Tok tok tok, suara keras pintu membagunkanku dari kenyamanan tidurku..
disusul lagi dengan teriakan kakakku yg aq rasa cukup untuk membangunkan orang satu kampung. "OZIII, BANGUUNN!! GIMANA MAU DAPAT KERJAAN KALO BANGUN AJA SUSAH KAYAK GINI!!..." teriak kakakqu dari luar kamar.
"iyaaa kaak" jawabku setengah berteriak, sebelum dia mengoceh panjang x lebar =luas.
akupun bergegas ke kamar mandi dg sedikit malas, karena masih sangat ngantuk setelah tadi malam begadang sampai larut malam karena menonton film action thailand di televisi.
aq memang suka menonton film aksi, terutama yg dari asia. karena kebanyakan film aksi asia menggunakan tangan kosong ketika berkelahi, berbeda dg film barat yg kebanyakan menggunakan kecanggihan teknologi sebagai alat bertarung.
namun karena saking sukanya, alhasil harus mengorbankan waktuku bersama bantal dan guling kesayanganku.
15 menit kulalui di kamar mandi, berdet dengan gayung biruku yg selalu setia memindahkan air dari bak mandi ke tubuhku ini. Segarr sekali r@sanya badan ini. "OZi, buruan! makanan sudah kakak siapkan" kata kakakku yg sedang menyiapkan sarapan untuk aku.
"iya kkak" jawabku sambil keluar dari kam@r menuju ruang makan.
"lho, kakak ga makan?" tanyaku setelah melihat hanya ada 1 porsi makanan di atas meja.
"kakak nanti saja makannya sekalian sama masmu" jawab kakakku.
"owh.." jawabku sigkat.
"berangkat dulu ya kak, assalamu'alaikum.." kataku berpamitan sambil mencium tangan kakak.
"wa'alaikumsalam, hati hati ya" balas kakak.
15 menit sudah aku berdiri di tepi jalan menunggu angkutan seperti orang hilang.
"KIIIIIKK" bunyi klakson mobil ankutan mengagetkanku.
"akh, ahirnya datang juga" kataku lirih. kulangkahkan kaki menaiki angkutan itu, hanya tersisa satu bangku kosong lagi. kulihat sejenak seorang pria berkulit sedikit coklat sedang duduk di kursi yg sebelahnya kosong itu. tanpa basa basi akupun duduk di samping pria itu. dia menatapku sejenak, kucoba untuk senyum kepadanya dan dia hanya diam dan kembali menghadapkan wajahnya ke depan.
"ga sopan banget ni orang" kataku dalam hati.
Comments
Perjalanan dari pupar menuju sunter cukup panjang, karena jalan yg lebarny hanya cukup untuk dua kendaraan besar. ditambah lagi, lalulintas yg pdat dan jalannya pun sedikit rusak.
"fyuuh, kapan sampainya nich?" keluhku sedikit kesal. pria disampingku menatapku tajam, cukup tajam untuk menhiris mentalku dan membuatku takut.
diapun berkata dengan cukup tegas "buatlah jalan sendiri kalau ingin cepat sampai" sambil memalingkan wajahnya dariku dan kembali menatap ke depan.
"...." aku hanya menelan ludah begitu mendengar kata katanya.
keadaan seperti ini membuat penyakit kantukku kumat. apa lagi semalam aku kurang tidur. "mumpung masih lama, tidur dulu ah" pikirku. akupun mulai bersiap2 untuk tidur, ku senderkan kepalaku ke bangku lalu kututup mataku untuk mulai memasuki alam mimpi.
sett, kurasakan ada tangan yang menyentuh kepalaku. saat kubuka mata, "ya Allah, maaf mas. a... aku gak tahu kalo aku nyender di pundak mas" kataku sefikit gugup saat aku tahu bahwa ternyata aku tidur bersender di pundak pria disebelahku, dan dia membetulkan posisi kepalaku saat aku hampir menjatuhkan kepalaku ke depan.
dia hanya memandangku dan sedikit tersenyum, lalu kembali menatap ke depan.
aku masih merasa malu karena ulahku tadi. "memalukan, tidur di pundak orang tak dikenal. dia pasti berpikir kalo aku ini orang yang ga tahu malu" pikirku.
"bodo ah, biarin aja dia mikir apaan tentan aku. toh gak kenal ini" pikirku lagi, tanpa sadar aku hampir sampai di tempat tujuanku.
"kiri bang!" kataku sambil berjalan menuju pintu keluar tanpa melihat pria disampingku itu, masih cukup malu untuk melihat wajahnya.
ketik pake HP kah?
@monic, tggu ya, blum smpt lanjtin.
"nah, itu ada penjual air mineral. beli minum dulu akh, sekalian tanya"
aku pun menghampiri penjual itu.
"bu, minumny satu ya bu"
"ya, silahkan" jawabny ramah sambil menyodorkn satu botol air mineral.
"makasih bu, oya bu kalo mau ke pt.xxx lewat mana y bu?"
"owh, kalo itu ade tggal jalan ke perempatan itu, lalu naik angkot ke blablabla" jwabnya sambil menunjukkan arahny padaku.
"owh, makasih ya bu".
setelah membayar, akupun bergegas karena setengah jam lagi tesnya akan dimulai.
"aku tidak boleh gagal dalam tes pertamaku" kataku bersemangat sambil mengepalkan tangan layaknya prajurit yg akan bertempur.
...
"gedungny yg mana sich?" kata2 itu tak henti2 keluar dari mulutku. sudah 15 menit aku berjalan mencari gedung tempat test itu.
"hai, mau test di pt.xxx juga ya?" sapa seorang laki laki yg entah dari mana datangnya tiba tiba sudah berada di belakangku.
"eh, i, iya mas" jawabku gugup. jujur saja aku sedikit canggung jika bertemu orang yg asing.
"biasa aja kalee, ga usah gugup gitu ma gua, gua ga makan orang kok" candanya sambil tersenyum.
"hehe, iya" jawabku.
ketika aku melihat senyumnya, subhanallah.. manis sekali orang ini ketika tersenyum, gigi gingsul yg menempel di gusi knannya membuat senyumnya terlihat begitu menawan.
"wooyy, koq bengong sih? ada yg salah ya sama gua?" tanyanya.
"hah, e.. enggak koq" jawabku singkat.
"oh iya, kita belum kenalan. nama gua Rian, tapi kalo lu mau pangil gua steven juga gak papa. hehe" katanya sambil mengulurkan tangan.
"ozi" jawabku sambil menjabat tanannya.
"gentle banget nih orang, baru kali ini aku kenalan langsung kayak gini" kataku dlm hati.
"udah ketemu gedungnya?" tanyanya
"belum, dari tadi udah nyari tapi belum ketemu juga"
"ya iyalah gak ketemu, orang gedungnya di dalem kompleks, yuk ikutin gua"
"owh, pantesan"
...
kami pun masuk kompleks dan ternyata memang bnar, gedungnya ada di dalam kompleks. setelah menunggu cukup lama karena hrd nya telat akhirnya sesi tes pun dimulai. 25 soal harus kami selesaikan dalam tes tahap pertama ini.
gugup, takut, grogi semuanya bercampur dan berkecamuk di dada.
"santai aja" kata rian memegang pundakku.
...
30 menit sudah aku berada i depan kertas putih bertuliskan huruf dan abgka yg cukup membuat pusing.
"yang sudah selesai boleh dikumpulkan" kata staf hrd yg sama sekali tidak kuhiraukan. aku sedikit kaget ketika tiba tiba rian berdiri dan memberikan lembar jawaban ke staf hrd itu.
"ternyata hebat juga dia" kataku dlm hati.
rian keluar ruangan dengan ekspresi lega. tak berapa lama kemudian aku menyusul rian ke luar setelah menyelesaikan tes tadi.
karena gak pake kompi, jadi typonya kurang pas. Tapi strukturnya udah bagus.