BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

belatrix (spin off) dari harpot karanganku sendiri

edited July 2012 in BoyzStories
Kulihat tubuhnya terjatuh ditanah
setelah melancarkan kutukan
mematikan pada bocah itu, aku yakin
detak jantung Tuanku berkurang
seiring dengan dihancurkannya
horcrux yang selama ini menopang hidupnya. Kuletakkan tanganku di atas
dadanya. Mati. Itulah yang kurasakan
dari detak jantungnya saat ini, air
mataku berlinang dan aku tak tau apa
lagi yang harus kuperbuat. Para
pelahap maut dibelakangku pun enggan membantu, bahkan Cissy pun
sekedar menenangkan pun tak
membuatnya beranjak dari tempatnya
berdiri di sebelah Lucius. Entah
mengapa aku menangis, aku tak tahu
apa penyebabnya, aku tak mampu lagi bagaimana membedakan dan
menyembunyikan yang mana
perasaan cinta dan kesetiaan saat
berkumpul dengan klan yang menjadi
bagian hidupku saat ini. Sudah sangat
lama sekali aku bergabung dalam klan ini demi memperjuangkan kemurnian
darah bangsa penyihir yang masih
bertahan di era baru ini. Tom, dengan
segala keperkasaan dan kekuatannya
sudah bangkit dari kematiannya sejak
melawan bocah tengik bernama Potter. Tak kusangka walau penampilannya
sedikit berbeda dari wujud manusianya
dulu tak mengurangi rasa cintaku dan
kekagumanku padanya hingga saat-
saat pertempuran besar saat ini…

Comments

  • like ga semua?
  • Apakah aku jatuh cinta pada Tom? Ya,
    mungkin tak pernah ku bayangkan
    perasaanku mulai medua saat aku
    diperkenalkan oleh Rodolphus
    Lestrange—suamiku--- kepadanya di
    kala masa-masa kejayaannya dulu. Walau dikerudungi jubah hitamnya,
    aku tak pernah melupakan wajah
    menawan Tom saat pertama kali aku
    melihatnya tersenyum manis sambil
    menjabat tanganku lama sekali dengan
    pancaran matanya yang coklat terang seperti madu, hidungnya yang runcing,
    bibir tipis semerah jambu yang
    tersenyum padaku, lesung pipi dan
    garis wajah tegas yang membekukan
    hatiku, dan jabatan tangannya yang
    hangat masih terpatri jelas dalam hati dan ingatanku sampai sekarang.
    Kadang aku tersenyum sendiri
    membayangkannya membelai
    rambutku dan memelukku namun
    ketika aku teringat statusku sebagai
    lady Lestrange semua itu hanya kenanganku saja.
    Kekuasaan Tom mulai goyah setelah
    menyerang bocah itu, tak lama
    kemudian para Auror menyergapku
    dan menjebloskan aku serta
    Rodolphus ke Azkaban yang dingin, kotor, dan menjijikkan itu! Apa yang
    mereka pikirkan? Menjebloskan aku
    yang seorang darah murni ke tempat
    yang lebih cocok untuk darah lumpur
    sialan yang mengotori dunia sihir dan
    mengumpankanku pada dementor- dementor itu! Sungguh sangat tolol
    sekali mereka, lebih memihak si tua
    bangka Dumbledore dan melawan
    kekuasaan Tuanku yang memurnikan
    darah penyihir! Awalnya aku enggan
    berada disini hingga beban pikiran yang melandaku membuatku semakin
    terpuruk dan gila, Tapi aku tau suatu
    hari nanti Tom akan kembali dan
    bersanding di sebelahku lagi. Akupun
    tetap menurut dan berusaha sebisa
    mungkin bertahan disini sambil menantinya kembali untukku.
    Tahun berganti tahun, bulan berganti
    bulan akhirnya suatu yang
    mengejutkanku terjadi, tanda
    kegelapan yang Tom torehkan di atas
    lengan kiriku mulai berdenyut-denyut dan kurasakan panas yang membara
    membakar kulitku! Kurasakan
    kehangatan semangat menjalar di
    sekujur tubuhku dan mengalir dalam
    darahku. Kejadian yang tak kusangka
    pun terjadi, sambaran kilat maha dahsyat meruntuhkan tembok yang
    selama ini mengurungku di Azkaban
    dan kulihat tanda kegelapan
    terpampang megah di langit! “Tuanku
    sudah bangkit! Tom-ku yang
    menawan sudah kembali! aku bebas! TOM MEMBEBASKAN AKU!” teriakku
    dalam hati.
    Aku benar-benar bebas untuk
    melakukan apapun semauku sekarang
    dan tak ada kuasa apapun yang
    mampu menghentikanku kecuali tuanku tersayang. Seluruh
    kebebasanku kugunakan sepenuhnya
    untuk menyen angkan hati tuanku
    setelah lebih dari sepuluh tahun kami
    tak bertemu. Kuporak-porandakan
    semua hal yang berhubungan dengan muggle, kusiksa mereka yang
    mencoba melawanku, kubunuh
    siapapun yang berani
    menghadapiku---tak terkecuali Sirius
    dan Nymphadora sekalipun, dan
    kusaksikan sendiri pembunuhan orang yang paling disegani seantero
    dunia sihir--- Albus Dunbledore, kepala
    sekolahku yang renta dan amat
    bodoh!
    Seluruh pemerintahan bahkan dunia
    sihir sudah takluk dalam gemgaman tuanku, dan tinggal tugas-tugas kecil
    yang harus kuselesaikan sekarang.
    Membunuh-semua-yang-terlibat-
    dalam-penyelamatan-dan pembelaan-
    kepada-Potter!
    Mula-mula kudatangi rumah saudariku didampingi rodolphus dan kulakukan
    kudeta dengan menyerang Ted Tonks
    suaminya, Andromeda berhasil
    melarikan diri dariku, Ted
    menyerangku dengan bius tepat di
    dadaku dan melukai rodolphus dengan sectumsempra hingga tak
    tertolong lagi. Anehnya aku tak
    merasakan kehilangan Rodolphus
    seperti aku kehilangan Tom! Mengapa
    begini? Apa yang salah? Apakah aku
    sudah tak waras? Namun tuanku yang maha baik, Tom-
    ku yang amat baik membelaiku dan
    memberiku penghiburan dan belaian
    yang selama ini kurindukan dan
    kuinginkan dari sosok kekasih seperti
    dia. Tak tau malu kupeluk tubuhnya erat-erat, menumpahkan segala
    kerinduanku (bahkan mungkin rasa
    kehilangan Rodolphus bila itu benar)
    dalam dekapan dadanya. Dia tak
    menolak pelukanku dan malah
    mempererat dekapannya ke tubuhku! Aku memandang wajahnya yang
    (sekarang) berwujud oval dengan
    cuping hidungnya yang mirip ular itu
    dan kutatap dalam-dalam matanya
    melalui mataku yang berlinang air
    mata, dia balas memandangku dengan tatapannya yang penuh sayang dan
    pengertian. Wajah kami hanya
    beberapa senti saja jaraknya, bibirnya
    mendarat di bibirku dan aku membalas
    kecupan bibirnya, kami berdua
    menyatu dalam malam penuh duka bercampur perasaan cinta dua sejoli
    yang sama-sama terpendam…
    ****
  • Lanjut...keren..hehe.. :)
  • Aku masih memeluk tubuh Tom dalam
    dekapanku dan sesuatu terjadi secara
    tiba-tiba! jantung Tom mulai berdetak lagi, denyut nadinya mulai kurasakan
    kembali, jarinya mulai bergerak
    perlahan , dan matanya yang seperti
    ular itu menatapku lemah. Aku
    tersenyum padanya seraya
    membantunya bangkit dan memimpin perang itu kembali. Tuanku
    memerintahkan Narcissa untuk
    memeriksa keadaan “mayat” bocah itu
    dan segera saja Cissy mendekati tubuh
    itu.
    “dia sudah mati, Tuanku” kata Narcissa pada Tom.
    “HARRY POTTER IS DEATH!!!
    HAHAHAHAHAHAHA!” seru Tom
    mengumumkan kemenangan
    mutlaknya kepada para pelahap maut
    di belakangku. Tom memerintahkan raksasa dungu itu
    untuk mengangkat tubuh Potter
    menuju kastil. Kami berjalan berderap
    bagaikan pasukan militer yang siap
    menyerang musuh dengan pengawal
    yang kuat dan sebuah senjata tanpa tanding di tangan Tom. Beberapa lama
    kemudian kami tiba di halaman
    kastil,Tom maju untuk mengutarakan
    kemenangannya pada seluruh
    penghuni Hogwarts. Si longbottom
    maju dan mulai mengangkat bendera perang kembali, dan aku siap untuk
    menghadapi dan membunuh lebih
    banyak lagi!
    Aku dan Tom masing-masing
    berperang dengan tiga orang
    sekaligus tapi itu tak membuatku semakin lemah! Kulawan si weasley
    dan kulontarkan kutukan maut
    padanya, dia mampu menangkisku
    dengan protégo yang cukup kuat
    untuk ukuran anak bau kencur. Molly
    weasley tidak terima dengan seranganku dan kami mulai bertempur
    dengan gigih mempertahankan
    kemenangan kami masing-masing.
    Serangan wanita tua itu membabi buta
    menyerangku, tak kusangka protégé
    terakhir yang ku gunakan tak melindungi seluruh area
    perlindunganku, sebuah kilatan hijau
    menghantam tepat di jantungku dan
    membuat tubuhku membeku seketika!
    Kurasakan maut sudah menjemputku
    saat ini, kematian sudah berada di dekatku bersiap menangkap raga
    kosongku untuk dibawa ke neraka!
    Kutatap Tom untuk terakhir kalinya,
    wajah yang telah mempesonaku dan
    membuatku terjatuh dalam cinta dan
    hasrat terpendam yang ternyata dia rasakan juga padaku dan dia balas
    menatapku.
    sebelum kutukan Molly
    menghancurkan ragaku kuucapkan
    kata perpisahanku untuknya, orang
    yang selalu kucintai.. “selamat tinggal, Tom… aku selalu
    mencintaimu… maafkan aku…..”
    “TIDAAAAK…..!!” teriak Tom histeris
    melihatku berada di ujung tanduk.
    DUAAAAR!!!!!! Ledakan maha dahsyat
    dari kutukan molly menghantam tubuhku dan meledakkannya
    berkeping-keping hingga menjadi abu
    yang terempas di udara bebas.
    Kemarahan Tom meledak tak
    terkendali. Dalam kekalutan dan
    kehilangannya dia melawan Potter dan berduel satu lawan satu. Saat Tom
    melontarkan kutukan kematian dan
    bertemu jalinan dengan mantra pelucut
    harry, tanpa sengaja mantra itu
    bebbalik menyerang Tom sendiri.
    Tubuhnya menghitam dan mulai lebur dalam serpihan-serpihan debu,
    terbawa angin menuju udara lepas dan
    menyatu dengan abu tubuhku. Roh
    kami bertemu di antara puing-puing
    bangunan kastil yang hancur dan
    kamipun saling tatap satu sama lain. Aku tersenyum padanya dan diapun
    membalas senyumanku. Wajahnya tak
    seperti wujud manusianya tadi, wajah
    roh Tom-ku ini sama persis dengan
    wajah yang selama ini bermain dalam
    hatiku dan mengisi ruang hatiku dengan tuangan kasih sayangnya:
    pancaran matanya yang coklat terang
    seperti madu, hidungnya yang runcing,
    bibir tipis semerah jambu yang
    tersenyum padaku, lesung pipi dan
    garis wajah tegas yang membekukan hatiku saat pertama kali bertemu
    dengannya dulu.
    Roh kami bergandengan tangan
    dengan mesranya dan melayang
    menuju matahari di ufuk barat. kami
    saling pandang dan tersenyum, senyum yang mempertemukan kami,
    mengisi hatiku dan hari-hariku dengan
    hasrat dan cinta, senyum yang
    menyertaiku bersamanya hingga ajal
    tiba dan menyatukan kami…
    TAMAT
  • Ahahaha... Si belatrix jd romantis gitu.. Request buat fanfic nya harry sama draco dong.. :-D
  • yuzz wrote: »
    Ahahaha... Si belatrix jd romantis gitu.. Request buat fanfic nya harry sama draco dong.. :-D

    Takpikirkan dulu
  • nice....>:D<
  • wah keren... *standing applause*
  • keren bgt ceritanya,, ga nyangka jalan cerita yg sama kyk film ny bsa di modifikasi jd keren gini,, bkin lg dong dr cerita film2 lain,, tp yg gay theme yaaaa.. hehehe
Sign In or Register to comment.