BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

(Cerpen) Apa yang terjadi?

edited June 2012 in BoyzStories
Keluargaku merupakan sebuah keluarga yang cukup mapan di Kota Makassar. Dan sejak aku kuliah, orang tuaku telah membekali diriku dengan rekening bank yang cukup besar dan sebuah kartu kredit platinum dengan limit yang cukup untuk memenuhi kebutuhanku. Hampir semua keinginanku bisa kupenuhi dengan bekal orang tuaku itu. Aku dikenal di kampus sebagai mahasiswa yang cukup royal dan sering menjadi tempat ngutang bagi teman-teman kuliah di akhir bulan yang biasanya kiriman orang tuanya terlambat datang. Hanya satu yang belum aku miliki saat ini, dan rasanya belum kuingini, yaitu CINTA.
Aku terbiasa memenuhi kebutuhan seks ku yang memang meledak-ledak di usiaku ini dengan pria-pria bayaran. Jika ada yang menarik minatku, pasti kubawa pulang, bayar, that's all. No Love, No Pain, just sex.

Hari ini aku telah berjanji dengan seseorang, melalui facebook. Bukan pria bayaran yang biasa kudapatkan dari teman-temanku, tapi seseorang yang menurutku sangat menarik berdasarkan foto-foto yang diupload di account facebook nya.
Aku baru saja tiba, dan berdiri menunggu di samping mobilku di tempat kami berjanji akan bertemu. Aku mulai menghayalkan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Bukan tidak mungkin foto-foto yang diuploadnya adalah foto-foto palsu karena sudah banyak kasus seperti itu yang kubaca. Pikiranku sedang melayang kemana-mana saat sebuah lengan menepuk bahuku perlahan,
"Hai..."
Aku menoleh dan langsung mengenal pemilik tangan yang menepuk bahuku itu. Wajahnya persis sama dengan foto yang di upload di facebook nya, atau mungkin terlihat lebih tampan.
"Hai...", aku menjawab sapaannya.
"Sudah lama?" dia bertanya dengan raut muka bersalah.
"Nggak kok, baru juga nyampe," aku berusaha menenangkan rasa bersalahnya.
"Oh...," raut wajahnya langsung berubah cerah, dan tampak semakin mempesona.

Aku lalu mengajaknya pindah ke cafe favorit ku. Cafe 'O, sebuah cafe elite di Mall Ratu Indah. Dia tersenyum dan mengikuti kemauanku tanpa banyak cakap.

Kami mulai berbincang tentang kampus kami yang berbeda, kegiatan sehari-hari, hingga team sepakbola andalan kami. Makin lama hubungan kami semakin akrab dan hangat. Kadangkala celetukan nakal kami lontarkan, disusul dengan tawa lepas. Tawanya benar-benar terdengar sangat renyah. Begitu nikmat terdengar di telinga. Hatiku tiba-tiba serasa aman... sesuatu yang tidak pernah kurasakan menyeruak dalam hatiku. Perasaan nyaman, nikmat, dan segala sesuatu yang indah ada di sana. Keramahan dan tata krama nya serta kecanggihan intelektualnya benar-benar telah membuat hatiku runtuh. Aku mulai bertanya-tanya, mungkinkah aku telah jatuh cinta? Bisakah orang jatuh cinta pada pandangan pertama?
Tapi aku menepiskan semua praduga tersebut dan menikmati perasaan yang begitu inidah ini.

Tanpa terasa hari mulai gelap. Rupanya keasyikan kami bercanda membuat kami lupa waktu dan sudah saatnya kami harus meninggalkan cafe. Kami lalu berjalan bersama ke mobil karena aku menawarkan diri untuk mengantarkan dia ke rumahnya. Dia kembali menurut dan mengikutiku tanpa banyak cakap.
Di tengah perjalanan, aku tidak bisa menahan diriku, dan mulai membuka suara,
"Ada acara lain nggak malam ini?" tanyaku
"hmm.... nggak ada sih, memang kenapa?" jawabnya
"Kita kerumahku aja yuk," aku mengajak sambil memperlihatkan wajah memohon.
"hmm.... gimana ya? dia nampak sedikit bingung
"Ayolah... dijamin asik dah di rumah ku," aku mulai sedikit membujuk
"hmm... oke deh..." hatiku langsung bersorak mendengar jawabannya.
Tidak lama kemudian, dia menunjuk sebuah gang sepi dan berkata,
"minggir ke situ sebentar dong, pingin pipis..." katanya
aku tersenyum dan langsung membelokkan mobilku ke gang sepi tersebut...

++++

Aku perlahan membuka mataku. Cahaya matahari dari jendela besar di sudut ruangan menyilaukan sejenak mataku. Sebuah selimut hangat menutupi tubuhku dan sebuah tempat tidur dengan seprei putih lembut berada tepat di bawahku. Aku mengangkat tubuhku perlahan, duduk, dan mengerjapakan mataku, berusaha menyesuaikan dengan terangnya matahari yang bersinar.
Otakku serasa kosong. Serasa hampa. Sebagaimana jika seseorang yang selalu ada disampingmu secara tiba-tiba menghilang. Kekosongan dan kehampaan yang kurasakan benar-benar sulit untuk diungkapkan.
Tidak banyak perabot lain yang ada di ruangan ini, hanya sebuah bangku kayu bersandar di dinding ruangan. Tidak ada barang lain lagi. Tidak ada lukisan yang menggantung di dinding, tidak ada rangkaian bunga, tidak ada buku yang terbuka di lantai, apalagi alat elektronik, semuanya tidak ada.
Aku memperhatikan sekelilingku, selimut di tubuhku, seprei di tempat tidur, dinding, semuanya berwarna putih, benar-benar warna putih yang polos. Yang tidak berwarna putih di ruangan ini hanya kursi kayu itu dan pakaian yang kukenakan. Pakaian ini berwarna hitam berbahan kaos dan celana panjang kaos yang longgar.

Aku berusaha mengingat-ingat tempat apa ini dan mengapa aku ada di sini. Tapi otakku tiba-tiba kembali kosong dan hampa. Ku singkapkan selimutku dan duduk di sini pembaringan sambil menatap lantai. Bahkan lantai dibawahku ini pun berwarna putih. Seolah menyatu dengan dinding di sekitarku. Aku mulai memperhatikan lagi dan mulai merasa ada sesuatu yang aneh. Tidak ada lampu di ruangan ini.
Aku lalu mulai berdiri perlahan dan melangkah menuju jendela, sebuah pohon rindang menutupi sebagian pemandangan di balik jendela, dan sisanya tampak sebuah lapangan rumput yang hijau.
Aku mulai panik. Dimana aku ini? mengapa aku ada di sini? aku harus segera pulang ke rumahku. Bagaimana jika ada orang jahat yang berniat buruk padaku? Bagaimana jika malam hari? tentunya akan sangat gelap.
Akan tetapi di tengah kepanikanku, tidak ada rasa takut yang muncul di hatiku. Aku mulai memperhatikan lagi ke jendela dan mencoba mendengar suara-suara di sekitarku. Tapi semuanya hening, tidak ada suara keriuhan suasana kota.
Aku mulai berfikir, aku pasti berada di sebuah daerah pedesaan. Akan tetapi begitu aku mencoba berpikir semakin keras, tiba-tiba otakku terasa kosong dan hampa lagi.

Tiba-tiba, pintu dibelakangku terbuka dan seorang lelaki yang tidak kukenal memasuki ruangan.
"Oh... sudah bangun", sapa nya
"Iya..." aku menjawab dengan suara serak, "Tapi...."
"Aku menemukanmu di pinggir sawah semalam saat hujan deras"
Aku tertegun dan bingung harus mengatakan apa.
"Terimakasih", ucapku, "Tapi aku sekarang berada di mana?" tanyaku kebingungan
"Kamu ada di perkebunan coklat, di pedalaman Toraja"
"Hah!!! Tapi aku tinggal di Makassar, bagaimana mungkin...." Aku terkejut
Aku mulai meraba-raba kantongku, tidak ada dompet, tidak ada handphone.
"Kamu tidak membawa apa-apa selain baju yang ada di badan kamu", dia berusaha menjelaskan.
"Ah... Oh... bisa pinjem telponnya nggak?" Aku mencoba bersikap tenang
"Belum ada signal handphone di daerah ini dan jaringan telepon rumah juga belum tersedia.
Aku mulai kebingungan, tapi anehnya aku tidak merasa terkejut dengan jawaban itu...
"Kamu ikut aku aja, kebetulan hari ini aku akan ke Makassar untuk belanja pupuk coklat, yuk" dia berkata lalu langsung berbalik.
Aku terdiam terpana... lalu perlahan mengikuti langkahnya...

God damn... apa yang telah terjadi pada diriku....????

Comments

  • Bener bener penuh pertanyaan apa yg terjadi ya ??
  • Bener bener penuh pertanyaan apa yg terjadi ya ??
  • lah,ini uda tamat ?
  • apa yang terjadi ?
    sama kayak judulnya..
    :D
  • Udah kelar??
    Q jg bingung pa yg terjadi y??
  • kejahatan dengan kekerasan...
    tmennya yg ganteng ntu pasti pelakunya..
  • maaf, saya baru belajar bikin cerpen, terimakasih mau membacanya.
  • cihuyy... nak makassar bikin cerpen nihh... lanjuuttt.... bdw salam knal yaa bro qw dri mkassar jg... ^^
  • up....up...
  • TSnya beneran gx tau ya apa yang terjadi????
  • lu cerdas bikin cerita... pintar mainin plot, kayaknyaaudience sengaja digiring ke suatu bilik yg tersembunyi agar realitanya semakin implisit. Sederhana dan cukup meyakinkan.... lanjut maki daeng, saya dukungki....
  • Cerpennya ngegantung. Bukannya shock ending, tapi weird ending.
  • Ini bkn cerpen namanya.. -,-'
    Ayo kl berusaha bs jadi ide awal cerbung yg menarik.. ;-)
Sign In or Register to comment.