(Maap Typo)
Mungkin gw bisa disebut The Weirdest Gay of All Time (TWGOAT). Why? Terkadang gw juga suka bingung sendiri. I declare myself as Gay guy, tapi gw mainannya sama orang2 Hetero. Yup, semua (dan gw tekankan sekali lagi, SEMUA) perkumpulan yang gw ikuti, maksud gw komunitas, itu terdiri dari orang2 hetero. Ngak satupun komunitas Gay atau LGBT yang gw ikuti secara langsung (kalo on air banyak tapi off air ga ada). Ini berdampak pada minimnya kenalan gw yang Gay. Well yah of course gw punya teman2 yang Gay, namun hanya (thinking) 2 orang Gay lainnya yang gw anggap sebagai teman (Mantan tidak termasuk).
Selain itu, terkadang gw dan teman2 gw (baik yang tau bahwa gw Gay, maupun yang tidak) suka banget Heckling the Gay community (or simply group of some gays hanging out near us). Ntah kenapa kadang mulut gw kayak sampah dan tindakan gw kadang membuat gw merasa paling benar/ hebat. Padahal I'm them, I'm one of them.
Perasaan gw merasa lebih "OK" dari mereka juga tumbuh karena statement teman2 gw yang selalu bilang, "We only accept you (maksudnya gay guy), because you're not like them", "You're not annoying and you're behave yourself". Beberapa saat yang lalu gw merasa di atas angin ketika gw denger kalimat itu, namun sekarang gw sadar. Mereka tidak menerima Gay, mereka menerima gw sebagai Gay, tapi bukan THE WHOLE GAY. Maka untuk mendukung pikiran super galau akan teman2 gw ini, gw buat sebuah pertanyaan kepada mereka.
Pertanyaannya : Jika suatu saat gw bekerja dan gw dikeluarkan dari kantor gw karena gw Gay. Mau ga lo join PFLAG (Parents, Freinds of Lesbians and Gays) untuk dukung gw?
Mereka kembali menjawab dengan pertanyaan : Jadi kalo kita mau dukung lo kita harus ikutan PFLAG?
Jawaban gw : Ya, dengan join lo ngak cuma supports my rights tapi juga other people that have the same problem with me.
Jawaban mereka : Kalo harus ikutan dan berperan aktif kita ga mau (kira2 semuanya jawab gitu).
Jawaban gw : (tertusuk dalam hati) Ok.
Trus gw nanya lagi : Kalo someday, gw akhirnya ingin menikah dengan seorang laki-laki yang gw cintai dan kalian juga sudah berteman akrab dengan dia, dan secara di Indonesia kan ga boleh tuh yah. Mau ga kalian memperjuangkan hak gw untuk menikah?
Jawaban mereka : Ah ribet deh pertanyaan lo, kalo mau nikah yaudah di Belanda sono. Dari pada ribet2 ikutan demo disini.
Kata gw : Kalo gw mau nikahnya disini, mau ga lo pada memperjuangkan hak gw untuk nikah di Indo?
Jawaban mereka : Ga deh, ribet. Kudu demo, bikin aksi, trus ntar kita dicap sebagai salah satu gays or lesbians.
Kata gw : (Mau nangis) Ok.
Yah, terbukti sudah. Mereka memang menerima gw, tapi mereka tidak menerima Gay. Aneh? Yes. Tapi gw tetap ga bisa pisah dengan mereka.
Kadang gw pengen banget hanging out with bunch of other Gay guys. Tapi somehow, gw ga ngerasa nyaman. Pernah gw hangout sama teman2nya gebetan gw, tapi yang ada gw diem sendiri kayak orang nahan cepirit.
Gw coba memahami kenapa gw bersikap aneh gini, mau tapi ga mau, berani tapi takut, dst. Mungkin karena gw takut dihakimi orang lain (orang2 hetero dengan pikiran dangkal kayak gw). Mungkin ini penyebab kenapa gw main aman. Atau mungkin gw masih tidak menerima diri gw apa adanya? Yes, gw emang belom sepenuhnya coming out as gay (PUBLICLY). Apa ini juga jadi dasar kenapa gw belom coming out? Takut di hakimi warga, karena pada dasarnya gw suka menghakimi orang?
Weird? What do you think?
Comments
kl soal hangout dgn sesama gay, gw rasa sama aja. krn lo blm dekat dgn temen2 gebetan lo. gw jg pertama kali kumpul sama temen2 BF jakarta, diem ga tau mo ngomong apa dan ama siapa. terlebih bener2 ga ada yg gw kenal di dunia nyata, unlike you yg ada gebetan.
tp setelah kedua dan seterusnya, gw mulai kenal dan dekat dlm artian sebagai teman. kl bisa gw nimbrung ngobrol ya ngobrol kl ga ya diem aja, tp bkn ky nahan cepirit.
bagus temen lo udh mau terima lo apa adanya. tp ya ga bisa mengharap mereka terima the whole community. krn itu pilihan mereka, ga bs expect org akan terima apalagi yg mereka kenal cuma lo doang yg gay secara personal. jd ya mereka ga bisa kumpulin data atau make fair comparison.
dan mungkin ya, lo jg kurang mengenal commmunity lo. shg lo ga bisa membela community lo sendiri. krn lo bilang sendiri pikiran lo masih dangkal. dan pny temen yg gay pun cuma sedikit. shg lo blm mengenal kl diluar sana jg masih byk gay dgn pemikiran yg berbeda2.
menurut gw nggak, karena gw juga mengalami hal kayak gitu. temen2 gw bisa nerima gw gay, tapi ga bisa nerima pria2 gay yg lain.
well, sebenernya yg mereka terima di lingkungan mereka kan bukan ke-gay-an kita, tapi lebih ke menerima kita.
ummmm
gimana ya jelasinnya, ribet dah.
Soal apa yang TS alamin, temen-temen lw mau nerima itu udah harusnya 50% bersyukur. Banyak PLU diluar sana yang jangankan didukung, diterima pun nggak . Soal dukungan hak-hak LGBT, di Indonesia ini masih merupakan hal yang tabu, wajar kalau mereka langsung "lepas landas" karena pertaruhannya terlalu besar: bisa ikut disangka gay, mengundang image negatif, mendatangkan masalah sosial seperti dijauhin orang, dan belum lagi kalau urusannya sampai ke keluarga mereka, bisa ribet jadinya. Apa TS siap bertanggung jawab untuk semua masalah yang ditimbulkan? Apa lw rela temen-temen lw mendapat sanksi sosial cuma demi kepentingan lw seorang? Hak kita sebagai LGBT itu penting, tapi saat kepentingan mayoritas dikorbankan untuk minoritas atas dasar paksaan, hasilnya tidak akan baik.
Negara Indonesia ini masih berpegang teguh sama nilai-nilai moral khususnya agama, hak asasi LGBT bakal susah banget diperjuangkan, orang yang "mau" memperjuangkan juga cuma segelintir... Butuh sekitar 50 tahun lagi sebelum Indo bisa berubah total menerima LGBT. Sementara itu, saat ini orang Indo lebih fokus sama namanya ekonomi daripada hak asasi LGBT. Ya kita cuma bisa bersabar aja... Menunggu, menunggu dan menunggu.
Sekarang pilih mana, nunggu sampe tua, atau pindah ke negara yang menerima LGBT? Pilihan di tangan TS.
mendingan menuntut gay2 lain berkontribusi untuk membangun kehidupan gay di indonesia ini.
Sorry kalo comment nya pedas *minum aer yg banyak kalo pedas*
Sorry juga kalo englishnya amburadul...
Jadi teringat temen2 straight (temen co/ce) bfku neh.. Bahkan kalo sampe aku putus ama bf mungkin mereka yg bakal ngelabrak aku (pls don't, serem bayanginnya, hehe..)
Wowowo, maaf bgt tp gw ga ngerasa egois. I'm totally bless to have those people on my life. Gw cuma mau sharing point of view sebenernya ttg tmn2 gw, bukan bitching about them. Sedih memang tp kalo gw maksain kehendk gw ke mereka, ga mungkin kita temenan sampe 17 tahun (dibaca dengn gaya emaknya kiki fatmala).
Hehhe, cuma mau jelasin.
But the thing is, I'm far from what you called heterosexual looking/acting bwahahahhahahaa (I don't like using the term straight, since I think we're not "turned").