Waktu aku SMP kelas 1 , aku tinggal di Yogja. Setiap malam aku selalu ke Malioboro dan pantengin yang grup musik + penarinya, lumayan tinggi postur penarinya dengan wajah yang ganteng, kira-kira umurmya 25 tahunan tapi goyangannya mantap.Kalo melihat dia pasti hati aku akan adem, jadi aku gak pernah absen nonton dia dari jam 7 malam- 9 malam. Tapi kebahagian itu hanya berlangsung 1 tahun, karena tiba-tiba nenek aku yang tinggal di bandung jatuh sakti sehingga aku harus pindah di bandung untuk merawat nenek.
Jadi aku pun pindah sekolah saat aku kelas 2 SMP, ke salah satu sekolah swasta yang levelnya biasa. Karena aku mencari sekolah yang dekat dengan rumah nenek. Pada saat itu aku sangat canggung untuk karena tidak ada orang yang aku kenal. Aku masuk pada saat semester pertama baru dimulai sehingga tidak perlu memperkenalkan diri seperti murid baru pada umumnya. Ternyata disana murid-muridnya sangat ramah dan mereka berkenalan dengan aku. AKu duduk di baris pinggir kiri yang berbatasan langsung dengan jendela ketiga dari depan. Hari-hari aku lalui dengan keadaan yang semakin akrab dengan teman-temanku yang baru. Setiap hari senin-jumat aku les privat dari jam 3 sore-jam 5 sore. Tak heran nilai ulanganku selalu berkisar 9-10.
Aku selalu menjaga nenek sehingga berangsur-angsur kesehatan nenek membaik. Nenek sudah bisa makan sendiri, berjalan-jalan ringan pada pagi hari dan kegiatan lainnya. Aku sangat senga denga kemajuan yang nenek alami sehingga dengan begitu aku akan cepat kembali ke yogja karena aku sangat rindu akan penari di malioboro itu. Kembali ke sekolah saat ini, ada tes pelajaran seni suara sehingga setiap anak di tes menyanyi ke depan dengan pilihan lagu bebas. Karena guru itu tidak pernah mendengar aku menyanyi secara aku anak baru sehingga akulah yang pertama di tes. Aku ke depan dengan gitar yang aku pinjam dari Casius, teman sebangku aku, aku menyanyikan lagu Soundtrack One litre of Tears yang berjudul konayuki. Setelah selesai, Bu Sisil langsung kagum akan suaraku. Murid perempuan langsung terpesona kepadaku. Memang banyak orang yang mengatakan bahwa suara aku bagus dan tampang aku termasuk tampan.
Di akhir-akhir semester 1 diadakan porak (pekan olahraga antar kelas), kira- kira jam 9 pagi wali kelas ku Bu Martini, mendekati aku dan membawa aku ke ruang guru, di sana aku mendapat kabar bahwa nenekku baru saja berpulang ke rumah Bapa di surga, sontak aku terkejut karena tadi pagi waktu aku pamitan pergi ke sekolah nenek masih sehat-sehat saja. Ternyata nenekterkena serangan jantung. Tak lam sopir ku datang , walikelas dan beberapa teman-temanku ikut bersamaku menuju rumah. Nenek disemayamkan di rumah, selama perjalan menuju ke rumah air mataku tak dapat dibendung. Apalagi saat sudah sampai di rumah langkahku gontai , dari jauh kulihat peti mati berisi jenasah nenek, aku mendekat dan berteriak sejadi-jadinya agar nenek tidak meninggalkan aku. Semua orang yang ada disana iba melihat diriku, aku pun ditenangkan oleh sanak saudaraku. Nenek pun di kuburkan sehari kemudian setelah kedua orang tuaku sampai di bandung. Mereka bekerja di luar negeri.Aku tidak diboyong karena aku sendirilah yang tidak mau ikut.
Pembagian raport semester satu sudah lewat, aku belum mengambil raport karena sibuk mengurus pemakaman nenek. Libur semester 1 hanya 2 minggu. Aku merasa ini adalah liburan yang paling kelam karena aku tidak mau pergi kemana-mana. Dua minggu telah berlau dan kedua orang tuaku sudah kembali ke luar negeri. Aku ragu apakah akan pergi sekolah besok atau tidak. Pagi hari saat masuk sekolah aku putuskan aku akan pergi ke Yogja aku ingin ke Malioboro melihat penari yang aku harap dapat mengobati hatiku yang bersedih ini. Aku menyuruh Pa Kiraman menyiapkan tiket pesawat untuk pergi ke Yogja hari ini juga.Jam 12 siang aku tiba di yogja, aku pun menuju rumah yang ada di sana, menunggu sampai pukul 7 malam tiba. Kira- kira jam 7 malam aku sudah ada di tempat biasa ku melihat penari itu di Malioboro. Dia sedang bersiap-siap untuk menari diiringi tabuhan drum. Selama 2 jam aku melihat di nonstop. Aku pun menyawer 100ribu. Setelah selesai hatiku terasa plong, tidak ada kesedihan yang melekat di dadaku.AKu pun selama 1 minggu di sana dan melakukan rutinitas yang sama.
to be continue