It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Waktu aku sadar, badanku terasa lemah
tenggorokanku terasa sakit.
Ternyata ada selang yang terpasang dimulutku
Aku melihat ternyata ada jarum yang menancap ditanganku,
sepertinya sih buat transfusi
Aku masih bingung berada dimana
Kepalaku masih pusing
Kupegang kepalaku, ada perban disana
Pandanganku masih nanar
Semuanya masih terlihat kabur olehku
Aku masih hidup ternyata..
Ah..., kenapa aku masih diberi hidup keluhku
Buat apa aku hidup lagi
Klo memang aku sudah melakukan nista yang dilarangnya
Kenapa dia ga panggil aku saja
Aku mengeluh dalam hati
Apakah yang masih kamu mau dariku ya rabb
Mengingat lagi tentang koko membuat hatiku sakit lagi
Kulihat sekelilingku
Aku berada disebuah kamar dengan berbagai peralatan medis
Sepertinya aku sedang dirumah sakit..
Kutemukan wajah mamahku disana
Dia menungguiku dengan wajahnya yang kusut dan cemas.
melihat aku sadar, mamah pun langsung memeluk aku
Aku bisa merasakan mamahku menangis
Aku merasakan kehangatan yang sudah lama ga kurasa
Ya.. kasih sayang seorang ibu
Ga kerasa mataku basah
Aku ingin ngomong tapi ga bisa.
Tenggorokanku terasa sakit
Maafin aku mah
sudah membuatmu sedih
maafin aku...
Satu hari setelah aku sadar, aku sudah tidak ditempatkan di UGD lagi
Aku mendengar cerita dari kakakku, klo dia menemukan aku tergeletak dikamar.
Mukaku menghantam sudut meja lalu kena lantai, jadi kepalaku berdarah.
Dia sangat kaget saat meliat aku dilantai dengan darah menggenang dilantai
Dia bilang untung saja dia pulangnya dari semarang adalah di hari itu
Misalnya dia telat saja setengah jam aku sudah ga tertolong lagi katanya
Aku dilarikan ke UGD di borromeus dengan motor, dibantu dengan tetangga depan.
Baju kakakku pun jadi merah karena kena bocor dilukaku.
Pantas saja aku masih hidup kataku sendiri dalam hati
Aku memang ga tahu kalau kakakku bakal pulang hari itu
Jadi aku sudah yakin bahwa aku ga akan di dunia ini lagi
Apa benar tuhan masih sayang sama aku?
Atau dia hanya ingin menambah siksaku lagi dunia sebelum menerimaku nanti?
Aku hanya tertawa getir
Karena ga tahu apa maksud tuhan memberi kesempatan aku hidup lagi
aku ga tahu..
Saat aku suda dipindah ke VIP room, selang di mulutku sudah dicabut
Aku sudah bisa ngomong pelan, walau tenggorokanku terasa sakit
Kakak bilang selang itu tadinya dipakai buat menguras obat tidur dari lambungku agar tidak sempat semuanya menyebar ke seluruh tubuh. Untungnya sih masih sempet.
Badanku lemas, kepalaku yang diperban terasa sakit. Ya iyalah sakit karena bocor kebentur pinggir meja hheu
Saat itu abangku yang gantian jaga. Mamah istirahat dulu kecapekan. Kakak bilang mamah seharian ga tidur nungguin aku.
Aku hanya terdiam ga tahu mau ngomong apa.
Aku tiba-tiba teringat surat yang aku tulis
Dengan lemah aku tanya ke kakakku apa dia baca? Apa mamah juga baca?
Kakak bilang dia baca, dan mamah juga sudah tahu...
Trus dia bilang, ga usah dipikirin dulu, yang penting cepet sembuh dulu
Aku termenung
Ah cepet sembuh
Apakah aku ingin sembuh ..
Hahaha, aku ga tahu
Tapi tuhan masih memberiku hidup
Apa aku harus jalanin kesempatan hidup ini
Aku bingung...
Aku...
Aku ingin ketemu koko sekali lagi
Aku ingin ketemu dia sekali lagi sebelum aku mengambil keputusan..
Aku pun bilang ke kakak aku dengan pelan
Aku minta dia kabari tante dan koko
Kabari tentang keadaanku
Tadinya kakakku menolak
Namun setelah aku mengancam aku ga mau dirawat dia pun menuruti
Kebetulan tante saat itu sedang berada di bandung, jadi dia juga turut menengok
Ci Deni dan Fitra menangis saat meliatku.
Si tante bilang kenapa aku jadi seperti ini
Dia pegang tanganku, dia bilang betapa kurusnya aku
Tidak seperti dulu
Ya, ga sampai sebulan aku sudah transformasi separah ini
Pipiku cekung. Tanganku pun kelihatan kurus ke tulang.
Berat badanku turun drastis dari 60an menjadi 49 kiloan ada kali
Karena aku memang jarang makan, itupun sedikit
Seringnya hanya minum dan ngerokok doang
Saat itu si koko hanya terdiam di pojok
Dia tidak ngomong apa-apa
Dia hanya melihatku dengan mata yang sayu
Aku minta agar aku ditinggal berdua sama koko
Mereka mengerti, dan aku pun ditinggal berdua dengan dia
Aku bertatapan lama dengan dia
aku ga tahu mau ngomong apa
Matanya terlihat sayu olehku
Tidak seperti dulu yang memancarkan sinar cerah dan berbinar-binar
Ah koko, apa yang sudah aku lakukan kepadamu.. keluhku dalam hati
'Kok abang jadi seperti ini..' kata koko bergetar setelah lama kita saling berdiam
Abang... kata yang sudah lama tidak kudengar
Semua kenangan itu mengalir kembali
Ga kuasa aku pun mengalirkan air mata
'koko udah bisa maafin abang?....' tanyaku terbata
'ga ada yang perlu dimaafin bang' kata koko pelan
'jadi?' tanyaku dengan suara yang masih serak
Koko diam menghela nafas
'koko tuh merenung habis abang tuh datang kmaren'
'Koko pikiran semua omongan abang ke koko'
'Dan koko memang berniat untuk ketemu abang lagi buat ngomong' kata koko pelan
'Tapi ternyata sudah kejadian seperti ini' keluh koko
'Aku tertekan bang, aku bingung, aku sudah bikin abang kayak gini' kata koko parau
'Klo misalnya abang sekarang bener-bener ga ada aku ga akan pernah bisa maafin diri aku' kata dia
'Tapi sekarang aku jadi takut bang'
'Aku sekarang masih ga bisa kontrol emosi'
'Sejujurnya koko sudah maafin abang pas abang dateng kmaren-kmaren itu..'
'Tapi koko masih belum bisa ngelupain perbuatan abang'
'Apa yang terjadi klo misalnya koko emosi lagi bang?'
'Koko masih anak-anak bang, ga ngerti yang begini-begini' suara koko semakin bergetar
'Koko ga sanggup menanggung jika hal kayak gini terjadi lagi'
'Jadi sebaiknya kita memang ga usah bertemu lagi bang' kata koko pelan
Degggg
Jadi itu keputusan koko
Aku sudah merasa bakal jadi begini
Nyeseeek, sakiiiittt, mataku terasa panas
Aku sudah menahannya namun aku tak kuasa
berhamburan sudah air mataku, ahahaha entah sejak kapan aku berubah menjadi secengeng ini..
'Maafin koko bang' kata dia pelan
'Maaf aku ga bisa jadi ade yang baek buat abang'
'Kalau kita tetap bareng pasti bakal begini lagi bang'
'Tapi ko..., aku ga bisa'
'Aku ga tahu harus gimana tanpa lu ko' kataku dengan serak
Rasa sakit yang masih tersisa di tenggorokan akibat selang ga aku pedulikan
Masih lebih sakit lagi hati aku yang merasa takut ditinggalkan koko
'Abang bisa lah' kata koko dengan pelan
'Abang dulu kuat kok tanpa koko'
'Abang yang dulu ngajarin koko banyak hal'
'Suatu saat pasti abang akan bisa nemuin orang yang jauh lebih baik dari koko'
'Yang bener-bener bisa ada disaat abang ada, ga seperti koko yang sekarang' kata koko dengan suara sedih
'Aku... aku ga bisa ko aku.. aku..' aku mulai menangis, badanku gemetar menahan emosi
'Maaf bang, sekali lagi maafin koko, koko ga sanggup untuk saat ini' kata koko
'Ini yang terbaik buat kita berdua bang'
'koko pamit bang' kata pelan sambil berbalik untuk pergi
'Ko jangan pergi!' kataku
Aku berusaha untuk bangkit saat itu untuk mencegah koko pergi
Namun apa daya kekuatan hatiku tidak diimbangi kekuatan fisikku
Tenggorokan yang sakit, ditambah badan yang lemas tak kuasa menahan tubuhku.
Aku pun limbung dan jatuh dari ranjang
Aku ga ingat apa-apa lagi
Namun dari cerita kakakku, saat aku jatuh dari ranjang dan pingsan, suara jatuhku yang gaduh membuat mamahku dan kakak dateng kedalam
Mereka melihat koko diam terpatung melihat aku jatuh
Mamah pun memelukku gitu sambil teriak-teriak manggil suster
Mamah pun menyalahkan koko atas kejadian itu
Ga lama kemudian tante dan cici-cici koko dateng
Mereka tentunya ga terima si koko disalahin oleh mamah
Mereka jadi bertengkar
Mamah nyalahin gara-gara koko aku jadi begini dan hampir mati, tapi si tante ngebela kalau aku yang ngejar-ngejar koko jadi bukan salah dia.
Kakak aku berusaha melerai mereka. Dan mereka semua pada diem saat suster datang dan bantuin aku naik keranjang lagi.
Mamahku hanya diem saat si tante dan cicinya koko pamit
Si koko hanya diam terpaku saat dia lihat aku jatuh dan ga ngomong apa-apa sampai mereka pergi, bahkan waktu mamahku nyalahin dia, dianya hanya diam..
Aku hanya tertawa getir mendengar cerita kakakku
Suatu kenyataan pedih yang harus kuterima
Yap, it's finally officially over
Sudah ga mungkin lagi ini diperbaiki. Aku ga akan ada muka lagi buat ngadepin koko, juga cici-cicinya dan si tante
Semua hanya berawaal dari kesalahan bodoh yang kulakukan
Kesalahan untuk mendapatkan kesenangan sesaat yang didorong nafsu
Yang harus dibayar dengan seorang sahabat dan sebuah keluarga
Ya.. keluarga yang pernah begitu dekat dengan aku
Saat itulah terakhir kali aku bicara dengan koko
Walaupun setelah itu aku sempet melihat dia beberapa kali, namun kesempatan berbicara itu sudah ga pernah ada
Yaah, mungkin inilah yang terbaik yang ingin diberikan diatas untukku
Berat memang
Sangat berat
Dan akupun tidak bisa langsung melupakan koko begitu saja
Sehabis aku pulang dari rumah sakit pun aku masih ga bisa move on
Yang diperparah dengan kenyataan bahwa aku ga bisa lagi ketemu dia
Sehingga menyebabkan suatu peristiwa besar yang menjadi penutup kisah aku dan koko
ahahaha, memang sepertinya yang diatas tuh klo kasih cobaan sukanya sepaket gitu, ga tanggung-tanggung
Jadi biar sekalian, sekalian nyerah atau sekalian bangkit trus jadi kuat hhheu
@aldo_graci0
@Adam08
@patokan
@afif18_raka94
@GULALI
@Ambigu
@derik
@DanniBoy
@mylo
@egalite
@AwanSiwon
@San_shan
@Sobeyo_
@joenior68
@grifiest
@AjiSeta
@el_crush
@Han_Gaozu
@4ndh0
@suck1d
@LittlePigeon
@Gigiharis_Krist
@JKT69
@nabhan
@adinu
@ahans
@chibipmahu
@alfa_centaury
@chanky
@earthymooned
@igoigo
@Wooyoung
@sinjai
@rebelicious
@ackbar204
@akuinisiapa
@jajaka_kasep
@D_hujannn
update long weekend untuk nuntasin kisah koko
tinggal epilog dikit lagi untuk nutup post tentang koko
Aku seneng bisa nyelesain ini cepet-cepet
Karena masih suka nyesek aja klo inget dia hheu
Untuk yang ga pengen di mention pm aja yah nanti aku remove
Nuhun
Yah nanti klo ada sedikit aku flash back in hehehe, aku pisah juga dengan dia setelah aku pisah dengan koko sih
@igoigo
Ini kan bukan kontes cerita sedih bro hehehehe,
Tapi kata aku sama sedihnya bro, sama-sama nyesek, namun yang sama koko lebih fatal hheu. Semoga ga ada yang ngalamin yang aku alamin
Terima kasih sudah mau mampir
@ahans iyaaaaa, ahaha jadi inget kenangan pas nyandar liat langit sama satria dan koko hheu
Kalau kenangan bagus sih gpp, klo nyesek ogah bro hhey
@derik
Yaah seperti nu di postingan lur.. nyesek
Geus tara papanggih deui, urang loba salah ka eta hheu
@Adam08 pengennya gitu bro, namun takdir berkata lain
gw ga tau mesti sedih ato seneng kalo bandingin kisah gw ama elu. hidup gw berwarna, tp tdk sepahit kisah elu ama koko ato semanis elu ama ang, ato sekonyol elu ama zen.
tapi, itulah hidup kan? kita berbeda biar bisa berbagi
Yaa seperti yang di post ahahaha
@LittlePigeon iya bro, karena itulah aku berbagi disini biar semua dapat pengalaman.
Biar tahu ada suatu kisah bodoh dimana anak labil mengorbankan hal besar hanya untuk hal kecil udah gitu hanya sesaat
Thx udah sering mampir