BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

"SNSD EXO -> SONE EXOTIC"

1127128130132133180

Comments

  • Bagusan cherrybelle
  • Bagusan cherrybelle
  • wah..wah..wah bgus banget nih! Muncul fansnya chebok dimari, lu pengen dihina ya? Pake bawa nama chebok lagi! Lu gak punya mata apa disini tuh tempatnya para SONE bukan tembat chebok sama twibabi kyak lo, jangan - jangan lu gak punya mata lagi ampe gak bisa ngebedain tempat buat para twibabi kyak lo!
    Lu bilang bgusan chebok? Gak slah lu? Diliat dari mananya? Dari dengkulnya? Mendingan lo nyadar tempat lo tuh dimana, jangan asal nyampah dimana ajh! Asal lo tau ajh ya satu orang yg kayak lo, yg ngedukung sang plagiator chebok, sama ajh dengan membantu chebok buat memplagiat karya orang lain! Sebaiknya lo @lion_heart pergi jauh2 dari sini! Kita disini gak butuh omongan nyampah twibabi kyak lo!
  • @lion_heart oyyyy salah tempat
    klo mau nyampah.
    Mending nyampah tu Di muka chebok.
  • 130421 SONE PLUS+ Update.
    [INFO] Today, SNSD will have 2nd
    concert at 4.00 pm JST at Osaka
    Municipal Central Gymnasium
    (Osaka) for GG 2nd Japan Tour as
    Encore Concert.
  • Saranghae Suho Hyung
    "Saranghae." Namja manis
    berdimple itu berkata pada namja
    tampan yang berjalan
    disampingnya.
    "Jinjja? Nado saranghae." Namja
    tampan itu membalas ucapan sang
    namja manis dengan senyuman
    bak malaikat yang terpasang di
    wajahnya. "Nae dongsaeng."
    .
    "Junmyeon hyung, Appa
    mencarimu. CEPATLAH TURUN!"
    Namja manis itu berteriak
    memanggil sang kakak, hingga
    membuat kedua orang tuanya
    yang duduk tak jauh darinya harus
    menutup telinga agar tidak
    mengalami gangguan
    pendengaran.
    "Yixing-ah bisakah kau kecilkan
    suaramu saat dirumah? Kau
    membuat pendengaranku jadi
    terganggu!" seorang namja
    berwajah malaikat berjalan
    menuruni anak tangga sambil
    menatap sang adik dengan kesal.
    "Pendengaranmu memang sudah
    terganggu sejak dulu. Buktinya kau
    baru menyahut setelah 5 kali
    kupanggil. Jadi jangan salahkan
    aku!" Namja manis yang dipanggil
    Yixing itu menggembungkan
    pipinya tanda kesal.
    "Aish.. kalian berdua itu
    bersaudara, tapi mengapa selalu
    bertengkar." Nyonya Kim
    mengurut keningnya yang tiba-
    tiba terasa pening setelah
    mendengar pertengkaran kedua
    anaknya.
    "Dia yang berteriak!"
    "Hey kenapa kau menyalahkanku?
    Kau saja yang punya telinga
    pajangan sehingga tidak
    mendengar saat aku
    memanggilmu!"
    "Cukup! Junmyeon, duduklah."
    Junmyeon-namja malaikat- atau
    lebih sering dipanggil Suho itu
    mendudukkan dirinya disamping
    Yixing sang dongsang
    'kesayangannya'
    "Ada apa appa memanggilku?"
    Tanya Suho saat melihat guratan
    tegas di wajah sang appa.
    "Kau tahu perusahaan Kwon kan?"
    Suho mengangguk sebagai
    jawaban dari pertanyaan appanya.
    "Perusahaan itu terancam
    bangkrut karena terlilit hutang."
    "Lalu apa hubungannya dengan
    kita?" tanya Yixing dengan wajah
    polosnya.
    "Kau diam saja Yixing. Ini urusan
    namja tampan." Bisik sang umma
    pada Yixing.
    "Aku kan juga namja!"
    "Kan aku sudah bilang urusan
    'namja tampan' bukan 'namja
    cantik'." Yixing menatap ummanya
    dengan tatapan polosnya –lagi-
    "Sudahlah kau tidak akan
    mengerti!"
    "Perusahaan itu meminta bantuan
    pada perusahaan kita beberapa
    hari yang lalu. Dan appa
    menyetujuinya. Dan satu lagi, CEO
    mereka punya seorang putri yang
    sangat cantik."
    "Jadi?" Suho mengerutkan dahinya
    saat merasakan ada yang tidak
    beres dengan sang appa.
    "Appa dan tuan Kwon berencana
    menihkanmu dengan putrinya itu.
    namya Kwon Yuri. Otte?"
    Matanya membulat sempurna saat
    mendengar perkataan sang appa.
    Hatinya terasa sangat perih saat
    mendengarnya.
    Namja manis itu hanya bisa
    berharap agar sang kakak
    menolaknya. Ya, hati Yixinglah
    yang sakit saat ini.
    "Terserah appa saja."
    Sudah hancur. Hatinya,
    harapannya, pertahanannya
    semuanya sudah hancur sesaat
    setelah mendengar ucapan Suho.
    Setitik air mata turun dari krystal
    indahnya.
    "Bagus kalau begitu. Kita akan
    segera melangsungkan
    pernikahannya." Sorak tuan Kim
    sambil memeluk sang istri saking
    bahagianya.
    "A.. aku kekamar dulu." Yixing
    beranjak dari duduknya saat
    menarasakan akan semakin
    banyak air mata yang turun dari
    matanya setelah ini.
    "Ah Yixing." Pergerakan Yixing
    terhenti saat mendengar
    panggilan sang appa.
    "Ne appa." Jawa Yixing tanpa
    membalikkan tubuhnya.
    "Bisakah kau menjadi pendamping
    Junmyeon saat upacara pernikahan
    hyungmu nanti?" dengan segenap
    kekuatan yang tersisa, Yixing
    menjawab.
    "Tentu saja."
    .
    "Yixing, temani aku siang ini ya.
    Kita harus mencari baju pengantin
    untuk pernikahanku minggu
    depan." Ucap Junmyeon pada
    Yixing yang berjalan di
    belakangnya.
    Mereka berdua baru saja
    menyelesaikan meeting dengan
    perusahaan Kwon beberapa menit
    yang lalu. Terlihat mereka masing
    menggunakan setelan jas kantor
    yang melekat di tubuh mereka.
    "Tentu hyung." Jawab Yixing
    singkat tanpa mengalihkan
    pandangan dari berkas-berkas
    yang ada di tangannya.
    "Yixing..."
    Bruagh..
    "Aku baru saja mau bilang 'jangan
    membaca sambil berjalan.'
    Sekarang lihat apa yang terjadi
    akibat kebodohanmu itu." Yixing
    masih menutup matanya saat
    mendengar perkataan Suho. Ia
    tidak berani membuka mata karna
    ia sangat yakin telah terjatuh
    ditampat yang tidak semestinya.
    Diatas tubuh Suho.
    Nasib sial sepertinya menimpa
    Suho. Saat ia berbalik untuk
    mengingatkan Yixing, ia malah
    menjadi korban dari kebodohan
    adiknya itu.
    "Sampai kapan kau akan menutup
    matamu hah? Banyak orang yang
    melihat kita bodoh!" Yixing
    membuka matanya dan detik itu
    pula pandangan Yixing bertemu
    dengan Suho.
    "M.. Mianhae hyung." Yixing
    beranjak jadi atas tubuh Suho
    setelah beberapa saat tenggelam
    pada manik mata Suho.
    "Sudahlah tidak apa-apa. Ayo kita
    harus cepat."
    .
    "Yixing, bagaimana dengan yang
    ini?" Suho menunjukkan sebuah
    gaun putih pada Yixing yang asik
    mengamati tuxedo.
    "Itu terlalu ribet hyung. Maksudku,
    ekornya terlalu panjang." Lalu
    Yixing kembali mengaihkan
    pandangannya dapa tuxedo.
    "Kalau yang ini bagaimana?"
    "Itu terlalu bling-bling." Dan
    kembali Yixing mengalihkan
    pandangannya ke tempat lain.
    "Yang ini bagaimana?"
    "Ya Tuhan! Itu bukan baju
    pengantin hyung! Itu Bikini!"
    "Bukankah ini bagus? Kami
    menikah di pinggir pantai. Dia
    memakai bikini yang seksi
    sementara aku hanya
    menggunakan celana pantai yang
    memamerkan ABSku.."
    "Hyung berhentilah berhayal! Ini.
    Aku sudah pilihkan Tuxedo
    untukmu." Suho menerima Tuxedo
    yang dipilikan Yixing.
    "Gomawo. Aku coba dulu ya." Suho
    melesat masuk kedalam ruang
    ganti di pojok ruangan toko itu.
    sementara Yixing sibuk memilih
    gaunnya.
    "ini bagus."
    "Yixing apa kau yakin dengan ini?"
    Yixing menatap Suho yang telah
    menggunakan Tuxedonya. Dimata
    Yixing, Suho benar-benar terlihat
    menawan sekarang.
    "Tentu saja. kau terlihat
    sangat..tampan." Yixing tersenyum
    miris saat melihat tubuh Suho
    yang terbalut tuxedo. Sebentar
    lagi, namja tampan itu akan
    membuat sebuah keluarga kecil
    yang bahagia, tanpanya...
    "Em.. bagaimana dengan ini?
    Kupikir ini cocok untuk Yuri."
    Yixing menunjukkan gaun yang
    baru saja didapatkannya.
    "Ini gaun bagus! Coba kau pakai
    ini."
    "Ah ten.. APA?! Kau gila?!"
    "ayo lah Yixing. Kupikir, tubuh Yuri
    juga seperti tubuhmu. Kalau
    ditubuhnmu itu pas ditubuh Yuri
    juga pasti pas." Yixing berfikir
    sejenak. "Jangan banyak berfikir!
    Cepat pakai." Suho mendorong
    Yixing masuk kedalam bilik ganti.
    .
    "Hyung apa kau yakin?" terdengar
    suara dari dalam bilik ganti yang
    dipakai Yixing.
    "Tentu saja. Yixing ayo keluar!"
    "Tapi jangan menertawaiku,
    mengejekku, atau malah muntah
    didepanku. OK?!"
    "Oh ayolah Yixing. Aku tahu gaun
    itu memang tidak cocok untukmu
    tapi..."
    Sreet..
    Yixing menarik tirai yang
    menghalangi pandangan Suho
    terhadapnya. Dia berjalan pelan
    kearah suho dengan semburat
    merah di pipinya.
    Sementara Suho... dia hanya bisa
    menatap sang adik dengan
    senyum remeh yang pudar
    perlahan-lahan.
    "Aigo... anda cantik sekali dengan
    gaun itu. Tuan, kau beruntung
    mempunyai pacar sepertinya."
    Ucap seorang pelayan yang sedari
    tadi membantu Suho dan Lay
    mencari baju.
    "Yea.. cantik." Gumam Suho tanpa
    sadar.
    Yixing memakai sebuah gaun
    pengantin warna putih selutut
    tanpa lengan dengan renda-renda
    di bagian bawah gaunnya. Dan
    jangan lupakan sebuah pita biru
    besar yang mempercantik bagian
    belakang gaun itu.
    "Coba kau pegang ini dulu. Aku
    harus kesana sebentar." Pelayan
    itu menyerahkan sebuket bunga
    mawar biru pada Yixing lalu pergi
    meninggalkan Yixing dan Suho.
    "Kau cantik. Aku tidak menyangka
    kau akan secantik ini dengan gaun
    itu."
    "Hyung! Aku ini namja!"
    "Tapi tetap saja kau terlihat cantik.
    Apa kau tidak dengar perkataan
    pelayan barusan?"
    "Ah sudahlah terserah! Aku mau
    ganti." Yixing membalikkan
    tubuhnya dan hendak kembali
    kedalam bilik ganti yang tadi ia
    pakai.
    "Tunggu dulu." Suho menahan
    tangan Yixing lalu membalikkan
    tubuh kecil adiknya itu. ia berfikir
    sejenak lalu merapikan gaun
    Yixing. "Sekarang kaitkan
    tanganmu dilenganku." Yixing
    menatap Suho dengan tatapan
    curiga tapi tetap saja dia lakukan.
    Ia mengaitkan tangan kirinya pada
    tangan kanan Suho sementara
    tangan kanannya memegang
    buket bunga.
    "Sekarang lihat ke cermin." Bisik
    Suho. Yixing menolehkan
    pandanganannya pada cermin.
    "Bukankah kita terlihat serasi?"
    Yixing menatap bayangannya dan
    Suho dicermin itu. ya mereka
    sangat serasi.
    "Huks Hyung.." Yixing memeluk
    Suho dengan erat sambil menangis
    sesegukan.
    "Hei hei kau kenapa?" Suho
    mengadahkan wajah Yixing agar
    menatapnya. Yixing
    menggelengkan kepalanya sambil
    mengusap air mata yang belum
    juga berhenti mengalir.
    "Hei melihatmu memakai gaun ini,
    aku jadi ingat. Dulu, saa kita masih
    kecil, kita main rumah-rumahan
    lalu kau bilang 'Aku akan menikah
    dengan namja yang kucintai. Aku
    akan jadi namja yang cantik,
    menggunakan gaun yang bagus,
    dan menjadi ibu yang baik untuk
    anak-anakku nanti.' hahaha... aku
    bahkan masih ingat bagaimana
    raut wajahmu saat itu."
    "Dan namja yang ku cintai itu kau."
    Bisik Yixing dengan sangat pelan.
    "Apa?"
    "Saranghae hyung."
    "Nado sarang..."
    "Aku mencintaimu sebagai Yixing
    bukan sebagai Dongsaeng." Suho
    terdiam. Ia menatap mata sembab
    Yixing dalam.
    Keheningan menyelimuti mereka
    sekarang. Mereka hanya saling
    menatap tanpa bicara.
    "Jika aku boleh memilih... Aku akan
    memilihmu sebagai istriku. Tapi,
    tidak ada pilihan itu dalam buku
    appa. Kita sesama namja, dan kita
    bersaudara. Itulah yang menjadi
    alasan untukku untuk
    menghapusmu dari hatiku selama
    25 tahun aku hidup didunia Yixing.
    Mianhaeyo. Nado Saranghae."
    .
    Disebuah ruangan didalam gereja
    tua itu, seorang yeoja tengah
    menatap dirinya sendiri melalui
    cermin. Sungguh ia sangat
    berterima kasih pada calon adik
    iparnya yang telah memilihkan
    gaun seindah ini untuknya. Benar
    saja apa yang dikatakan Suho
    tempo hari. Gaun itu benar-benar
    pas untuk tubuh Yuri.
    Tok.. tok.. tok..
    "Ya, masuk." Ucap Yuri sambil
    memasang anting-antingnya.
    "Selamat pagi Yuri-sshi."
    "Ah Yixing. Selamat pagi." Yuri
    mengembangkan senyumnya saat
    melihat calon adik iparnya di
    depan pintu.
    "Kau sangat cantik Yuri-sshi. Gaun
    itu juga sangat cocok untukmu."
    "Gomawo. Kau sangat pintar
    memilih Yixing." Yixing menatap
    Yuri dari bawah hingga atas.
    Sempurna.
    "Yuri-sshi bolehkan aku
    memelukmu? Sebentar saja." Yuri
    menatap Yixing heran tetapi ia
    mengangguk dengan senyuman
    diwajahnya.
    "Yuri, bisakah kau kabulkan satu
    permintaanku lagi? Tolong
    bahagiakan Suho hyung. Jadilah
    wanita yang cantik dihadapannya,
    gunakanlah pakaian terbaikmu
    saat bersamanya, jadilah seorang
    ibu yang baik bagi anakmu dan
    Suho hyung kelak. Buat Suho
    hyung selalu tersenyum. Jangan
    biarkan dia menangis, dan jangan
    biarkan dia mengejarku." Yixing
    melepaskan pelukannya dari Yuri.
    Sementara yeoja cantik itu terlihat
    bingung dengan apa yang
    dikatakan oleh Yixing.
    "Berikan ini pada Suho hyung
    setelah upacara pernikahan selesai.
    Aku senang, kaulah orang yang
    akan membuat Suho hyung
    bahagia. Terima kasih sudah mau
    menjadi sandaran bagi Suho
    hyung. Aku pamit dulu Yuri-sshi."
    Yuri menatap surat berwarna biru
    muda yang diberikan Yixing
    beberapa saat yang lalu. Entah
    kenapa ia sedikit mengerti dengan
    apa yang diucapkan Yixing
    barusan.
    .
    Suho menatap kesekeliling taman
    yang menjadi tempat pesta
    pernikahannya. Ia mencari Yixing
    yang sejak pagi tidak
    menampakkan dirinya. Bahkan
    adiknya itu mengabaikan tugasnya
    sebagai pendamping mempelai
    pria saat upacara pernikahan tadi.
    "Oppa ada titipan dari Yixing tadi."
    Tiba-tiba Yuri mendekatinya
    dengan sepucuk surat berwarna
    biru muda ditangannya.
    "Dari Yixing?" Suho menerima
    surat itu.
    "Tadi dia bertemu denganku
    sebentar lalu menitipkan surat ini."
    Suho menatap surat itu sekilas lalu
    membukanya.
    Annyeong Hyung! Ah... aku yakin
    saat kau membuka surat ini kau
    sudah resmi menjadi suami bagi
    Yuri. Aku senang kau mendapatkan
    seorang yeoja yang baik
    sepertinya. Ku harap kau bisa
    membuat sebuah keluarga
    bahagia dengannya. Lalu
    buatkanlah aku keponakan. Aigoo..
    aku sudah tidak sabar menunggu
    ada tangisan bayi dalam keluarga
    kalian.
    Maafkan aku karna tidak datang ke
    acara pernikahanmu. Bahkan aku
    tidak melaksanakan tugasku
    sebagai pendampingmu di upacara
    pernikahan. Jongmal mianhae. Aku
    hanya tidak bisa atau lebih
    tepatnya tidak sanggup melihatmu
    mengikat sebuah ikrar suci
    didepan mataku. Aku yakin kau
    sangat kecewa. Tapi aku lebih
    kecewa hyung. Aku kecewa karena
    bukan aku yang ada disampingmu
    saat itu, aku kecewa karna aku
    terlahir sebagai seorang namja,
    dan bahkan aku sedikit kecewa
    kenapa aku dilahirkan melalui
    rahim yang sama denganmu.
    Tapi yang aku harap sekarang,
    hanya melihatmu bahagia.
    Walaupun aku tidak yakin aku
    akan melihatnya sekarang. Tapi
    berjanjilah hyung. Saat aku pulang
    nanti, aku ingin melihatmu
    tersenyum dengan Yuri
    disampingmu dan anak yang
    berada didalam dekapanmu. Aku
    ingin kau bahagia hyung.
    AH.. dan aku hanya mau bilang.
    Aku akan melanjutkan Studyku di
    Amerika untuk beberapa tahun
    terakhir. Dan mungkin aku tidak
    akan pulang selama beberapa
    tahun itu.
    HYUNG BUATLAH SEBUAH KELUARGA
    YANG HANGAT! AKU AKAN ADA
    DIBELAKANGMU SAAT KAU
    MEMBUTUHKANKU. FIGHTING!
    Saranghae Hyung.
    .
    Suho menitikkan air matanya. Ia
    bisa mengira bahwa saat Yixing
    menuliskan surat ini, namja manis
    itu menangis. Terbukti dengan
    adanya beberapa tulisan yang
    sedikit luntur akibat tetesan air.
    "Nado.. Nado saranghae Yixing
    ah..."
    .
    .
    END
    .
    .
  • Love Letter?
    .
    A fanfiction by Lee Hyungseo.
    .
    KATANYA, kalau sedang jatuh cinta,
    pikiran manusia bisa sebegitu
    blank-nya, alias kosong-
    melompong.
    Suho geleng-geleng sendiri, sudah
    gila rasanya. Kertas di tangannya
    menatapnya manis manja,
    kepingin sekali dicorat-coret oleh
    sang empunya. Tapi bagaimana,
    dong? Kepala Suho seolah tak ada
    isinya lagi selain air. Air, air, dan
    air. Kok sepertinya semalam isi
    otaknya bisa luntang-lantung
    kesana-kemari dengan bebas?
    Semalam imajinasinya bisa begitu
    luas, meluas ke manapun sesuka
    hati. Pikirannya bisa melayang-
    layang seperti kalau Kris sedang
    melayang-layang ke berbagai arah
    ketika risau karena naga
    kesayangannya belum diberi
    makan.
    "Duh..."
    Suho menarik napas, panjang
    sekali. Pulpen di tangannya
    menari-nari. Akhirnya dia baru
    sadar bahwa ternyata pulpen di
    atas telapak tangannya sedang
    menari-nari secara harfiah. Luhan
    yang sedang berada lima meter
    dari sisi kanannya tertawa geli
    melihat muka super-suntuk-dan-
    kusutnya itu. Jari-jari tangan
    kanannya juga menari-nari;
    ternyata dia toh yang iseng.
    "Heh, jangan iseng dong! Ganggu
    Kai saja, sana!"
    Luhan yang perilakunya agak
    mencerminkan bocah autis itu
    kabur sambil tertawa, pulpen di
    tangan Suho pun jatuh ke lantai
    dan membuatnya berdecak kesal.
    Ini sama sekali nggak
    menghasilkan perkembangan,
    batinnya. Semua orang pasti
    setuju, mengingat bagaimana
    kacaunya keadaan asrama
    sekarang.
    Luhan berlarian kesana-kemari,
    secara acak membuat televisi,
    remote control televisi, bahkan
    meja tempat meletakkan televisi
    melayang-layang di udara. Kalau
    dia bosan, dia bisa seenaknya
    menghentikan pengaruh kekuatan
    telekinesisnya itu dan bisa-bisa
    menghancurkan satu-satunya
    pesawat televisi yang ada di dalam
    asrama. Alhasil, Tao-lah yang harus
    mengikuti Luhan ke mana-mana,
    supaya tidak ada lagi kasus
    barang-barang berjatuhan dan
    pecah di sana-sini. Luhan, Luhan...
    Putus asa memperhatikan Luhan,
    Suho kembali menikmati
    'kesendiriannya'. Ternyata dia tidak
    sedang sendiri, karena tiba-tiba Kai
    muncul di samping kanannya
    sambil mengeluarkan suara
    mengorok yang horor luar biasa.
    Alhasil, Suho melompat dari sofa
    dan secara refleks melempar
    sandal tidurnya ke arah Kai. Tapi
    percuma, Kai bisa menghilang
    lebih cepat dari satu kedipan mata.
    Satu anak setan lagi, Suho semakin
    dongkol.
    "Wah, apaan nih? Hyung sedang
    menulis surat cinta, ya?"
    Sekonyong-konyong Kai sudah
    muncul kembali di sisi lain sofa.
    Kali ini Suho berhasil menggetok
    kepalanya dengan sandal tidurnya
    yang sebelah lagi.
    "Bukan! Bukan surat cinta! Pergi,
    sana!"
    "Oke!" Dan ting! Kai lenyap begitu
    saja, menyisakan kepulan asap
    hitam pekat yang secara alamiah
    mengalir masuk ke dalam sistem
    pernapasan sang leader. Suho
    batuk-batuk, sambil mengutuki Kai
    yang menurutnya bakal
    menambah polusi udara di bumi
    karena efek samping
    teleportasinya itu. Sekali-kali,
    harus ada yang memberi Kai
    knalpot pribadi.
    Satu setengah jam berlalu sejak
    pertama kali Suho menjejalkan
    dirinya duduk di atas sofa
    kecokelatan yang menjadi hak
    miliknya itu, tetapi tak ada
    satupun kata yang mengalir di
    kepalanya. Pokoknya terjebak di
    situ-situ saja, dan harus diakui itu
    membuatnya frustrasi.
    Tidak ingin terjebak sendiri, Suho
    memaksakan dirinya memulai
    surat itu...
    Dear, Kyungsoo...
    Astaga, ini sih terlalu dramatis!
    Dear, D.O...
    Kok rasanya jadi aneh, sih?
    Memangnya masih jaman, ya,
    mengawali surat dengan kata
    'dear'?
    Suho mengotak-atik isi otaknya,
    secara non-harfiah. Ditelaahnya
    lagi satu demi satu kata-kata di
    dalam kamus pada otaknya, tapi
    tidak ada kata yang cocok. Oh,
    pantas saja. Apa mungkin ini
    karena dia sendiri belum pernah
    menulis surat cinta? Berarti surat
    cinta buat D.O inilah surat cintanya
    yang pertama. Memikirkan itu
    membuat Suho semakin gugup.
    Dia takut surat cintanya jelek.
    Lebih buruk lagi, kalau-kalau D.O
    malah jadi risi kepadanya.
    Tetapi tiba-tiba kata-kata
    motivator itu kembali muncul di
    dalam benaknya...
    Surat cinta bisa mewakili perasaan
    seseorang yang mengalaminya.
    Begitu kata Duizhang Kris.
    Walaupun cuma dua dari dua belas
    anggota EXO yang meyakininya.
    Dua dari dua belas itu adalah
    dirinya, dan Kris sendiri.
    Oke, oke. Kita mulai lagi.
    Hei, D.O, terkadang aku merasa
    kalau &*$!#%—
    "WOOO! Wazzup! Wazzuuup!"
    Chanyeol si jago merah ternyata
    baru pulang dari pasar. Seperti
    biasa, dia pasti menjerit-jeritkan
    kata-kata yang baru dipelajarinya
    dari Duizhang Kris sampai
    kerongkongannya sendiri sakit.
    Suho semakin putus asa. Apakah
    dia harus ke taman pemakaman
    terdekat supaya bisa mendapatkan
    ketenangan? Tidak bisakah Tao
    menghentikan waktu supaya
    seluruh isi asrama juga bisa kalem?
    Eh, sepertinya tidak mungkin
    karena Suho juga pasti ikut-ikutan
    dibekukan waktu. Kalau begitu
    kenapa bukan Xiumin saja yang
    membekukan anak-anak badung
    itu secara harfiah biar mereka
    semua tutup mulut? Ini benar-
    benar membuat depresi.
    Tapi Suho tidak mau menyerah.
    Mumpung D.O belum pulang dari
    hiking bersama Chen, Baekhyun,
    dan Lay, dia tetap bersikeras bakal
    menyelesaikan surat itu tepat
    waktu, sehari sebelum ulang tahun
    D.O. Jadi Suho mencobanya lagi,
    meneruskan surat itu di tengah-
    tengah keautisan Luhan dan Kai,
    dan ke-wazzup-an Chanyeol.
    "Wah! Chanyeol pulang dari
    pasar!" jerit Luhan tak kalah keras.
    "Kau bawa apa, Yeol? Jangan-
    jangan pasarnya dibikin
    kebakaran!" Kai tertawa.
    Suho mencoba tidak peduli.
    Pokoknya surat itu harus selesai!
    "Aku mencium bau makanan! Ada
    yang baru pulang dari pasar, ya?"
    Nah, kalau yang itu suara Duizhang
    Kris yang masih risau dengan
    naganya yang tidak muat di
    kandang manapun. "Kau bawa
    bacon, nggak, buat nagaku?"
    Kai di seberang sana menyahut,
    "Aku baru tahu ternyata naga
    makannya bacon."
    "Masalah buatmu?" tuntutKris.
    "LUHAN! JANGAN! ITU BOTOL KECAP!
    BUKAN PIN BOWLING!"
    PRANG! Satu botol kecap akhirnya
    menjadi korban.
    "Aduh, hitam semua deh!" keluh
    Chanyeol.
    Suho menggeleng-geleng, masih
    mengutuki makhluk-makhluk labil
    di dapur sambil terus memaksakan
    dirinya menulis surat cinta itu
    tanpa melihat lagi kalimat-kalimat
    sebelumnya. Suho akhirnya
    berhasil menyelesaikan beberapa
    kalimat, dan dia bertekad akan
    segera menyelesaikan paragraf
    pertama!
    "Hei, Yeol! Apa ini?"
    "Oh, itu produk kecantikan.
    Katanya bisa mempercantik bibir."
    Chanyeol tertawa geli. "Bisa
    membuat bibirmu lebih berisi. Jadi
    untukmu Kai, bisa membuat
    bibirmu jadi besar sekali. Hahaha!"
    "Dasar kuda gila!"
    "Aku bukan kuda. Aku nggak
    makan rumput di halaman
    belakang seperti naganya
    Duizhang Kris!" ejek Chanyeol.
    "Kenapa tahu-tahu kalian
    membawa-bawa nagaku!" protes
    Kris.
    "Kalau Duizhang Kris punya naga,
    aku mau memelihara dinosaurus
    saja deh! Hahaha!"
    "Awas kau! Lain kali bakal
    kulempar mukamu dengan batu
    supaya bibirmu makin besar!"
    "Hooo, tawaranmu menggoda
    sekali, Duizhang."
    Sejenak keadaan berubah tenang.
    Suho pun ikut-ikutan tenang.
    Setelah bergumul selama berjam-
    jam dengan keadaan asrama yang
    sangat kacau, akhirnya Luhan, Kris,
    Chanyeol, dan Kai bisa diam juga.
    Suho bisa menyelesaikan dua
    kalimat dengan sukses, tepat
    sebelum mereka berteriak lagi.
    "Ketiakmu bau!"
    "Kau sendiri suka kentut!"
    "Hei, Luhan! Itu pasta gigi!
    JANGAN!"
    Tiba-tiba Chanyeol memekik.
    "Astaga! Pasta giginya jadi
    bercampur dengan kecap!"
    "Kok warnanya seperti aspal panas,
    ya?"
    "Idih, menjijikan," keluh Kai.
    "Bersihkan, sana!"
    "Terus, nasib pasta gigi kita buat
    seminggu ke depan bagaimana
    dong? Kalau nggak gosok gigi,
    mulutmu baunya seperti mulut
    buaya, Yeol!" Kris tertawa geli.
    "Enak saja! Bibirmu tuh, Duizhang!
    Kayak bibir naga!"
    "Sialan kau! HEI! JANGAN KABUR,
    YEOL!"
    "Dasar labil," keluh Kai. "Sekarang
    kita mau apa, Luhan?"
    "Entah."
    "Ya sudah, kita nonton yadong
    aja!"
    Mendengar itu, saraf-saraf di
    telinga Suho menjadi lebih peka.
    Suho menoleh ke dapur, memberi
    tatapan tajam kepada dua
    makhluk di dalamnya.
    "Eh, cuma bercanda kok, Hyung."
    "Awas kalau aku tahu ada yang
    nonton yadong!"
    Kai geleng-geleng, Luhan geleng-
    geleng, dan Suho pun ikutan
    geleng-geleng. Setelah dua jam,
    akhirnya Suho berhasil
    menyelesaikan surat cinta
    pertamanya yang penuh
    perjuangan dan keringat itu.
    Sialan, ternyata dia berkeringat
    gara-gara kipas anginnya yang
    mati. Pasti karena Chen tidak ada
    di rumah, jadi pasokan listrik
    berkurang drastis. Untung sekali
    D.O bakal pulang sore ini, jadi Suho
    bisa segera menyerahkan surat
    cintanya, dan listrik di asrama bisa
    menyala lagi.
    Di pojokan terpojok nakas di sisi
    tempat tidur Suho, di sanalah dia
    menyimpan sebuah amplop
    berwarna aquamarine yang
    disimpannya khusus untuk momen
    ini. Dilipatnya betul-betul
    lembaran persegi panjang itu. Sisi
    bertemu sisi, sudut bertemu sudut,
    hingga... voila, jadilah surat itu
    berada di dalam amplop
    aquamarine bergambar beruang
    dengan tulisan 'Sweet Moment'
    yang terlihat begitu... epik. Dia
    pandai-pandai menyembunyikan
    amplop aib itu di dalam saku
    celana jinsnya sebelum keluar lagi
    menuju ruang tengah.
    Hampir saja telat sedetik sebelum
    tiba-tiba Luhan, Kai, dan Tao
    muncul secara bersamaan di sana.
    Di pojok ruangan, Xiumin sedang
    menatap kejam pada kulkas kecil
    yang sudah lama berdiri di sana.
    Entah Xiumin merasa tersaingi
    ataukah merasa tidak dianggap,
    hanya dia dan si kulkaslah yang
    tahu. Chanyeol sepertinya masih
    memanaskan sup krim ayam di
    dapur secara manual—wanginya
    benar-benar menggoda. Sehun
    sedang bertindak sebagai
    pengganti kipas angin di ruang
    tengah, sementara Kris—untuk
    kesekian kalinya—harus
    membetulkan posisi televisi dan
    mencari-cari semua channel
    sampai ketemu.
    Tepat setelah Chanyeol membawa
    senampan sup krim ayam berporsi
    kuli itu, gendang telinga Suho
    menangkap suara seseorang yang
    dikenalinya. Bahkan di antara
    segala macam teriakan, jeritan,
    dan desahan yang ditimbulkan
    teman-teman seasramanya, suara
    itu masih terdengar paling jelas di
    telinganya. Ya, siapa lagi kalau
    bukan D.O sang pujaan hati? D.O
    sang tambatan hati yang
    selangkah demi selangkah menjadi
    lebih dekat dengannya. Jantung
    Suho berdegup tak karuan.
    Tangannya gemetaran. Dan entah
    bagaimana nafsu makannya
    padam seketika. Entah sejak kapan
    kekuatan meniup milik Sehun
    seperti tak ada artinya lagi
    buatnya. Sekarang Suho betul-
    betul gugup, bahkan tidak sadar
    kalau dahinya bercucuran keringat,
    lagi.
    "Kami pulang!"
    Oh, suara itu. Suara yang indah itu.
    Ternyata... itu suara Chen. Iya sih,
    suara Chen memang indah.
    Menyusul di belakangnya, D.O,
    dengan tampang suntuk tetapi
    tetap menawan bagi Suho. Disusul
    lagi dengan Lay d\an sekantong
    keripik Lay's di tangannya—dia
    bangga sekali namanya
    terpampang di bungkus keripik
    kentang itu—dan tepat di
    belakangnya adalah Baekhyun,
    calon duta bacon nomor satu di
    Korea. D.O kelihatan paling kalem,
    dan paling capek. Suho masih ingat
    pembicaraannya dengan Lay di
    telpon minggu lalu...
    "Oh, jadi kalian hiking tanpa
    kemah?"
    "Iya dong. Menghemat ruang di
    dalam ransel kami."
    "Jadi, tugasmu apa?"
    "Sebagai kotak P3K berjalan."
    "Kalau Chen?"
    "Sebagai penangkal petir."
    "Baekhyun?"
    "Senter abadi."
    "Err, D.O?"
    "Pembuat kemah dari batu... seluas
    sepuluh meter persegi."
    "Lay, itu namanya gua batu, bukan
    kemah..."
    Jadi, tidak heran kalau D.O sampai
    di asrama dalam keadaan lelah,
    letih, dan lesu begitu.
    Suho duduk bersandar di salah
    satu dinding ruangan, di samping
    D.O. Pikirnya, kalau di adegan-
    adegan cerita dengan rating M, dia
    pasti sudah melakukan sesuatu
    kepada D.O yang sedang
    bercucuran keringat di sisinya. Tapi
    Suho menepis keras bayangan
    aneh yang muncul di kepalanya
    dan bergidik sendiri. Kenapa dia
    jadi yadong begitu?
    Secepat kilat, tapi tetap bau asap,
    tiba-tiba Kai muncul di samping
    Suho. Sesuatu berwarna biru
    kehijauan bertengger di
    tangannya. OH! Sialan! Surat cinta
    itu! Suho berniat merebutnya lagi,
    tapi Kai jelas lebih cepat. Tiba-tiba
    Kai sudah berada di antara Luhan
    dan Chanyeol, dan itu bakal berarti
    buruk.
    "Benar, kan? Suho-hyung sedang
    membuat surat cinta, buat D.O-
    hyung!"
    "Heh! Kai! Kembalikan!" Suho
    mencoba meraihnya, tapi Kai kabur
    lagi, dan lagi, dan lagi. Yang
    terakhir, Kai muncul tepat di
    belakang D.O, langsung
    menyerahkan surat beramplop
    gambar beruang itu ke tangan D.O.
    Beberapa yang lain tidak
    menggubris mereka. Malahan, Kai-
    lah yang paling antusias. Baru
    setelah D.O menerima surat itu, Kai
    kembali ke tempatnya semula.
    "Apaan nih?"
    "Tunggu! Jangan dibaca—"
    "Ini surat cinta? Buatku?"
    Suho diam seketika. Semua mata
    tertuju padanya.
    "Itu... itu..."
    Entah Suho sedang berhalusinasi
    atau apa, dia melihat senyum
    merekah di antara pipi-pipi D.O. Di
    luar dugaannya, D.O mungkin
    bakal menyukai surat itu. Lebih
    lagi, dia melihat kini pipi D.O
    menampakkan semburat merah
    yang samar. Suho girang luar
    biasa, senang bukan main!
    Rasanya dia ingin sekali berguling-
    guling di tempatnya duduk saat itu
    juga. Berguling-guling di atas bara
    api juga bakal dia lakukan.
    Rasanya ingin sekali dia
    menyatakan perasaannya
    langsung kepada D.O, tambatan
    hatinya itu!
    Dengan yakin, akhirnya Suho
    mengaku, "Aku menulisnya
    seharian ini, mengungkapkan
    bagaimana rasanya mengenalmu.
    Tapi, maaf ya, kalau jadinya jelek.
    Aku tidak membacanya lagi karena
    tadi berisik sekali.," Suho
    tersenyum manis.
    "Ah, suratmu bisa sejelek apa sih?"
    Semburat merah itu muncul
    kembali.
    D.O pun mulai membaca...
    Do Kyungsoo,
    tahukah kau, D.O, aku masih
    teringat akan pertemuan kita di
    pasar, ketika kau membuat
    pasarnya kebakaran. Kau
    tersenyum dan terlihat begitu
    manis seperti naga, bahkan
    bibirmu merah merekah seperti
    bacon. Ya, aku ingat akan hal itu.
    Semakin aku menatapmu, bentuk
    wajahmu makin seperti botol
    kecap yang hitam semua. Bibirmu
    besar sekali, membuatku gila. Aku
    tertegun ketika melihatmu bisa
    memakan rumput di halaman
    belakangku, sangat luar biasa. Dan
    aku lebih bahagia dari seekor
    dinosaurus ketika mengetahui
    ternyata kau bisa mengendalikan
    tanah. Menurutku, sekali-kali aku
    harus melempar mukamu dengan
    batu supaya bibirmu semakin
    menggoda.
    Semakin lama kau tinggal di sini,
    semakin aku sadar bahwa sikapmu
    begitu keibuan. Ya, seperti ibu-ibu
    yang ketiaknya bau dan suka
    kentut. Kau sering sekali memasak
    buat kami semua, dan rasa
    masakanmu sungguh luar biasa.
    Aku paling suka kimchi saus pasta
    gigi yang semalam, begitu juga
    dengan kimbab yang kauisi
    dengan aspal panas. Entah
    bagaimana, kau semakin
    memesonaku.
    Aku tahu aku mungkin konyol,
    menulis surat cinta di tengah
    mulut buaya. Tetapi aku hanya
    ingin membuktikan bahwa aku
    mulai menyukaimu, D.O, sangat
    mengagumi kemampuan bibirmu
    memasak. Jika ada yang bisa
    mengabulkan satu saja
    keinginanku, maka aku ingin
    nonton yadong bersamamu.
    Salam hangat,
    Suho.
    D.O melotot. Kai yang entah sejak
    kapan berada di samping D.O juga
    melotot. Akhirnya Kai siul-siul gaje
    bersama Luhan.
    Suho nyengir, mukanya bahagia
    sekali. "Bagaimana? Kau suka
    nggak?"
    . . .
    Keesokan harinya dunia K-Pop
    dikejutkan dengan berita leader
    EXO-K mencoba bunuh diri dengan
    cara gantung diri di pohon taoge.
    Sekian dan terima kasih.
    .
    Love Letter?
  • hahaha yg ff sulay udh pernah bca di fanfiction indo! Feelnya jdi kurang dapet!
    Yg ff letter love, kocak abis, gak tau kenapa jdi inget episode spongebob yg squidward-nya lgi bkin partitur buat konsernya eh malah diganggu sma duo racun! Meskipun bgitu konsernya jdi berjalan dengan meriah!hehehe*kok jadi ke spongebob ya?hadeh*#abaikan
  • [NEWS]
    MAMA 2013 in indonesia , November
    29 ,2013 and MAMA in the
    Philippines November 26 ,2014 its
    true !! Dont miss it :)
    Checklist:
    - Girls' Generation
    - EXO
    - T-Ara
    - Super Junior
    - 7Teen
    - B.A.P.
    - Block B
    - Other groups are also to be
    announced.
    - Plus performances from Taylor
    Swift and AKB48.
    Translate :
    MAMA 2013 diindonesia tangal 29
    November 2013 , Dan MAMA 2014 di
    philipina pujul 26 Novermber 2014
    itu benar ! jangan lewatkan itu :)
    Source : allkpop
  • Beiby i love you..love you ,so much..,chibi..chibi.. chibi ..HA.HA.HA,..lagian ga perlu sewot lg..diakui cherybelle bnyak iklan,.brti bnyak yg suka dong,.MASALAH BUAT LU,.?,
  • @lion_heart, trus kalo bnyak iklan kenapa? Lu gak tau ya kalo setiap iklan chebok mengandung unsur haram+ngerusak penglihatan ya? Lgian bru dapat beberapa iklan gak bermutu ajh udh belagu, meskipun si chebok dpet beratus iklan tetep gak bsa ngerubah image plagiatnya, ya..gimanapun jga sekali plagiat tetep plagian, twibego kayo lo mau dijelasin berapa kalipun gak bakal ngerti, orang kaya lo tuh harusnya dicemplungin di jurang supaya gak ada lgi orang2 bego kyak lo!
  • Haduh nyantai aja mbak....musisi,entah itu group atau solo pasti ada influent dari musisi yang lain,.sah2 aja to..cherybelle aga2 mirip snsd,atw snsd mirip spice girl ..berhasil tidaknya,trgantung apresiasi khalayak dong,DAN GA SALAH CHERYBELLE kalau sukses ..ya ga mbak,yg jelas cherybelle OKEEYYY..bangeet ,makin sukses CHIBI CHIBI..HA.HA.HA
  • @yuda suho+kyungsoo :o.. Tetep garela :o
    @aura udahlah ntr juga sadar sendiri, udah keliatan kok plagiatnya

    @lion_heart yah setidaknya kuping gw masih bisa menilai mana yg bertalenta n mana yg plagiat, bikin thread sendiri sana buat pecinta chibi, ntr juga yg ada cuma jadi bahan cacian sone garis keras :D
Sign In or Register to comment.