^^Minggu Pagi^^
Part 1 :
Langit tampak cerah pagi itu. sinar jingga menerangi bumi, menebarkan hangat kesegala penjuru kota kecil di ujung timur Bandung. kabut tipis mulai menguap, orang-orang mulai mencari-cari sesuatu. mimpi.. atau mungkin cinta. :-).
'Minggu pagi kali ini mungkin akan sama seperti biasanya', pikir Yanu sambil mengenakan sepatu dan bergegas keluar rumah. ia hirup udara segar pagi ini.
'sambut harimu dengan senyuman...', ucapnya dalam hati sebelum ia melangkahkan kaki.
...in my dream, in my dream, in my heart, in my mind i see u and there's u and i...
lantunan lagu anggun - echoes (u and i) menjadi penyemangat baru pagi ini. pria berambut ikal itu tanpa sadar mengukir senyum dibibirnya saat membayangkan ia memiliki seseorang yg begitu berarti.
'waduh... pagi2 dah mikir yg macem2. hehehe'
pria yang baru genap 17 tahun pada tanggal 12 Desember ini mempercepat ayunan kaki-nya. ia semakin menikmati lari pagi kali ini. udaranya masih sejuk dan cuaca pun cerah. ia menoleh ke kanan saat melintasi SMA tempat ia bersekolah.
'masih sepi'.
ia memperlambat ayunan kakinya saat seorang ibu menghambat perjalanannya. ibu gemuk berusia 50tahunan itu tampak kelelahan, tapi tetap melanjutkan lari paginya.
"ibu, maaf saya dahului...", ucap Yanu ramah walau dengan nafas terengah-engah.
"sok mangga kasep (iya silahkan)", jawab ibu itu.
Yanu memang diajarkan untuk selalu bersopan santun kepada semua orang terutama orang tua.
Nafas pria bercelana pendek biru tua dan t-shirt biru muda itu hampir habis saat tiba di jalan yg menanjak. ia mulai memperlambat langkah kakinya. dan akhirnya menghentikan ayunan cepat kakinya. kini ia hanya jalan santai menuju puncak tempat warga Cicalengka berkumpul saat minggu pagi.
Lahan kosong yang luas dengan pemandangan indah di sekitarnya dapat Yanu nikmati sekarang. kelelahannya lari pagi serasa terobati oleh pemandangan indah dari tempat yang dinamakan Candi oleh warga Cicalengka. Sampai sekarang, Yanu masih belum tau asal-usul penamaan tempat itu, yang jelas, tempat itu merupakan tempat favorite-nya di Minggu Pagi.
ia membeli air minum dari pedagang kaki lima yang sudah stand by dari subuh. ia lalu melangkah ke tempat yang sedikit tenang, supaya bisa menikmati suasana pagi ini.
ia duduk diantara alang-alang. ia lihat panorama didepannya. sebuah hamparan sawah, pabrik-pabrik dan rel kereta. semuanya tampak kecil, seperti mainan.
Yanu melepas t-shirt yg ia kenakan, dan menjadikannya lap wajah, lalu tubuh yang basah kuyup oleh keringat. otot2 halusnya tampak mengkilat oleh butiran keringat. kulit putihnya tampak begitu mempesona setiap orang.
Yanu menoleh ke samping, ia merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya. dan ternyata benar. seorang pria bertopi hitam itu tertangkap basah sedang menatapi tubuhnya. pria itu lalu mengalihkan pandangan saat Yanu mengetahui perbuatannya.
'kenapa dia menatapku seperti itu....? tatapan yang aneh', ucap Yanu dalam hati.
Comments
Part 2:
Yanu duduk di antara diantara alang-alang, sama seperti minggu lalu. ia mulai menikmati pemandangan indah di depannya. sebuah panorama alam yang eksotis.
pria yang kini hanya mengenakan celana training hijau muda itu membuka botol minum yang ia beli di salah satu pedagang kaki lima di tempat jogging center-nya masyarakat cicalengka. baru satu tegukan, tiba-tiba sesuatu menghantam punggungnya.
"maaf, saya tidak sengaja menendangnya ke arah sini..."
Yanu menoleh, dan ia temukan pemilik suara itu. Pria yang mengenakan celana pendek merak dan singlet biru itu segera memungut bola yang menggelinding di sekitar tempat Yanu duduk.
Yanu terpaku melihat pria itu. entah apa yang harus diungkapkan pada apa yang ia rasakan saat ini. Kagum. Terpesona. atau mungkin Iri? yang pasti Yanu merasa Pria yang dihadapannya itu hampir mendekati sempurna.
"kamu tidak apa2 kan?" ucap Pria itu saat mendapati Yanu hanya terpaku.
"tidak, tidak apa2..." ucap Yanu yang baru tersadar akan tingkahnya yang terasa sangat bodoh barusan.
"maaf ya..." ucap pria itu.
"hem...?" Yanu tampak bingung. rupanya ia belum connect dengan kata2 pria itu.
"maaf bolanya udah mengenai kamu. aku terlalu keras menendangnya, ditambah tendanganku melenceng", jelasnya.
"oh....", Yanu baru ngeh. "tidak apa2", ucapnya sambil tersenyum.
"mau gabung?" ajak pria itu.
"tidak, terima kasih. aku tidak bisa maen bola", ucap Yanu jujur.
Salah satu kelemahan Yanu adalah tidak bisa maen sepak bola. hal itu disebabkan pada masa kecilnya nyokap-nya overprotected. selalu saja melarang dirinya bergaul lama-lama dengan anak2 dilingkungan sekitar rumah, karena ia pikir pergaulan disekitar rumahnya sangat tidak kondusif. ia takut Yanu tumbuh menjadi anak berandalan yang suka mabuk dan main judi.
sikap nyokap Yanu yang overprotected ini malah membentuk pribadi Yanu yang tertutup dan sukar bergaul.
Pria mempesona itu pun berlalu dari hadapannya. kembali ke lapangan terbuka yang disulap menjadi lapangan bola dadakan. ia lihat itu tampak riang gembira. hal yang mungkin sulit untuk Yanu dapatkan. kebebasan dalam berekspresi.
Yanu kembali memusatkan pandangannya kepada panorama alam di depannya. angin yang sejuk menyentuh wajahnya.
ia memejamkan mata. dan merasakan kesejukkannya.
ia cium bau rerumputan yang dibawa terbang oleh angin sejuk itu.
ia sangat menikmati suasana itu. membuatnya melupakan sejenak rutinitas sehari2nya yang kadang membuat jenuh dan pusing.
"sangat menikmati sekali...",
Yanu membuka mata. dan ia temukan pria mempesona itu disampingnya. tubuhnya basah oleh keringat. dan aroma tubuhnya dapat Yanu cium.
entah kenapa ia sangat menyukai aroma tubuhnya itu.
"Andre..." ucap pria itu sambil menjulurkan tangan.
"Yanu", ucapnya sambil menggenggam tangan pria disampingnya itu.
Part 3 :
perkenalan Yanu dengan Andre membuat Pria yang masih duduk di kelas 2 SMA itu selalu terbayang-bayang oleh sosok yang mempesona itu. Yanu tidak mengerti kenapa dirinya begitu tertarik pada sosok Andre. Baginya, Andre begitu indah.
Yanu dengan begitu semangat mengayunkan kaki di atas jalan beraspal itu. ia ingin segera bertemu dengan pria yang ia lihat selama 2 minggu berturut-turut tersebut.
Apakah ini sebuah kebetulan atau sebuah tanda bahwa ia menemukan seseorang yang bisa mengerti dirinya?
Yanu segera menuju tempat biasa. kini ia tidak lagi tertarik dengan pemandangan alam disekitarnya, ia lebih tertarik menemukan sosok pria itu. matanya mencari kesegala penjuru tempat itu. tapi tak ia temukan juga. Yanu mulai putus asa.
'akankah perkenalan minggu lalu merupakan sebuah perpisahan pula?'
Yanu merasa kecewa. ia melihat jam ditangannya, sudah jam 9.
ia putuskan untuk pulang.
'perasaan dan harapanku telah mempermainkanku'
Yanu menundukkan kepala. hatinya terasa sakit karena rasa rindunya tak terobati.
* * *
hari minggu selanjutnya, Yanu mulai mencoba menghapus harapannya. Ia anggap pertemuan dan perkenalan dengan Andre hanya angin lalu. yang mudah datang dan pergi tanpa diketahui.
"Yanu, ntar beliin mama Strawberry ya.."
"ya...", ucap Yanu sambil berlalu.
pagi ini cuaca begitu mendung pagi ini. awan hitam seakan ingin segera jatuh dari langit. udara pagi itu pun terasa dingin, hingga membuat orang2 enggan untuk ke luar rumah.
tapi hal tersebut ta menyurutkan niat Yanu, ia tetap bersemangat.
...I’m so lonely, broken angel
I’m so lonely, listen to my heart
One n’ only, broken angel
Come n’ save me, before I fall apart...
lagu arash feat. Helena - broken angel mengalun dengan kencang di headset-nya, menemani lari paginya kali ini.
jalanan tampak sepi. ia semakin bersemangat menuju puncak tempat itu.
dengan terengah2 Yanu tiba di puncak tempat lari pagi favorite-nya.
dan sebuah kejutan pun ia temukan...
"hey... baru tiba ya?" sapa seorang pria bertopi hitam itu, yang saat ini sedang berada di tempat Yanu biasa melepas lelah setelah Jogging.
'Andre!!!'
"ya,.." ucap Yanu yang masih terpaku bercampur lelah karena telah menguras banyak tenaga.
"minum...", ucap Andre sambil melempar botol air mineral ke arah Yanu. lalu ditangkap dengan baik oleh pria itu.
"makasih," ucapnya sambil minum.
"indah sekali pemandangannya...", ucap Andre sambil menatap ke arah hamparan sawah.
"iya. sangat indah...", ucap Yanu tanpa mengalihkan matanya dari tubuh Andre.
* * *
hujan tiba2 turun dengan deras, Andre dan Yanu segera mencari tempat untuk berteduh.
"ayo kita berteduh di saung dekat sini", ucap Andre sambil menarik tangan Yanu.
Yanu seperti tanpa nyawa dibimbing pria itu ke sebuah tempat yang tersembunyi. mereka berteduh di sebuah saung diantara ladang jagung.