BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Numpang share ceritaa yaa

TINGGAL KENANGAN Part I

Ide cerita ini diambil dari kisah nyata. Cuman di variasikan biar lebih menarik. Selamat membaca ^^



******
“Gi, aku ke rumah kamu sekarang yaa?”

Seperti itulah telpon darinya.. Kak Kenzo. Seseorang yang ku kagumi, dia baik, seru di ajak ngobrol, makanya aku selalu curhat padanya. Dia juga bisa ngerti apa yang aku rasain. Selain itu, dia juga memiliki wajah yang putih, hidung mancung, dan alis yang tebal. Tampan & Dewasa! Yaa, itu kesanku terhadapnya.
Sedangkan aku, Yogi. Anak SMA kelas 12. Kata orang sih aku manis, soalnya aku punya lesung pipi dikedua pipiku. Tinggi & berat badan aku juga proposional, soalnya sejak awal aku masuk SMA, aku mulai nge'gym. Yaaa agar aku punya badan yang bagus & keinginanku kini terkabul.

###Lanjut ke cerita.
Belum sempat aku menjawabnya, tapi dia lebih dulu mereject teleponnya.
“Aaarrg nih anak belum dijawab juga uda asal main reject” gerutuku dalam hati. Yaa mau tidak mau aku harus merapikan kamarku yang berantakan, kar'na semalam teman-temanku nginep dirumahku. Alhasil kamarku seperti kandang hewan, Kotor dan Berantakan !
“Aarrggh, pembantu aku kemana sih? Masa iya aku bersihin kamar aku ini sendirian? Si Kenzo 10 menit lagi khan uda sampai.” keluhku sambil memanyunkan bibir.

“Tookk.. Tokk.. Tokk..”
“Siapa sih pagi” gini bertamu?” pikirku sambil mengambil & memakai baju kar'na aku hanya menggunakan boxer.

“Looh, kak Kenzo? Kok uda nyampe? Bukannya...” dia menaruh telunjuknya dibibirku membuat ucapanku terhenti.
“Boleh masuk ga? Tamu dateng kok engga disuruh masuk?” katanya sambil cengengesan mendahului masuk rumahku.
Aku menutup pintu dan mengikutinya.


“Yaa Tuhan, dasar bocah SMA! Ga bisa hidup rapi.” komentarnya saat membuka pintu kamarku.
“Maklum lah kak, semalem temen temen pada nginep dirumah. Lagian kakak sih kenapa pagi pagi udah dateng ke rumahku?” jawabku sambil menuju sofa.
“Oh, jadi ceritanya ga boleh nih aku main kesini? Yasudah” katanya ngambek seraya menuju pintu untuk keluar.
“Yaah Yaah Yaah, kok ngambek siih kak? Aku kan cuman bercanda” kataku sambil menarik tangannya.

“Emang pembantu kamu kemana?”
Tanyanya sambil duduk di sofa.
“Engga tau kak, tadi pas aku bangun sih rumah sepi. Mama Papa mungkin uda berangkat kerja, yaa mungkin pembantuku lagi mudik kali” jawabku.
“Eummm, yasudah mandi giih sana. Abis itu ayoo kita jalan jalan”
Suruhnya.
“Kemana kak?” tanyaku penasaran.
“Mandi dulu sana, nanti liat sendiri kakak ajak kemana” sahutnya sambil menatap semua sudut kamarku.


***
Aku yang hanya memakai handuk yang melilit di pinggangku sontak kaget ketika aku keluar dari kamar mandi.
“Lah, ini kamar aku siapa yang bersihin kak?” tanyaku dengan mata membelalak.
“Itu tadi kakak suruh jin buat bersihin kamar kamu. Hahahaha” tawanya, makin tampan saja kamu kak ..
“Aish, korban film deh” ledekku sambil mendekatinya.
“Eh, ngapain kamu deket deket ama kakak? Entar kalau kakak horny gimana? Hahaha.. Buruan gih pakai pakaianmu, kakak mau ke dapur sebentar” katanya sambil menekuk alisnya.
“Wkwkwkk makanya horny'nya jangan dibawa kemana mana, ditaruh dirumah aja. Yasudah aku mau pakai pakaian dulu” jawabku sambil menuju lemari pakaianku.
“Kamu kira horny itu barang? Yang bisa ditaruh & dibawa?” jawabnya ketus seraya meninggalkan kamarku.

***
Setelah aku selesai memakai pakaian, aku menuruni tangga & menuju dapur, penasaran apa yang dilakuin kak Ken.

“Hey!” aku mengagetkannya yang sedang sibuk memasak.
“Loh kak? Kakak nangis?” tanyaku khawatir sambil memegang kedua pundaknya.
“Eumh aah, engga kok Gi, ehehe .. Cuman tadi perih aja pas ngiris bawang merah. Kamu udah wangi nih, tunggu bentar yah, masakannya 5 menit lagi udah beres kok. Kamu tunggu dimeja makan dulu gih” suruhnya sambil menghapus air matanya.

Aku masih belum percaya dia nangis kar'na mengiris bawang merah, tapi entahlah ., mungkin memang benar matanya perih kar'na mengiris bawang merah. Aku melihatnya dari meja makan, kak Ken emang TOP deh. Baik, Tampan, Pinter Masak juga, kurang apa coba?


“Waaah uda laper yah Gi?” katanya sambil membawa masakannya ke meja makan.
“Iyanih ehehe”
“Yaudah makan yang banyak yaa, semoga makanan kakak enak” jawabnya sambil menyediakan sepiring nasi goreng untukku. Aku menyantapnya.

“Kenapa kakak ngeliatin aku seperti itu? Kakak engga ikutan makan? Kakak lagi ada masalah?” tanyaku ketika aku melihat tatapan yang berbeda dari dirinya.
“Engga kok Gi. Kakak tadi udah sarapan kok dirumah. Gimana, enak ga masakan kakak?”
“Enak kak.. Banget” jawabku sambil terus menghabiskan nasi goreng buatannya. Ia hanya tersenyum, seperti ingin menyampaikan sesuatu.


*****
“Kita mau kemana kak?” tanyaku saat kami sedang di mobil dalam perjalanan.
“Kepo deh kamu. Hahahaa..”
“Issh” kesalku
“Oh iya, Kevin gimana kabarnya? Beberapa bulan ini aku ngga pernah melihatnya di kampus” tanyanya tanpa melihatku.
Yaa Kevin, teman kak Kenzo sekaligus teman dekatku. Mereka 1 kampus. Dia Tampan, tinggi dan putih. Diantara kami bertiga, dialah yang paling tampan, namun ada hal yang tak aku sukai, dia cuek & sedikit egois.
“Baik kok kak, malah baik banget soalnya dia sekarang uda punya cewek” jawabku.
“Ciiee ciiee .. Ada yang cemburu nih?” ledeknya.
“Apaan sih?!” jawabku sambil melihat keluar jendela.

Hubuganku dengan Kevin memang dekat, bahkan dekat banget. Dia mantan aku, & sampai kini aku masih menyayanginya. Tapi dia uda punya cewek, dia lebih sayang pada pacarnya itu.


*****
“Naaah udah sampai nih” Katanya sambil mengajakku turun dari mobil.
Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya sampai juga.
“Dimana nih kak?” tanyaku saat aku turun dari mobil.
“Ini tempat favorite kakak sama pacar kakak dulu, indah kan?” jawabnya sambil menghirup udara & menutup mata. Mungkin ia teringat dengan mantannya yang kini sudah menikah bersama perempuan pilihannya.
“Iyaah, indah kak. Udaranya segar, pemandangannya bagus. Green!” kataku mencoba menghiburnya.

“Oh iya, kenapa kakak ngajak aku kesini? Aku kan bukan pacar kakak” tanyaku sambil melihat wajahnya.
“Eumhh, maksud kakak ngajak kamu kesini kar'na kakak mau bilang ...” hening setelah ia mengucapkan itu. Ia membuka matanya dan memegang kedua tanganku.
“I Love You. Would You be My Boyfriend , Sweety?

Aku tak tau harus menjawab apa, disatu sisi aku menyayangi Kevin, tapi disisi lain tak aku pungkiri jika aku juga mencintai Kenzo.
“Mmm.. A - aku juga cinta kakak. Kakak janji yaa ga akan nyakitin aku?”
Ia mengangguk.
“Thank you, sweety” katanya sambil memelukku.
“Cupp..” dia mencium bibirku.
Aku pun membalas ciumannya.


***
Setelah lama mengobrol dengannya disana, hapeku berdering. Kulihat ada SMS dari Kevin.
“Gi, bisa ketemuan ga nanti sore?”
“Dimana?”
“Ditaman seperti biasa”
“Baiklah”

“Kak, uda sore nih, pulang yuk. Kebetulan juga Kevin tadi ngajak aku ketemuan, mungkin ada sesuatu yang ia ingin bicarakan, kakak bisa anterin aku ke taman kan?” tanyaku sambil memegang tangannya.
“Baiklah” jawabnya. Ada nada cemburu yang kudengar dari jawabannya itu.


*****
“Kakak pulang duluan aja yaa, nanti aku pulang naik taxi aja” kataku kemudian turun dari mobilnya.
“Yaudah kalau itu maumu, hati hati sayang” sahutnya.
Aku hanya membalas dengan senyuman termanisku, dan kulihat ia mengendarai mobilnya meninggalkanku.


“Hey. Udah lama nunggunya?” sapaku sambil menepuk pundaknya dari belakang.
“Eh, engga kok Gi. Belum sampai 1 tahun aku nunggu hahahahaha” jawabnya.
“Aish kamu ini. Maaf yaa, tadi aku keluar sebentar ama kak Ken.”
“Oh, iya gapapa kok.” jawabnya sambil tersenyum padaku.
“Eh iya, kamu tadi bilang mau ngomong sesuatu ama aku? Kamu kamu ngomongin apa Vin?” tanyaku memulai percakapan.
“Eum gini Gi” ........
“Aku sayang kamu, Aku cinta kamu, Aku butuh kamu. Kamu mau kan jadi pacar aku?” katanya sambil menatapku dalam dalam.

Ga mungkin kan aku men'tiga'kan cinta aku ama Kenzo.?!
“Maaf Vin, aku ga bisa” aku menunduk. Aku tau dia pasti kecewa.
“Kenapa Gi? Oohh pasti kar'na kamu udah pacaran ama Kenzo kan? Iya kan?” tebaknya asal sambil tersenyum sinis.
“Bu-Bukan gtu Vin. Aku menolakmu bukan kar'na itu” tanggapku.
“Alah udalah, semoga langgeng ya. Jangan hubungin aku lagi. Bye” jawabnya seraya pergi ninggalin aku.
“Dengerin alasan aku dulu Vin!” jawabku sedikit teriak untuk mencegahnya pergi, tapi apadaya., ia tak memperdulikanku.

Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus putus dengan Kenzo kemudia jadian dengan Kevin?
Engga! Aku engga mungkin mengecewakan kak Ken. Tapi Kevin kini ninggalin aku hanya kar'na aku menolaknya.
Aku masih terduduk di kursi taman sendirian. Hingga aku putuskan untuk pulang kar'na hari sudah semakin gelap.

***
Keesokan harinya aku bangun seperti biasa. Pergi kesekolah. Kak Ken janji akan menjemputku, jadi aku harus siap siap sebelum ia datang kerumahku.
Setelah aku mandi, aku bersiap siap dengan pakaian sekolah ku. Putih Abu Abu.

“Tokk,.. Tok.. Tok..”. Sepertinya itu kak Kenzo.

Aku menuju pintu & membuka pintu.
“Morning sweety” sapanya sambil memberikan senyum manisnya.
“Pagii juga sayaang” balasku sambil mengajaknya masuk.
“Udah selesai berpakaian kan?” tanyanya.
“Udah kok” jawabku
“Yaudah, sarapan bareng yuk. Ini aku bawa makanan untuk sarapan kita berdua.” ajaknya sambil duduk di meja makan.
“Asiik asiik.. Kebetulan juga pembantu aku belum balik kerja lagi” kataku sambil duduk di meja makan

“Mama Papa kamu udah berangkat kerja ?” tanyanya
“Mereka keluar kota kak, semalem mereka pulang kemudian mereka pergi lagi.” jawabku disela sela sarapanku.
“Yaudah, buruan makannya, uda siang nih. Nanti telat”

*****
“Nanti hubungi aku yah kalau kamu udah pulang sekolah, nanti aku jemput.” katanya sambil menatapku.
“Iyaa sayang, kuliah yang rajiin , jangan main ama cowok lain” jawabku sambil nyengir kuda :D
“iyaah”
Cuupppp.....
Dia mencium pipiku, untung saja kita ada di dalam mobil, jadi engga ada yang melihat.
“Sekolah yang rajin juga sayang” jawabnya.


*****
Aku melirik jam tanganku, kulihat beberapa menit lagi bel pulang sekolah akan berbunyi.
Aku mencoba menelpon Kak Ken secara diam diam kar’na aku sedang ada di kelas, tapi handphonenya tidak aktif. Aku mencoba sms juga pending. Hingga bel pulang sekolah berbunyi, aku tetap tak bisa menghubunginya, kemana dia?

“Gi, pulang ama siapa?” tanya Ivan, salah satu teman sekelasku.
“Aku dijemput temanku” jawabku bohong.
“Oh, aku duluan yaa. Maaf ga bisa nemenin nungguin temen km”
“Iya Vin, ini juga bentar lagi dia pasti nyampe kok” jawabku sambil tersenyum.

Setelah 30 menit aku menunggu kak Ken, aku mencoba menghubunginya lagi, tapi tetap saja handphonenya ga aktif. Aku bingung apa yang terjadi padanya. Hingga 10 menit kemudian, kulihat mobil kak Ken memasuki sekolah. Aku langsung naik mobilnya ketika ia berhenti di depanku.

“Sayang, maaf telat. Tadi lagi ada suatu hal yang harus aku kerjakan” ia langsung memegang tanganku.
“Engga apa apa kok” jawabku meyakinkannya.
“Kakak, wajahmu kok pucat banget? Kakak sakit?” tanyaku khawatir ketika melihat raut wajahnya yang sangat pucat.
“Engga kok sayang, mungkin kecapean aja” jawabnya santai.
“Kakak udah ke dokter?” tanyaku padanya.
“Ah, Ga perlu, masa gini aja udah ke dokter, nanti juga sembuh kok. Kan cuman kecapean aja” jawabnya mulai mengendarai mobilnya.
Hatiku berkata lain, aku tak percaya kalau dia hanya kecapean. Tapi sepertinya dia juga tak mungkin berbohong padaku.



***
Tak terasa kini aku dan Kenzo sudah lebih dari 1 bulan pacaran.
Ketika Kenzo ada di kamarku, dia bertanya
“Sayang, sejak kita pacaran, aku engga pernah melihat kamu dekat dengan Kevin. Kamu menjauhinya?”
“Aah .. Emm.. Eng-enggak kok” jawabku gugup sambil menunduk.
“Sayang, tatap mata aku. Kamu jujur aja apa yang terjadi antara kamu dengan Kevin” katanya sambil mengangkat daguku.
“Saat hari pertama aku jadian sama kakak, Kevin juga nembak aku. Aku bingung harus berbuat apa. Ga mungkin kan aku menerimanya & mengkhianatimu?” jawabku dengan mata berkaca kaca.
“Terus dia bilang apa?” tanyanya sambil mengelus pipiku.
“Dia nyuruh aku buat engga menghubunginya lagi” aku mulai menangis.
“Kenapa sayang engga bilang dari awal kalau Kevin nembak kamu saat hari pertama kita jadian?” katanya seraya memelukku.
Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku hanya bisa menangis dalam pelukan hangatnya.
Aku merasa ada sesuatu yang cair membasahi bajuku. Aku melepas pelukanku pada Kenzo.
“Sayang? Kok kamu mimisan? Apa yang terjadi sama kakak?” tanyaku panik padanya.
“Engga apa apa kok sayang, udah biasa kok. Nanti juga hilang” katanya sambil membersihkan darah dengan tangannya.
“Engga. Ini bukan hal biasa. Wajah kakak juga pucat. Kamu kenapa sayang? Sebaiknya aku antar kakak ....” belum sempat aku meneruskan perkataanku, kak Kenzo pingsan. Aku panik. Aku khawatir. Aku menggendongnya menuju mobil untuk membawanya ke rumah sakit.


To Be Continued

Comments

Sign In or Register to comment.