"aku tidak peduli, aku akan mengatakannya setiap hari sampai kau juga mengakui bahwa kau juga mencintaiku" sepupunya masih berkeras
"kau kesurupan, aku tidak akan pernah"
sepupunya memasang tampang kesal, ia tidak kesurupan dan juga tidak gila ia hanya mencintai pemuda dihadapannya, apanya yang salah
lantas ia bangun dari bangkunya dan melingkarkan lengannya pada leher sepupu mudanya
"apaan sih kau! lepaskan!!" ujar pemuda itu gusar mencoba melepas lilitan tangan sepupunya yang serasa mencekik lehernya
"kau harus tau kau selalu ada di pikiranku, setiap malam aku selalu membayangkan kita bercinta, atau saat aku masturbasi aku akan membayangkan wajahmu, kau ada di mimpi mimpiku, ketika berendam aku selalu membayangkan tubuhmu dan impianku adalah melihat tubuh polosmu yang sedang bercumbu denganku" turur sepupunya tanpa jeda
ia mengeratkan gigi-giginya demi menahan luapan amarahnya, tubuhnya memanas dan wajahnya mungkin sudah berubah warna mendengar penuturan sepupunya
"itu tidak akan pernah terjadi, sepertinya kau mengalami gangguan jiwa, kita sedarah dan kau tau itu. hubungan sesama laki laki sangat dilarang"
"aku bilang, aku tidak peduli" gertaknya
lingkaran di leher pemuda itu semakin kuat
tangannya pelan pelan turun dari lehernya, menelusuri kemejanya dan mendarat di sela sela ikat pinggang pemuda itu
"jangan coba coba kau!" ancamnya seraya menahan pergerakan tangan sepupunya
saat itu terdengar suara langkah yang mendekati ruangannya, langkah itu semakin dekat
sepupunya langsung menyelusup kebawah meja kerjanya bersamaan dengan suara ketukan pintu diseberang ruangan
jantung pemuda itu berdegup, ia mencoba agar tetap santai
"masuk.."
CKLEK
"permisi pak, saya tau anda sedang sibuk tapi ini berkas berkas yang anda minta tadi" kata seorang wanita berambut pendek yang berpakain rapi
pemuda itu meneguk liurnya ketika sepupunya perlahan membuka ikat pinggangnya dan memelorotkan celananya perlahan
"kau taruh saja emh...nanti ku urus"
sepupunya menyentuh gundukan dibalik celananya dan meremasnya dengan gerakan sensasional
tubuhnya langsung meriang tapi ia mencoba agar tetap relax
"baik pak, maaf untuk jadwal pertemuan besok dengan pak rio, beliau minta agar diundur minggu depan karena-"
"iya iya aku mengerti, bisa pergi sekarang" potongnya setengah berteriak, suaranya bergetar. ia sudah tidak kuat lagi ketika sepupunya sudah mengulum batang kemaluannya
sontak wanita itu kaget dengan perkataan atasannya
wanita itupun pergi setelah membungkuk sebentar
pemuda itu memperhatikan kepergiannya, ia menutup pintu ruang kerjanya dan berlalu dari hadapan si pemuda
setelah di rasa cukup jauh
si pemuda segera menjauhkan dirinya dari sepupunya
batang kemaluannya telah basah oleh liur
"apa yang kau pikirkan brengsek!!"
ia membetulkan celananya kembali
"hahaha!! kau mengeras juga kan, aku tau kau pasti juga menginginkanku"
wajahnya memerah antara kesal dan malu, pulpen yang ia pegang bergetar di atas kertas yang tengah ia kerjakan
'tenang....dia tidak akan berani kalau aku mengacuhkannya seperti biasa' pikir pemuda itu meyakini
lantas ia pun melanjutkan pekerjaannya seperti tak terjadi apa apa
hal itu justru membuat sepupunya kesal, tanpa persetujuan ia meraup bibir sepupu mudanya dengan napsu
pemuda itu tak berkutik untuk beberapa saat, sepupunya mencoba memasukan lidahnya tapi pemuda itu cepat menguasai diri dan mendorongnya jauh
"kau!!" suaranya menggelegar sambil menunjuk sepupunya dengan jari telunjuknya, maksudnya sih memberi peringatan, alih alih takut sepupunya malah meraup telunjuknya dan melumatnya
sebelum pemuda itu memprotes sepupunya meremas pundaknya dan mendorongnya jatuh dengan bunyi yang keras
ia menindih sepupu mudanya dan terus melumat bibirnya, ia sudah sangat bernapsu, emosinya sudah tidak terbendung lagi. ia benar benar ingin menyalurkan hasratnya pada pemuda yang kini sedang dicumbunya
"kau itu benar benar keras kepphh...ahh..."
pemuda itu meringis saat sepupunya mengecup,menjilat,menggigit dan me-me lainnya bagian-bagian tubuhnya yang sensitif
"sudahlah ai nikmati saja, apa susahnya sih" ujar sepupunya sambil terus mencium leher jenjangnya
"hhh..terserahh..kau saja.." ujarnya setengah melenguh
matanya berbinar, sepupunya menyeringai lebar seakan mendapat persetujuan
ia menghentikan aktivisnya sejenak dan berlari ke arah pintu
pemuda itu memperhatikannya, 'apa yang mau dia lakukan?' batinnya
ternyata sepupunya hanya mengunci pintu ruang kerjanya dan kembali lagi dengan semangat
ia kembali menindih sepupu mudanya, membuka kancing baju pemuda itu dengan tidak sabar kemudian menarik gesper yang melingkar dipinggangnya dan menurunkan celana hitam yang kini dikenakan sepupu mudanya
ia langsung mengulumnya dengan napsu
pemuda itu hanya merintih tertahan
setelah agak lama diapun kesal
"kalau ingin menusuk aku tusuk saja!! aku tidak suka pemanasan!" hardik pemuda itu
sepupunya berhenti untuk sejenak mengerutkan alisnya dan memasang tampang horor
"menusukmu??"
" ya! itu kan tujuanmu" jawab pemuda itu gusar
"aku tidak berniat untuk itu..."
suaranya pelan dan perlahan
pemuda itu mengerutkan alisnya, 'bukankah tadi ia begitu bernapsu?' batinnya
"sejak tadi aku menunggumu untuk melakukan itu tapi kau hanya diam saja, kau tau aku tidak berbakat di 'atas'" ucapnya malu malu
pemuda itu terbelalak, ia mulai mengerti....
"shit! harusnya aku sudah tau dari awal!" umpatnya
ia pun membalik posisinya dan gantian menindih sepupunya
(this is translated story)
Comments
Love it
-knp ngk elu aj tsuno
- huh ?