It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Begitu pula dengan pemuda yang disebutkan diawal cerita ini sebut saja Rhui, ia sangat antusias, tidak menyadari akan keadaannya yang sangat buruk, karena selama 16 tahun usianya belum pernah sekalipun ia lihat wajahnya, segala keperluannya selalu di bantu oleh para pelayannya, iapun selalu meyakini ucapan keluarganya yang selalu menyebutnya tampan,
Reva yang merupakan sahabat baiknya merasa sangat kasian kepada Rhui dan tak ingin terjadi sesuatu padanya, karena menurut Reva ikut dalam sayembara merupakan bunuh diri bagi Rhui, dalam persyaratannya saja telah jelas disebutkan; usia 16-20 tahun, tampan, menarik, pintar, memiliki keahlian khusus(memasak, menjahit, mengatur negara,dll),
Reva melihat Rhui dan menarik tangannya dari tempat pendaftaran itu dibawanya ke sungai yang cukup jauh dari tempat itu, sesampainya disungai yang sangat jernih "huaaaaa ada ha.....n...tu.." Rhui berlari menjauh melihat pertama kali bayangan wajahnya di permukaan air, Reva memegang tangannya dan menenangkan sahabatnya setelah agak tenang "itu wajahmu"
Selama satu minggu ini setelah kejadian yang mengguncang jiwanya, Rhui selalu mengurung diri dikamarnya dan tidak mau dilihat siapapun, Reva yang ingin menghiburnyapun tak dihiraukan ia hanya menangis.
Undangan dari Kerajaanpun tiba membuat Rhui mau tidak mau harus memenuhi undangan tersebut karena bila tidak
Reva ikut juga sebagai peserta untuk sayembara itu,ia tak menyangka kalau memberitahukan kenyataan pada Rhui hari itu terlambat karena kini Rhui duduk disampingnya, pakaian Rhui ala ninja dengan penutup kain diwajahnya hanya menampakan matanya yang merah, tidak ada keceriaan yang terpancar seperti biasanya yang tersisa hanya kesedihan yang memilukan.
Dalam perjalan yang berbatu dan berkelok-kelok para pemuda itu saling berbicara menonjolkan kehebatan masing-masing
Ditengah perjalanan tiba-tiba kudanya berhenti, pa kusir dengan sekuat tenaga memecut kuda itu agar mau bergerak kembali namun kuda itu tetap diam,
"sepertinya tempat ini memerlukan tumbal", ucap seorang pemuda yang terlalu percaya akan kekuatan mistis disuatu tempat, mata para pemuda itupun menoleh secara serentak pada Rhui.
Matanya masih terpejam namun telinganya bisa mendengar suara tangisan yang menyayat hati, Rhuipun terbangun dan mencari asal suara itu walaupun ketakutan menyelimuti namun
merekapun berhadapan, Rhui tak berkedip sedetikpun melihat ketampanan yang terlukis diwajah sang Raksasa, "eh.....wajahmu tampan sekali mengapa kau merasa sedih" tanya Rhui bingung, berbicara dengan raksasa tersebut kini terasa ringan tidak ada lagi ketakutan seperti tadi, yang ada hanya rasa bersahabat
"Seluruh rakyat di negriku tak menyukaiku karena wajah jelekku ini, telah berbagai tempat kudatangi untuk menukarkan wajahku dengan wajah yang bagus, namun sampai saat ini belum kutemukan wajah yang sesuai", Rhui tak habis pikir mau mencari yang seperti apa lagi wajahnyakan sudah sempurna pantas saja tidak menemukan penggantinya, tiba-tiba Rhui menjadi emosi