Maaf sebelum nya, akun Bank__story kagak bisa ke buka lg, ada yang ngotak-ngatik
jadi cerita second prince di pindahkan ke therad ini.
dan yang bikin gondok cerita Don't Say Godbyee yang seharusnya dah rampung tersave di salinan akun lama
Part 1
Dia tak Punya Tujuan Dan Emosi """""""
Pagi itu cuaca terlihat sangat cerah, suara burung-burung yang bertebangan di pinggir pantai menambah meriah nya suasana di sebuah perkampungan nelayan di kota itu.
Matahari perlahan mulai menunjukan wajah nya, suasana dingin pun perlahan berganti menjadi hangat. Tak lama berselang terlihat para penduduk yang tinggal di sekitar TPI mulai mendatangi nelayan yang merapat, dan pada akhirnya rutinitas jual beli pun mulai terjadi di kawasan itu.
di balik hiruk-pikuk keramaian pasar dadakan di TPI itu, terlihat sebuah rumah yang tak jauh dari pasar tersebut, Rumah itu sangat berbeda dari rumah-rumah yang lain, di saat semua orang bersemangat dan menciptakan suasana ceria di pagi hari, namun berbeda dengan rumah itu yang telihat tak terurus dan sangat tak bersosialisasi.Rumah yang sedikit reot itu di tempati oleh seorang anak laki-laki yang berumur 16 tahun yang bernama Joo dan seorang wanita yang tak lain ibu nya joo. Mereka hanya tinggal berdua di rumah itu.
warga di sekitar rumah itu sudah cukup terbiasa dengan kedua orang itu, yang terlihat hidup sendiri meski tinggal di keramaian.
sedikit demi sedikit sinar matahari masuk melalui celah-celah cendela yang terlihat sedikit rusak.
perlahan Joo mulai bangun dari tempat tidur nya, dan dengan segera menuju kamar mandi.
sembari menggosok giginya, Joo menatap tajam ke arah cermin yang berada tepat di depan nya
''tak ada yang bisa aku lakukan saat ini''
tak lama berselang ibu nya pun mulai bangun ''astaga aku sudah terlambat, Joo kenapa ti dak membangunkan ibu !! dengan segera ibu nya menuju kamar mandi dan menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan keras ''Joo cepat sedikit,Ibu ada janji hari ini'' dengan seketika Joo pun keluar dari kamar mandi dan menatap tajam pada ibu nya, namun perlahan joo berlalu dengan cepat.
jam menunjukan pukul 7:05 terlihat joo sedang sibuk merapikan buku-buku sekolah nya ''hari ini akan sama saja, tidak akan ada yang berubah dari semua nya'' joo bergumam dalam hati nya
tak berapa lama ibunya keluar dari kamar mandi dan mulai berdandan di kamarnya.
tok,tok,tok suara ketukan dari pintu depan ''joo tolong buka pintu nya, ibu sedang sibuk'' dengan wajah datar, joo membuka pintu itu dan terlihat seorang laki-laki yang berumur sekitar 25 tahun berdiri tegap di hadapan joo ia tersenyum manis ''perkenalkan nama saya Bimo, saya kesini untuk memberikan parsel ini, ibu nya ada dik ? tanya lelaki itu dengan sangat ramah.
joo hanya diam dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Bimo di depan rumah sendirian ''Ibu,dia mencari mu'' Ibu nya segera berdiri ''kenapa kamu tidak menyuruh nya masuk ?
dengan sangat sigap Ibunya segera keluar dan menghampiri bimo yang berdiri dengan kebingungan di depan rumah Joo''ohhh, nak Bimo, wah ini parsel dari tuan Bram ya, terimakasih yah nak Bimo sudah repot-repot mengantarkan nya kemari'' Bimo tersenyum manis namun sesekali ia mencuri-curi pandang untuk melihat kedalam rumah ''ah tidak di repotkan bu, sudah tugas saya kok
parsel nya sudah ibu terima, kalo begitu sampai ketemu di lain waktu bu, saya permisi dulu'' Bimo berlalu menuju mobil nya.
Sementara itu di pusat kota, terlihat mobil Bimo memasuki gerbang utama rumah kediaman tuan Bram Setiba nya di kediaman keluarga tuan bram, bimo di kejutkan dengan ulah gery yang tak lain anak satu-satu nya dari keluarga yang super kaya tersebut dengan tiba-tiba menarik tangan Bimo menuju ke kamarnya ''kakak, aku punya sesuatu untuk kakak'' Gery membuka tas sekolah nya dan mengeluarkan jaket yang baru ia beli ''kak,ini untuk kakak,karena sebentar lagi akan masuk musim dingin, jadi selama bekerja outdoor kakak pakai ini yah'' Bimo hanya tersenyum manis ''kakak,akan pakai ini tapi kamu janji jangan suka bolos sekolah lagi'' Gery hanya mengangguk dan tersenyum manis.
saat sedang berbincang-bincang Bik inah masuk ke kamar gery ''den, di tunggu tuan di ruang santai'' gery pun segera menemui ayah nya dan tak lupa ia mengajak Bimo untuk mendampingi nya.
''Joo ibu ada janji pagi ini, jadi jika rentenir-tentenir itu datang saat kamu pulang sekolah, bilang saja lusa pagi akan ibu lunasi semua hutang-hutang ibu'' Ibunya berlalu meninggalkan joo, namun langkah nya tertahan sejenak ''hentikan semua ini bu'' Jo berkata dengan sangat sinis, dan dengan segera ibu nya berbalik dan menatap Joo ''apa yang barusan kamu katakan joo ?
Joo menghela nafas nya perlahan dan menatap ibu nya dengan tajam ''Bu, sampai kapan ibu seperti ini, apakah ibu tidak lelah dengan semua ini ?
ibu nya segera memegang pundak joo dan mengguncang-guncang nya ''ini semua ibu lakukan untuk mu joo, demi semua yang ingin kamu capai, dan juga ini semua karena ayah mu pergi dengan wanita jalang itu, dia meninggalkan kita hanya untuk wanita jalang itu !! 'joo melepaskan tangan ibu nya dari pundaknya ''jadi,sekarang apa beda nya ibu dengan wanita jalang itu ? apa yang ibu lakukan selama ini apakah itu tak jauh beda dengan wanita yang ibu sebut jalang !! (Berteriak keras) Joo berlalu dan meninggalkan ibu nya yang menangis dengan histeris.
Saat tiba di sekolah sekolah, tiba-tiba Joo di lempari telur busuk oleh sekumpulan anak-anak nakal di sekolah nya ''Hey teman-teman, apakah kalian belum mengetahui mengenai Joo, kemarin aku melihat ibu nya di club malam, apa yang ibu nya lakukan di sana yah'' teman teman yang lain menimpali nya ''pastinya menjual diri, ih joo apakah kamu tidak malu dengan ibumu yang kerjanya seperti itu'' Tanpa basa-basi lagi dengan segera joo menghampiri anak-anakitu ''Berhenti sekarang atau aku yang menghentikan nya, jangan pernah kalian mengusik ku lagi, atau aku yang akan mengusik hidup kalian seumur hidup'' Joo menatap tajam ke arah anak-anak itu hingga membuat mereka takut dan membubarkan diri.
sementara itu di kediaman tuan bram....'''''....
''Gery ini peringatan papa yang terakhir untuk mu, jangan terlalu manja dan jangan pernah lagi kamu bolos sekolah atau mencoba untuk membolos lagi !!
tuan bram berteriak di hadapan Gery yang tertuduk lemas ''iya yah gery janji, tidak akan membolos lagi, dan juga gery tidak akan manja lagi''
''dan satu hal lagi ger, ayah ingin memberitahukan sesuatu yang sangat penting'' Tuan bram berdiri dan menghampiri putra satu-satu nya itu ''terlepas dari semua masalah ini, ayah ingin memberitahukan mu, jika lusa ayah akan segera menikah dan otomatis dia akan menggantikan ibumu yang sudah meninggal'' mendengar berita itu Gery tersenyum manis dan menunjukan expresi kebahagiaan nya ''ayah seriuskan, gery senang sekali yah, gery kesepian jika berada di rumah, tidak ada teman yah, kak bimo pun sibuk di kantor dengan ayah'' Gery segera memeluk ayah nya dengan penuh kebahagiaan ''maafkan ayah yang tidak memberitahukan mu lebih awal, dan meminta persetujuan mu'' gery semakin erat memluk ayah nya ''tidak apa-apa yah, gery akan bahagia jika ayah bahagia''
tak lama berselang, Bimo pun memberitahukan Tuan Bram akan janji nya pagi ini bertemu dengan calon istri nya ''maaf tuan Bimo mengganggu kehangatan kalian, tapi pagi ini bukannya tuan akan menemui Nyonya Wiwin'' dengan segera Tuan bRam melepaskan pelukannya dari gery ''siapkan mobil dan kita menuju kesana'' Bimo hanya mendundukan kepalanya dan saat tuan bram berlalu, Bimo segera mengacungkan jempol ke arah Gery dan begitupun gery yang dengan sigap mengacungkan jempol nya juga ''Kak nanti kasih kabar yah, oke'' Gery tersenyum manis melihat Bimo dan Ayah nya berlalu meninggalkan ruangan itu
Bersambung
Part 2
Hari semakin siang, hawa panas sangat terasa di kawan tepi pantai itu, terutama rumah Joo yang berada tak jauh dari bibir pantai yang mengkilap siang itu.
setibanya joo di rumah, ia segera meletakan tas sekolah nya dan mulai memasak.
tak lama berselang pintu rumah joo di ketuk dengan sangat keras oleh beberapa pria yang bertampang sangar, joo pun segera membuka pintu rumahnya ''Hey, kami kesini untuk menagih hutang-hutang ibumu yang sudah membengkak hingga kami rasa kalian berdua tidak akan mampu membayarnya'' Joo hanya diam dengan expresi datar.
''kami akan mengambil semua isi rumah mu untuk membayar bunga nya'' para rentenir itu mulai memasuki rumah reot joo dengan paksa.
Joo perlahan masuk dan menuju dapur untuk melanjutkan kegiatan memasak nya yang sempat tertunda.
melihat tingkah joo yang tak perduli akan nasib barang-barang di rumahnya, para rentenir itu mendatangi joo di dapur ''Hey, apa yang kaw lakukan, apa kaw tidak melihat apa yang sedang kami lakukan pada perabotan rumah mu !! Rentenir itu merasa sangat geram pada joo. Mendapati reaksi santai joo, rentenir itu mengambil kompor serta papan iris yang di gunakan oleh joo ''Ini kami sita juga, Faham !!
akhirnya joo sedikit bereaksi dengan apa yang di lakukan oleh rentenir itu ''apakah harus seperti ini ? Joo menatap tajam pada rentenir-rentenir itu ''apakah kalian semua begitu membutuhkan uang ?
joo sedikit memberikan senyuman sinis nya ''baiklah, bawa semua yang kalian butuhkan dari rumah ku, karena meski aku dan ibu ku menjual semua ini, hutang kami juga tidak akan lunas'' Joo kembali mengambil papan iris miliknya serta menaruh kompor ke tempat semula ''pulanglah, ibu ku akan membayar semua hutang-hutang nya lusa, jadi kalian tidak perlu seperti ini lagi, kepala ku yang akan menjadi jaminannya'' akhirnya rentenir itu pun pergi dengan perasaan bingung akan reaksi dari joo yang beitu santai menghadapi mereka yang terkenal dengan keganasan dan kesangaran tanpa sadar mengikuti perintah joo seorang anak berusia 16 tahun yang apatis.
sementara itu di restoran yang sangat mewah, terlihat tuan bram duduk dengan mesra bersama nyonya wiwin yang tak lain adalah ibu nya Joo ''bagaimana win, apakah kamu sudah siap untuk hari pernikahan kita esok lusa ? nyonya wiwin hanya tersenyum malu dan berbicara dalam hati nya ''kaw telah masuk dalam jebakan ku, setelah ini aku akan melunasi hutang-hutang ku dan menjadi nyonya besar di rumah mu yang sangat mewah itu'' tuan bram terlihat sangat polos dengan semua ini.
tak terasa waktu begitu cepat, perlahan matahari mulai tenggelam di telan oleh lautan berganti dengan bulan yang memberikan suasana baru di malam itu.
''Joo ibu pulang, ibu bawakan kamu makanan, joo dimana kamu sayang ?
tak jauh dari rumahnya,terlihat joo sedang duduk di tepi pantai sembari melempar pasir ke lautan dan joo pun berbicara dalam hati nya ''sampai kapan seperti ini, aku benci semua ini''
terlihat dari kejauhan ibunya menghampiri joo ''Joo,ibu cari di rumah kamu tidak ada, ternyata kamu di sini''
Joo dengan dingin nya tak menghiraukan kedatangan ibu nya yang sudah duduk di samping nya ''joo, ada hal yang ingin ibu beritahukan kepada mu bahwa esok lusa......'' perkataan ibu nya di potong oleh joo dengan seketika ''esok lusa ibu akan menikah, dan dua bulan kemudian ibu akan bercerai seperti biasanya, setelah laki-laki itu bangkrut atau meninggal'' joo menatap ibu nya ''bu, joo minta hentikan semua ini, ibu harus dengarkan perkataan joo sekali ini saja, cukupkan semua ini joo lelah bu, apakah hidup joo hanya akan di isi dengan berpindah-pindah seperti ini'' Joo sedikit meneteskan air mata nya sembari berteriak-teriak pada ibu nya ''Joo,dengarkan ibu nak, sekali ini saja, ibu janji ini yang terakhir, ini adalah pernikahan ibu yang terakhir, ibu mohon joo'' Akhirnya ibu ya memeluk joo dengan erat di tepi pantai itu.
Bersambung
Part 3
Pagi yang cerah sekali lagi kembali datang, suara deburan ombak, serta suara para penduduk yang mulai berdagang menjadi penyemangat tersendiri pagi itu di kawasan rumah joo yang berada di tepi pantai.
''Joo,pagi ini ibu akan pergi ke rumah calon suami ibu, kamu juga harus ikut'' Joo dengan cuek nya memakai sepatu nya untuk pergi ke sekolah ''masih banyak hal yang jauh lebih penting yang ingin aku kerjakan'' Joo berlalu meninggalkan ibu nya.
di perjalanan menuju ke sekolah, joo terus berbicara dalam hati nya ''aku harap ini benar-benar yang terakhir''
sementara itu di kediaman Tuan bram yang mewah, terlihat Gery dan ayahnya yang sedang di layani oleh para pembantu nya, untuk sarapan pagi, serta terlihat di samping kiri ayahnya ,Bimo berdiri tegap sembari menatap gery ''Bim, kemarin calon istri ku menceritakan mengenai anak nya yang tidak setuju mengenai pernikahan ini, aku harap siang ini kamu jemput anak itu di sekolah, aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan anak itu'' Bimo membungkukan badan nya ''baik tuan, saya akan menjemputnya siang ini'' Dengan sigap gery merespon percakapan ayah nya dan bimo ''yah,aku ikut kak bimo ya ? Gery tersenyum penuh pengharapan ''yah, aku ingin cepat-cepat bertemu dengan kakak tiri ku, ku dengar dia tua setahun dari ku'' Bimo merespon perkataan Gery ''biar kakak saja yah, yang menjemput nya, kakak pasti akan membawa nya kesini sebaiknya flower prince tunggu di rumah saja he he he
beberapa jam kemudian, kediaman tuan bram di sulap menjadi sangat megah dengan ornamen-ornamen khas acara pernikahan, terlihat kesibukan para pembantu-pembantu di kediaman itu demi mempersiapkan pernikahan akbar sang majikan untuk ke dua kalinya.
tak terasa waktu dengan cepat berlalu, hari sudah semakin siang dan semakin panas, terlihat Joo keluar dari ruang kelas nya dan menuju ke gerbang utama di sekolah nya untuk pulang ke rumah, namun langkah nya terhenti dengan kedatangan seorang laki-laki yang tak lain adalah Bimo ''Hey, ini pertemuan kedua kita, apakah kaw sehat ? Bimo memberikan senyum manis nya.
Joo dengan santai nya melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukan Bimo yang berdiri di hadapannya ''hey, tunggu-tunggu kakak bukan ingin menyakiti mu atau menculik mu, tapi kakak ke sini untuk menjemputmu, karena nyonya wiwin yang tak lain adalah ibu mu adalah calon istri tuan Bram yang tak lain juga adalah bos nya kakak, jadi sekarang masuk ke mobil dan kita menuju rumah tuan bram yang berada di pusat kota'' Bimo membuka pintu mobilnya ''silahkan masuk calon prince ke dua'' Joo dengan santai nya tetap berlalu ''Tunggu,kakak mohon jangan mempersulit ini'' Bimo menarik tangan Joo yang dengan spontan berontak ''lepaskan tanganku, apa yang kaw lakukan pada ku !! Bimo dengan sedikit memaksa menarik Joo masuk kedalam mobil.
di dalam Mobil pun Joo terlihat cemberut dan menatap tajam pada bimo yang berada di depan nya yang sedang menyetir mobil ''Kelas berapa dik ? dan juga maafkan kakak tadi sedikit memaksa mu'' Bimo tersenyum seakan menetralkan suasana.
sementara itu di kediaman tuan Bram, terlihat Gery yang sudah tak sabar menanti kedatangan ibu baru nya ''Bik,apakah ayah sudah pulang'' Bik inah sedikit menundukan kepalanya ''Belum den, tadi katanya ingin menjemput nyonya di rumah nya yangberada di pinggir kota, sebentar lagi juga pulang den'' tak lama berselang mobil tuan bram akhirnya masuk ke garasi, melihat itu gery segera berlari kegirangan ''ayah, sudah pulang ya'' dengan sigap gery mencium tangan ayah nya dan juga Ibu baru nya ''wah, jangan-jangan ini anak mas yang sering mas ceritakan itu ya, kamu gery kan ? Gery menundukan kepalanya '' iya tante, ups mama maksudnya he he he
akhirnya mereka bertiga menuju keruang tamu untuk berbincang-bincang.
sementara itu di mobil, terlihat Joo mulai tidak tenang, ia berusaha mencari cara untuk kabur ''percuma saja kamu ingin kabur, kamu tahu tidak jika tuan bram salah satu orang berpengaruh di kota ini bahkan di negara ini, jadi jika kamu kabur, dalam beberapa menit saja kamu sudah akan terlacak'' Bimo tersenyum manis
Joo hanya diam tanpa expresi.
tak berapa lama, akhirnya Bimo dan joo tiba di kediaman Tuan bram, melihat kemewahan di rumah itu, sedikit mengalihkan perhatian Joo ''akhirnya kita tiba juga'' seru bimo pada Joo yang masih saja diam tanpa expresi. Bimo dengan sigap membuka pintu mobil dan memeprsilahkan Joo masuk ke ruang tamu, dengan memakai seragam sekolah yang sedikit kusam, perlahan joo melangkahkan kaki nya, dan masuk ke rumah mewah itu.
sementara itu di ruang tamu, terdengar suara tertawa antara ibu nya joo,ayah Gery dan gery yang saling bercanda-canda menambah hangat nya rumah itu.
tiba-tiba suasana menjadi diam saat Bimo mulai masuk keruang tamu ''semuanya, saya sudah membawa Second Prince'' bimo mempersilahkan Joo untuk masuk.
perlahan joo mulai melangkah dan berdiri di samping Bimo tanpa expresi.
melihat joo yang berdiri di samping bimo, gery dengan semangat nya segera menghampiri Joo ''kakak, apa kabar mu ? Gery menatap calon kakak nya itu dengan penuh cinta, namun respon negative yang di berikan jo dengan tatapan tajam seakan-akan ia ingin memakan Gery dan melumat nya hidup-hidup.....
Bersambung
Part 4
setelah beberapa saat mereka saling bertatapan Gery memeluk Joo dengan penuh kasih sayang ''kakak aku harap kita bisa bersama selamanya'' Gery tersenyum manis sembari terus memeluk Joo yang hanya diam tanpa membalas pelukan dari gery.
malam pun tiba, tak terasa esok adalah hari pernikahan ibu nya joo dengan ayah Gery, semua orang masih sibuk mempersiapkan pernikahan akbar tersebut yang di perkirakan akan di hadiri oleh tamu-tamu penting, namun keadaan tak jauh dari kerumunan orang-orang yang sibuk terlihat joo menyendiri di kamarnya sembari berkata dalam hati ''aku berada di tempat yang tak semestinya,kaw benar-benar keterlaluan bu''
tak lama berselang, gery pun masuk dan langsung duduk di sebalah Joo ''kakak, besok adalah pernikahan ayah dan ibu, aku harap kita bisa menjadi keluarga yang bahagia
Gery tersenyum manis pada kakak nya itu ''Keluar dari kamar ku, dan jangan pernah masuk lagi, kaw fikir bila ini rumah mu jadi kaw seenak nya masuk ke kamar orang lain, Sekarang ini adalah kamarku dan aku tidak mengizinkan mu berada di sini'' Gery menarik tangan bimo dan mengusirnya, serta menutup pintu kamar.
''Kakak kenapa ya, apa dia tidak menyukai aku? Gery tertunduk lemas di depan pintu kamar Joo. Bimo melihat itu dari kejauhan dan sedikit membaca apa yang terjadi.
keesokan hari nya acara yang di nantikan pun tiba, para undangan pun sudah mulai berdatangan, mitra bisnis serta orang-orang penting di negeri itu berdatangan sekedar mengucapkan selamat atas pernikahan ini.
''Kak, ini baju keluarga kita di desain khusus untuk keluarga kita, karena kakak sudah menjadi bagia dari keluarga ini, jadi kakak kenakan juga'' Gery memberikan baju yang ia pegang, namun Joo membuang baju itu dan dengan santai nya memakai switter dan celana pendek nya tak lupa ia mengenakan sepatu ''Kak, jangan bilang jika kakak akan keluar mengenakan baju itu'' Gery sedikit panik dan mencoba mencegah joo untuk keluar ''minggir, jangan halangi aku'' Joo berusaha menyingkirkan Gery ynag berdiri di depan nya ''kak, aku minta jangan keluar seperti ini, bisakah untuk sekali ini saja kakak berpakaian formal'' Joo terus saja mencoba untuk keluar.
tak lama berselang Bimo pun datang ke kamar itu '' maaf semua nya kakak rasa kalian bukan anak kecil lagi yang harus seperti ini untuk mengutarakan pendapat, kalian itu sudah remaja jadi bersikaplah layak nya remaja dan kamu joo, bukan hanya gery yang memohon kali ini, tapi kakak pribadi juga memohon agar kamu memakai jazz itu'' Joo dengan cueknya berlalu tanpa menghiraukan perkataan Bimo.
mendapati itu,bimo segera menarik tangan Joo dan memaksa nya memakai jazz itu ''apa-apaan ini, lepaskan aku'' Joo berusaha beronta namun Bimo lebih kuat dari nya ''Gery tunggu apa lagi, buka baju nya'' Gery dengan sedikit panik mulai berusaha membuka baju dan celana yang joo kenakan serta mengganti nya dengan pakaian yang telah di pilihkan ''kalian akan menyesal memperlakukan aku seperti ini, lepaskan aku,lepaskan,lepaskan aku'' Joo berteriak dengan sangat keras,namun suara nya tetap tak di hiraukan.
setelah berusaha keras akhirnya gery dan Bimo berhasil membuat joo terlihat formal ''kalian, benar-benar keterlaluan !! Joo pergi meninggalkan gery dan Bimo yang sedikit tertawa kecil melihat expresi joo yang sangat kesal ''kakak,kita berhasil memaksa kak jo untuk berpakaian formal
setibanya di pesta, Joo hanya diam dan duduk tanpa berbicara pada siapapun yang ada di pesta itu, setiap kali ada yang menyapa nya, ia hanya cuek dan berlalu.
''Sungguh meriah ya joo'' Bimo tiba-tiba muncul di samping joo ''rasanya acara seperti ini sudah berlangsung lama sekali, saat pertama kali melihat nyonya sungguh menenangkan kecantikan nya dan menjelma menjadi ketampanan yang tercermin di dalam diri Gery'' Joo melihat ke arah Bimo ''untuk apa kaw menceritakan hal yang sangat tidak penting seperti itu pada ku'' Joo meninggalkan bimo dan menuju ke taman belakang untuk menyendiri ''hey, mau kemana kakak ikut yah'' Bimo mengikuti Joo dari belakang.
setibanya di taman Joo hanya duduk di kolam ikan yang berada di taman itu ''Joo, sebenarnya kamu bahagia atau tidak dengan pernikahan ini ?
Joo hanya diam dan melempar kerikil ke dalam kolam '' Joo jawab kakak'' joo menatap tajam ke arah Bimo ''Diam dan berhenti lah menguntit ku, apakah tidak ada hal yang harus kaw kerjakan selain menguntit orang lain ? Bimo hanya tersenyum manis ''Joo, kakak tahu sulit bagi mu untuk menerima pernikahan ini, mungkin saja kamu maih mengingat ayah mu yang dulu'' Joo tertawa sinis ''mengingat ? mengingat ? maksud mu aku harus mengingat lelaki itu ? lelaki yang telah meninggalkan aku dan ibu saat aku masih kecil, satt aku masih ingin bermain dengan nya, di saat aku masih butuh perlindungan dari nya dan di saat aku ingin membanggakan nay pada teman-teman ku tapi apa yang harus aku banggakan, kemana dia, begitu menjijikan hingga aku tak sanggup lagi untuk muntah'' Joo pergi meninggalkan Bimo ''Joo tunggu,bukan maksud kakak seperti itu, tapi kakak hanya ingin mencairkan suasana'' Joo membalikan badan nya dan kembali menatap Bimo ''jika kaw menjadi aku, apa yang akan kaw lakukan, setiap beberapa bulan ibumu berganti-ganti suami'' Bimo terkejut mendengar perkataan Joo ''saat laki-laki yang di singghai ibu sudah tak memiliki harta, dia bercerai dan pindah ke lelaki lain, dan di saat yang sama aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baru, entah sudah berapa lelaki yang menjadi ayah ku'' Joo meneteskan air mata nya ''Joo,kakak bukan bermaksud seperti ini'' dengan sigap Bimo memeluk erat tubuh Joo ''lepaskan aku, lepaskan aku tak seharusnya begini'' Dari kejauhan terlihat Gery melihat Joo dan bimo berpelukan ''kenapa rasanya begitu cemas'' Gery menggenggam tangannya
Bersambung
Part 5
perlahan Gery menghampiri Bimo dan joo yang sedang berpelukan ''kak joo ada apa, kenapa menangis ?
Joo dengan sigap melepaskan pelukan Bimo dan berlalu meninggalkan Bimo dan gery ''kak, jelaskan kenapa kak joo menangis'' Gery bertanya dengan sedikit kesal pada Bimo ''apakah kakak membuat nya tidak nyaman, kakak tolong perlakukan dia dengan baik, seperti kakak memperlakukan ku kak'' Bimo memegang pundak Gery ''dek,kakak sudahmemperlakukan nya dengan baik, dia menangis karena bahagia atas pernikahan ini, dia bahagia menjadi kakak mu, dia terharu dan menangis'' Gery sedikit meredam emosi nya dan kembali tersenyum
ke esokan hari nya, Saat semua orang sedang sibuk membuka kado pernikahan, terlihat Joo sedang bersiap-siap untukpergi kesekolah ''Joo, ayah ingin bicara sebentar nak, joo punya waktu ?
Joo hanya diam namun perlahan dia mengikuti ajakan Ayahnya ''joo, mulai sekarang kamu tidak perlu bersekolah di tempat lama mu, sekarang kamu sekolah di sekolah yang sama dengan Gery, ayah harap kamu suka sekolah di sana, dan ini seragam mu'' Bik inah menyerahkan seragam baru untuk joo, perlahan joo mulai mengulurkan tangan nya untuk menyambut seragam baru nya.
Joo bergumam dalam hatinya ''seragam baru, sudah berpuluh-pulh seragam ku pakai, kaw benar-benar keterlaluan bu''
akhirnya joo, pergi sekolah bersama Gery dengan Bimo sebagai supir mereka khusus hari itu
sementara itu di mobil
''Kak makan siang nanti aku mau makan burger aja, kakak mau makan apa ? oh iya hari ini ada pelajaran seni, aku boleh tahu alat musik kesukaan kak jo'' Jo yang duduk di samping Gery hanya diam dan fokur menghadap ke depan, Bimo hanya melihat Joo dari kaca depan
setibanya di sekolah, gery dengan asyiknya memberitahukan seluk-beluk sekolah nya yang sangat mewah tersebut.
Joo hanya diam dan terus berjalan menuju kelas baru nya.
"Ger itu kakak baru mu ya ? tampan sekali
beberapa muris wanita mulai terlihat centil pada Joo yang memandang mereka dengan tatapan dingin ''boleh aku mengenal mu nama ku jeny'' seorang kakak kelas wanita yan terkenal paling cantik satu sekolahn menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Joo, namun tak serta mermembuat joo menanggapi nya, joo berlalu tanpa memperdulikan jeny, mendapati itu muka jeny menjadi sedikit kesal.
''Kak joo, karena kakak anak baru sebaiknya kakak jangan dingin seperti ini, bersosialisasilah kak, jangan cuek begini, apa kakak mau tidak mempunyai teman di sekolah ini'' Joo berhenti sejenak dan menatap ke arah gery ''diam, dan berhentilah ikut campur, aku memang tidak mempunyai teman dan aku juga tidak membutuhkan mereka dan kaw juga, sekarang enyah dari pandangan ku'' Joo berlalu meninggalkan Gery yang sangat sedih mendengarkan perkataan Joo
tak terasa waktu sungguh cepat berlalu, Bell tanda pulang sekolah berbunyi, terlihat semua siswa keluar dari kelas mereka masing-masing, terlihat Joo berjalan sendirian menuju ke gerbang utama ''kakak, tunggu kita pulang nya barengan yah'' Gery sedikit memelas ''kaw masih memiliki telinga kan, sudah berapa kali ku bilang untuk tidak mengikuti ku !! Joo berlalu meninggalkan Gery yang terus mengikutinya.
hingga tiba di rumah, serta di kamar pun gery terus mengikuti Joo sehingga membuat puncak kemarahan Joo.
joo bergumam dalam hati ''Apa yang harus aku lakukan agar dia membenci ku, aku sungguh muak melihat nya'' Joo terus berfikir keras sembari menatap Ke arah Gery yang terus tersenyum manis pada joo '' kakak, apakah kakak ingin belajar mengendarai mobil bersama ku, agar saat kuliah nanti kita sudah bisa memakai mobil kakak'' Joo terus berfikir keras ''kakak jawabaku, jangan melamun seperti itu''
akhirnya Joo berbicara dengan tenang namun sinis ''kaw benar-benar ingin melakukan semua kegiatan bersamaku ? Gery menganggukan kepalanya ''apakah kaw ingin aku menjadi kakak mu yang sesungguh nya ? Gery pun kembali
mengangguk ''kaw akan melakukan apapun yang aku suruh ?
gerya semakin bersemngat ''baiklah, jika aku menginginkan sesuatu yang berharga dari mu, apakah kaw akan memberikannya ? Gery kembali mengangguk ''kak kita adalah saudara, jadi apapun yang kakak inginkan akan aku berikan jika aku mampu'' Gery menggenggam tangan Joo ''jika aku menginginkan Ayahmu serta asisten nya, bagaimana ?
Gery dengan segera melepaskan tangan kakak nya itu dan seketika menatap ke arah Joo yang saat itu tersenyum sinis pada nya
Bersambungg'''''''
part 6
gery melepaskan tangan Joo dengan seketika saat ia mendengar permintaan Joo
''apakah kaw sungguh-sungguh mengatakan hal itu kak ?
gery mengepalkan tangannya seakan siap untuk memukul joo
''menurut mu ? apakah aku terlihat bercanda kaw lucu sekali''
joo tersenyum sinis, melihat itu tanpa basa-basi lagi Gery dengan segera memukul Joo yang kala itu berdiri di hadapan nya
''kaw ingin mengambil ayah dan kak bimo, ini yang akan kaw dapatkan'' pukulan yang begitu keras mendarat di muka joo dan membuat ia tersungkur
''kaw begitu menyedihkan,kaw itu seperti iblis yang datang ke rumah ku untuk menghancurkan semua kebahagiaan di rumah ku, aku mengira kaw membawa kebahagiaan di rumah ini, tapi ternyata kaw hanya anak apatis yang tidak tahu diri, kaw sungguh keterlaluan kak joo, apakah kaw tidak menyayangi ku, JAWAB !!''
perlahan joo berdiri dan dengan tenang nya ia kembali tersenyum sinis sembari mengusap darah yang ada di bibir nya
''Tidak, aku tidak pernah menyayangi mu, sungguh aku ingin mengambil apapun yang menjadi milik mu, tidak adil rasa nya jika hanya aku yang menderita selama ini, sedangkan kaw mendapatkan kebahagiaan'' Joo berlalu meninggalkan Gery yang semakin kesal ''Tunggu,kaw mau pergi kemana pembicaraan kita belum selesai'' Gery menarik tangan joo, dan dengan sigap joo segera melepaskan tangan nya dari genggaman gery ''lepaskan aku, dan berhentilah merengek seperti bayi, sekarang yang terlihat menyedihkan adalah dirimu'' Gery dengan perlahan melepaskan genggaman nya.
joo dengan cepat meninggalkan kamar nya, serta meninggalkan Gery yang tertunduk lemas sembari meneteskan air mata ''kaw tidak boleh mengambil ayah dan kakak ku, kaw tidak berhak joo'' seakan tersadar dari tangisan nya gery segera berlari mengejar joo yang saat itu sedang menuju ke taman belakang ''kak joo, kita belum selesai'' gery segera menarik tangan joo dan kembali memukul joo hingga luka joo kembali mengeluarkan darah ''apa-apaan kaw ini, hentikan ini, kaw benar-benar menyedihkan'' Joo dengan santai nya berlalu ''sekali lagi kaw melangkah, maka aku akan membenci mu kak'' Gery menatap tajam ke arah joo ''benci lah aku, karena aku sudah tidak tahu lagi arti di benci, yang kutahu hanya membenci sesorang hingga ke akar-akar nya'' Joo berlalu dan pergi begitu saja.
hari semakin sore, tuan bram dan ibu nya joo pulang dari jalan-jalan hari itu ''Bimo, panggilkan Gery dan Joo, bilang saja ayah punya hadiah untuk mereka'' Bimo hanya menggangguk dan segera menuju ke kamar joo dan gery yang bersebelahan ''dek, ayah mu memanggil mu'' Bimo terkejut melihat gery yang tak henti nya menangis di kamarnya, dengan segera bimo menghampiri gery ''ada apa ger, kenapa kamu menangis, apakah kakak punya salah'' Gery dengan seketika memeluk Bimo dengan erta ''kakak, jangan pernah tinggalkan gery ya kak, berjanjilah kakak tidak akan pernah tinggalkan gery'' Bimo membalas pelukan gery dengan erat juga'' Tak lama berselang Joo yang hendak ke dapur melihat gery dan Bimo berpelukan ''menjijikan'' setelah memberikan comentar nya, Joo pergi berlalu meninggalkan gery dan bimo yang masih berpelukan.
''ayah punya hadiah untuk kalian berdua, tapi syarat nya kalian boleh memakai nya saat kalian sudah memiliki sim nanti'' tuan bram memberikan kunci mobil kepada kedua anak nya tersebut ''ayah terimakasih yah,aku sayang ayah ayah memang yang terbaik'' dengan segera gery memeluk ayah nya seakan tak ingin melepaskan nya lagi, joo mengambil kunci mobil itu dan beranjak meninggalkan ruangan itu, namun ia terhenti sejenak ''terimakasih''
gery menunjukan raut muka ketidaksukaan nya pada joo sembari berbicara dalam hati nya ''apa yang akan kaw lakukan kak joo, jangan pernah berfikir untuk merebut kaka bimo dan ayah dari ku, kaw bukan lawan yang sepadan dengan ku'' Gery tersenyum sinis pada Joo.
malam semakin larut namun joo tak kunjung bisa tertidur, hingga ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah.
tak lama joo pun mendengar suara piano yang sangat indah, perlahan joo mulai mencari asla suara dan ternyata suara itu berasal dari ruang musik keluarga itu.
joo sedkit terkejut karena terlihat Bimo sedang memainkan piano itu, Joo perlahan mulai terhanyut oleh suara piano itu dan mulai mengikuti irama dari lantunan piano tersebut, melihat itu Bimo dengan segera berhenti bermain dan menyapa Joo yang saat itu berdiri di depan pintu yang ruangan itu yang terbuka ''hey joo, kamu suka lagu ini, oh iya kenapa belum tidur ? Joo dengan segera pergi keluar ruangan itu meninggalkan Bimo ''anak itu sungguh apatis dengan sekitarnya'' Bimo menghela nafasnya.
Joo berlari terus sembari berbicara dalam hati kecil nya ''Dia apa yang dia miliki, kenapa aku merasakan hal yang tak ingin ku rasakan, dia bisa menembus semua dengan permainan piano nya'' Joo terus berlari hingga ia tiba di rumah utama.
"apa yang kamu lakukan di sini joo?
ternyata ibu joo sedang menikmati kopi ala bangsawan
''aku keliling rumah ini, karena tidak bisa tidur''
ibu nya berdiri dan menghampiri joo ''bagaimana joo, apakah kamu suka dengan rumah baru kita, serta kehidupan kita yang sekarang?
Joo tersenyum sini pada ibu nya ''bu,sejujurnya apakah ini yang ibu inginkan, apakah kehidupan memakai topeng seperti ini yang ibu inginkan ?
Ibunya dengan segera menampar joo ''kamu ini selalu membuat ibu marah, nikmati saja !! Ibu nya kembali duduk dan menikmati kopi nya ''bu,kapan ibu akan bercerai dengan lelaki itu ?
Ibu nya tertawa kecil ''ibu tidak akan menceraikan suami ibu, karena setelah ibu hitung-hitung harta nya tidak akan habis hingga kamu dewasa joo, jadi kita akan tetap di sisni'' Joo dengan tatapan tajamnya menatap ibu nya dan segera berlalu.
Bersambung
Part 7
keesokan hari nya, sepeti biasanya suasana di rumah itu sangat ceria dan bersemangat, di tambah oleh ulah gery yang bertingkah kocak di setiap bagi ''pagi bibik, masak apa pagi ini bik ? Gery menyapa bibik yang sedang bekerja di dapur
sedikit berbeda dengan Joo yang sedang mengikat tali sepatu nya ''mau kemana joo ? Bimo perlahan menghampiri Joo, namun joo dengan cuek nya berlalu tanpa melihat ke arah bimo yang jelas-jelas di samping nya.
''kak bimo, nanti temani gery ke toko buku yah
Gery dengan sigap menarik perhatian Bimo ''iya dek,nanti kakak temani'' Bimo segera berlalu meninggalkan gery
Joo memutuskan pergi ke pantai di dekat rumah lama nya.
Waktu dengan cepat berlalu tak terasa hari telah sore, dan gery serta Bimo telah selesai membeli buku di toko buku.
saat di mobil, Gery meminta Bimo untuk menepikan mobil nya sejenak '' ada apa dek ? Bimo sedikit khawatir ''kakak ada yang perlu gery katakan'' Bimo tersenyum manis ''ada apa dek, apa yang ingin adek katakan ke kakak ? Gery mengambil nafas panjang ''kakak sebenarnya gery punya kelainan sexual kak terserah kakak sekarang ingin benci gery, atau menjauh dari ger tapi gery hanya tidak ingin membohongi kakak terus bahwa gery ini adalah seorang gay kak'' Bimo terkejut mendapat pernyataan seperti itu ''dek, kamu serius dengan apa yang kamu katakan ? Gery menatap bimo '' iya kak, gery serius, gery harap kakak tidak menceritakan ini kepada ayah atau ibu'' Bimo perlahan memegang tangan Gery ''dek, kakak janji akan merahasiakan ini'' Gery tersenyum manis '' kaka ada satu hal lagi yang ingin adek sampaikan, bahwa adek sebenarnya suka sama kakak, terlepas dari semua ini adek ingin kakak tahu yang sebenarnya kak'' Bimo menggenggam tangan Gery dengan erat ''dek dengarkan kakak, kakak sungguh terhormat bisa jadi lelaki yang adek ingin kan, jika kaka boleh jujur kakak pun juga seorang gay dek, sudah 4 tahun ini kakak menyadari akan penyimpangan ini saat dekat dengan adek, kakak menjadi semakin sadar jika kakak adalah seorang gay, tapi jika untuk menjadi kekasih adek tuk saat ini kakak rasa ini cukup sulit dek, karena besok kakak akan pergi ke paris untuk kuliah di sana, ini juga perintah dari ayah kamu dek'' Bimo mengusap kepala gery dengan lembut ''kakak pasti akan menjawab nya saat kakak pulang nanti, bisakah adek bersabar untuk waktu beberapa tahun? Gery sedikit tersenyum, meski ia menyembunyikan kekecewaan nya tapi ia tetap berusaha tersenyum ''iya kak, beberapa tahun tidak masalah kak, pasti gery tunggu'' akhirnya mereka saling membalas senyum dan perjalanan pulang pun di lanjutkan.
bersambung
Part 8
deburan ombak menjadi teman yang setia menemani Joo yang sedang duduk di pasir di tepi pantai yang tak juah dari rumah lama nya
''ingin rasa aku hilang dari pandangan semua orang'' Joo mengehela nafas panjang
waktu dengan cepat berlalu dan tak terasa hari sudah semakin malam, terlihat Bimo yang panik dikarenakan Joo yang tak kunjung pulang ''kak ada apa yah kak dari tadi hanya mondar-mandir di gerbang utama ?
Bimo menjawab dengan rasa panik ''Joo belum pulang hingga larut seperti ini, jika tuan tahu pastinya akan gawat dek'' Gery sedikit cemberut karena bimo bersikap berlebihan ''kakak tidak usah panik ah, paling juga dia pergi ke tempat yang ia ingin kunjungi yang selama ia di sini tak dapat ia kunjungi'' Bimo langsung memikirkan satu tempat yang mungkin di datangi oleh Joo ''kakak pergi dulu yah, kamu sebaiknya tidur dek,bukan nya besok harus sekolah'' Bimo mengusap kepala gery dan menuju ke garasi. Bimo pun memacu mobil nya dengan kecepatan yang sangat cepat.
sementara itu Joo yang duduk di pasir di kejutkan dengan kedatangan Bimo yang tergesa-gesa langsung menarik tangan nya ''ayo pulang joo, sudah jam 11 jika ayah mu tahu pasti kamu akan di marahi habis-habisan'' Joo berusaha melepaskan tangan nya yang di tarik sangat kuat oleh Bimo ''Tidak,aku tidak mau pulang, aku tidak perduli lelaki itu marah padaku'' Tanpa memperdulikan perkataan joo, bimo dengan kuatnya terus menarik joo menuju mobil hingga pergelangan tangan joo memerah.
setibanya di rumah, Bimo segera menarik Joo untuk masuk ke kamar agar segera tidur. Namun mereka terhalangi oleh ayah Joo yang sudah berdiri di depan ruang tamu ''darimana saja kalian ?
joo melepaskan tangan bimo yang memegang tangannya ''saya menjemput joo yang sedang pergi belajar di rumah teman nya tuan'' Joo menatap Bimo dengan tajam ''Joo, ayah tidak ingin hal ini terulang lagi, jika kamu butuh guru maka kamu tinggal bilang bimo danbimo akan segera menelpon guru privat untuk datang kerumah, lain kali ayah tidak mau putera ayah jadi berandalan, jam segini baru pulang'' Joo hanya diam dan berlalu meninggalkan ayahnya.
setibanya di depan pintu kamar joo tertahan oelh panggilan Bimo
''tunggu joo, kakak ingin bicara sebentar''
namun joo tetap masuk ke kamar nya
''tak perduli seberapa benci nya nya joo pada kakak, tapi kakak harap Joo akan selalu ingat perkataan kakak ini, belajarlah tersenyum jangan pernah takut untuk tersenyum joo'' tanpa memperdulikan perkataan Bimo, joo terus melaju memasuki kamar nya.
ternyata di kamar sebelah, gery mendengar perkataan Bimo tersebut ''tersenyum, tidak mungkin iblis seperti dia bisa tersenyum karena kebahagaian orang lain'' Gery tertawa geli sendiri di kamar nya. Tak lama berselang Bimo datang ke kamar gery dan memberikan gery sebuah barang dan sepucuk surat ''kak kenapa mesti memakai surat, kenapa tidak bicara langsung pada gery'' Bimo hanya berlalu dan pergi memasuki kamar nya dengan wajah sedih.
keesokan pagi nya, seperti biasa joo sedang menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah terlihat bik inah memberi nasihat kepada Bimo di dapur melihat itu joo terhenti sejenak dan memperhatikan percakapan mereka dari jauh, meski joo tidak tahu apa yang di bicarakan oleh bimo dan bik inah ''ayo kita berangkat ke sekolah'' sapa bimo dengan senyum terpaksa karena ayah nya berada di rumah pagi itu.
selama di sekolah, gery tak ingin dekat-dekat lagi dengan joo, dan di tambah teman-teman di sekolah nya sudah terlanjur tidak suka dengan sifat joo yang apatis.
tak terasa waktu cepat berlalu dan akhirnya waktu pulang sekolah sudah tiba, terlihat semua siswa bergerombolan keluar kelas, seperti biasa joo dengan cuek berjalanmendahului Gery ''perlu kaw ketahui kak joo hari ini kak bimo tidak akan menjemput kita'' Joo menghentikan langkah nya sesaat mendengar perkataan adik tiri nya itu.
Joo membalikan badan nya dan menatap Gery ''aku tidak perduli, dan jangan pernah bicara pada ku lagi !! Joo berlalu meninggalkan gery
Bersambung
part 9
setiba nya di rumah, Gery langsung menuju ke dapur untuk minum, terlihat Joo yang sedang memasuki kamar nya. namun langkah nya tertahan ketika melihat pintu kamar gery sedikit terbuka, joo berlalu tanpa curiga, namun pandangannya teralihkan oleh sebuah kota terbungkus dengan rapi di atas meja yang berada di kamar gery.
perlahan ia membuka pintu kamar gery dan melangkah memasuki kamar gery, joo terus masuk hingga ia sudah berada di depan bungkusan itu.
tertulis di atas kotak itu ''untuk joo si apatis yang selalu membuatku tertawa''
perlahan joo membuka kertas yang berada di atas kotak berbalut kertas bungkus yang indah
''joo, kakak tidak tahu harus memulai dari mana, tapi yang jelas saat pertama kakak melihat mu kakak ingin sekali membuat joo tersenyum, meski kakak tahu beban pahit yang selama ini joo tanggung.
joo kakak tahu sangat sulit tersenyum saat hati sudah mati seperti yang joo rasakan, tapi bagi kakak satu senyuman akan membuat hati kita kembali akan hidup joo
joo hari ini kakak ke paris untuk melanjutkan pendidikan kakak, kakak pasti kembali dan saat kakak kembali kakak harap joo sudah bisa tersenyum''
kakak takut memberikan ini pada mu langsung, jadi kakak menitipkan ini pada gery agar ia yang memberikan nya padamu.
jangan pernah takut untuk tersenyum joo
salam manis kakak mu
tak lama setelah membaca surat itu Gery pun tiba dan betapa terkejutnya ketika ia tahu joo sudah berada di kamar nya dan memegang kotak itu ''kenapa kaw masuk ke kamar ku tanpa seizin ku''
Joo tetap tak menghiraukan Gery dan perlahan membuka kotak itu untuk melihat isi nya.
''jawab aku, kenapa kaw berani masuk ke kamar ku'' Gery dengan sedikit panik terus berusaha mengusir joo.
ternyata saat di buka, joo mendapati sebuah jam pasir yang masih terisi penuh di satu sisi nya dan masih terdapat surat di dalam nya. Perlahan joo mulai membuka surat itu sembari memegang jam pasir itu
"joo, kita bertemu lagi he he he
ayo tersenyum joo
kakak memberi mu jam pasir ini agar kamu bisa menghitung waktu di mulai dari kepergian kakak hari ini, kakak harap kakak bisa tepat waktu pulang sebelum jam pasir itu habis''
kakak harap joo bisa menyimpan nya untuk kakak
Joo mengenggam jam pasir itu dengan sekuat tenaga nya ''kak joo apakah kaw tidak mendengarku, sekarang kaw keluar dari kamar ku'' dengan segera joo membalikan badan nya danmenatap tajam ke arah Gery ''kaw, beraninya kaw menyembunyikan ini padaku'' Joo memegang tangan Gery dengan paksa ''sungguh sangat menyedihkan melihat mu, merengek seperti bayi, dan menunjukan betapa takutnya kaw jika aku mengambil ayah dan asisten nya'' gery berusaha melepaskan genggaman tangan joo ''kaw menyeramkan joo, kaw seperti binatang buas'' Joo menatap sangat tajam pada Gery ''dia sudah pergi kak joo, jadi kaw tidak akan bertemu dia lagi utnuk beberapa tahun kedepan'' Joo melepaskan tangan nya dari Gery ''kapan dia berangkat ?
''apakah setelah aku memberitahukan mu kapan ia akan berngkat, maka kaw akan keluar dari rumah ku'' Joo berteriak dengan sangat keras ''KATAKAN SEKARANG!! KAPAN DIA BERANGKAT !! gery yang kaget dengan spontan memberitahukannya ''di,di,dia seharusnya sudah berangkat 10 menit yang lalu'' Tanpa basa-basi lagi Joo dengan segera menuju ke bandara.
''dimana, ada dimana ? dimana kaw B
Joo terus bergumam dalam hati nya ''siapa yang harus ku panggil, hinga saat ini kau tak mengingat namamu B B B'' Joo terus berusaha mengingat nama Bimo namun iya tak kunjung teringat '' berhenti sekarang, aku mohon jangan pergi'' Joo terus berrjalan menyusuri setiap sudut bandara ''bagaimana bisa kaw pergi begitu saja, dan bagaimana bisa kaw mengira aku akan tersenyum jika kaw pergi seperti ini, aku mohon jangan pergi'' Joo terus berusaha mengingat nama Bimo '' manaboleh seperti ini, kemablilah aku ingin tahu namamu, aku ingin tahu mengenai semua tentang mu, aku mencoba memahami sekarang, tapi kembali lah, kembalilah !!!
akhirnya joo menyerah dan di perjalanan pulang iya menuju ke pantai yang berada di dekat rumah nya.
sembari mengenggam jam pasir dari bimo, ia terus menangis dan menangis menyesali perlakuan nya padabimo '' hingga saat-saat terakhir seperti ini aku tetap tidak tahu namamu'' Joo tertunduk lemas dan akhir nya tersungkur di pasir pantai.
bersambung
Part 10
Hari semakin malam, Joo yang tertidur di pantai tak kunjung bangun hingga hari sudah semakin larut
''kemana joo pergi, sudah malam seperti ini dia juga belum pulang ke rumah gery kamu mengetahui sesuatu ? tanya ayah nya dengan sedikit kasar '' gery tidak tahu yah, sudah berpuluh-puluh kali gery bilang jika gery tidak tahu keman kak Joo pergi'' gery segera naik ke lantai atas menghindari pertanyaan ayah nya yang menjadi-jadi.
perlahan air laut yang mulai pasang menyentuh wajah joo dan membuat ia tersadar.
ia mulai bangkit dari tidur nya dan duduk di tepi pantai ''saat aku bangun, kaw tetap saja tidak ada, aku mohon pulang lah'' Joo menggenngam erat jam pasir pemberian bimo.
akhirnya joo memutuskan untuk segera pulang
setibanya di rumah, ibu nya dengan sigap memukul joo dengan rotan ''dasar anak tidak tahu diri, kemana saja kamu, kamu tahu ibu mu ini sudah sangat cemas'' Joo hanya diam tanpa expresi mendapati pukulan bertubi-tubi dari ibu nya. melihat itu Gery hanya tertawa keriangandari kejauhan ''sekarang kaw di pukul oleh ibumu, tunggu saja saat ayah ku datang''
ternyata tak lama berselang tuan bram datang dan tanpa ampun kembali memukuli Joo ''kamu harus ikuti aturan ayah joo, jangan pernah kamu melaggar nya lagi'' Tuan bram seperti kerasukan setan dengan terus memukul joo hingga tubuh joo penuh dengan darah.
joo hanya diam dan terus mengingat nama bimo ''ini sudah tidak terasa, yang aku inginkan adalah mengetahui nama mu'' Hingga pada akhirnya tamparan Ibu nya sedikit mengusik lamunan Joo ''apa kalian puas dengan semua yang kalian lakukan, meski aku mati di sini kalian jua tidak akan perduli, yang kalian perdulikan hanya gery'' Joo menatap kedua orang tuanya dan berlalu meninggalkan mereka dengan badan yang penuh luka.
sementara itu di kamar nya, joo kembali mengobati luka-luka nya. Tak lama berselang Gery pun datang dengan beberapa buah jeruk nipis yang sudah di belah '' Kak Joo aku punya sedikit hadiah untuk kakak'' joo menatap dengan penuh kebencian ''ini kak, nikmatilah'' tanpa basa-basi lagi, gery segera meneteskan air jeruk nipis itu ke luka-luka joo, sehingga joo merasa sangat kesakitan ''Kak joo, jangan pernah mencoba merekbut apa yang sudah menjadi milik ku sejak awal, bahkan ibumu sudah mejadi miliku, sekarang kaw sudah tak punya siap-siapa di dunia ini'' gery tertawa kecil '' kaw benar-benar menggelikan'' joo terus berusaha melawan meski rasa perih terus mendera nya ''kaw benar-benar seperti bayi ya gery, kaw tak bisa menyembunyikan ketakutan mu akan diriku, maka dari itu kaw berusaha sekuat tenaga menghentikanku, tapi itu percuma kaw bukan lah orang yang bisa membuat ku terjatuh sekalipun kaw memiliki kekuasaan di rumah ini'' Joo perlahan bangkit dari tempat tidur nya dan menatap Gery ''berhentilah bersikap seperti bayi yang kehilangan mainannya, karena jika kaw seperti ini terus, maka aku, Joo, akan menghancurkan mu dengan sekali serang'' Joo tersenyum sinis serta berlalu menuju ke kamar mandi ''tunggu kak joo, apakah kaw tidak berfikir mengenai ibu mu, kaw sudah tak dapat kasih sayang dari nya jadi sudah tidak ada yang akan melindungi mu lagi'' Joo membalikan badan nya ''tidak perduli siapapun yang mendukung ku, yang jelas aku adalah joo, aku bukan anak cengeng seperti dirimu'' joo kembali masuk ke kamar mandi nya.
keesokan hari nya joo dan gery berangkat kesekolah, meski mereka berbarengan namun suasana kaku terlihat dari kedua kakak beradik itu.
''anak-anak minggu depan adalah saat nya kalian mengikuti ujian nasional, jadi bapak harapkan kalian untuk belajar dengan tekun'' sekilas pembicaraan kepala sekolah kala itu.
Joo menutup mata nya dan berharap untuk bisa mengingat nama si asisten yang mengusik fikirannya
6 Tahun kemudian
tak terasa waktu berlalu begitu cepat, joo dan gery tumbuh menjadi pribadi yang berbeda-beda serta profesi yang berbeda pula. Gery menjadi seorang aktor terkenal sedangkan joo setelah menyelesaikan kuliahnya, ia menjadi reporter handal di sebuah Tv swasta di kota itu.
''gery bagaimana mengenai gosip mengenai hubungan anada dengan aktris cantik dini'' seorang wartawan mulai menjejali Gery dengan pertanyaan yang memojokan gery ''bisakah jika pertanyaan teman-teman semua mengenai film terbaru saya saja'' Tak di sangka di kerumunan wartawan itu terlihat Joo yang siap akan pertanyaannya '' maaf sebelumnya ger, apakah film mengenai tokoh di iflm ini yang anda perankan sebagai psikopat berpengaruh kepada kehidupan nyata anda ?
gery menatap ttajam pada Joo namu lalu sedikit tersenyum ''ha ha ha saya rasa ini pertanyaan yang sangat lucu, tentu saja saya tidak seperti itu, jika perannya baik dalam film itu mungkin saja akan berdampak pada kehidupan saya secara nyata, tapi jika tokoh yang saya perankan tidak baik, seperti peran antagonis yang saya mainkan sekarng, tentu saja itu jauh dari kehidupan nyata saya'' Joo mencatat apa yang di katakan oleh Gery dengan sigap. perlu di ketahui jika public tidak mengetahui siapa sebenarnya joo dikarenaka gery yang terkesan malu jika semua orang tahu bahwa joo adalah kakak tiri nya.
sesi wawancara untuk film terbaru Gery telah selesai, terlihat gery sedikit kesal dengan pertanyaan joo tadi.
setibanya di rumah, gery langsung menemui joo yang pulang lebih dahulu.
terlihat joo sedang duduk di depan laptop nya ''kak joo, maksud kakak bertanya seperti itu apa ha ?
joo mengabaikan pertanyaan Gery dan terus melanjutkan pekerjaan nya ''kak,joo dengarkan aku jika aku sedang bicara'' Gery segera mengambil laptop joo dan membanting nya hingga hancur ''apa-apaan kaw ini, lihat apa yang baru saja kaw lakukan'' Joo memungut puing-puing laptop nya ''kaw benar- benar tidak berubah, persis seperti bayi, perlu kaw ketahui jika umur mu sudah tidak remaja lagi, kaw sudah beranjak dewasa, bagaimana tidak aku bertanya mengenai kepribadian mu tadi, jika memang pada kenyataannya persis seperti di dalam film yang kaw perankan''
mereka berdua saling bertatapan dengan tajam
bersambung
Part 11
Perlahan gery mulai tersenyum kecil namun tetap sinis pada joo ''kak joo, kaw tetap ingin menentang ku ?
Joo ikut tersenyum sinis pada Gery ''aku tidak ingin di usik, jadi berhenti mengusik ku sekarang''
Joo hendak pergi keluar kamar, namun tak disangka tangan nya segera di pegang dengan erat oleh gery.
mereka saling bertatapan ''Jangan pernah lagi pergi sebelum aku selesai bicara, kaw anak yang tidak tahu diri setelah aku dan ayah ku menampung mu dan juga ibumu sekarang kaw berlaku tidak sopan pada ku''
joo melepaskan tangan nya dari gery ''sudah ku bilang jangan pernah mengusik ku, kaw atau ayah mu bahkan ibu ku, kalian semua sungguh tidak penting dalam hidup ku, aku hanya ingin hidup sendiri'' Joo berlalu pergi meinggalkan gery.
keesokan pagi nya, seperti biasanya joo sedang bersiap-siap untuk pergi kerja, dan juga terlihat Gery sedang menghayati peran baru dalam film terbaru nya.
Saat ingin keluar rumah joo berpapasan dengan tuan bram, seperti biasa joo menundukan kepala nya seraya memberikan penghormatan.
setibanya di kantor, joo di sambut baik oleh rekan-rekan nya ''hey joo, besok kita akan pergi ke negara konflik yaitu , ada tugas dari bos'' Joo hanya diam dan bersikap dingin pada rekan-rekan nya ''dan sebagai Tim yang baru di bentuk aku harap kita bisa bekerja sama joo, oh iya ada satu orang lagi yang akan ikut bergabung dalam tim kita, tuh orang nya'' Lina menunjuk ke arah pria yang berdiri di belakang joo, pria yang memilki paras yang sangat tampan dan berprilaku sopan menjadi center di redaksi tersebut.
''hey, perkenalkan nama ku Ricky, aku anak baru untuk divisi ini, dan juga ini tugas pertama ku ke luar negeri, jadi mohon bantuan nya
Ricky menundukan kepala nya seraya tersenyum manis.
Lina membalas dengan senyuman yang menggoda
namun joo hanya menundukan sedikit kepala nya dan berlalu meninggalkan Ricky dan Lina
''Eh maaf Lin,tuh anak emang sifat nya seperti itu ?
''atau aku ada salah ucap hingga dia dingin begitu'' Ricky menunjuk ke arah joo yang sibuk merapikan meja nya.
sementara itu di lokasi syuting film terlihat Gery sedang duduk sembari membaca naskah nya berulang kali ''oke ger, sebentar lagi kita mulai yah'' ucap sutradara yang sudah bekerja sama cukup lama dengan gery.
saat makan siang yang di nantikan pun tiba
semua orang sibuk bercanda, bergurau sesama pekerja, namun keadaan berbeda terlihat di tempat duduk joo yang terlihat sepi karena ia yang hanya duduk sendirian di sana.
''Hey, kamu memang terbiasa sendirian jika ingin makan ?
Ricky menghampiri joo dengan candaan nya ''boleh aku duduk dan bergabung dengan mu di sini, oh iya nama mu siapa dari tadi pagi aku belum tahu nama mu'' saat akan hendak duduk Ricky tertahan sejenak
''Tidak, kaw tidak boleh duduk di sini, aku memang terbiasa sendiri bahkan untuk sekarang aku hanya ingin sendiri dan sendiri, kaw sebaiknya bergabung dengan yang lain''
Ricky sedikit kebingungan mendapat respon yang dingin dari joo
''jika tidak boleh duduk, aku ingin tahu nama mu, satu tim harus saling kenal kan'' Joo hanya diam dan melanjutkan makan siangnya.
Ricky memutuskan untuk tetap duduk di dekat joo, dan dengan spontan joo langsung berdiri dan meninggalkan Ricky sendirian. Tak lama berselang Lina pun datang dengan setumpuk makanan
''hey ricky, aku bawakan kamu makanan yang banyak he he he ayo,ayo habiskan karena besok akan sulit makan di negara yang berkonflik''
Ricky hanya menghela nafasnya melihat kelakuan lina namun sesekali Riky memandang ke arah joo yang terus berjalan menuju toilet.
''Dek kakak akan pulang besok, jadi sambut kakak dengan baik ya
Bimo''
Gery tertawa kecil selepas istirahat syuting sembari membaca sms dari Bimo.
''iya kakak, pastinya gery akan sambut kakak dengan sangat-sangat baik, oh iya kak gery akan kasih kakak jam tangan limitee edition dari brand yang iklannya gery bintangi kak, cepatlah pulang kakak''
Tak lama setelah membalas sms bimo, hp gery kembali berdering
''ha ha ha kakak sudah tidak sabar memluk ke dua prince kakak
oh iya bagaimana keadaan joo, apakah dia masih apatis seperti biasa ?
Gery yang awal nya tersenyum berubah menjadi sedikit kesal saat membaca smsd dari Bimo
''Joo pernah bilang kak, jika kakak pulang atau tidak dia tidak pernah perduli, dia juga tidak ingin bertemu kakak sejak awal''
bimo tak membalas SMS dari Gery. Dan gery pun segera melanjutkan syuting nya
sementara itu Joo yang merasa suntuk pergi ke pantai di dekat rumah nya dulu, sembari memegang jam pasir pemberian Bimo 6 tahun yang lalu ia pergi ke tepi laut dan menatap jauh ke tengah laut danberkata dalam hati kecilnya ''apa di seberang lautan ini kaw juga melihat ku, apakah kaw menyadari bahwa waktu di jam pasir ini sudah akan habis, aku akan pergi esok, aku takut kaw tak menepati janji mu untuk kembali'' Joo mengenggam erat jam pasir tersebut sembari meneteskan air mata nya ''Sperti nya jam pasir itu memiliki story tersendiri yah
terlihat Ricky berdiri tegap di samping joo ''kaw mengikuti ku ?
Joo sedikit terkejut dengan kehadiran Ricky
''Aku hanya ingin tahu nama mu, tapi kaw sungguh-sungguh tidak memberitahu ku, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja'' Joo membalikan badan nya berniat menuju ke mobil nya ''tak semua yang ingin kaw ketahui harus kaw ketahui, dunia tidak sebaik itu'' Ricky memegang tangan joo dengan erat ''Jangan seperti ini, beritahukan namamu maka pergilah sesuka mu''
Joo hendak melepaskan tangannya namun ricky terlalu kuat, ya kekuatan itu ricky dapatkan karena ia sering fitnees dan mengikuti kegiatan yang yang berbau olahraga ''joo,itu nama ku, jadi sekarang lepaskan tangan mu dan jangan pernah menyentuh ku lagi'' Joo berlalu dengan cepat menuju mobil nya
smentara itu Ricky yang mendapati informasi yang ia butuhkan langsung tersenyum manis.
Bersambung
Part 12
keesokan harinya, Joo sedang sibuk mempersiapkan keberangkatannya, terlihat gery masuk ke kamar Joo
''kak joo mau kemana ? Gery bertanya dengan nada pelan
''bukan urusan mu, keluar dari kamar ku''
Joo menuju ke kamar mandi nya ''kak joo ini jam pasir pemberian Kak Bimo ya'' Joo yang hendak ke kamar mandik dengan spontan berbalik arah dan mengambil jam pasir itu dari tangan Gery
''jangn pernah sentuh barang-barang ku, dan sekarang keluar dari kamar ku'' Mendapati respon seperti itu Gery menjadi sedikit kesal ''ini adalah rumah ku, jadi ini juga kamar ku, kaw tidak berhak mengusir ku, kaw yang seharusnya pergi dari rumah ku PERGI SEKARANG!! Gery berteriak pada joo sembari menatap tajam pada joo.
Joo tersenyum sinis pada gery ''aku akan pergi dan melangkah keluar dari rumah ini dengan kaki ku sendiri serta keinginanku sendiri, bukan karena kaw yang menyuruh ku, jangan pernah lupa gery jika ibu ku dan ayah mu sudah menikah kaw juga yang bilang pada ku jika kita adalah keluarga meski kaw harus berhati-hati dan selalu waspada jika tiba-tiba aku mengambil semua orang-orang terpenting dalam hidup mu'' Joo tersenyum sinis pada gery dan membuat gery menjadi kalut serta langsung memukuli joo, namun dengan sigap joo langsung menangis dan memgang tangan gery dengan kuat''kaw benar-benar keterlaluan, seberapa besar keinginnan mu untuk merebut semua nya, ha jawab aku kak joo''
joo menatap dengan tajam ke arah gery ''jangan pernah sentuh aku dengan tangan penuh kelicikan, kaw semakin menyedihkan'' Joo menghempaskan tangan gery dan berlalu menuju kamar mandi.
saat hendak pergi, Joo berpamitan pada tuan bram dan tentunya dengan ibu nya.
''aku akan pergi sekitar satu minggu untuk menyelesaikan tugas ku'' Joo segera berlalu dan menaiki mobil nya, ayah dan ibu nya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah joo.
saat mobil joo berlalu keluar dari gerbang utama rumah itu, terlihat mobil yang membawa bimo memasuki gerbang utama.
Joo melihat jam pasir nya yang hanya tinggal beberapa butir lagi yang tersisa.
hingga ia tak melihat bahwa yang ada di dalam mobil yang berpapasan dengan nya adalah mobil yang membawa bimo.
sementara di mobil yang membawa bimo, terlihat bimo yang sudah tak sabar bertemu Joo '' apakah ia menunggu ku, atau kah yang di katakan Gery itu benar'' Bimo sedikit galau di dalm mobil itu yang semakin dekat menuju rumah utama.
Joo terus memacu mobil nya hingga ia telah keluar dari rumah dan memasuki jalan umum.
''selamat datang Bimo'' tuan bram menyambut kedatangan Bimo dengan sangat ramah begitupun ibu nya joo dan tentunya Gery ''kakak apa kabar, apakah kakak sudah menonton film terbaru ku kaka'' Bimo hanya tersenyum sembari pandangan langsung tertuju pada sebuah kamar yang tak lain adalah kamar joo ''ngomong-ngomong joo mana dek''
Gery sedikit diam dan mulai berkata-kata dengan sedikit gugup ''kak joo pergi ke luar negeri kak'' Bimo menghela nafas nya dan segera masuk ke kamar lama nya yang sudah 6 tahun ia tinggali. bimo melewati kamar joo bersma gery .
Bimo berbicara dalam hati dengan raut muka sedih ''dia benar-benar tak menunggu ku, dia benar-benar tak ingin bertemu dengan ku lagi, kenapa kamu pergi joo tanpa bertemu dengan kakak dulu''
setibanya di kamar, Bimo segera meletakkan pakaian nya dan mulai merapikan kamar nya lagi ''kak, gery bantu yah, karena hari ini break syuting jadi gery seharian ada di rumah ''
Bimo hanya tersenyum manis dan mengelus kepala Gery dengan lembut.
Sementara itu di mobil terlihat joo memberhentikan mobil nya sejenak, ia teringat akan laptopnya yang tertinggal di kamar nya ''Bagaimana aku bisa lupa, apa saja yang aku fikirkan'' Joo memacu mobil nya dan kembali ke rumah.
''kak, gery ambilkan kakak minuman yah'' Bimo hanya mengangguk dan tersenyum pada gery
sementara menunggu Gery kembali, Bimo memutuskan berjalan-jalan kecil di taman yang berada di depan rumah.
saat Bimo tiba di taman ternyata sebuah mobil masuk ke parkiran utama.
terlihat seorang laki-laki keluar dari mobil sedan putih tersebut.
laki-laki itu tak lain adalah Joo yang sedang bergegas menuju ke kamar nya.
Bimo dengan segera menghampiri Joo dan membuat joo terkejut hingga ia berhenti dan tak henti-henti nya ia menatap tajam ke arah Bimo yang saat itu memberikan senyuman manis nya pada joo.
''Joo apa kabar mu dek''
Bersambung
Part 13
Joo terus menatap ke arah Bimo yang sedang tersenyum pada nya.
''Dek,kenapa melamun di situ, ayo kemari peluk kakak''
Joo tetap diam dan terlihat sangat kaku, joo menatap tajam ke arah bimo dan berkata dalam hati
''ini benar-benar kaw, apakah ini benar-benar dirimu'' Joo terus melamun dan pada akhirnya gery datang dan dengan sigap memgang tangan Bimo dengan erat ''Kak ini minuman nya, tadi aku cari kakak di kamar tapi sudah tidak ada, ternyata kakak di sini'' Gery tersenyum pada Bimo yang terlihat canggung
melihat kedatangan gery, seketika joo langsung menuju ke kamar nya ''kak joo bukan nya ingin ke luar negeri untuk jalan-jalan dengan teman-temanmu''
Joo terhenti sejenak dan menghampiri Gery ''Tutup mulut mu, karena semua yang kaw katakan sungguh tidak bermutu, dan jangan pernah ikut campur urusan orang lain'' Joo meninggalkan Gery dan bimo di taman depan serta langsung masuk ke kamar nya.
setelah selesai mengambil laptop nya di kamar, joo segera menuju ke mobil nya.
saat menuju mobil Joo kembali berpapasan dengan bimo dan gery yang terus memegang tangan Bimo dengan erat.
''ingin pergi kemana joo, kakak baru saja sampai di sini sekarang kamu sudah mau pergi''
joo hanya diam dan terus menuju mobil nya
'
''dia sudah pergi kak, yah seperti itulah dia , angkuh dan sombong'' Gery dan bimo menatap kepergian joo.
saat mengendarai mobil menuju bandara, joo memacu mobil nya dengan kecepatan penuh sembari menggerutu dalam hati nya atas kejengkelannya mengenai fitnah dari Gery yang memojokan nya.
tak lama berselang hp joo berdering dan ternyata SMS dari Ricky yang masuk
''Hey joo, kami di sini telah menunggu cukup lama,kenapa bisa terlambat seperti ini, jika kaw tidak datang dengan terpaksa kaw jalan kaki ha ha ha ha''
saat sedang membaca sms itu, joo tidak melihat anak kecil yang terlepas dari tangan ibunya berlarian ke tengah jalur yang akan joo lintasi, joo berusaha menghindari tabrakan dengan anak kecil itu, namun apa daya anak itu tertabrak oleh joo.
Joo melotot ke arah depan seakan tak percaya apa yang baru saja ia alami, bibirnya bergetar kuat.
ibu anak itu segera menggotong anak nya kerumah sakit di ikuti oleh joo yang sangat cemas dengan kejadian ini.
joo melihat anak itu masuk ke UGD dari kejauhan dan masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
sementara itu di rumah, terlihat Bimo sedang duduk di dapur sembari menikmati kopi buatan bik inah yang sudah lama tak ia cicipi ''kak Bimo, gery punya sesuatu yuntuk kak bimo, nih'' Gery menyerahkan jam tangan yang ia janjikan pada bimo ''wah terimkasih dek, tapi seharusnya adek tidak perlu seperti ini, kakak merasa terhormat'' Bimo kembali mengusap kepala pangeran kesayangan nya itu
di rumah sakit terlihat ibu anak itu terus menangis dan terlihat joo duduk di samping ibu itu di ruang tunggu ''aku sudah kehilangan ayah nya sejak ia berusia 3 tahun, sekarang di tahun ke 9 umur nya, ia yang akan pergi meninggalkan ku lagi'' Ibu itu terus menangis dengan haru ''bu, berhentilah menangis'' joo kebingungan menangani ibu itu yang terus menangis.
tak lama SMS kedua masuk kemabali ''Joo kamu di mana, bisa-bisa kita batal pergi'' Joo dengan segera menelpon No yang masuk.
''hallo, siapapun kaw, aku joo membatalkan kepergian ku, karena aku mengalami musibah'' Joo segera menutup hp nya, tak lama hp joo berdering kembali ''hallo, joo kaw dimana ini ricky joo'' Joo menghela nafas nya menahan rasa panik nya ''aku di rumah sakit harapan citra'' joo kembali menutup telp itu.
Dokter pun keluar dari ruang UGD ''Bu anak ibu mengalami cidera parah di bagian kaki, dan kemungkinan lumpuh'' Ibu anak itu dengan segera menangis dan memeluk Joo yang kala itu kembali tak percaya dengan apa yang ia dengar.
bersambung
Comments
@lockerA
@rizal_m2
@metropolichz
@dandykuerentz
@pique
@the_angel_of_hell
@pique
@PrinceOfBlackSoshi
Kecuali bila ada gangrene, baru boleh mengarahkan diagnosa ke situ. Tapi kan hanya dugaan. Haish, kurang riset. Bagaimanapun riset juga dibutuhkan untuk cerita.
@shiki aku hnya mempersingkat cerita krn lg ga enak bdan saat penulisan,, maaf ya kalo kurang berkenan n terjadi kesalhan,,
tp kedepan nya aku akn lakukan riset yang lebih lg,,mksh ya
Crita yg kedua di simpan di sini? Jangaaaan, jangan di simpan di sini, simpan di laptop aja atau flash disk..
Yg semangat ya bikin crita yg kedua, smoga makin lihai lagi bikin crita nya
@danze
Joo memasuki kamar rawat, dimana anak itu tertidur dengan di balut peralatan rumah sakit ''
''apa yang harus kakak katakan padamu saat kaw bangun nanti, apa yang harus kakak lakukan'' Joo mencium tangan anak itu dengan penuh kasih sayang.
terlihat ibu anak itu masih menangis di sebelah anak itu.
''ger,kakak boleh minta no hp Joo'' gery sedikit ragu untuk memberikannya ''untuk apa kak ?
Bimo menjawab dengan tenang ''kakak cuma ingin tahu kabar dia saja ger'' dengan sedikit ragu akhirnya gery memberikan no Hp joo pada Bimo.
tak lama Ricky pun tiba di rumah sakit dan melihat Joo yang sedang mencium tangan anak yang terbaring di atas tempat tidur.
''Joo ini aku Ricky'' Joo segera membalikan badan nya dan menatap Ricky ''itu teman mu nak,sebaiknya kamu temui dia dulu''
Joo dan Ricky akhirnya berjalan-jalan kecil di koridor rumah sakit ''jadi kamu menabrak anak itu, kenapa kamu bisa lakukan ini joo'' Ricky seolah tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh joo
''aku benar-benar tidak tahu kenapa bisa seperti ini, meski aku sudah berusaha menghindari tabrakan tapi aku tetap tidak bisa mengontrolnya''
akhirnya Joo dan Ricky tiba di taman rumah sakit ''kamu masih beruntung joo, ibu anak itu tidak menuntut mu'' Joo hanya diam dan menundukan kepalanya
tak lama berselang SMS dari no baru pun masuk ke hp joo.
''Joo sudah tiba di sana belum, ini kak Bimo di bales ya jo
Joo langsung mematikan Hp nya dan mengerutkan keningnya sejenak ''Ada apa joo ? tanya ricky
Joo hanya diam dan melanjutkan jalan-jalan kecil mereka.
Bimo terlihat galau menunggu hp nya berdering namun hp nya tak menunjukan tanda-tanda apapun ''kenapa tidak di balas yah, Bimo mencoba menelfon no jo, dan ternyata no nya joo sudah tidak aktif "joo, apa yang sedang kamu lakukan di sana dek kaka jadi cemas''
saat sedang melamun, gery pun datang dan mengajak Bimo untuk jalan-jalan bersama nya.
''Joo, ini teh hangat untuk mu, Ricky memberikan Teh untuk Joo yang sedang duduk di kursi taman rumah sakit ''pulanglah ,tak seharusnya kaw berada di sini'' Ricky tersenyum manis ''aku adalah rekan kerja mu, dan kita adalah satu tim, jadi wajr jika aku ada di sini paling juga nanti Lina bakalan datang kesini''
Joo hanya diam dan terus berfikir mengenai maslaah ini.
sementara itu di dalam mobil Gery perlahan memegang tangan Bimo yang sedang fokus menyetir ''Kak, gery ingin jawaban yang sudah 6 tahun gery tunggu, apakah kakak mau jadi pacar gery ?
Bimo segera menghentikan Mobil nya dan menatap Gery cukup lama.
''kak,kenapa diam apakah gery harus nunggu lagi, kalo itu harus baiklah kak gery akan tunggu kakak lagi, karena bagi gery agar bisa menjadi pacar kakak itu sangat sulit apalagi pasangan gay'' Gery terus menatap Bimo yang juga menatap nya.
''Baiklah kakak akan jawab sekarang ya dek''
''Joo,kaw terlihat lelah, jika di izinkan bolehkah aku memberikan pundak ku untuk kaw sandari'' Ricky mengeluarkan kata-kata yang tak terduga oleh joo.
Joo hanya diam seolah tidak mendengar perkataan Ricky.
Perlahan Ricky memegang kepala Joo dan menuntun kepala joo bersandar pada dada Ricky yang bidang.
seolah terhipnotis,joo menuruti apa yang di lakukan ricky padanya
bersambung
Part 15
Perlahan Ricky mengusap kepala joo yang saat itu bersandar pada dada nya ''tenangkan diri mu, berikan sedikit ruang untuk bernafas, semua akan baik-baik saja joo''
joo hanya diam dan menteskan air mata nya.
sementara itu di mobil terlihat susana tegang antara Gery dan Bimo
''Dek, kakak ingin adek tetap menjadi Gery kecil yang selama ini kakak kenal, meski sekarang adek sudah jadi aktor yang sangat terkenal di negeri ini, tapi bagi kakak gery tetaplah gery yang manja,dan sangat menggemaskan'' Bimoo mencubit pipi gery.
Gery terdiam dan berbicara dalam hati sembari menatap ke arah bimo yang sedang tersenyum
''Bukan seperti ini yang aku inginkan kak, apa hanya untuk jawaban seperti ini, jadi 6 tahun aku menunggu mu hanya untuk mendengar ini kak''
perlahan Gery meneteskan air mata nya
''dek,ada apa kenapa tiba-tiba menangis, kakak tahu kakak salah tapi kakak tidak mungkin menjadi pacar adek, karena kita sudah seperti kakak dan adik'' Gery menggit bibirnya sendiri seakan menahan rasa kecewa yang teramat dalam.
sementara itu di rumah sakit, terlihat ibu anak itu berlarian menuju ke arah joo yang dengan spontan berdiri dari kursi nya
''Nak,anak ibu sudah sadar dan dia ingin sekali bertemu dengan mu''
Joo dengan segera berlari menuju ke kamar pasien.
Saat tiba di kamar pasien,joo melihat anak itu menatap ke arah kaki nya.
''Bagaimana keadaan mu ?
Joo mendekati anak itu secara perlahan dan duduk di samping anak itu ''kabar ku baik-baik saja kak, seperti yang kakak lihat sendiri, aku baik-baik saja'' Joo kembali meneteskan air mata nya
''kakak tidak tahu harus memulai dari mana, tapi satu hal yang ingin kakak katakan adalah kakak sungguh menyesal dek, kakak ceroboh, kakak bodoh, kakak benar-benar menghancurkan hidup mu'' Joo memluk anak itu sembari menangis.
terlihat Ricky dan ibu anak itu berdiri di pintu kamar seakan ingin ikut menikmati atmosfir mengharukan ini.
''kak, sebaiknya kakak pulang dan beristirahat, kakak terlihat sangat lelah, percayalah aku sudah tidak apa-apa''
anak itu mengusap kening joo dengan penuh kasih sayang.
joo berusaha menolak untuk pulang,amun ibu anak itu dan Ricky ikut memaksa joo agar pulang dan beristirahat. Joo pun akhir nya dengar berat hati mengikuti permintaan ibu anak itu ''dek, besok pagi kakak akan kesini dan akan menemui mu, bagaimana pun kakak akan datang kemari'' Joo menggenggam tangan anak itu dengan erat.
Sementara itu di mobil, Gery terus meneteskan air mata nya hingga membuat Bimo menjadi kebingungan ''dek walau kita tidak bisa pacaran, yang penting kita akan selalu bersama''
Gery yang sudah tidak tahan dengan semua ini, memutuskan untuk keluar dari mobil dan berlari serta menghilang dari pandangan Bimo yang berusaha mengejar nya.
setibanya di rumah, Joo berterima kasih kepada Ricky yang telah mengantar nya hingga ke depan gerbang utama, namun saat bersamaan Mobil Bimo pun muncul.
''itu kakak mu joo ? Ricky berusaha meminta penjelasan.
Joo hanya diam dan berlalu masuk meninggalkan Ricky yang saat itu menatap ke arah Bimo dengan tajam ''hey, perkenalkan aku Ricky dan kamu pasti kakak nya joo ?
Bimo hanya tersenyum dan kembali masuk ke dalam mobil untuk masukke rumah.
''seperti nya keluarga di rumah ini semua nya sedikit aneh yah'' Ricky menggaruk-garuk kepala nya sembari memacu mobil nya untuk segera pulang ke rumah.
setibanya di rumah utama, joo dan Bimo berpapasan dan terlihat suasana canggung kala itu ''joo, kakak kira kamu sudah di luar negeri saat ini'' Bimo tersenyum manis
''Aku tidak jadi pergi, karena ada suatu hal yang memaksa ku untuk tetap tinggal di sini''
Joo berlalu dan meninggalkan bimo begitu saja.
Malam pun tiba, suasana di rumah itu terlihat tegang karena Gery tak kunjung Pulang ''Bimo, bukan nya gery pergi bersama mu hari ini, kenapa kata bik inah kamu pulang sendirian'' Bimo sedikit cemas dengan introgasi menadadak ini ''maafkan saya tuan, tadi gery pergi begitu saja meninggalkan saya, meski sudah saya kejar namun ia sudah menghilang'' Bimo menundukan kepalanya karena merasa sangat merasa bersalah.
suasana berbeda terlihat di dapur rumah itu, terlihat joo yang sedang belajar membuat kue untuk anak yang ia tabrak tadi siang ''kenapa susah sekali, jika membuat kue sesusah ini, maka aku akan lebih menghargai para pembuat kue'' Joo menepuk jidat nya dan membuat wajah nya penuh dengan Tepung.
sementara itu di sebuah Bar terlihat Gery sedang minum-minuman keras ''enam tahun aku menunggu mu, enam tahun aku berharap , enam tahu bukan waktu yang singkat apa lagi untuk menunggu'' Gery terus meracau dan perlahan dirinya sudah tak terkontrol hingga pada saat nya gery muntah dan mengenai baju seorang tamu ''hey,bocah ingusan, berani nya kwa mengotori baju ku'' dengan tanapa basa-basi lagi gery segera memukul orang itu.
melihat teman nya di pukul, maka tamu-tamu yang datang bersamaan itu, memukul gery tanpa.
sementara itu Joo yang sedang sibuk di dapur merasa sangat frustasi akan kue hasil buatannya dan memutuskan masuk ke kamar dan membersihkan diri nya.
malam semakin larut,namun gery tak kunjung pulang ke rumah, terlihat joo sedang menikmati teh buatan nya malam itu di taman depan rumah sembari mengingat semua yang telah terjadi tadi siang.
sementara itu di bar terlihat gery yang sudah berlumuran darah, namunmasih saja tetap di pukul terus-menerus, tak lama berselang Seseorang mengambil dompet gery dan menelfon ke kediaman tuan bram.
Bimo yang mengangkat telp itu dengan sigap menuju ke bar yang di maksud orang itu, saat ia melintasi taman yang berada di depan rumah, Bimo Melihat Joo yang sedang meminum teh buatannya sendiri ''Joo, kakak harap joo mau menemani kakak untuk menjemput gery, dia di pukuli di bar seperti nya anak itu bikin keonaran di sana'' Joo hanya diama dan hendak kembali masuk ke kamar nya, namun ia tertahan karena Bimo memegang tangan nya dan menatap nya dengan penuh pengharapan.
''Hey,kaw bocah ingusan, bagaimana jika kami menghabis mu malam inidan ini pukulan terakhir untuk mu'' Namun di saat yang sama Pukulan itu di tahan oleh Joo yang saat itu tiba di bar itu bersama Bimo ''Hentikan, perbuatan mu'' Joo berusaha dengan sekuat tenaga menghentikan pukulan itu.
terlihat bimo mulai menguasai suasana dengan ikut menahan gerombolan tamu yang lain.
terlihat tamu-tamu itu mengalihkan perhatian serangan mereka terhadap joo.
''Berhentilah memukuli orang yang sudah tak berdaya, jika memang pada akhirnya kalian berhasil membunuh nya di sini, itu juga tidak akan membuat kalian bangga bukan ?
Joo dengan dingin nya berbicara pada seseorang yang ingin memukul Gery
''siapa kaw, berani nya berkata seperti itu pada ku ? Pri itu dengan segera berdiri menghadap ke arah joo ''kaw ingin tahu siapa aku, bahkan dia yang kaw pukuli'' Joo tersenyum sinis
dengan cepat bimo menghampiri Joo yang kala itu berhadapan dengan lelaki sangar itu ''Dia dan dia adalah putra dari pengusaha adidaya Bram putra sanjaya''
setelah menjelaskan semuanya, bimo menggotong Gery untuk masuk ke dalam mobil.
smentara Bimo dan gery sudah berada di dalam mobil terlihat Joo masih berbicara pada tamu yang sangar itu ''Kaw sudah mendengar nya sendiri bukan, bahkan untuk membunuh mu sekarang itu sungguh sangat mudah bagi ku, jadi jangan pernah kaw muncul di hadapn ku atau adik ku'' Joo tersenyum sinis dan pergi meninggalkan bar itu serta ikut masuk ke dalam Mobil.
dan saat di mobil terlihat suasana canggung antara Bimo yang menyetir serta Gery yang kesakitan di belakang di temani oleh Joo ''apa kak bimo puas sekarang'' Bimo menatap dari kaca depan ''kak, gery hanya ingin kakak mengerti keinginan gery'' Gery yang masih di kuasai oleh minuman keras terus saja meracau ''kak, gery ingin kaka menjadi pacar gery, gery ingin kakak itu hanya milik Gery dan kaw joo jangan pernah mencoba merebut Kak Bimo dari ku''
Joo menatap Gery dengan tajam dan berbicara dalam hati ''jadi kaw benar-benar menginginkan nya, kaw begitu ingin memiliki nya hingga kaw lakukan ini semua, dan juga berarti kaw adalah seorang......
Part 16
setibanya di rumah, Joo segera mausk kemara nya dan beristirahat, serta bimo yang menggotong Gery ke kamar nya , terlihat ayah Gery yang sangat geram melihat kelakuan gery kala itu.
waktu dengan cepat berlalu, keesokan pagi nya, terlihat joo yang sedang bersiap-siap menuju ke rumah sakit.
namun saat joo membuka pintu kamar nya, tak sengaja ia melihat Bimo yang sedang tertidur di kursi di sebelah ranjang gery. Joo berusaha menahan rasa yang ia sendiri tak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan, joo memutuskan utnuk pergi ke parkiran.
Namun saat ia membuka gerbang utama, betapa terkejutnya joo ketika ia melihat anak yang ia tabrak sudah ada di edepan gerbang itu, dengan menggunakan kursi rodanya, anak itu perlahan mendekati joo dan memegang tangan joo.
Terlihat di belakang anak itu, Ricky dan ibu anak itu memandang joo dan memebrikan senyuman manis untuk joo.
''kamu kenapa bisa di sini, bagaimana kaki mu dek'' joo membungkukkan badan nya agar bisa mendengar apa yang di katakan anak itu ''aku ingin melihat kakak pagi ini, dan aku juga ingin melihat kak Gery'' Joo terkejut mendengar itu
''Adek mengenal Gery ?
ibu anak itu segera menjawab pertanyaan anak itu ''dia adalah fans setia gery, dia sudah menykai gery saat pertama melihat gery di film psikopat man, setelah ibu tanya-tanya pada dia, ternyata saat kecelakaan itu, dia tiba-tiba menyebrang jalan karena poster gery yang saat itu terbang dan jatuh tepat di tengah jalan yang saat itu kamu lintasi nak''
Joo sangat terkejut mendengar itu, dan ia pun perlahan mengusap kening anak itu dengan halus.
sementara itu di kamar, Gery perlahan tersadar dari tidur nya dan langsung menatap ke arah Bimo yang saat itu tertidur di kursi tepat di samping ranjang nya.
gery berbicara dalam hati kecil nya ''kak, apa yang harus aku lakukan sekarang,sungguh aku tak mengerti bagaimana cara nya agar membuat mu menyukai ku'' Gery perlahan bangkit dan menuju ke dapur, Namun saat menuju ke dapur, ia terkejut melihat Tv yang memberitakan mengenai kejadian di bar itu.
dalam waktu singkat gery menjadi topik hangat , di koran maupun tv semua orang membicarakan kejadian di bar itu.
gery tertunduk lemas dan segera berteriak hingga memngusik waktu tidur Bimo yang berada di dalam kamar.
''kenapa bisa semua ini dengan cepat menyebar, apa yang harus aku lakukan, Gery tamat sudah riwayat mu'' Gery terus meracau panik ''ada apa dek, kenapa berteriak seperti itu''
gery menunjuk ke arah tv.
sementara itu, joo,Ricky dan anak itu serta ibunya pergi berjalan-jalan kecil di taman ''rasa mimpi buruk itu akan segera berlalu buk'' Joo menggandeng ibu anak itu sementara Ricky mendorong kursi roda anak itu.
tak alam berselang, gerombolan wartawan datang dan menyerbu kediaman tuan bram.
Para wartawan itu terkejut melihat Joo yang ada di rumah itu dengan menggunakan pakaian santai ''kami kesini utnuk menanyakan mengenai kejadian di bar kemarin malam, tapi sekarang kami ingin terlebih dahulu bertanya , bukannya Kaw adalah seorang wartawan juga kan, bagaimana bisa kaw berada di sini seolah-olah ini adalah kediaman mu'' tanya seorang wartawan
'Joo terlihat bingung atas pertanyaan-pertanyaan dari wartawan-wartawan itu
dan seakan ingin menghindar namun ia sudah terkepung
bersambung
Part 17
Mendapati Joo yang terlihat kebingungan dengan pertanyaan para wartawan itu, Ricky segera mengambil tindakan untuk melindungi Joo dan menyuruh nya masuk ke rumah.
setiba nya di dalam rumah, joo segera menuju ke ruang tengah untuk menemui Gery
"apa yang akan kaw lakukan selanjutnya'' joo bertanya pada Gery
''Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apalagi,aku rasa karier ku sudah tamat sekarang''
Gery menutup telinga nya kuat-kuat seakan tak mau mendengar teriakan parawartawan dari luar rumah ''Gery tolong berikan klarifikasi mengenai kejadian di bar itu,dan mengapa wartawan joo ada di rumah ini bersamamu''
para wartawan terus mendesak Gery untuk keluar.
Gery berusaha mengabaikan permintaan wartwan dan masuk ke kamar nya,namun Joo dengan segera menarik tangan Gery ''berhenti bersembunyi dan temui mereka,meski kenyataan di depan mu lebih pahit dari apa yang kaw bayangkan,tapi percayalah semua akan baik-baik saja''
Gery berusaha melepaskan tangan nya yang di pegang oleh joo
''lepaskan aku kak,aku tak ingin menemui mereka'' Gery berhasil masuk ke kamar nya segera merobohkan dirinya ke tempat tidur.
melihat kerumunan yang makin menjadi-jadi, Bimo segera keluar untukmembantu Ricky yang mulai kualahan menahan Gerombolan wartawan tersebut.
Joo yang sudah tidak tahan dengan kericuhan yang terjadi di rumah nya, dengan seketika masuk ke kamar Gery dan menarik tangan nya secara paksa hingga gery bangkit dari tempat tidur nya
''Berhentilah bersikap seperti bayi, dan bersembunyi di balik nama besar ayah mu, kaw sudah dewasa Gery'' Joo seakan semakin kesal mendapati gery yang takmenghiraukannya
''kak,aku tidak perduli apa yang ingin kaw katakan saat ini, yang jelas aku tak ingin keluar''
Joo semakin naik darah di buatnya
akhirnya joo memutuskan untuk menarik tangan gery dengan paksa
''kaw yang memulai semua ini, jadi kaw jugalah yang harus mengakhirnya sampai tuntas''
gery kembali melakukan penolakan dan menghempaskan tangan joo
dengan spontan joo memukul gery
''ini kali pertama nya aku memukul mu,sejakaku melangkah masuk kerumah ini, sekarang selesaikan semuanya, kaw bukan gery yang aku kenal, mengapa kejadian seperti ini bisa membuat mu kehilangan jati diri mu, kemana gery yang kuat, yang selama ini aku kenal, kemana juga gery yang selama ini ingin menghancurkan ku, apa sekarang gery itu telah menghilang '' joo kembali memukul gery
Gery meneteskan air mata nya
''untuk apa kakak melakukan semua ini''
Joo menghela nafas nya dan perlahan mulai mengucapkan sesuatu yang selama ini tak pernah keluar dari mulut nya
"karena kaw adalah adik ku, kaw adalah one prince di rumah ini, kaw adalah kebanggaan keluarga ini, aku tidak akan membiarkan orang-orang itu melukai perasaan mu, jadi sekarang keluar dan temui mereka semua''
Gery kembali meneteskan air matanya dan mulai menangis
"jangan menangis lagi dek, kak joo tak akan membiarkan siapapun menyakiti mu'' Joo mengusap air mata yang keluar dari mata gery.
sementara itu di luar rumah
terlihat bimodan Ricky juga sudah tak mampulagi menahan para wartawan dan akhirnya mereka berhasil masukke dalam rumah
tak lama berselang gery pun keluar dari kamar nya dan menemui semua wartawan yang sudah berada di ruang tamu kediaman tuan bram yang sedang berada diluar rumah bersama ibu nya joo.
''kami minta penjelasan darimu gery'' para wartawan langsung memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar masalah itu
Bersambung
part 18
sorotan kamera dan jepretan foto-foto langsung menyerang Gery yang baru beberapa langkah keluar dari kamarnya.
terlihat Joo mengikuti gery dari belakang
''apa kabar kalian semua'' gery membuka salam dengan sedikit gugup
wartawan-wartawan itu masih saja memotret gery
''aku akan mengklarifikasi masalah yang ingin kalian ketahui jawabanya,mengenai kecerobohan ku selama di bar itu memang benar, dan issue pemukulan yan terjadi di bar itu juga benar sekali''
Salah seorang wartwan mulai bertanya lagi ''Bagaimana mengenai rumor yang kembali beredar yang mengatakan jika keluarga mu sudah tidak harmonis lagi, dan juga mengenai gosip jika kaw mempunyai saudara tiri''
Gery memperlihatkan muka nya yang terlihat sangat cemas
bibirnya bergetar dan terlihat mukanya semakin pucat
gery berusaha berdiri tegapdi depan wartawan.
Melihat keadaan Gery yang semakin down, Bimo segeramengambil tindakan.
dengan seketika Bimo menarik tangan gery di hadapan joo dan seluruh wartwan di ruangan itu ''mereka tidak akan berhenti sebelummerekatahu semua nya''
gery tetap berdiri tegap,membuat tarikan bimo kepadanya menjadi terhalangi,gery menolak untuk lari lagi.
Tak lama Joo maju dan berdiri di samping Gery dan mereka pun saling bertatapan hingga akhirnya mereka saling tersenyum.
Bimo terfokus pada Senyuman Joo yang untuk pertama kali nya ia lihat,namun pandangan nya teralihkan oleh perkataan Gery
gery menghela nafas sejenak dan mulai mengklarifikasi
''Banyak hal yang sudah terjadi, banyak cerita serta pengalaman yang ingin aku bagikan kepada teman-teman wartawan semua, memang benar jika keluargaku sedikit berbeda dari keluarga kebanyakan, bukan nya tidak harmonis tapi memang kami memiliki cerita tersendri mengenai itu, dan mengenai saudara tiri ku,seperti yang kalian lihat laki-laki yang berdiri di sebelahku ini, yah dialah kakak ku, nama nya joo, meski kami tak pernah sefaham dan selalu bertengkar, meski kami dulu pernah saling membenci tapi berkat kalian semua aku menyadari bahwa kakak ku adalah seorang yang sangat menyayangi ku, di balik sifat nya yang dingin, ternyata dia memiliki hati yang hangat, aku tidak perduli jika setelah ini popularitas ku akan menurun bahkan jika aku di depak sekalian dari agency dan dunia keartisan, karena sekarang bagi ku aku sudah memiliki Kak joo itu semua sudah cukup,jadi terimakasih untuk teman-teman yang telah datang ke rumah ku untukmendapatkan jawaban nya'' gery menundukan kepalanya seraya berpamitan.
akhirnya semua wartawan pulang dengan perasaan lega karena telah mendapatkan berita yang akan di terbitkan.
Gery tersenyum puas sembari memandang kakak nya
''kak bisa ikut gery sebentar''
gery menarik tangan joo
Gery mengajakJoo ke taman belakang,dan dengan seketika Gery memluk Joo dengan erat
" untukpertama kali nya aku memeluk mu kak,dan untukpertama kali nya aku merasa kaw benar-benar menjadi kakak ku
"terimakasih kak karena telah menjadi kakakku''
Gery menangis dipelukan joo, dan begitupun joo yang perlahan mulai terbawa suasana.
Bimo yang beradatak jauh dari mereka bersama Ricky ikut menahan tetesan airmata mereka
'' Ha ha ha kaw menangis ya ? canda Ricky pada Bimo
Bimo yang selama ini dingin terhadap Ricky akhirnya tersenyum manis pada ricky
''Kaw juga menangis ha ha ha
Bimo menimpali candaan Ricky yang dengan segera mengusap air mata nya.
Gery dan Joo yang masih berpelukan serta Ricky dan Bimo yang saling bersenda gurau menjadi pemandangan yang sangat langkah di rumah itu terutama bagi gery dan joo.
bersambung
Part 19
akhirnya makanmalampun tiba,terlihat Gery dan Joo yang masih saling bercanda,saling tersenyum dan saling memberikan kasih sayang.
kelakuan mereka membuat tuan bram dan ibunya joo menjadi sedikit aneh.
keesokan pagi nya, joo bergegasmenuju ke kantor dan tanpa di sangka gery memeluk Joodaribelakang
''kak,hari ini tidak usah ke kantor yah, temani Gery jalan-jalan'' Gery memelas dengan manja.
joo memegang pundakadiknya ''kakak harus kerjadek,karenasudah dua hari kakak tidakmasuk'' Joo pergi meninggalkan Gery yang terlihat sedih
akhirnya Joomenghentikanlangkah nya dan membalikan badan nya
"di tambah sehari lagi tidakmasalah kan,kakak tidak bisa menolakmu''
Gery segera tersenyum lebar di ikuti oleh joo yang ikut tersenyum.
akhirnya merekamemutuskan untuk berjalan-jalan di kebun binatang serta ke taman hiburan.
seharian mereka habiskan bersama, canda-tawa yang mewarnai keadaan hari itu, sementara itusaat mereka sedang asyik bermain-main di taman hiburan tiba-tiba hp joo berdering,dan ternyata sms dari Ricky yang masuk
"Hari ini tidak masuk lagi, joo, aku ingin mengatakan sesuatu, tapi tak bisa jika melalui sms atau telp, bisakah kaw menemui ku di taman dekat musium kota sore ini PENTING joo ha ha ha
Joo berfikir sejenak ''ada apa kak,siapa yang mengirim mu sms''
Gery yang sedang memakan cemilan terlihat begitu, begitu penasaran
''Ricky, dia bilang ada hal yang ingin dia katakan ke kakakdan dia meminta bertemu sore ini'' Joo menghela nafas panjang
tanapa menunggu lama, Gery segera menawarkan Diri ''kak,gery boleh ikut kan,gery mau nya seharian ini bersama dengan kakak''
Joo hanya mengangguk menyetujui nya
Soreitu begitu hangat, terlihat burung-burung masih bernyanyi di pepohonan yang berada di taman dekat musium
Terlihat Ricky yang sedang menunggu kedatangan Joo.
Tak lama berselang, Joo pun tiba di taman tersebut
"kakak, gery kebele pipis,kakak pergi saja dulu, temui kakak Ricky,nanti gery menyusul''
Joo akhirnya pergi sendirian menemui ricky yang berada beberapa meter ari tempat mereka berdiri
"sudah lama menunggu'' sapa joo pada
Ricky sedikit terkejut namun ia berusahamenguasai diri nya lagi
''tentu saja tidak, aku juga baru saja tiba di sini, ayo Joo silahkan Duduk''
Joo akhirnya dudukdisamping Ricky
''Bagaiman keadaan hati mu sekarangjoo,setelah kaw berhasil membuka diri pada gery''
Joosedikit tersnyum
''sulit untuk mengungkapan nya, meski aku juga tidak percaya jika aku berhasilkeluar dari joo yang apatis menjadi joo yang welcome sepertisekarang ini''
tak lama berselang, terlihat Gery yang telah selesai dari kamar mandi menuju ke arah joo dan Ricky,namun ia menghentikan langkah nya
"sebaiknya aku mengangetkan mereka dari belakang, agar suasa tidak terlalu canggung''
Gery memutar arah dan akhirnya ia berhasil bersembunyi di balik pepohonan di dekat joo dan Ricky duduk
''Joo ada satu hala lagi yang ingin aku tanyakan'' Joo memantapkan tatapan nya kepada Ricky
''apa yang ingin kaw tanyakan''
Ricky menarik nafas sejenak dan perlahan mulai berbicara
''Joo, apakah sekarang hati mu terbuaka untuk menerima cinta selain cinta seorang adik ke kakak,dan cinta seorang teman ke temannya''
"maksudmu ?
Ricky mulai mendekati muka nya ke muka joo ''Joo aku suka kamu, bisakah kita menjadi sepasang kekasih,meski aku tahu ini adalah cinta terlarang, tapi bisakah ini aku realisasikan joo''
Joo dengan cepat menjawab
''maafkan aku ricky, sudah enam tahun hatiku terisi oleh peria lain''
Betapa terkejutnya Gery mengetahu ternyata kakak nya juga seorang gay, sama sepertinya
gery berbicara dalam hatinya ''kak apakah yang kaw maksud adalah Bimo, atau kaw punya kekasih lain''
bersambung
Part 20 (ENDING)
''meski aku tidak tahu apakah aku masih menginginkannya,tapi entah mengapa aku tidak bisa jika tidak melihat nya''
Joo menundukan kepala nya pada Ricky
''sekali lagi maafkan aku''
Ricky dengan segera mencairkan suasana
''ha ha ha tidkapa-apa joo,mungkin lelaki itu yang terbaik bagimu, karena yang tahu apa yang terbaik bagi dirikita ya kita sendiri, jadi kaw tidak usah merasabersalah padaku ha ha ha h
Ricky menahan tangis nya sembari tertawa,namun tetapsaja air matanya terus keluar
joo berdiri dan berniat mencari Gery
''permisi sebentar,aku ingin mencari Gery, tadi ia bilang kekamar kecil tapi takkunjung kembali''
saat joo ingin pergi,gery pun munculdari balik pohon ''kakak, aku disini''
joo dan ricky sedikit terkejut mendapati Gery yang muncul secara tiba-tiba.
''kak,siapa laki-laki yang telah mengisi hati kakak, selama enam tahun itu kak ?
Joo terdiam dan kembali meneteskan air mata nya ''kakak ingin mengakhiri ini semua dek,lelah rasa nya terus menyakiti mu'' joo berlari menuju mobil dan meninggalkan gery dan Ricky di taman.
sementara itu, gery segera menghubungi Bimo yang sedang istirahat di rumah
" kak Bimo, kak joo kabur entah kemana kak, cepat susul dia"
Gery terlihat panik,dan menggit bibir nya ''kakak, gery tidak tahu kak joo pergi kemana,dia hanya bilang akan mengakhiri semuanya''
Bimo yang mendapati telp dari Gey dengan segera menuju satu lokasi yang kemungkinan besar di tuju oleh Joo
sementara itu,joo berdiri di tepi pantaididekat rumah nya yang lama dan mulai menagis di tepi pantai sembarimemegang erat jam pasir pemberian Bimo.
selama di mobil menuju pantai, Bimo mengirimkan sms ke Gery akan keberadaan joo.
''aku benar-benar bingung dengan kak joo, aku benar-benar khawatir, bahkat aku takpernah sekhawatir ini sebelum nya''Gery terlihat semakin panik sembari memegang hp nya
Ricky dan Gery dengan sigap menuju pantai yang di maksud oleh Bimo.
Joo berdiri ditepipantai yang sedikit sepi dari nelayan,dan joo memutuskan utnukberteriaksekuat-kuatnya melepaskan semua beban-beban nya
''Sudah terlalu lama akumenunggu,namun tak juga bersatu,akun ingin tahu namamu,aku ingin mengenalmu,menggapai mu,bercanda dengan mu tapi aku tak mampu untuk membuak diri ku padamu''
Joo meneteskan airmata nya seraya terus menggenggam jam pasir pemberian Bimo
''Akan ku buang semua mengenai mu, aku sudah lelah dengan semua ini, lelah menunggu mu''
Bimo yang telah berdiri di belakang Joo hanya mendengarkan semua semua perkataan joo
tak lama berselang Gery dan Ricky pun tiba di pantai itu dan dengan susah payah akhirnya berhasil menemui joo dan bimo
"meski kaw telah kembali ke negara ini, tapi kaw kembali bukan untuk ku, aku dilema karena ini, aku menyayngi mu tapi aku juga menyayangi Adik ku''
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA'' joo berteriakdengan cukup keras
''joo, berhentilah berteriak-teriak, apa kamu ingin semua orang berdatangan ke pantai ini''
Joo sangat terkejut akan suara yang terdengar dari belakang nya
ternyata bimo yang sedang berdiri di belakang joo dengan senyuman manis nya
Gery yang melihat joo, ingin segera menghampiri nya,namun Ricky mencegah langkah gery
''untuk pa kaw kesini, apa saja yang kaw dengar''
Bimo mendekati Joo yang sedikit panik
''semuanya sayang, kakak dengar semua yang kamu katakan, bahkan yang kamu katakan dalam hati mu juga kakak sudah tahu, jadi sekarang untuk menjawab semua perkataan mu tadi kakak cuma punya tiga kata untuk mu''
''i love u''
Joo menatap ke arah Bimo, sementara bimo mendekati joo dan memeluk joo dengan erat
''kaw anak apatis yang menarik perhatian ku, semenjak pertama kita bertemu,saat aku mengantarkan parsel ke rumahmu, dan saat kamu mulai menginjakan kaki mu di rumah itu''
disela-sela pelukan daribimo,joo mencubit perut Bimo
"kak,hingga saat ini aku belum mengetahui nama mu''
akhrinya Bimo melepaskanpelukannya dan berdiri tegap dihadapan joo
''hey joo,nama kakak Bimo'' maukah kaw menjadi kekasih ku''
joo tersenyum manis pada bimo dan menganggukan kepalanya
''jadi kakak, diterima yah'' Bimo dengan segera kembali memeluk Joo
sementara itu dari kejauhan gery terlihat sedikit meneteskan air mata nya, sehingga membuat Ricky berusaha menenangkan nya
"kaw bersedih dek ?
gery mengusap air mata nya
''aku bahagia kak,akhirnya kak joo berhasil membuang sikap apatis nya, dan menjadi kekasih kak Bimo, aku merasa jika aku sudah terlalu jahat sehingga membuat kak joo menderita selama ini''
tak lama berselang Bimo mulai secara perlahan mendaratkan bibir nya ke bibir joo, hingga mereka akhirnya berciuman dan saling berpagutan
melihat itu,Ricky dengan spontan menarik gery dan memeluk nya,agar perasaan gery tetap terjaga
''semua baik-baik saja gery''
joo dan Bimo masih saling berciuman dan terus beciuman
''dia yang dulu tidak memiliki tujuan dan emosi, sekarang telah memiliki semua nya, keluarga, sahabat dan cinta''
TAMAT