BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Perjalanan Hidup

edited September 2012 in BoyzStories
Ditulis berdasarkan kisah hidupku sendiri tanpa merubah nama tempat dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Hanya nama asliku saja yang aku ganti. Semoga bisa diambil hikmahnya. Maaf jika kata2 yang aku pake terkesan kaku, karena belum terbiasa menulis :)
Mohon kritik dan saran mengenai cara penulisannya.

===================================================================

2012
“Saya terima nikahnya nida binti anwar dengan mas kawin alqur’an dan uang 500rb rupiah tunai”
Bahagia sekali rasanya setelah prosesi ijab qobul ini selesai. Maret tahun ini statusku sudah berubah menjadi seorang suami dari wanita asli Palembang, anggun sholehah dan ramah itulah kesan pertama mengenalnya apalagi dipadu padankan dengan pakaian yang ia kenakan yaitu sebuah jubah dan kerudung lebar. Mungkin pakaian yang ia pakai berbada dengan pakaian pada umumnya ketika prosesi pernikahan berlangsung.
“baarokallah ya akhi” beberapa doa dari teman-teman yang menghadiri prosesi pernikahanku.
“Selamat ya kak, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah warohmah”
“Makasih dek atas doanya, makasih juga ya sudah jauh-jauh datang dari Balikpapan ke acara nikahan kk” balasku kepada esa. Seorang teman yang sudah 2 tahun ini menjadi adek ku. Lucu jika ingat gimana proses perkenalanku dengan nya. Hanya karena sebuah jejaring social yang sampai saat ini masih digandrungi semua kalangan. Dari sanalah akhirnya perkenalanku dengan esa menjadi sebuah persaudaraan. Dan dari sana pula awal kisah ku dimulai. Sebuah kisah yang tidak pernah terpikirkan dalam benakku selama ini.

Comments

  • 1991-1997
    Namaku Rizky Ramadhan, anak ke 6 dari 6 bersaudara. Aku satu-satunya anak laki-laki dalam keluargaku. Bapak ibu ku hanya petani biasa, namun aku bersyukur karena mereka mempunyai waktu luang yang lebih bagi anak-anaknya. Keluargaku cukup terkenal didesa karena ayah dan kakekku adalah imam dimasjid tempatku tinggal. Sejak kecil aku sudah dididik dengan lingkungan yang agamis dengan jadwal yang cukup padat tiap harinya. Mungkin untuk sebagian anak-anak didesa hamper sama apa yang mereka alami sepertiku.
    Jam 4.30 sudah bangun dan ikut bapak sholat berjamaah dimasjid. Suhu yang dingin selalu menyapaku setiap hari, dingin namun menyegarkan. Hal ini karena aku tinggal disebuah desa yang berada di salah satu kota dataran tinggi dijawa tengah. Suhu yang dingin namun disertai dengan segarkan angin dipagi hari.
    “Wa tumbas megonone tigo bungkus kaleh tempe kemule ganggal nggih(uwa beli nasi megono tiga bungkus sama tempe kemul lima buah ya)”
    “nggih mas risky, sekedap nggih tempe kemule tasih digoreng(iya mas risky, sebentar ya tempe kemulnya masih digoreng)” balasnya.
    Sejak aku kecil sudah menjadi kebiasaan bagi keluargaku untuk sarapan dengan nasi megono sama tempe kemul, menu yang sangat sederhana dengan harga murah meriah namun bisa memanjakan lidah. Mungkin menu ini hanya bisa diperoleh dikotaku saja karena memang ini khas sekali dengan daerahku.
    Setelah sarapan dengan menu yang nikmat bagiku aku langsung berangkat sekolah, jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki. Seperti anak-anak yang lainnya, aku juga termasuk anak yang suka bermain disekolahan. Tapi dengan sifatku yang agak pendiam menurut guru dan teman-temanku, jenis permainan yang aku lakukanpun sebuah permainan yang bisa dilakukan didalam kelas. Tak banyak teman yang akrab denganku, walaupun aku cukup terkenal disekolahan karena prestasi akademik ku.
    Jam satu siang biasanya waktunya pulang sekolah, setiap pulang sekolah aku tidak pernah sama sekali maen-maen ataupun sekedar singgah kerumah temanku. Aku langsung pulang kerumah, ganti baju, sholat dhuhur, makan siang dan siap-siap untuk sekolah diniyah atau sering disebut TPA untuk sekarang ini. Sekolah diniyah biasanya dimulai dari jam dua siang sampai jam empat sore. Sekolah diniyah diadakan diserambi masjid desa yang cukup luas. Terdapat dua ruangan yang dijadikan empat kelas. Dibagian belakang masjid terdapat sungai yang cukup dalam, kami biasanya menyebut dengan nama curug. Tempat ini juga biasa digunakan untuk mandi warga sekitar baik perempuan maupun laki-laki. Disamping masjid ada kolam untuk wudhu dan juga untuk mandi bapak-bapak dan remaja yang tinggalnya disekitar masjid. Kolam dengan luas 4x2 meter dengan keadaan yang terbuka dengan dinding-dinding seadanya sangat jelas keliatan jika ada orang sedang mandi disana. Biasaannya mereka mandi dengan telanjang bulat ramai-ramai tanpa malu satu sama yang lainnya. Jam dua sampai jam tiga siang adalah waktu yang sering digunakan mandi oleh remaja-remaja yang tinggal disana. Awalnya aku cuek dengan keadaan tersebut dan tidak pernah memperhatikan keadaan tersebut. Selain itu tidak selayaknya aku melihat orang yang sedang telanjang mandi disana.
    Namun semakin usiaku bertambah, saat itu aku kelas lima SD. Aku mulai suka melihat remaja-remaja yang sedang mandi disana, ada sesuatu yang aku rasakan berbeda dari mereka. Dari bentuk tubuh yang makin berisi, tinggi badan dan yang paling menarik adalah alat kelamin mereka yang lebih besar dariku serta dikelilingi rambut. Awalnya aku merasa aneh kenapa ada rambut tumbuh disekitar kelamin dan apa penyebabnya. Akhirnya setiap sekolah diniyah aku suka curi-curi pandang kearah kolam ketika ada yang mandi disana, ada rasa takut dan malu juga saat aku secara tak sengaja ketahuan sedang melihat mereka yang sedang mandi. Namun karena memang keadaan kolam yang terbuka sehingga tidak ada yang curiga sama sekali dengan apa yang aku lakukan. Tidak terlalu lama kebiasaan ini aku lakukan, karena aku merasa malu pada diri sendiri dan takut ketahuan oleh mereka yang sedang mandi.
    Dari sekolah diniyah banyak sekali yang aku pelajari, mulai dari sejarah islam, cara mengaji alqur’an beserta hukum-hukumnya, belajar tilawatil qur’an dan sebagainya.
    Sepulang sekolah diniyah, aku langsung kerumah nonton
  • edited September 2012
    silahkan dibaca :)
  • nasi megono??? Disekitaran gunung slamet yak??? Dimana sih??? Penasran...
  • lanjut...
  • Jd pengen nyobain nasi megono sama tempe kemul nihh,, di mana siy kota ny??
  • masih mereka - reka ceritanya..... :bz
  • itu mah di wonosobo ya khas tempe kemul, dieng
  • mana lanjutannya nih
  • ku tunggu duda mu
Sign In or Register to comment.