It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
IMHO = in my humble opinion
IMO = in my opinion
IME = in my experience
AFAIK = as far as i know
IDK = i don't know
FYI = for your information
ATM = at the moment
PITA = pain in the *ss
http://forums.tfhmagazine.com/articles_acronyms.php
@raufan, cryptocoryne nggak tumbuh di batu tapi di tanah. Yang di batu/kayu di gambar itu anubias, secara harga umumnya jauh lebih mahal daripada cryptocoryne, jauh lebih lambat tumbuhnya, lebih rentan, mending kalau belum punya jangan beli anubias dulu.
Loe juga bisa bikin yang indah kalau sudah tau caranya. Kuncinya kontrol terhadap parameter terutama cahaya Bro, keseimbangan. Kalau sudah dibersihin ntar share lagi ya. Moga2 berhasil deh. Punya @WYATB juga nano, tapi ditaruhnya dalam ruangan pakai low light, makanya nggak kena alga parah.
@shidow, nggak harus mahal Bro. Kalau boleh tau tank loe sekarang ukuran berapa, sudah pakai alat apa aja, isinya sekarang apa? Yang penting ada [1] lampu (low light aja, lebih gampang ngurusinya), [2] substrat yang subur (pakai tanah kebun biasa bisa banget), [3] pompa arus plus filternya yang isi kapas (untuk sirkulasi air dan menyaring kotoran) dan [4] tanaman (yang low light banyak yang murah). Bikin sendiri aja, kalau dibikinin orang lain pasti akan lebih mahal. Menyenangkan kok pelihara tanaman dan bikin scape itu. Coba tanya sama @WYATB kalau nggak percaya.
Setelah itu sediakan substratnya, pakai tanah kebun biasa, bisa ambil di halaman sendiri (cara pengolahannya ada di http://boyzforum.com/discussion/16737869/aquascaping-from-beginner-to-advance-hobbyist/p12).
Setelah itu pompa arus (sekitar 10x sirkulasi per jam) merek yang murah2 aja Aquila, Atman atau apalah sama wadah kapasnya. Baru setelah itu tanamannya.
Low light tank memang nggak bisa nanam semua jenis tanaman, tapi jauh lebih low cost dan low maintenance, lebih aman dari algae dibanding high light.
@dundileo, @alco, @shidow, @raufan
HOORAAAYYY...!!! The tank has CO2...!!! \:D/\:D/\:D/
KOMENG: Nah tuh ketemu bubble counternya. Suhu loe tinggi juga kayaknya ya. Selang kalau nggak dipasangi check valve ati2 kalau kaleng CO2nya dicopot air tanknya bisa ngucur ke luar dari selang. Spray bar memang termasuk paling bagus buat sirkulasi. Posisi anubias sudah ok sepertinya. Kalau runner crypt keluar lagi, pindahin ke sela2 yg sudah ada supaya rapat. Atau lebih bagus lagi, kasih pembatas (misalnya dari potongan2 penggaris mika tipis yang dipanasin jadi bisa dibentuk melengkung) yang ditancepin di sekeliling akar crypt supaya runnernya nggak menjalar ke mana2. Setelah beberapa hari keliatannya Egeria densa nggak mengalami tanda2 abnormal kecuali bagian bawahnya yang kurang cahaya, sepertinya sih cocok. Kalau misalnya mau tambah pupuk laterit, airnya disedot dulu sampai habis (masukin ember), tancepin lateritnya, balikin airnya. All in all, so far kayaknya tangan loe cukup bagus.
Depan kayu kasih batu2 sama riccia stone/ball dong.. Riccia bisa pakai med light asal pakai CO2. Alt BG, bisa dikasih plastik hitam yang diplester di bagian belakang luar kaca, supaya lebih stunning kalo BGnya gelap, imo.
Itu masih pake aerator atau murni CO2? Aerator dihidupkan pas lampunya mati aja. PERTANYAAN, WAJIB DIJAWAB: Lampu loe beli di mana, harga berapa?
Senang kan rasanya punya tank? <:-P
Seperti gw janjikan atas paksaan WYATB, ini full tank shot gw, barusan dijepret. Bagus banget (baca: berantakan banget) kan? Gw masih coba nanam sayur-mayur pakai tanah, makanya belum discape. Setup umur 8 hari, sudah mulai kelihatan stabil.
Versi hires ada di sini: https://us.v-cdn.net/5016325/uploads/FileUpload/90/aab88af545e3ee677979634d480556.jpg (keliatan deh semua kotoran di kaca belakang).
Tank: Nisso 60x30x36cm (60liter/15gallon = small).
Lighting: 2x15w T8 Philips daylight + 1x10w T8 Philips daylight, jarak 10 cm dari tank, reflektor included dari fixture lampunya (fixture lampu untuk ikan), photo period 10 jam dengan siesta 2 jam (5 jam on, 2 off, 5 on pakai timer), lampunya bekas piara ikan, terakhir diganti sudah 1th lebih jadi sudah turun kualitas cahayanya, apalagi sekarang dengan banyaknya daun yang terapung maka jadinya makin low light.
Flow: powerhead Resun 700 lph, outletnya DIY spray bar dipasang di sisi kiri atas.
Filter: submerged internal type, isi Boyu bio ceramic ring & kapas.
Substrat: tanah kebun campur pasir, ditutup pasir/gravel, pakai pot2 dari potongan botol bekas, maklum masih uji coba, jadi biar bisa dipantau pertumbuhannya dan digeser2 posisinya kalau perlu.
CO2: sempat pakai DIY yeast 3 hari, tapi gw hentikan.
Fert: sempat pakai JBL Ferropol 1x, tapi gw hentikan.
Temp: max berkisar di 28,5C pakai DIY fan - masih gw coba cari cara untuk nurunin suhunya, gw curiga trafo lampunya sudah harus diganti.
BG: sementara pakai trash bag hitam saja, nanti maunya diganti stiker hitam.
Sayuran: Aponogeton crispus, Cryptocoryne aponogetifolia, C. keii/hudoroi, C. wendtii brown, C. crispatula var. balansae, beberapa C. unknown, Hygrophila difformis, Alternanthera reickii, Anubias broadleaf & nana petite yang hancur lebur bekas dari tank ikan.
Fauna (current): 1 white-tip sailfin dotted pleco (L059? = Ancistrus hoplogenys?) ukuran 8-9cm - sangat2 rajin dan efektif membasmi brown algae, so far belum ada daun yang rusak digigit dia. PLUS: dia juga tahan ammonia/nitrit dan tahan CO2.. Amazing!
Gw memang bikin jungle style, jadi pakai banyak tanaman berdaun panjang. Gw nggak punya banyak waktu ngurusi, jadi sengaja bikin yang low light. Jenis tanaman mungkin akan dikurangi/diganti, gimana nanti. So far proses cycling tank dalam seminggu ini kelihatannya termasuk cepat (walaupun masih jauh dari selesai), tapi pertumbuhan mayoritas tanaman sangat lambaaat! Masih adaptasi.. Belum gw pangkas kecuali daun yang rusak. Air sudah jernih/pristine, sudah 3-4 hari nggak ganti air. Rencananya baru akan gw scape sebulanan lagi, ngeliat pertumbuhannya dulu, sambil hunting/belanja material kayu/batu yang cocok buat hardscapenya. Hitung2 uji kesabaran, jadi gw berusaha menikmati juga prosesnya. )
Monggo dicela..