Part 1
Pagi itu Begitu cerah, suasana Pagi di sebuah kota Besar terasa sangat bising ketika pagi seakan tak memberi kesempatan bagi alam untuk memberikan udaranya yang segar karena di tutupi semua asap kendaraan pengendara.
di pinggiran kota, tepatnya di perumahan yang sedikit kumuh, terlihat sebuah rumah yang sangat kotor.
Rumah yang di tempati oleh seorang remaja laki-laki yang tepat hari ini berumur 23 tahun, ia telah menjadi yatim piatu semenjak SMP, dan sejak saat itu ia berjuang untuk hidup nya terutama pendidikannya hingga ia berhasil mendapatkan gelar S1.
Nama nya Ferry hari ini menjadi hari yang special untuk nya, karena selain hari ini adalah hari ulang tahunnya, hari ini juga adalah hari dimana ia..........>>>>
''Terlambat !!!
Ferry dengan segera melepaskan baju tidur nya dan menuju ke kamar mandi nya.
hari ini adalah hari dimana Ferry mengikuti interview di sebuah perusahaan di pusat kota,.
Tak lama berselang, Ferry keluar dari kamar mandi nya dengan masih menggunakan handuk, ia terlihat pusing karena baju kemeja yang ingin ia kenakan tak terlihat.
suasana kamar yang berantakan dan kumuh menambah panas udara di kamar itu.
''Baju,baju,baju kemana kamu, jangan hilang sekarang, please'' sembari berceloteh Ferry terus berusaha mencari baju kemeja nya di balik tumpukan-tumpukan baju-baju lainnya.
Sementara itu di tempat dan suasana berbeda,,,
''Ma, baju kemeja papa mana ?
Terlihat kesibukan terjadi di rumah mewah itu, Semua pembantu yang berada di rumah itu juga sedang sibuk mempersiapkan semua keperluan majikan mereka di rumah itu.
''Pa,jangan lupa nanti jemput Via di sekolah ya''
Tio menganggukan kepala nya menegaskan bahwa ia menyetujui untuk menjemput anak semata wayang nya itu di sekolah.
Tio menju mobil nya yang sudah terparkir di halaman rumah nya.
Nama nya Tio Nugraha, Ia adalah direktur yang baru saja di angkat di perusahan milik ayah nya di karenakan ayah nya yang semakin tua.
usia nya baru menginjak 25 tahun tak menghentikan langkah nya untuk berkarier di perusahaan.
ia banyak di gemari oleh karyawati di perushaaan nya, selain muda,intelektual,dan arif dalam memimpin perusahaan, ia juga memiliki wajah yang tampan, namun bagi nya hanya ada 3 wanita yang mampu mengisi hati nya,Ibu,istri dan si kecil 7 tahun''Via''.
sementara itu di rumah Ferry
''Huaaaaaaaaaa, akhirnya baju ini ketemu juga'' Feery dengan sigap mengenakan baju itu dan mulai berdiri di depan kaca, terlihat wajah nya yang tampan.
feery di anugrahi wajah yang tampan,bersih serta bibir yang sangat merah.
''Ayo ferry,tunjukan ketampananmu pada gadis-gadis di sana, serta pada wanita yang akan meinterview mu'' Feery menujuk ke arah cermin itu. Namun tak berapa lama ia kembali tersadar ketika melihat jam dinding di atas cermin itu.
''Terlambatt'' !!!
Ferry mulai memacu sepeda motor butut nya menuju perusahaan itu yang berjarak cukup jauh dari pemukimannya.
tak lama berselang,
Mobil Tio terlihat mulai memasuki area parkir.
''selamat pagi pak tio'' sapaan itulah yang selalu ia dengan selama perjalanan menuju ruangannya.
Tio hanya membalas dengan senyum manis nya.
sementara itu di pos satpam.
Kring,kring,kring
''selamat pagi dengan securty pintu utama''
''Ini Dony pak dari personalia, saya mau tahu apakah anak yang ingin di interview itu sudah datang''
satapam mulai menjawab dengan sedikit trebata-bata ''belum pak dony''
dony segera menutup telp nya dan mengucapkan terimakasih atas informasi yang di berikan oleh satpam itu.
''permisi pak, saya ada interview hari ini'' Ferry mengjutkan dengan kedatangannya yang secara tiba-tiba
satpam itu mulai melotot kek arah Ferry seakan ingin memakannya ''wah,ternyata kamu yang di tanya sama pak Dony, baru interview saja sudah terlambat''
satpam itu segera mengantar Ferry menuju ruang tunggu.
sepanjang perjalanan menuju ruangan Dony, Ferry mulai bertanya-tanya dalam hati nya.
''pak? Berarti yang menginterview aku adalah cowok, hadehhh coba aja cewek'' Ferru memukul kepalanya.
sementara itu di ruangan Direktur, Tio sedang sibuk menandatangani semua laporan dengan di temani sekretarisnya.
''pak tio sebentar lagi ada rapat mengenai invansi ke jepang pak dan penujukan karyawan yang akan pergi ke jepang''
Tio hanya menganggu dan memberikan senyumnya.
''permisi pak Dony, Ini anak yang ada jadwal interview dengan bapak''
satpam itu dengan segera pergi Dari ruangan itu, meninggalkan Dony dan ferry yang hanya menundukan kepalanya.
''Ferry irawan, nama yang bagus, saya lihat nilai-nilai kamu juga standard,umur kamu juga tak terlalu jauh dengan saya. (Dony yang berusia 24 tahun) ''saya mau tahu apa tujuan kamu masuk perusahaan ini ?''
Ferry mulai menjawab dengan terbata-bata.
''sa,sa,saya'' ferry mulai kebingungan dan mulai menatap ke semua arah.
Dony mulai mendekatkan wajah nya ke arah Ferry ''saya mau jawaban yang jelas''
ferry semakin menundukan kepalanya.
setengah jam dan tak mendapatkan jawabannya, Dony mulai terlihat kesal ''kamu benar-benar tak ingin menjawab pertanyaan saya ?
ferry menghela nafas nya.
Dony meletakan berkas milik feery '' baiklah, terimakasih atas kehadirannya seperti nya kamu tidak co''
ferry menyela perkataan dony.
''meski nilai saya standard, tapi saya rasa saya memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain, dan meski saya tidak sepintar yang lain, tapi saya akan berusaha keras untuk perushaan ini, saya rasa itu saja pak''
tak lama setelah itu Ferry mulai keluar dari ruangan Dony, dengan wajah yang kusut, ia menuju lift.
''lantai berapa ?
''satu?
''aku ingin ke lantai 41, aku duluan ya''
''terserah''
ferry tak memperhatikan orang yang mengajaknya berbicara yang berda di sebelahnya.
pintu lift mulai tertutup
ferry mulai berbicara dalam hati kecilnya ''ferryyyyyyy kamu memang bodoh, bodoh,bodoh, lepas sudah pekerjaan mu di perusahaan besar ini, hancur sudah karier mu.
ferry menggelengkan kepalanya seakan-akan benar kesal atas kelakuannnya sendiri.
tak lama berselang, handphone Tio berdering.
''iya ma, sehabis rapat, papa akan jemput via di sekolah''
''papa juga sayang mama'' akhirnya istri tio menutuo telp nya dan tio kembali menunggu hingga tiba di lantai 41.
Ferry mulai tersadar akan lamunannya.
Ferry melirik ke arah handphone miliki Tio ''wah istri nya yah, senang nya masih muda sudah menikah, tungu,tunggu jangan-jangan Via itu anak nya yah'' Ferry tersenyum-senyum sendiri dan di balas senyuman oleh tio dan menatap ferry.
''ha ha ha iya, yang telp tadi istri saya, dan yang akan saya jemput adalah istri saya, kamu sendiri ada urusan apa di sini ,sepertinya aku tidak pernah melihat kamu ?''
ferry mulai terdiam dan tertunduk kembali ''aku sudah hancur, benar-benar bodoh'' ferry menghujani kepala nya sendiri dengan pukulan-pukulan kecil.
Tio mulai menepuk pundak Ferry ''kamu kenapa dek'' apa kakak salah bertanya ?
Ferry hanya menggelengkan kepalanya dan kembali tertunduk.
sementara itu di ruangan personalia, Donny terlihat galau mengingat perkataan dari ferry
''anak itu benar-benar membuat aku emosi pagi-pagi begini''
Donny kembali melirik berkas milik ferry
''tapi kamu punya semangat tinggi,AH !! benar-benar membuat aku bingung''
pintu lift terbuka dan akhirnya Tio tiba di lantai yang ia inginkan
''kakak permisi duluan, maaf jika kamu jadi ikut ke lantai atas, karena kakak mau ikut rapat pagi ini'' tio menundukan kepalanya dan meninggalkan ferry di dalam lift.
''Langkah perushaan untuk kedepannya adalah melakukan invansi ke jepang, oleh karena itu kita akan mengirimkan tim untuk melakukan riset hal apa saja yang sedang di sukai oleh masyarakat jepang secara langsung''
kita akan membuat cabang properti di sana, meski sulit untuk menembus pasar di sana tapisaya yakin dengan kerja keras, saya rasa kita bisa bertahan di sana'' Tio mengakhiri rapat nya kali ini.
Tak lama Tio keluar dari ruang rapat dengan di ikuti staff-staff nya
''pak untuk pembentukan tim minggu depan, apakah kita mengirim tenaga-tenaga handal kita, atau lulusan-lulusan terbaik dari semua universitas terbaik pak ?
Tio hanya tersenyum manis, tak memberikan tanggapan sang sekretaris.
saat menuju mobil nya untuk menjemput via, tio tertahan oleh kedatangan donny
''permisi pak, aku hanya ingin memberitahukan bahwa 3 orang telah di terima pak, dan mereka bisa mulai bekerja lusa pak, apakah bapak bisa membuka rapat untuk pembekalan kepada mereka pak''
tio kembali tersenyum ''Baik, saya akan hadir di ruang rapat lusa, terima kasih Donny, saya percaya orang-orang pilihan mu''
Tio kembali masuk ke dalam mobil nya dan meninggalkan donny yang sedikit menundukan kepalanya.
Sementara itu di rumah derita ferry...
ferry terlihat duduk di dan menunggu handphone nya yang ia letakan di atas meja yang tepat berada di depan muka nya
''kenapa tak kunjung di kabari hingga sekarang, benar-benar tidak akan di panggil''
ferry terus mengeluh dan menghela nafas nya
ferry mulai menyerah dan mulai menuju ke tempat tidur
namun saat ia mulai beranjak...
handphone nya berdering,dengan sekejap ferry mengangkat nya
''selamat sore, dengan saudara ferry irawan?
ferry menjawab dengan penuh kegembiraan
''iya, saya sendiri''
namun raut wajah nya langsung berubah muram
''hey kelinci yang tak bisa melompat, ini aku yang menginterview mu tadi, besok kamu sudah bisa masuk kerja, baiklah terimakasih dan selamat bergabung''
ferry bingung akan perasaan nya (senang dan bingung).
Bersambung,,,''''''
Comments
yg penting lanjut mas
Umur 17 udah nikah dong. Kan masih SMA!!!!
@Ricky_stepen iya, akan berusaha di perbaiki
@yubdi iya pastii
@Venussalacca iya dia nikah emg wktu SMA, nanti di bahas kok di part 10, ada kyak flashback nya,
@YuuReichi hehehehehe ini cerita ga berpusat ke tokoh utama aja
ferry mulai menutup telp nya dan tertunduk lemas menuju ruang tidur nya.
namun tiba-tiba ia berteriak dengan sangat keras ''SELAMAT FERRY !! kamu memang yang terbaik'' dia melanjutkan dengan tertawa puas serta langsung merebahkan diri nya ke kasur.
sementara itu di depan sekolah, terlihat Tio yang sedang berdiri menunggu anak kesayangannya keluar dari kelas nya, terlihat ibu-ibu yang menjemput anak mereka melirik-lirik ke arah Tio.
tak lama berselang, Via keluar dari kelas nya dan segera berlari menuju ke arah Tio yang sudah mulai membungkukan badan nya menyambut Via.
''anak papa akhirnya keluar juga, hari ini belajar apa saja sama bu guru''
Tio menngendong anak nya menuju ke Mobil.
Keesokan hari nya...
Perlahan Pintu rumah ferry mulai terbuka, terlihat ferry yang perlahan melangkah keuar dari rumah nya dan mulai memacu sepeda motor nya.
sementara itu di kediaman mewah nya, terlihat Tio sedang menerima ciuman manis dari istri tercinta nya.
''ma, mungkin papa pulang nya sedikit terlambat, tapi papa janji akan pulang secepat nya jika pekerjaan papa sudah selesai''
Tio dan via mulai memasuki mobil nya.
Suara ledakan kecil membuat ferry menghentikan sejenak kendaraan nya yang mulai terasa tak seimbang
''aduhh, pecah ni ban''
ferry turun dari motor butut nya dan segera mengecek kendaraan nya ''bener kan pecah, kenapa harus di saat penting seperti ini, kenapa motor,kenapa? huffftt bengkel juga masih jauh, bisa terlambat aku''
ferry terlihat kebingungan di pinggir jalan sembari mendorong motor nya.
ferry mulai kelelahan dan pada akhirnya ia duduk di pinggir jalan dan menundukan kepalanya sembari menyesali kecerobohan nya tak mengecek kendaraan nya jauh-jauh hari.
tak lama berselang, Mobil donny pun melintas, melihat ferry yang duduk di pinggir jalan seolah kebingungan, donny pun menghentikan laju kendaraannya.
''hey,sampai kapan mau duduk di situ ?
ferry mulai mengangkat kepalanya
''jika kamu terlambat hari ini saya akan memberikan surat peringatan pertama untuk mu''
ferry dengan sigap berdiri dan menuju mobil yang berada di depan nya.
''pak,pak,pak tunggu dulu, jangan seperti ini, saya terlambat bukan karena di sengaja, tapi bapak lihat sendiri kan, ban saya pecah pak, bengkel juga masih jauh, saya juga bingung pak harus bagaimana'' ferry menjelaskan dengan panik.
Donny perlahan keluar dari mobil nya dan berdiri di hadapan ferry
''Masuk'' dony menunjuk ke arah pintu mobil nya.
''tapi pak motor saya bagaimana ?
Donny menarik tangan ferry dan akhirnya ferry pun masuk ke dalam mobil donny.
Motor butut mu ini, biarkan saja di sini, nanti saya suruh orang untuk derek motor mu ke bengkel''
donny mulai memacu mobil nya, terlihat ferry yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi.
setiba nya di kantor, ferry langsung menuju ruang training nya dan tak lupa mengucapkan terimakasih sembari menundukan sedikit kepalanya.
"pagi,kamu training hari ini juga yah,perkenalkan nama ku Rini'' seorang wanita mengulurkan tangan nya ke arah ferry yang baru saja duduk
di kursi yang berada di ruangan training.
''iya, salam kenal ya,nama ku ferry,mohon kerja sama nya''
tak lama seorang lelaki masuk ke ruangan itu,tanpa menyapa ia langsung duduk di belakang ferry dan mulai membaca buku yang ia bawa.
''hey, kamu juga trainerr ?
ferry bertanya lugu
''jangan ganggu aku'' laki-laki itu kembali berdiri dan memindahkan kursi nya menjauh dari ferry
ferry hanya terdiam dan mulai mentap anak laki-laki itu.
namun keadaan kembali cair karena Tio mulai memasuki ruangan itu dengan di ikuti donny mengiri di belakang Tio.
''selamat datang untuk para trainer,saya yakin ketiga trainer adalah yang terbaik dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda''
Ferry mulai mengingat-ingat akan sosok Tio yang sedang berdiri di hadapannya.
''ahaaaaa dia bukan nya laki-laki yang di lift itu, dia juga karyawan di perusahaan ini''
seusai rapat, Tio pun meninggalkan ruangan itu.
saat di perjalanan menuju ruangan nya, ferry menahan langkah Tio
''Stop ! kakak bukan nya yang di lift kemarin, wah ternyata kakak juga kerja di sini, di bagian mana?
ferry mendekatkan wajah nya ke arah tio
melihat itu, Donny melotot ke arah Ferry seakan menyuruh ferry berhenti mengganggu Tio.
Tio mulai tersenyum manis
''kamu yang kemarin ya dek, wah selamat yah, ternyata kamu yang terpilih untuk bergabung di perusahaan ini, tapi ngobrol nya lain kali saja yah, saya masih ada urusan'' Tio memgang pundak ferry sesaat dan mulai meninggalkan Ferry.
ferry mulai menatap Tio dengan penuh rasa kagum,Donny mulai berfikir dalam hati nya ''dasar bodoh,hingga saat rapat usai dia juga tidak tahu bahwa tio adalah direktur di perusahaan ini, benar-benar mau mati ini anak'' tak lama berselang Donny mendorong pundak ferry dan menyadarkan ferry akan lamunannya ''Dasar Bodoh,Siapkan saja kaki mu untuk melompat''
donny pun turut meninggalkan ferrry dan mengikuti langkah tio untuk mneyerahkan berkas.
Ferry hanya diam dan masih bingung atas perkataan Donny.
sementara itu di ruangan Direktur,terlihat donny mulai mengetuk pintu
''silahkan masuk Don,dan silahkan duduk''
donny perlahan mulai duduk di hadapan Tio
''ada hal yang ingin bapak sampaikan ?
tio mulai tersenyum manis
''saya rasa, saya sudah menemukan orang-orang yang akan saya utus ke jepang untuk melakukan observasi dan membaca keadaan pasar di sana''
Tio mulai berdiri dan perlahan donny mulai berdiri sehingga donny dan tio saling bertatapan.
''Donny wiratmaja,Rini mustika sari,Alex saputra, kalian yang akan berangkat minggu depan ke jepang, aku harap kalian mempersiapkan semuanya dengan baik dan aku minta kepada mu don, untuk menjaga para karyawan baru ini''
Dony terkejut karena ia di tunjuk untuk ikut ke Jepang
''tapi pak, bagaimana dengan personalia jika saya tidak ada''
tio kembali tersenyum manis
''saya akan memanggil pengganti kamu sementara, saya yakin kalian bisa jadi team yang solid di sana nanti''
Donny akhirnya keluar dari ruangan Tio dan menuju taman di dekat kantor untuk melepas penat sekalian untuk memanfaatkan jam makan siang.
saat berjalan-jalan di taman, ia melihat Ferry yang sedang duduk sembari meminum hot coffe di bangku taman.
dari kejauhan Donny menatap ke arah ferry dan mulai berkata dalam hati nya.
''kamu terlihat begitu polos, untuk beberapa saat aku takan melihat mu, jaga dirimu''
donny melanjutkan perjalanan nya........
(tuhan apa yang sebenarnya aku rasakan, kenapa anak ini begitu membuatku merasa gelisah, seharusnya aku tidak boleh seperti ini''
Bersambung...........
@Ricky_stepen
@yubdi
@Venussalacca
@YuuReichi
: )update, semoga suka dengan cerita ku yahh terimakasih
keliatannya donny mulai suka sma ferry
lanjut mas