Hello kawan-kawan BF! Gue orang baru + silent reader disini. Setelah melihat asiknya para BF people showed their stories here, so I think I’m going to show you guys some stuff I’ve been working on ☺
It’s called
Seminggu lalu~
Aku ambil celana dan kemejaku, mengendap pelan-pelan dari kasur di sebuah hotel pinggiran Mahakam. Aku lari kecil ke kamar mandi untuk mencuci muka dan melihat diriku di kaca. What a shame. First time meeting this Riza guy and BAM! Tiba-tiba sudah dibawa ke sini segala. Untung hotelnya bagus. Uh… kepalaku pening sekali. Sepertinya vodka cranberry yang ditegukkan oleh Riza terlalu banyak. And it might contains with some ‘stuff’ kalo kalian tau apa. Duh… pantatku perih. Aku kembali melihat diriku ke kaca dan air mata mulai mengalir. Aku pendosa… aku sudah janji pada diriku untuk memberikan keperawananku pada laki-laki yang kucintai. So I slapped my face couple times as a punishment. And my dick is still so hard. Pegal kali genitalku ini. Sepertinya Riza juga mencekokiku beberapa pil biru atau apa itu namanya. Segera aku mencuci muka, berpakaian rapi kembali seperti tidak terjadi apa-apa dan segera pulang.
Kucek BB ku dan ada 2 BBM.
From: MOMM<3:*
* Kamu dimana?
* PING!!!
* Oh kamu tidur di rumahnya Dika? I just called him
* Be careful!
* Okay then, take care of yourself
* Bye
From: Sutta Adrika // DIKA
* PING!!!
* PING!!!
* Nyokap lu bbm gua!!
* Bales apaan!!!
* PING!!!
* Gua bilang lu nginep di rumah yak
* Kecapekan, tidur gitu
* Gua bilang aja “Saya tadinya mau angkat tapi gaenak tante”
* Gitu, lu ngomong ama emak lu ye
* Kasian doi
* Woy
* PING!!!
Akhirnya kubalas aja ke Dika kalo aku ke rumahnya. Aku naik lift dan turun dari lantai 3. Di dalam lift itu ada bule yang super cute. Mumpung aku blasteran, I might have a chance with him lah. Eh, tapi kalo diajak ML lagi… God, no… (sok tau kaya dia gay aja
) dan akhirnya kita cuma lihat-lihatan aja dan aku keluar dari lift layaknya seseorang yang meninggalkan sejuta misteri-sexually- dan langsung meminta doorbell untuk memanggil sebuah taksi untuk jalan ke rumahnya Dhika di sekitar Menteng.
Seminggu kemudian. Exactly Monday~
Aku melihat diriku di kaca lemariku. As always, looks good
Aku menutup lemari dan mengambil postman bag-ku di kasurku dan keluar kamar. Turun tangga dan menangkap mama sedang menyiapkan bekalku. Aku langsung geleng-geleng dan langsung menyapa mama.
“Good morning mommaaaa~ another lunchbox?” aku mencium mamaku di pipi dan mengambil kotak bekalku.
“Of course dear. Makanan di kantin kadang-kadang tidak menjamin. Apalagi mie instan seperti itu. Eww how disgusting” mamaku mengernyit namun tetap cantik.
Oiya, aku lupa mengenalkan diriku sendiri. Namaku Tobeyous Kertokusumo-McLongwood. Teman-teman tapi manggilnya Tobi karena lebih ucul ^^. Yes, aku keturunan Amerika-Jawa-Betawi. Ibuku asli Amerika. Manhattan, New York. Yak, dia emang gaya (loh ko nyalahin ibunya) dan Ayahku Jawa-Betawi yang lebih kelihatan Betawi daripada Jawa karena di rumah SELALU pakai sarung. Padahal vice president di suatu perusahaan besar. Dan cerita ayah dan ibuku sangat kocak. Ceritanya ibu-ku dan kawan-kawannya yang borju liburan ke Bali saat kuliah dan bertemu dengan ayahku yang sedang memecahkan semangka dengan kepalanya sendiri dan mata ditutup. Dan ketika ayahku membuka tutupnya, dia melihat “bidadari dari Amerika yang berkata agak cablak” dan ibuku juga impressed dan tertarik juga. And the rest is history-lah. Ngerti kan
.
Anyway back to me, rambutku agak wavy namun bisa dijambul dan sebagainya. Rahang tegas, bibir merah kehitaman karena sering merokok, kulit putih, mata cokelat, badan tegap, berbentuk namun tidak lebay. Banyak teman-teman ibuku bilang aku mirip James Dean, bintang film jaman dulu. Malah temanku bilang aku kloningan Darren Criss, cowok yang main di Glee itu. Aku bingung, padahal mereka orang yang berbeda. And I’m gay. 100000%. Benar-benar tidak ada ketertarikan sepersen pun pada wanita. So, as far as I’m concerned, I’m screwed.
……Untungnya ketika aku ketahuan gay (karena aku ke-gap make out sama cowokku di kamar), mereka tidak terlalu marah. Babeh (panggilanku untuk papa) tetap menganggapku sebagai lelaki dan membiarkan ku dengan lelaki yang penting aku tetap bahagia. Dan mamaku juga santai dengan ini. Mungkin karena dia orang Barat jadi sudah terbiasa… dia malah genit “POKOKNYA COWOKNYA GABOLEH YANG BIASA AJA! HARUS YANG GANTENG, MAPAN, SEKSI DAN MENARIK!” dan aku dalam hati LAH INI YANG MAU NYARI COWOK AKU APA MAMA?! :””””)
“Iyaaaa, aku tau bagaimana lebwayyyyynya mama akan makanan di kafetaria. I’m just going to buy drinks anyway kok di jam istirahat” aku mengikuti kernyitan mama yang khas namun tetap cantik, arggh! (loh kok kesel) dan melambaikan tangan ala Mariah Carey kalo lagi nyanyi.
“Gausah sok ikutin mama. Anyway, minggu depan mama pulang kampong, mau nitip apa?” katanya sambil mencuci tangan di dapurku yang bergaya minimalis dan besar. Aku lalu duduk di meja bar dapur dan minum susu dan berseru “MAU BUKUNYA LADY GAGA X TERRY RICHARDSON!!!!!” sambil muncrat sedikit. Lalu aku mengambil tisu dan mengelap meja.
Mama dengan muka kernyitannya langsung mengangguk dan “Aduh iya deh, kalo mama ga sibuk jalan-jalan ke tempat lain. Mama sama temen-temen mama abis dari NY mau ke San Francisco terus Los Angeles~” katanya santai sambil melenggang pergi. Aku dalam hati menggerutu “Kok anak sama emak gaulan emak :””””)”
Aku langsung salim sama mamaku dan memanggil mang Faldi untuk mengantarku ke sekolah. Ketika sudah duduk di jok belakang, ku ambil iPod-ku dan memutar lagu Heavy Metal Lover-nya Lady Gaga. Yup, I’m a Monster.
I want your whisky mouth all over my blonde south
Red wine, cheap perfume, and a filthy pout
Do not bring all your friends because a group does it better
White river, with ya dear, letís have a full house and leather
Oooooo
Heavy Metal Lover
Oooooo
Heavy Metal Lover
Dirty pony I canít wait to hose you down
Youíve got to earn your leather in this part of town
Dirty paws and a patch for all the Rivington rebels
Letís raise hell in the streets, drink beer, and get into trouble
Oooooo
Heavy Metal Lover
Oooooo
Heavy Metal Lover
I could be your girl-girl-girl-girl-girl-girl
But would you love me if I ruled the world-world-world
Oooooo
Heavy Metal Lover
Whip me, slap me, drunk fuck
Me and carpers dunk drunk
Bud light liquors bar slut
Move if this is your jerk
Watch me light the St James
Yes I like it, appetizer
Heavy metal lovers play
Baby we were born this way
Oooooo
Oooooo
Oooooo
Heavy Metal Lover
Oooooo
Heavy Metal Lover
I could be your girl-girl-girl-girl-girl-girl
But would you love me if I ruled the world-world-world”
Oh yeah, I’m feeling so sexy. All. The. Way. Aku mulai mendentumkan kepalaku dan kurasakan suara annoying dari saku kemejaku. Kuambil BB-ku dan mendapatkan sms dari……… Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.
From: Riza Andareksa
Bi, can we talk? Like, please? Aku merasa bersalah, Bi. Aku khilaf. Minggu lalu itu was my first time, jadi aku merasa terlalu tergesa-gesa. Bi? Ini udah smsku yang ke-10 kali dari seminggu yang lalu mungkin. Please, don’t be such a kid.
Aku jujur merasa bersalah karena itu tapi aku malas ketemu sama dia. Untung dia eksmud, jadi sibuk lah dengan kerjaannya yang “oh so wow” itu. Dan untungnya juga mama gatau kalo aku hilang keperawananku sama cowok macam itu. Hih!!! Akhirnya aku hanya baca dan hapus. Dan aku kembali mengulang lagunya dari awal karena terganggu. Ah cowok alay!!
Comments
Aku tergesa-gesa di koridor untuk masuk ke kelas berharap akan Mrs. Queenfeller a.k.a. Dragon Breath ga masuk duluan sebelum aku. Dasar sekolah internasional. Demenannya masuk kecepetan. Belom keitung absen padahal. Dan ketika aku lari-lari, aku menyenggol seorang cowok bawa plastik berisikan buku-buku kurikulum Cambridge. Dan sepertinya dia jatuh. Ingin rasanya aku minta maaf tapi sudah terlalu jauh aku berlari. Duh yasudah deh aku minta maafnya dalem hati aja ya.
“Hey you yang macamnya cute tapi gatau juga karena aku ga liat, maaf ya namun kamu kalo jadi aku kayanya bakal melakukan hal yang sama. Oke thanks bye” Done. Selesai minta maaf. Dalam hati ^^ (seenaknya)
Aku masuk kelas dan…………. BELIAU BELUM DATANG :’’’D *standing ovation* aku langsung duduk di tempat dudukku. Kuambil handuk kecilku dan mengelap keningku yang agak keringatan. Di belakangku, Anna, BFF-ku menggepok pundakku dengan buku Jerman. Kutoleh kepalaku dan kulihat dirinya yang berambut pirang bermata biru dan mengoceh padaku dengan bahasa Inggris *aku terjemahkan saja yubh*
“Terlambat lagi? Elo tuh mestinya… EWWWW!! Liat baju lo! Orang bakal tau kalo lo gay dan pake kemejanya gitu... Apalagi pake bow tie gitu lagi. Ew” serunya. Dia cantik, tapi jahat. Apalagi kalo berantem dengan kata-kata. Wuh….. bagaikan ditusuk dengan pedang samurai. Dia memang selalu jahat denganku :”)
“Jahat banget sih lo! Ini bow tie cakep banget, begooo!” dia mengernyit “Gay tapi gatau fashion. Ga guna” dia mendengus dan memasang earphonenya. Yak……. Kembali lagi dengan dia dan kejahatan verbalnya. Aku hanya manyun lalu kembali ke depan.
Istirahat
“Bro!!! Gimana pantat lo?!?!” teriak Dika dari jauh saat mendatangi aku dan Anna di kafetaria/kantin sekolah. Aku langsung mendadak (sok-sokan) ketawa “HA HA HA APADAH LO!” padahal dalem hati “BAGUS BANGET NGOMONGNYA MACEM DI HUTAN YAHHH SEPI t(^o^t)” yang ini sih pake Bahasa Indonesia. Untung Anna ga gaya-gayaan bule sok ngInggris dan langsung ketawa dan mulutnya mengatakan “Mampus…”Hhhhh kenapa mereka gabisa jaga sikap sih :”) kerjaannya dibully terus. Dika dateng dan merangkul Anna dan mencium di kepalanya Anna. Yes, they are my BFFs and they’re a thing (a couple). “Makasih udah bikin gue galau pagi-pagi ya kawan ^^” ujarku dengan senyum sinis. Mereka ngelihat, ketawa dan makin-makin mesra. Aku = (obat nyamuk) dan mulai membuka kotak bekalku.
Aku berjalan kembali ke kelas setelah aku dari kafetaria. Anna dan Dika masih…gatau deh ngapain ora mikirin (loh Jawa-nya keluar). Lalu tiba-tiba aku ditubruk hingga jatuh oleh seoarang cowok. Aku menoleh kebelakang dan melihat dia meneriakkan “That’s for this morning!!” lalu berjalan menjauh. Aku mulanya ga ngeh apa yang terjadi lalu… “Apaansih sok bule lo!!!” sebenernya sih emang bule kayanya, ah biarin ajalah. Duh pundakku sakit… lalu Anna datang melihatku duduk di lantai
“Duh kasian, nih buat makan” dia ngasih aku seribu-an lalu ke kelas dengan terkikik. Aku masih ga ngeh dengan ini juga. Ternyata… “ANNA! BANGKE LO KIRA GUE PENGEMIS??”
16.30
“That’s it for today. For homework, Section14 to Section 18.” Seru Mr. Gillysburgh saat mendengar bel sekolah berdering. “Oh and don’t forget to pick a partner for your Shakespeare dialogue!” dia kembal berkicau. Semuanya langsung mengeluh kecuali aku. Aku ikut klub Drama disini. Jadi itu merupakan tugas yang gampang bagiku. Aku reflex melihat Anna dan dia sudah sama Dika. Duh pacaran sih pacaran tapi ga ampe sekelompok juga kali. Palingan nanti di rumahnya Dika mereka malah belajar Biology instead of English. Huh (ngerti kan ^^)
Aku beranjak keluar kelas dan ketika sampai pintu, aku kembali tertubruk. Kali ini keras karena aku menabrak pintu kelasku yang membuat anak-anak kelasku terperangah dan melihat ada apa dengan diriku. Aku lalu melihat ke si penubruk lalu ingin berjalan menubruk kembali. Tapi…
BRUK!!! Dia jatuh. Aku melihat siapa yang menubruk, Dika dan Anna. Ketika si penubruk ini beranjak dan ingin memukul Dika, Anna langsung menengahi dan PLAK!! Ditampar si penubruk itu.
“SIAPA SIH LO?! Seenaknya main nubruk-nubruk orang dengan sengaja! You know this school has bullying –policy! Gue ga segan untuk ngelaporin elo, dickhead!” Anna dengan galaknya bentak dia. Lalu dia pergi dengan mata sinis. Dengan tetap berteriak “That’s for this morning!”
Dika dan Anna langsung menghampiri aku dan membantuku naik dari lantai. “Siapa sih tuh Tob? Lo ngapain pagi-pagi sama dia? Ngent*t? Lo ga cerita sama gue sama Anna?” Dika agak membentak gue. Mungkin dia khawatir sama gue “Engga tau Dik sumpah! Ih apaansih gausah keras-keras ngomongnya! Gue gatau siapa dan kenapa dia daritadi sengaja nabrak gue! Dan…” belom selesai ngomong dan Anna memotong “Hold on a sec! Daritadi?? Jadi dia sebelum yang itu udah pernah ngejatohin elo? That son of a motherf*cking c*nt...” Anna melihat ke dia dengan muka jahatnya.
“Yaudah deh kita pulang aja deh ayo” aku berseru sambil agak mengaduh-aduh ke pundakku “Ah gausah sok lemes!” Dika kembali membentak. Aku langsung manyun lagi. YEEE COBA AJA SINI GUA TUBRUK. (Loh marah-marah, sabar Anna langsung ngerangkul gue pergi.
17:28
“I’m homeeeeeeeee, Mooom??” aku menaruh tasku ke meja ruang tamu dan melepas sepatu pantofelku. Mbak Limmy dateng dengan earphone-nya “Misis lagi pergi sama Babeh, Tob” dengan medoknya memanggil mamaku Misis as in Mrs. Krik. “Gausah sok asik” aku balas dengan bercanda, terus dia bawa tasku ke kamar dengan mencibir. Untung punya mbak LUMAYAN gaul. Dan selera cowok dia sama kaya aku. Dan dia sering kepo (pingin tahu) sama cowok-cowok yang kubawa ke rumah.
“ITU PASTI PACAR BARU YAH!” waktu itu mantanku datang dan dia dengan heboh (dan medoknya) teriak dan aku cuma “Stop ☺ ☺ ☺ ☺ ☺” dengan muka ku yang (di)manis-manis(kan).
Aku menubrukan diriku ke kasur. I keep thinking about that guy. Yang nabrak aku. To be honest, he is absolutely my type. Agak bule, muka galak, badannya (kayanya) bagus. Tapi dia jahat. I don’t know about him exactly. Never even saw him in school area. Whatever lah. Aku ngantuk.
23:49
Aku terbangun. Dengan celana basah. Dipegang, lengket. Mataku berputar. Wet dream??? Ew, not today. Dengan kikuknya aku bangun, membuka celana dan buka balkon kamar untuk menghirup udara malam segar. AC-ku dinginnya ga rasional. Dengan pedenya, telanjang bulat (aku tidur telanjang dada) aku melakukan sedikit stretching di balkon dan menyalakan rokokku. I promised to myself not going to smoke unless there’s a problem. Kuhirup rokokku dalam-dalam, dan meniupkan asapnya dengan tenang. Yak, setidaknya beban terasa lepas dalam sekali hirup. Dan aku menerawang langit gelap namun terlihat terang dengan lampu-lampu ibukota. Agak menyedihkan. Ketika selesai, aku langsung menutup pintu balkon ku dan langsung kembali tidur.
Keesokan harinya aku bangun dan berangkat sekolah terlalu pagi. Jam 7 sudah sampai sekolah. Dan aku lupa aku sekolah di sekolah internasional. Oh. Bollocks. Akhirnya aku menaruh barang-barangku di loker dan jalan ke Great Hall. Today’s first subject is Glee & Drama club. Di sekolah internasional memang ekskul dijadikan kelas. Dan kurikulumnya merupakan ada beberapa pelajaran yang wajib dan sisanya terserah kita. Disamping Mathematics, Social Studies, Indonesian dan P.E. yang merupakan kewajiban para siswa. Karena aku ingin apply sekolah teater, jadi aku memilih kelas Glee & Drama Club, English, French, Dance dan Art of Cuisine. Sebenarnya aku hanya ikut yang terakhir dipaksa Anna (lagi) karena kelasnya penuh dengan “gadis-gadis gendut tak berguna yang ikut kelas ini hanya untuk memakan hasil masakannya yang menjijikan” dan aku hanya mengiyakan saja.
I actually love my Glee & Drama Club class. Karena Ms. Yolanda (guruku) menugaskan kami untuk menyanyikan salah satu lagu dari Broadway musicals. Karena untuk kelas G&DC membutuhkan space yang besar. Jadi Great Hall atau auditorium sekolah kami yang memang mewah dijadikan kelas untuk G&DC. Mengapa auditorium? Aku waktu itu bertanya. Ms Yolanda bilang “The greatest way to accept your obstacles in performing is perform yourself on the real stage.” Karena menurut dia, bagi yang masih malu-malu akan mengekspresikan diri mereka di atas panggung adalah berada di atas panggung sendiri. Dan terbukti.
Aku mencolokkan iPod-ku ke speaker yang ada di belakang panggung dan memutar instrumental lagu dari West Side Story, Tonight. Karena itu lagu duet, jadi aku berpikir bahwa aku bisa menyanyikan part-nya Maria. Lalu aku mulai duduk di kursi di panggung dan mulai menyanyi.
MARIA:
Tonight, tonight
It all began tonight
I saw you and the world went away
Tonight, tonight
There’s only you and tonight
What you are, what you do what you say
Ketika aku hendak menyanyikan part Tony, ada yang menyanyikannya duluan, aku tidak bisa melihat dari pintu hall karena masih gelap. Dan suaranya membawa kemerindingan dan kenyamanan di diriku.
TONY:
Today, all day I had the feeling
A miracle would happen
I know now I was right
Ternyata… si cowok yang waktu itu nubruk. Aku terpatung diam melihatnya, dia dating perlahan dan matanya terpaku melihatku, anehnya, dengan teduh. Mukaku mendadak memerah, dan aku langsung melanjutkan nyanyianku dengan dia. Tetapi aku bangun dari kursiku dan berlari pelan kearah lantai panggung yang kosong dan dia mengikuti. Persis High School Musical. Tapi, versi ga kampungan dan gay moments all the time
TONY & MARIA:
For here you are
And what was just a world is a star
Tonight
Good night, good night
Sleep well and when you dream
Dream of me
Tonight
Dan tiba-tiba dia memegang pipiku di saat part “Dream of me. Tonight…” dan dia mencium bibirku. Pelan, lembut dan aku memejamkan mata, merasa di awang-awang. Dan semuanya seperti kembali. Mimpiku tadi malam. Mimpi basah. Ada. Dia. Di. Mimpiku.
Sejenak aku sadar dan mendorongnya. “Stop that, will you!” aku agak berteriak. Dan dia bilang “Why? Bukannya lo seneng, hah?” dengan gaya sengaknya dia kembali menciumku, namun sekarang dengan nafsu dan tangannya memegang kemaluanku. Aku langsung merasa derajatku turun dan BUGH! Aku menonjoknya langsung di pipi. Dia tersungkur dan akupun langsung turun dari panggung dan mengambil tasku.
“I KNOW THAT YOU’RE GAY” dia berseru dari panggung. Aku langsung terdiam “Dikira gue gabisa liat? Gue sekelas sama lo di Mathematics, English dan P.E. Class” dengan tertawa agak pahit sedikit. Aku langsung menengok balik “So? It doesn’t make any sense at all, dickhead!” aku menaruh kembali tasku ke kursi penonton dan berjalan ke tangga panggung.
“Oh?” dia berlagak kaget dan melanjutkan “Mathematics. Duduk di kursi terdepan paling kiri. Gue? Paling kanan nomor 2. Sebelah lo orang Korea, Park Min Sung, SELALU mencuri pandang to his crotch and you bit your lips. English? Kedua dari kiri? Gue berada di barisan lo paling belakang. Lo itu SELALU ketika quiz selesai, lo memberi Mr. James kertasnya dengan pose revealing. Which clearly a bit failed karena James already have a boyfriend, dan…” aku langsung memotong dengan sedih“HAH??? MR JAMES GAY?? UDAH PUNYA COWOK? YAHHHH…………..” tiba-tiba cowok itu langsung bete “Ehem, shall we?” dia dengan nyolotnya kembali melanjutkan “Dan Wow….. P.E. Class? At the gym’s locker. Lo duduk di kursi dan melihat cowok-cowok yang cuma memakai handuk? I think I don’t have to finish that one” dan dengan beberapa menit, dia menjabarkan segala kelakuan gay-ku di kelas.
“Okay gue gay, so what? Lo mau nyebarin? Fine, it’s okay” gue langsung menantangnya “And anyway, gue bahkan gatau nama lo. Who are you anyway?” sekarang aku berada di atas panggung dan teriak ke dia. Persis seperti sebuah adegan di Gypsy.
“Okay forgive me first for not introducing myself first. Gue Kieran. Kieran Schmidt-Consuelo” oh, that’s explain his Caucasian sexy face with a bit of Latino, aku pikir “Dan gue kenal Riza”
DEG. Tiba-tiba aku diam. Aku langsung mengangkat muka-ku dan terpancar di matanya kejujuran.
“H-h-how do you know, h-him…?” aku terbata-bata berusaha untuk melanjutkan omongan dan dia tiba-tiba datang ke arahku dan memegang tanganku. And I was like “Sok akrab gila…”
“Dia, sepupu gue” ujar Kieran. Aku langsung membentuk bibirku O dan mengangguk-angguk.
Dan dia melanjutkan “And also my ex-boyfriend”
19:30
Anna mengajakku keluar dengan temanku Felicia, cewek negro berparas seperti Kelly Rowland versi muda, untuk makan di Pacific Place. Kebetulan aku bawa mobil jadi aku yang menyetir. I miss this Girls’ Night Out.
“Tobey, you mind turn on the radio?” Felicia berseru tiba-tiba dari kursi belakang membuatku kaget. “Lord, Felicia. You gave me a fright suddenly. Hold on a second” aku memencet tombol Power. Anna yang sadar aku sedang bertarung dengan pikiranku langsung bertanya “Kenapa lo Tob?” aku langsung kembali sadar dan untung sudah mulai masuk Pacific Place. Aku bilang “Nanti aja ya, Annie”
Aku menceritakan segalanya ke mereka berdua tentang yang terjadi tadi pagi. Semuanya. Tentang lagunya, Kieran, dan ciumannya. Dan juga apa yang terjadi seminggu yang lalu. Lalu tiba-tiba…
PLAK!!! Aku ditampar Anna “BEGO! Gue bilang apa!!! Jangan kopdar sama orang ga dikenal sendirian! Tuh akibatnya!” dia agak berseru dan orang melihat seperti aku ketahuan selingkuh sama Felicia. Dia bahkan cuma ketawa-tawa. “ANNA! Do you mind??” aku langsung agak berteriak kaya memohon supaya ga ada drama DI TENGAH-TENGAH KERAMAIAN PACIFIC PLACE.
Setelah dari PP, aku mengantar Anna pulang. Ketika sudah sampai depan lobby apartemennya, dia bilang “Thanks ya Tob. And also sorry for the sudden slap like that. Gue ga maksud” dan aku balas aja “Yak gapapa kok, it’s also a wake up call for me too,” dengan menjabarkan senyumku juga. Lalu aku kembali ke mobil dan melanjutkan perjalananku ke rumah.
Sampai daerah Semanggi, as always, macet. Aku mematikan AC dan membakar rokokku. Namun hanya sebentar karena aku benci asap kendaraan yang lebay. Aku terus memikirkan apa yang terjadi antara aku, Riza dan Kieran. Aku mengambil BB-ku dan membuka Text Messages.
To: Riza Andareksa
Probably ini pertama kali gue bales sms lo. Meet me at Delrey Bar. Dekat Setiabudi. Now.
From: Riza Andareksa
Hahahaha akhirnya Ada apa? On my way now
To: Riza Andareksa
About us. Not that I recall that we’re dating. Ada yang bugging me out
From: Riza Andareksa
I’m here at the bar
Aku ga bales lagi karena udah di parkiran. Aku langsung jalan ke Delrey dan ke toilet untuk membetulkan rambutku dan baju. Ketika sedang menengok mencari-cari orangnya, ada yang memegang pundakku dari belakang. Kutolehkan kepalaku.
“Hey red lips” Kieran menyapa dengan senyumnya. Aku *meleleh sebentar lalu trying to gain my self esteem back before it flat-lined* mencoba untuk tidak terlihat excited kaya dia “Ngapain lo?” nanya dengan super ga niat dan pahit. Tapi gatau deh kalo diliat dari Kierannya. “Mau ketemu Riza? Tuh” dia nunjuk lalu aku pergi kesana.
Lalu tiba-tiba aku balik lagi jalan ke Kieran “I have a game for you. Jalanin aja ya ” dengan genitnya aku menaruh jariku ke dadanya, mencoba untuk “merayu”nya untuk main game ini. “Hahaha, let’s see what I can do,” jawabnya lalu memukul pantatku “Anjing lo…” aku katain aja dia, lalu dia cuma mengedipkan matanya genit. Aku, dengan agak genit (dan juga melting) say bye ke dia dan jaan ke bar.
“Hey” kusapa Riza dan dia terlihat sangat happy dan memelukku bagaikan best-friends. Aku cuma “Udah udah sese woy.. woy WOYYY!!” agak berteriak. Dia lalu kaget dan bilang “Kamu kenapa?” dia nanya dengan khawatir dan aku dengan jijiknya “Plis we’re not dating. No aku-kamuan” lalu dia manyun.
“Straight to the point, kenapa sih kamu? I mean, lo?” dia duduk di kursi bar dan memanggil bartender “I’ll have gin and tonic, thanks,” aku memesan sebentar dan lanjut “Lo sama Kieran ada hubungan apa?” kutembak dia langsung tanpa ba bi bu. Bisa kulihat air mukanya berubah.
“Kenapa emang? Kamu eh, lo tau darimana?”
“School mates, dia klaim ke gue bahwa doi kenal lo, thoughts?”
“Yaaaa, dia sepupu gue doing ahahaha” tawanya dengan pahit
“Ooo gitu,” aku manggut-manggut lalu aku memanggil Kieran yang daritadi melihatku dan Riza. “Hey honey,” kucium pipinya Kieran ketika dia datang. Mukanya terlihat agak kaget dan seneng. Nampaknya dia tau kalo aku sedang mempermainkan Riza. Bisa dilihat bahwa Riza tampak sangat kaget dan agak merah mukanya
“Za, have you met my NEW boyfriend, Kieran Schmidt?” seruku dengan mengedipkan mata
“Ahahahaha!!! I swear, pas gue bilang kita pacaran, mukanya dia tuh yang kayak pucet gitu, kasian sikkkkk tapi yaudah lah ahahaha…!!!”
“Iyasih, tapi kasihan, Biii. Dia tuh mantan gueee, dan to be honest, dia tuh sebenernya bottom!”
“Whaaaat? Pantes aja dia awkward banget pas mau mulai, gue yang kaya ‘umm…?’ gitu tau ga wakakakaka”
“Ahaha ummm, mau nanya nih gueeee…”
“Paan?”
“Jadi kita pacaran neeehh?” kedengeran suaranya dia mesum-mesum tengil
“WAKAKAKA apaansikkkk!!!! Kaga lah!”
“Oooh~~ yaudah deh ihihi yaudah gih konsen nyetirnya!”
“Haaaah yaudeh deeeee”
“Daaaa………….sweety” banyolnya diakhiri dengan ketawa ngakak dan ditutup.
Sampai rumah, jam 2 malam… dan aku belom terlalu ngantuk. Plus agak pusing gara-gara minum tadi, aku jalan ke dapur dan kuambil kotak karton Nutrisari yang ada disitu. Sepet. Selagi ke kamar aku berpikir, kenapa bisa Riza sama Kieran pacaran? I mean, mereka kan sepupu-an. Ya gapapa sih sebenernya tapi yaaa menurutku agak gimana aja kalo di Indonesia. Kalo ketemuan kaya harus jaim gitu, menahan rasa cemburu atau nafsu ingin membuka baju ketika ga ada orang dan……. WHOOOPPSSS. Sudah semungkinnya aku harus tidur karena aku ga ada pikiran untuk fantasi jorok dan ga mood.
Besoknya mama ketok-ketok, aku lihat jam…… JAM 5 PAGI!!! NGAPAIN :”(
“BiiiI!!!!!”
“Haaah? Apaaa?” sambil buka pintu
“Oh udah pulang, yaudah daaaa~” nyelonong mama pergi
OH LORRRDDDDDDTTTTTTTTT DIKIRA APAAAN!!!! Aku kembali menjatuhkan diriku dan menarik selimutku. Tiba-tiba aja ada getar di BB-ku, I’m like URGGHH. Aku unlock BB-ku dan, oh a text message.
From: +6281698790xx
Bangun… udah subuh…
SIAPANEH???!! Random maksimum pagi-pagi udah dikasih beginian. I’m not readyyy! But… whoever that is, thanks deh. Aku pun bangun lagi dan siap wudhu.
Jam 10:23
Aku bangun, gara-gara Mbak Limmy seenaknya buka jendela dan kamar jadi terang dan kamar jadi panas karena doi matiin AC. Alesannya? “Biar listrik ga mahal!” LAHHHH berasa dia yang bayar listrik.. -.- aku bangun, cuci muka, pasang iPod ke speaker, setel apa ya… yang bikin semangat guys… Hoaaam… Aha! A little hip-hop/rap will do, Azealia Banks… “F*ck Up The Fun”
[Talking]
Tell him to keep that
Yeah just play the track stop cuttin it off
And lemme-lemme pop my shit
It is what it is hehe
Fuck is ya'll niggas doing?
You ready bitch?
What up what up whatup?
Yo Yo Yo Yo!
Who want it? Who-who want it?
Which nigga little goon is gettin stewed with a onion?
Niggas all cute til the roogs in abundance
And ya dude get to running with the womb in his stomach
Bitch nigga, bitch get ya nigga
All these niggas just a little food for the dinner
And these niggas better tuck in their little jewels when I enter
Cause your bitch hot nigga finna fuck up the fun
Don't fuck with your bitch when the rum in her punch
I might dance on these niggas but the gun in the butt
The gold Jimmy's little mirror little stun in the clutch
And don't slip up little nigga, 'fore the stun in your nuts
Yo' dude bout to fuck up your trust
He gonna run when I hit ya, put you under the pump
You gonna run with your nigga, now you closer enough
To shoot once in the throat leave ya both in a slump (huh)
Go head go head nigga pop off
You can get your fam and your man's and them shot off
I'mma get the AMS for ya and blow your top off
Shit funny til the gun in your face
You better run with your nigga, better open the safe
You better come up with the money better show up the weight
I'm gonna come with gorillas cause I run with the apes
And put shots in your butt like you wanted the cake
[Talking]
Word
Most of ya'll niggas is fucking pussies out here
Like I'll slap all ya'll niggas in the face
All in the mouth and All in the shit
Like where ya'll nigga's be comin from?
Ya'll niggas is not ???
Ok Ok Ok Ok
Bitches better quit that chat
These bitches better hold up with the yizzap-yap
I grips the 5th then click-clizzack clack
I hate to have to blow your little wig all back
I mean I hate to see you with your wig off bitch
I see you tryna come and get on bitch
You gonna trip, slip, fall land and lick on dick
It be the same nigga bout to come and lick on this
Scram hit the breeze
You a fan bitch please
Don't sit up in my presence of ya lil bambin
Don't get it at ya residence and get it so clean
Cause I'm slicker with the evidence and bitches won't speak
And we can freak with your man this week
Bad bitches, you a nickel and your pussy game weak
I'm fickle and my pussy named peach
I can disappear and let the pussy game speak
Let the pussy game speak
Nigga's know the center of the pussy stay pink
All these bitches better keep it going light feet
'fore I reach and that thing go BRRRRRRRRRAAAAAHHHHH!
[Talking]
What?
Hahahaha
Fuck outta here ya'll little internet ass bitches
Like I really do this
Like nigga's is in Tokyo right now
Like come on ya'll bitches is still on Myspace and YouTube tryna get ya'll little video views up to a million
Like come on ya'll bitches ain't fucking with me
Like what kind amoney is ya'll bitches really even getting for shows
Like is ya'll bitches even doing shows?
Like come on like. Like come on, like ya'll bitches is out here tryna like fuck these little rap niggas and fuck these little basketball players and shit
Like I'm getting this money for real for real for real
Come on now
Shit!
YEAH!! LET’S START THE SATURDAY NIGHT OUT GORRRLLL!!!!! Ya belom malem minggu sih tapi yaaa, you all get that lah…
lanjut cyin....
“Haaahh???”
“MASS TOBBBBBBB!!!!”
“APEEEESIIIKK???!” sungutku sambil memakai celana dan membuka pintu
“Ade yang dateng tuh, nyariin bro-sis”
“Heh?? Bro-sis?? Apaansih? Itu siapa?”
“Hiiih bro-sis tuh maksudnya si MasTob! Ga gaul deh!”
“Ye aku juga ga gaul kale! Udah ah! Siapasik?”
“Gatau, tapi cakep, agak latin-latin gitu kaya… Shah Rukh Khan!”
“Ye perkedel!!! Shah Rukh Khan mah India!!”
“Ihihihi udah ah cepet pake bajunya masTobbbb!” teriaknya sambil turun tangga.
“Heeeeeh, tolong kasih minum ya mba!”
Siapa pula orang cakep bermuka Latin? Ricky Martin kesini? Mana mungkin juge! Sambil memakai baju aku masih berpikir. Lalu aku langsung ke bawah, ambil minum lalu aku ke ruang tamu. Halfway there aku melihat kakinya, siapasih? Pake ketutupan lemari segala lagi!
“Hey!”
“……..Kieran?!” how can this sexy motherfucker find where I’m living?!
“Napasih? You look at me like I’m unwanted here” dia memicingkan mata.
“Yaaah, gak apa-apa sih, ngapain lo disini? Kok nemu rumah gue? Lo ngikutin gue kesini ya? Lo sama siapa? Naik apa? Kok..”
“Weeeyy time out time out bosss, sini lah duduk dulu”
“Iya ini udah,” kataku sambil duduk “Now, explain. Go.”
“Iyaa, jadi gue kesini mau ketemu lo, mau ngobrol, tau alamat dari Anna,
gue ga ngikutin lo kesini dan gue sendiri naik mobil” jelasnya dia
“Oooh, terus? Mau ngobrol apaan?” aku bersender sambil melipat tangan
“Yaaa ga disini lah, gue juga mau ngajak lo jalan” sambil kedipin mata
“Dih apasih, genit amat...”
“Yee, mau ga? Pasti mau lah yaa” godanya
“Hmmm iyadeh, bentar gue bilang nyokap” aku langsung berdiri dan mengisyaratkan Kieran untuk stay there. Aku lalu ke kamar, ketuk sekali lalu masuk. Mama lagi… dandan?
“Ma aku pergi ya”
“Sama siapa? Naik apa? Kemana?” langsung dicecar
“Sama Kieran, naik…”
“Hah?? Siapa??? Cakep? Mapan? Seksi?” tiba-tiba mama genitnya mulai
“MOM!”
“Okay, but you have to introduce me first to him”
“But…”
“No buts!” mama langsung berdiri dan menyampiriku
Sambil berjalan aku kasih tau mama riwayat singkat dan gimana ketemunya dan dia siapa bla bla bla ga penting. Mama pake nanya lagi “Ciumannya enak ga?” aku langsung diem awkward dulu…
“Ooooh hellooo, who is this young man?” mama langsung wandering di ruang tamu menyampiri Kieran.
“Oh, pardon my rudeness, ma’am” Kieran berdiri dan salim “Kieran, tante”
Aku di sebelah mama langsung males liat basa-basi mama sama Kieran. Mana pake diinterogasi segala lagi yang ga penting macem lahir dimana, keturunan apa, pekerjaan bokap nyokap, tinggal dimana, ampe LAHIR DI RUMAH SAKIT MANA. I mean like, Mom, it is SO not important.
“Okay Mom I think that’s enough, Kieran, yuk!” aku langsung berdiri dan menarik Kieran ke arah pintu.
“Oooo wait wait!!” mama langsung menyuruhku diam.
Mama jalan ke arah kita dengan mimik serius dan senyum tegang.
“Pokoknya, hati-hati aja ya, Kieran, take care of my sweet boy”
“Ooh pasti tante, ehehe…” Kieran tertawa canggung.
“And one more thing!” mama menarik aku ke sebelahnya
“What is it, Mom??” aku sudah memutarkan mata saking bosannya.
“Whatever happens… safe sex” Mama berbisik dengan serius
Deg. Diem. Aku diem. Kieran kaget, diem. Mama tetap dengan mimik seriusnya. Lalu mama menyelipkan sesuatu di tanganku, pas aku liat...
“Mom!!!???!?!! For what??!!” aku langsung kelabakan malu sambil masukin itu ke kantong. Kieran malah bingung dan malah penasaran pengen liat dari belakang.
“Apaansih liat-liat? Gih ke mobil duluan!” aku usir Kieran. Akhirnya dia pergi ke mobilnya dan aku menoleh balik ke mama.
“MA! Apaansih! Nih ah!” aku berusaha balikin tapi mama malah masukin ke kantong kanan di celanaku.
“Yaaaa mama cuma mau kasih tau ajaaaa… I just want the best”
“Ya tapi awkward banget! Kalo ampe ketauan gimana?”
“Ketauan gimana?”
“Ya kalo dia kira aku orangnya nanti gampangan, gimana?!”
“Yaaa kamu pikir sendiri udah ah mama mau ke kamar, daaaaah!” mama cium pipiku dan berlari ke atas.
Aku diam. Melihat barang yang mama kasih, tepok jidat dan pergi. Pas sampe mobilnya Kieran, mama ternyata balik ke pintu dan teriak.
“POKOKNYA NANTI PAKE YA!”
Pas udah di mobil, aku sama Kieran diam. Bener-bener canggung. Aku awkward banget mau ngapa-ngapain. Kieran malah tetep konsentrasi nyetir. Yaa emang harus konsen sih. Tiba tiba..
“Your mom… knows that you’re gay?”
“Um huh?!” aku tersentak dari lamunan setengah tidurku
“Nyokap lo tau lo gay?” ulangnya
“Oooh iya, kayak pernah caught in the act gitu, hehe”
“Wew, drama. Terus? Ga kenapa-kenapa?”
“Iya, they, well mom and my dad told me that it’s my own life & I’m mature enough to know what to do & they always told me that mature people choose their own choices, so when they know that this is my choice, they are okay with it and support me no matter what” jelasku dengan singkat
“Ooooh…”
Lampu merah. Diam. Lagi. Gaenak banget. Tapi beberapa detik kemudian dia nanya lagi.
“Tadi nyokap lo ngasih apasih?” tanyanya penasaran
“Heh? Kaga kok hahaha…” kataku cengengesan sambil nutup kantong kananku.
“Heeh apaan ga?” dia tiba-tiba raba pahaku berusaha mau get rid of my hand.
“Dih apaansih maksa amat!!!”
“Geseeeer tangannya!!”
“Gamauuuuuuu!!!” kekehku sambil nutupin kantong
“Cium nih!”
“Nih kalo berani!”
Tiba-tiba aku ngerasa ada tangan dingin memegang kepalaku dan ditempelkan bibirnya ke bibirku, lembut… Lalu aku mulai sadar kalo tangannya masuk ke kantongku dan mengambil sesuatu dari tanganku. DUH KENAPA KECOLONGANNYA HARUS PAKE CIUMAN SEGALASIH! Terus pas dia ambil terus liat..
“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHABA ADUH NGAKAK ADUH!”
“Stop!!! Give me that!” teriakku
“No!!! Wait, why did your mom gave you a CONDOM?!
Bersambung~