It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
*siapin wajan panas
#siapin ular anaconda...
Aku juga minta di mention....
Heheh
update please...
"Sebenernya gue... gak ngerti makanan-makanan ini,yon" Kataku sambil meringis kecil.
Dion terlihat sedikit kaget dan bingung, dia langsung membuka halaman demi halaman dari buku menu tersebut dengan cepat dan dia kembali terdiam.
"Chris.. gue juga enggak ngerti ini makanan apaan" Mukanya terlihat panik dan memerah, ekspresi yang benar-benar kusuka dari dia.
"Yah.. Lo gimana yon, gue kira lo ngerti makanan Thailand"
"Errr... Gue pertama kalinya ke resto Thailand, Chris. Duh apaan sih ini, mana gak ada fotonya lagi" Dion masih terlihat bingung. Kemudian kualihkan pandangaku ke buku menu yang hanya berisi tulisan tersebut, Tom Yum Kung, Pad Thai, Khao Mun Gai, Tod Man Plak Krai, Som Tam, Gai Yang. Hmmmm, Aku benar-benar asing dengan menu-menu tersebut. Kupandang Dion, dan ternyata dia juga sedang memandangku dengan muka paniknya.
"Gue gak ngerti Chris. Duh, mesen apa ya ini."
"Yaudah yon, asal pesel aja gih. Hahaha"
"Tom Yum Kung aja deh, abis bingung mau pesen apa" Akhirnya dia memilih makanan yang kuyakin, dia tak tahu itu apa dan begitupun denganku.
"Yaudah gue pesen ini deh yon, Khao Pad Naem. Lo minumnya apa? Gue Thai Tea aja"
"Hm... Sama deh, Thai Tea juga" Akhirnya kami sudah menentukan menu yang akan kami pesan, walaupun sebenernya kami tidak tahu apa itu. But it's okay, yang kutahu hanya Thai Tea saja, pasti itu teh kan?
"Mbak" Kataku sambil melambaikan tangan kepada pelayan terdekat kemudian ia mendatangi kami. Setelah mencatat menu yang kami pesan pelayanan itu langsung meninggalkan kami, Aku dan Dion kembali dalam keheningan.
"Chris, Lo sebenernya kerja apa sih?" Tanya Dion memecah keheningan di antara kami.
"Penasaran banget nih kayaknya. Hehe, Gue Cuma jadi karyawan biasa kok. Lo sendiri?"
"Karyawan biasa gimana? Perusahaan apa? Bagian apa? Lo dulu jawab baru gue kasih tau kerjaan gue" Jawab Dion dengan pandangan ingin tahunya.
"Di perusahaan saham yon, gue jadi staff akunting. Nah gue udah jawab tuh, sekarang lo yang jawab" Sebenarnya aku berbohong kepada Dion. Memang aku bekerja di salah satu perusahaan Saham yang terkemuka di Indonesia, tetapi bukan sebagai staff Akunting. Ya, Aku adalah Direktur dari perusahaan tersebut yang tak lain adalah milik Papaku sendiri sebagai Direktur Utamanya. Aku tak bermaksud apa-apa dengan berbohong tentang pekerjaan ku ini. Aku hanya takut, takut Dion akan menjaga jarak dariku. Selama ini, orang-orang yang tahu tentang pekerjaanku selalu menjaga jarak dariku, menjadi hormat, atau apalah. Kenapa? Aku hanya manusia biasa kok, tak lebih.
Dion masih memandangku dengan tatapan yang curiga, But I just can't tell him the truth.
"Yon? Gue udah jawab kan, nah sekarang lo yang kasih tau gue pekerjaan lo apa"
"Gue sebagai Server Administrator di kantor gue" Jawabnya, dia masih terlihat tidak puas dengan jawabanku tapi dia tidak bertanya lebih lanjut. Inilah salah satu yang kusuka dari sifatnya, dia tak pernah memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Tidak seperti aku yang selalu memaksa Dirinya mengikuti kehendakku.
"Wih keren dong lo. Pasti jago computer ya?"
"Gak juga sih, kan gue sekalian belajar Chris. Maklum fresh graduate hehe" Akhirnya aku melihat sedikit senyum di wajahnya yang entah kenapa dapat membuat hatiku tenang.
"Ohiya Chris, Lo udah punya cewek kan? Kok gak pergi sama dia?" Tahu darimana dia bahwa aku telah memiliki seorang pasangan?
"Kok lo tau gue punya pacar yon?" Tanyaku penasaran.
"Hehe.. Itu yang di avatar Line lo, pacar lo kan?"
"Yap. Dia pacar gue, dia lagi ada urusan di luar kota yon." Jawabku kurang antusias. Aku sedang tidak ingin membicarakan tentang Andin, apalagi dengan Dion disaat seperti ini.
"Namanya siapa Chris?"
"Andinni. Nah, lo sendiri? Udah punya pacar belom?"
"Belom. Belom mikirin sih. Hehe" Jawab Dion dengan senyum khas nya yang begitu manis.
"Belom mikirin gimana yon? Masa udah 19 tahun belom punya pacar sih. Haha"
"Yeee biarin, gue mau fokus kuliah sama kerja dulu. Gawat kalo mikirin yang lain, bisa-bisa nilai kuliah jeblok dan beasiswa gue bakal dicabut."
"Hmmm.. Bagus bagus.. Itu namanya Dion gue" Entah kenapa aku senang menyebutnya dengan 'Dion ku/ Dion gue'. Aneh ya, padahal kan dia bukan siapa-siapaku, tapi yasudah lah
"Apaan sih Dion lo Dion lo, emang gue anak lo!" Jawabnya ketus, ia masih tak suka dengan panggilanku untuknya itu.
"Hehehe biarin dong, kan gue yang manggil ini"
"Iya terserah deh. Eh gimana kabar nyokap lo? Udah lebih baik?"
"Tenang yon, kondisi nya udah membaik kok. Cuma dia masih dirawat di rumah sakit, takutnya nanti ada apa-apa kan biar deket dari dokternya"
"Oh.. Jadi sebenernya nyokap lo sakit apa sih? Dan ber.. eh gak jadi deh" Aku tau dia ingin menanyakan tentang nama itu, tapi kemudian dia menghentikannya. Aku hanya diam tak menjawab pertanyaannya, Aku tak suka mendengar nama itu, dan sepertinya Dion mengerti. Dia langsung mengalihkan topik pembicaraan kita ke hal yang lain.
"Eh Tom Yum Kung itu kira-kira apa ya?" Tanya Dion tentang makanan yang tadi dia pesan.
"Lah gue mana tau yon, gue juga gak tau yang gue pesen itu apa. Hahahaha" Kami berdua tertawa karena kebodohan kami ini. Tak berapa lama seorang pelayan datang bersama dengan makanan yang kami pesan. Dia pun menyediakan makanan tersebut sambil menyebutkan namanya satu persatu.
"Tom Yum Kung" Sambil menurunkan sebuah mangkuk, berisi seperti soup dengan... kepala Udang yang mengambang di atasnya.
"Khao Pad Naem" Kulihat satu porsi besar nasi goreng dengan tambahan-tambahan di atasnya seperti sosis, daging ayam, dan lainnya.
"Thai Tea" Pelayan tersebut menurunkan 1 Pitcher teh besar diikuti 2 cangkir kecil.
"Semua menu nya sudah siap ya. Selamat menikmati" Kata Pelayanan tersebut seraya meninggalkan tempat kami.
"Yon, lo kenapa? Kok diem aja?" Kulihat dari tadi Dion hanya diam memandangi Tom Yum Kung didepannya.
"Chris.... Ini kok begini.. Gue geli, gue alergi udang" Katanya terlihat kecewa, membuatku tak tega melihatnya.
"Hahaha. Ada-ada aja lo, yaudah mau pesen lagi aja ya? Gue panggilin pelayannya, oke."
"Eh gak.. Gak usah. Lagian gue gak laper banget kok, tadi sebelum kesini kan gue udah makan"
"Ya gak bisa gitu dong yon, masa gue makan, lo gak makan!" Tapi Dion tetap ngotot tidak mau memesan makanan lagi, akhirnya akupun memberikan tawaran kepada dia.
"Yaudah. Ini kan porsi makanan gue banyak, kita makan berdua ya!" Kataku seraya memberikan satu sendok kepada Dion, dan menggeser makanan ku ke tengah-tengah meja.
"Gak usah Chris. Udah lo makan aja, gue gak laper kok. Lagian udah malem juga, it's not my dinner time." Errrr... Dion itu benar-benar keras kepala ya. Tak mungkin kan aku makan sendirian sementara dia hanya melihatinya? Tanpa fikir panjang, langsung ku ambil sesendok nasi goreng tersebut kemudian ku suapkan ke mulutnya sambil ku tekan pipi nya agar mulutnya terbuka.
"Nih makan ya!"
"Kwissss!!!" Dion bersuara dengan tidak jelas karena masih ada nasi goreng tersebut di dalam mulutnya. Kemudian dia berusaha menelan nasi goreng tersebut dengan cepat.
"Lo apa-apaan sih pake suap-suapin segala! Malu-maluin tau nanti diliatin orang! Gue bisa makan sendiri!" Dia terlihat kesal dan mukanya kembali memerah sambil memelototiku, Aku hanya bisa tertawa melihat ekspresinya itu.
"Hahahah. Iya maaf, lagian lo stubborn banget sih. Disuruh pesen lagi gak mau, disuruh makan bareng gak mau. Hehe. Peace yooon" Kubalas dengan dua jari kananku yang kubentuk V sambil tersenyum kepadanya.
Dion masih terlihat kesal, tapi kok... Dia malah terus menyuapkan makanan itu ke mulutnya dengan kesal? Hahahaha
"Yon.. Lo laper apa doyan? Inget woy ada gue. Hahaha" Dia langsung menaruh sendoknya disamping piring tersebut, dan kembali memelototi Aku.
"Ngeselin!" Ketus nya dengan pandangan penuh dendam.
"Ampun brooooooナ Bercanda doang, yaudah makan lagi gih. Apa mau gue suapin lagi? Hahaha"
"NO WAY! Thanks!"
"Yooon.. Ayo dong jangan marah lagi, gue kan udah minta maaf" Ledekku kepada Dion. Dia masih tak menjawab dan membuang mukanya dari pandangan ku.
"Hey hey. Ayo dimakan, nanti gue suapin lagi nih!" Sembari ku ambil satu sendok nasi goreng tersebut.
"Errrr.. Enggak! Gue bisa makan sendiri!"
"Nah yaudah ayo kita makan, jangan ngambek mulu. Oke?" Dion akhirnya menyerah dan kembali menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya.
"Enak gak yon menurut lo?"
"Hmmm.. Lumayan lah, bumbunya yang bikin enak nih"
"Sok tahu, kayak ngerti masaknya aja"
"Yeee serius tau. Nyokap kan pinter masak, gue sering dikasih tau tentang bumbu-bumbu gitu, walaupun jarang gue dengerin. Hehehe"
"Huuuu durhaka ya, orang tua ngajarin malah gak didengerin"
"Ya gak gitu juga kali, Chris" Kilahnya sambil menjulurkan lidahnya ke arahku. Tak terasa sudah beberapa suapan yang kami ambil dan sekarang hanya tersisa piring kosong di tengah-tengah meja kami.
"Kenyang yon? Atau mau nambah?"
"Buset, I'm full! Itu Nasi goreng gak salah ya porsinya segede itu, Orang Thailand makannya banyak ya?"
"Dunno." Kataku sambil mengangkat bahu.
"Nah sekarang kita coba Thai Tea nya" Langsung ku ambil pitcher berisi teh itu, kemudian kutuangkan kedalam cangkir yang disediakan dan kuberikan kepada Dion.
"Nih lo coba, enak apa enggak"
"Errrr... Gue bisa ngambil sendiri Chris. Don't treat me like a kiddo!" Jawabnya yang langsung mengambil cangkir itu dari tanganku, dan tak ketinggalan mukanya yang sekarang memerah seperti kepiting rebusナ Kenapa dia gampang sekali bersemu seperti itu? Apa sikapku yang terlalu berlebihan?
"Heheナ Jangan salahin gue dong. Salahin tuh muka lo yang unyu-unyu kayak anak bocah"
"Terserah lo deh mulai sekarang mau ngomong apa ke gue"
"Nah gitu dooong, Dionkuuuuuu" Ledekku sambil memajukan bibirku agar terlihat monyong, dan Dion hanya diam dengan muka yang terlihat kesal.
===----===
* Dion Side *
Gue b↑te b↑te se-bete-betenya sama Chris! Daritadi dia memperlakukan gue seperti anak kecil idiot. Narik tangan gue lah, mau gendong gue lah, mau nyuapin gue lah, manggil gue 'Dionku' 'Dion gue' 'Dion bla bla bla' lah. Kan gue malu kalo diliat sama orang-orang sekitar, apa dia gak mikir? Apa sih sebenernya yang ada di fikiran dia?! Dan gue tahu, dia bohong tentang pekerjaannya. Mana mungkin hanya seorang Staff Akunting bisa seperti ini? I mean, mobilnya aja bagus, barang-barangnya gue tahu kalo itu branded semua, apalagi kemarin Mama nya aja dirawat di kamar VIP. Tapi, gue juga gak bisa maksa dia untuk mengakui nya ke gue sih, emang siapa gue? Hahaナ Tapi anehnya, gue nyaman dan aman berada di dekat dia. I feel like someone special when I'm with him. Atau gue yang terlalu berlebihan menanggapi nya?
***
"Yaudah yuk pulang Chris, kita udah kelamaan ngobrol gajelas disini" Gak terasa gue sama Chris udah hampir 2 jam di restaurant Thailand ini, entah apa yang gue obrolin sama dia, sampai mesen sidedish beberapa kali untuk menemani obrolan kita.
"Saya pakai debit ya mbak" Gue serahkan kartu ATM gue kepada pelayan itu, tapi tiba-tiba Chris langsung narik kartu ATM gue dan menyerahkan CC(Credit Card)-nya ke sang pelayan.
"Kan gue udah bilang, gue yang traktir lo" Jelas Chris.
"Yeeee... emang gue udah bilang gue mau di traktir lo? Udah gue yang bayar aja!" Ngotot gue sambil narik CC dia dan gue kasih kartu ATM gue lagi ke pelayannya. Ya emang gue rencananya kan mau traktir dia sebagai balas budi atas tumpangan dia itu.
"Gak mau. Ini mbak, Pake CC saya aja" Dia gak kalah ngototnya sama gue, dan gue lihat si Pelayannya kebingungan mau ngambil Kartu ATM gue atau CC nya Chris.
"Jadi mau pakai yang mana untuk pembayarannya?" Tanya sang pelayan dengan lembut.
"Punya saya mbak!" Kata gue dan Chris serempak.
"Pokoknya punya gue! Udah masukin lagi CC lo sana!" Bentak gue ke Chris.
"Nggak! Mbak, udah ini pakai CC saya aja mbak. Jangan di dengerin anak ini." Loh kok nih orang makin nyolot?! Maksud gue kan baik!
"No way Chris! Masukin CC lo sekarang, gue yang bayar! Mbak, silahkan langsung lakukan pembayarannya" Kata gue semakin emosi. Pelayan itu langsung mengambil kartu ATM gue dengan ragu, dan langsung menggeseknya ke alat debit. Gue lihat Chris membuang muka nya dari gue, ah sabodo teuing!
"Oke, Terima kasih telah berkunjung ke restaurant kami. Khawp Khun Kha" Dia mengembalikan kartu ATM gue dengan senyum yang agak dipaksakan.
Tiba-tiba Chris langsung jalan seenaknya tanpa memperhatikan gue di belakangnya. Lama-kelamaan langkahnya semakin cepat, gue hanya mengikuti nya dari belakang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hingga akhirnya kita sampai di depan motornya yang berada di parkiran, dia langsung mengenakan jaket dan helmnya serta memberikan Helm ke gue tanpa berkata apapun. Gue ambil helm tersebut dan langsung gue kenakan di kepala gue. Setelah dia naik ke motor dan menyalakan mesinnya, gue juga langsung naik di boncengannya.
Sepanjang perjalan gak ada percakapan yang terjadi di antara kita, dan dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Beberapa kali gue terpaksa memeluk dia dengan erat karena kecepatan motornya yang terlalu kencang. You're so silly!
"Thanks Chris" Kata gue setelah turun dari motornya. Dia Cuma memandang gue sebentar kemudian langsung menjalankan motornya meninggalkan gue. Oh sh*t! Lo kenapa sih?! Masa cuma karena hal gitu doang sampai marah gak jelas gitu?!
Dan gue akuin, gue jadi kepikiran. Tapi gue gak mau dong minta maaf, emang gue salah apa?! Sekarang udah jam 12 malam, gue masih belum tidur mikirin kejadian tadiナ Akhirnya gue paksakan diri untuk ngirim pesan ke Chris lewat Line, ya basa-basi doang. Gue gak akan minta maaf karena gue nggak salah.
"Woy bro. Udah sampe rumah?" Beberapa lama tak ada jawabanナ. Hingga 15 menit kemudian gue lihat status pesan gue berubah menjadi 'Read' yang berarti si Chris udah membacanya. Tapi 1 jam berlalu belum ada juga balasan dari dia. Tau deh, mending gue tidur aja!
End of Nightmare....
I'm sorry for the late update ya, lagi banyak kerjaan kantor dan tugas kuliah, serta kerjaan dari client luar TwT
Nah semoga update-an kali ini dapat memuaskan dahaga pembaca sekalian(?) Happy reading! Jangan lupa kasih komentar kritik dan saran ya )
Itu error bro, '...' berubah jadi ' ナ' gatau kenapa, tadi udah gw edit ternyata ada beberapa yang ketinggalan=,=
hahahahhaa
lanjuttttttttttttt
Tom yam nya gak dimakan y? ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ buat g aja deh 【ツ】ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ【ツ】
jgn lama2 apdetnya