Setelah pelajaran Pak Jarwo, bel istirahat pertama pun berbunyi. Kaki ku sangat pegal karena berdiri di depan kelas, aku duduk di bangku sambil memegang kaki yang pegal. Aku melihat ke arah Casius ternyata dia biasa saja, aku baru sadar dia kan atlet renang makanya berdiri 1 jam pelajaran bukan masalah buatnya. Sebenarnya dia orang Cianjur untuk mengejar cita-citanya menjadi perenang yang nomor satu maka dia pindah di Bandung agar mendapat bimbingan dari pelatih yang terbaik. Aku pernah 1 kali melihat dia ganti baju, tetapi dia ternyata tidak memakai baju dalaman sehingga perutnya yang kotak-kotak itu tertampang jelas di depan kedua mataku. Aku hanya terkejut dan cepat-cepat memalingkan wajahku. Sekarang aku jadi mengingat penari yang selalu aku lihat di Malioboro, badannya yang tinggi, perutnya yang seksi dan wajahnya yang tampan terngiang-ngiang di benakku.
"Ridan, kamu gakmau jajan di kantin?",tiba-tiba Wira menyadarkanku dari lamunana. "Gak ah, aku gak laper, tadi pagi udah sarapan",jawabku. Aku mengambil buku sketsa dari dalam tasku, tak lupa pensil yang sudah kuraut. Aku terinspirasi untuk menggambar si penari yang tadi aku lamunkan. Tak perlu waktu lama, gambar itu pun selesai. Aku menatapnya sesaat dan sungguh yang ku gambar sangat persis dengan wajah asli penari itu. Segera ku masukkan ke dalam tas, sebelum teman-teman melihat apa yang kugambar barusan.
Bel masuk pun berbunyi, karena sekolah SMP ini adalah sekolah katolik yang dipimpin oleh biarawati sehingga peraturan pun sangat ketat. Setiap masuk kelas kami harus berdiri di depan kelas dua banjar, perempuan dan pria di pisah dan harus menunjukkan buku siswa dan buku tugas. Buku siswa semacam buku tentang kewajiban siswa selama sekolah di sana.Peraturan yang juga dibuat termasuk tidak boleh merokok. Aku sangat kagum waktu Casius memarahi anak-anak kelas 3 yang merokok di tempat Game Oline yang persis di depan sekolah. Dia mengancam akan memberitahu pada guru sehingga mereka semua mematikan putung rokoknya sambil mengucapkan sumpah serapah.
Kata Casius kalo ngerokok itu sama aja ngebakar uang mana itu uang dari orang tua kita bukan hasil jerih payah kita sendiri mana lagi sekarang dia kan perenang jadi oleh pelatihnya dilarang merokok karena akan menurunkan perfomanya.